13. "KEHEBOHAN WINDA"

Pagi hari suara menggelegar Winda memenuhi ruangan .

"Mass..mas Edo...bi Ida ....!"kata Winda berteriak sangat nyaring saat ia membuka gudang ternyata Dina sudah tidak ada disana.

"Ada apa sih Win kok teriak-teriak begitu?''kata Edo yang bergegas menghampiri sang istri ,bi Ida juga tak kalah kaget ia bergegas menyusul majikan nya itu.

"Iya non ada apa?"timpal bi Ida.

"Mas,bi coba kalian lihat Dina tidak ada disini kemana dia,cepat cari mas!"kada Winda masih dengan nada syok nya.

Edo melihat ke sekeliling gudang ternyata memang tidak ada Dina disana,bi Ida yang tahu Dina sudah berhasil melarikan diri dari rumah itu tak kaget lagi,ia bahkan tersenyum lega di dalam hati.

"Bi apa bibi gak lihat Dina keluar dari gudang ini"tanya Edo penuh selidik.

"Ya gak tahu lah tuan lagian kan pintu nya di kunci dari luar "sahut bi Ida enteng.

Edo bergegas masuk kedalam barang kali Dina bersembunyi di dalam pikir nya.

Hingga ia berjalan ke arah pojok yang ada jendela, ia melihat jendela terbuka dengan menggeram ia kembali menghampiri istrinya dan asisten rumah itu.

"Sial wanita itu kabur lewat jendela 'kata Edo dengan wajah emosi nya .

Seketika membuat Winda gelagapan.

"Aduh bagaimana ini mas, hilang semua uang yang sudah aku bayangkan, cepat mas kita harus mencari Dina,siapa tahu wanita itu ada di rumah ibu nya!"

Kata Winda mendesak sang suami.

"Tapi aku gak bisa Win hari ini aku ada meeting sama klien penting nanti saja kita pergi nya ya!''kata Edo sambil memasang sepatu nya siap berangkat ke kantor.

"Yasudah biar aku saja nanti sendiri kesana mas kamu berangkat saja"kata Winda.

Setelah suami nya berangkat Winda pun segera bergegas menuju mobil nya kerumah ibu Dina, namun sebelum itu ia menghampiri satpam yang bertugas menjaga rumah itu terlebih dahulu.

"Pak, bapak gimana sih bisa kerja gak"kata Winda dengan nada tak sopan pada satpam penjaga rumah itu.

"Memang saya gak ngerti non memang nya ada apa?''tanya satpam itu heran.

"Tadi malam bapak lihat Dina keluar rumah gak?''

"Gak ada siapa-siapa yang keluar tadi malam non"

"Nah itu artinya bapak gak becus kerja!''kata Winda kembali memasuki mobil nya lalu mobil pun melaju.

Satpam itu melirik pada bi Atun yang sibuk membereskan dedaunan di halaman.

"Kenapa non Winda?''tanya satpam pada bi Atun.

"Ya mana saya tahu tanyain saja sama bi Ida siapa tahu ia tahu kan, lagian saya baru pulang dari kampung jadi tidak tahu permasalahan nya''sahut bi Atun.

Yasudah saya tanya Ida saja deh .

Satpam itu pun menghampiri bi Ida yang sedang menjemur pakaian.

"Da itu kenapa non Winda pagi-pagi sudah marah-marah"tanya pak satpam yang mengagetkan bi Ida.

"Astagfirullah Tono ngapain kamu di situ ngagetin saya saja"ujar bi Ida sambil mengelus dada nya.

"Itu Ida saya tadi nanya "kata pak satpam itu sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Nanya apa coba ulangi?''kata bi Ida,dan pak Tono pun mengulang pertanyaan nya.

"Iya begitu saya sudah nanya sama Atun di depan tapi kata nya ia tak tahu sama sekali"kata pak Tono jujur.

"Ya ampun Toni kepo juga ya kamu,malam tadi Dina kabur karena tak tahan dengan perlakuan Winda sama Edo "jelas bi Ida singkat.

"Haah APA,yang benar wah kasian sekali ya non Dina padahal orang nya baik"kata bi Atun yang tiba-tiba muncul, seketika pak Tono dan bi Ida menutup telinga karena tak tahan mendengar suara cempreng bi Atun.

"Ya begitulah saya juga tak habis pikir"sahut bi Ida.

"Yasudah kalian lakukan pekerjaan masing-masing nanti kalo gak kelar-kelar bisa habis kalian kena marah "timpal pak Tono yang langsung mendapat pelototan dari kedua art itu.

"Ini semua tuh gara-gara,kamu Tono pakai kepo nanyain urusan orang lagi"kata bi Ida .

*

Sementara itu.

Bu Sandra yang melihat kedatangan Winda yang tiba -tiba membuat tersenyum sumringah,ia mengira Winda datang bersama Dina nyata nya tidak ia hanya datang sendiri, membuat wajah Bu Sandra mendadak lesu .

"Bu mana Dina? saya mau menjemput nya!"ucap Winda .Yang membuat bu Sandra kebingungan.

"Loh memang nya Dina kemana bukan nya dirumah mulu ya, lagian Dina juga sudah lama gak pulang"kata bu Sandra heran.

"Sudah bu biar saya cek kedalam siapa tahu ada Dina di dalam, siapa tahu kan ibu sedang ngumpet Dina di dalam "Winda bergegas masuk.

"Ya ampun Dina emang gak ada kesini Winda ,menang nya Dina gak ada dirumah terus kemana?''tanya bu Sandra.

"Lah ibu jika Dina ada dirumah saya mana mungkin saya cari kesini kurang kerjaan saja"kata Winda yang hendak keluar dari rumah bu Sandra.

"Bu awas saja ya jika ibu berani ngumpetin Dina"kata Winda lagi lalu ia kembali melajukan mobil nya dengan perasaan gak karuan.

"Sial kemana itu perempuan,berani ngelawan aku rupa nya awas saja ya Dina saya akan cari kamu sampai ketemu"kata Winda sambil memukul setir mobilnya.

*

Sementara itu...

"Aduh nak kemana kamu nak,semoga saja kamu tidak papa"kata bu Sandra yang terus menghawatirkan sang anak, disaat pikiran yang sedang kalut ponsel nya berdering.

Gegas ia memeriksa, tanpa pikir panjang ia pun mengangkat telepon itu, karena tertulis nama Dina dengan jelas disana.

"Halo Dina ya Allah kamu di mata toh nak,ibu khawatir"kata bu Sandra dari dalam telpon

"Loh ibu tahu kalau Dina sudah gak tinggal dirumah Winda lagi,siapa yang memberi tahu ibu"sahut Dina.

"Tadi Winda kesini Din ia mencari kamu sambil marah-marah "jawab bu Sandra.

"Bu ibu gak usah khawatir Dina baik-baik saja, tapi Dina mohon jangan beri tahu Winda jika Dina ngabarin ibu, saat ini Dina gak mau bertemu Winda dulu "

"Iya nak kamu hati-hati disana "kata bu Sandra yang langsung paham dengan maksud Dina barusan.

"Iya ibu jaga diri di sana,kalau ada apa-apa kabarin Dina ya bu"kata Dina.

"Iya nak ibu...."tut..tut..tut..

Saat akan menjawab panggilan tertutup begitu saja.

"Yah habis pulsa ternyata"kata bu Sandra ia kemudian menyimpan ponsel dengan hati lega.

"Semoga kamu baik-baik saja dimana pun kamu berada saat ini Din"lirih bu Sandra.

*

Tok..tok..tok..

Terdengar kamar Winda di ketuk gegas ia membuka ternyata Yoga yang sedang berdiri di samping kamar nya.Yoga sempat tertegun melihat wajah sederhana Dina tanpa menggunakan make up sedikit pun,tapi justru terlihat lebih manis di mata nya.

"Pagi apa saya mengganggu?''tanya Yoga.

"Gak kok pak Yoga"kata Dina.

"Loh kok pak sih, memang nya wajah saya kelihatan tua ya sehingga kamu memanggil saya dengan sebutan bapak!''protes Yoga.

"Em terus saya panggil nya siapa"tanya Dina agak bingung.

"Kamu panggil saya Yoga saja "

"Oh iya pak,eh Yoga maksud saya"kata Dina.

"Ini saya bawakan kamu sarapan ,belum sarapan kan pasti,sama ini ada cemilan saya mau kerja dulu "kata Yoga sambil menyodorkan kantong plastik berisi berbagai macam cemilan.

"Jangan kan sarapan,mandi saja saya belum"kata Dina sambil tertawa kecil.

"Eh jorok kamu cepat mandi habis itu sarapan!''kata Yoga dalam hati entah kenapa Yoga ingin tertawa dengan sikap Dina yang apa ada nya.

Saat kepergian Yoga bukan nya Dina langsung mandi melainkan ia terlebih dahulu membuka kresek yang di berikan Yoga.

Ia tertegun melihat ada susu ibu hamil disana.

"Ya ampun itu orang gak malu apa ya beli gini segala "kata Dina sambil menggelengkan kepala.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!