5. "MENIKAH"

"Assalamu'alaikum bu,Dina pulang!"ujar Dina sambil membawa belanjaan nya yang lumayan banyak.

"Walaikumsalam"kata bu Sandra sambil membantu membawa belanjaan yang di bawa Dina.

"Kamu belanja apa kok banyak banget kaya nya nak"

"Aku bekerja kebutuhan kita berdua,di situ ada beras sama telor dan juga bahan makanan lain nya"sahut Dina sambil membawa belanjaan ke dapur lalu meletakkan nya di atas meja.

"Bu Dina tadi beli daging loh,kita masak rendang saja ya!"kata Dina sambil memindahkan daging seger kedalam mangkuk besar.

"Iya Din,tunggu ibu masak nasi dulu ya nanti baru ibu masak gulai nya!"kata Bu Sandra.

"Gak perlu bu biar Dina saja yang potong-potong dagingnya lagian Dina juga bisa kok masak rendang kan ibu pernah ngajarin "jawab Dina tangan nya sibuk memotong daging.

Sementara bu Sandra kembali melanjutkan mencuci beras untuk di masak..

Sambil menunggu gulai dan nasi matang,Dina mengajak ibu nya untuk duduk dan makan martabak yang sudah ia beli..

"Bu sini duduk dulu kita makan martabak dulu tadi Dina beli!"ajak Dina pada ibu nya..

"Iya,wah enak sekali wangi nya Din kebetulan ini lapar"kata bu Sandra sambil mengambil satu potong martabak.

"Iya ibu makan nya banyak ya bu!"

"Iya nak kamu juga makan ya!"sahut bu Sandra..

Mereka berdua terlihat sangat bahagia meski kekurangan dalam segi ekonomi.

*

Keesokan hari pun tiba hari dimana akan di adakan pernikahan Dina dan Edo yang tak lain adalah suami dari Winda.

Bu Sandra menghela nafas sebelum ia masuk kedalam kamar sang putri.

"Din kamu sudah siap?''tanya bu Sandra,namun tak di jawab oleh Dina,karena tak mendapat jawaban Bu Sandra membuka pintu kamar Dina,dan ternyata Dina sedang termenung duduk di meja rias nya.

"Din!"panggil ibu nya lagi.

"Ah iya bu, kenapa?"tanya Dina

"Kamu kenapa kok bengong,kalau gak siap nikah kamu bilang saja Din ibu gak bakalan maksa,lagian ini rumah bisa kita jual untuk membayar biaya operasi ibu kemarin"ujar Bu Sandra.

Dina menoleh pada sang ibu,ya sebenar nya ia benar-benar tak siap dengan pernikahan ini,tapi ia juga gak mau jika ibu nya menjual rumah ini,sebab hanya ini satu-satunya yang mereka punya.

"Ibu ngomong apa sih Dina siap kok Bu"elak Dina sambil tersenyum,senyum yang terlihat di paksakan.

"Ayo bu kita berangkat itu sudah di tungguin taksi nya di depan!"kata Dina berpura-pura tegar

Mereka kemudian berangkat di temani satu saksi.

Setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di KUA,mereka segera turun dan masuk ke KUA itu,tak lama Winda dan Edo juga sampai mereka bergandengan tangan erat, membuat Dina yang melihat itu makin gak nyaman.

Melihat itu bu Sandra mengelus pundak sang anak untuk menenangkan nya,, sebenarnya ia sangat merasa bersalah saat ibu sebab gara-gara diri nya Dina terpaksa mengorbankan diri nya dengan menikahi suami orang yang lebih menyakitkan,mereka hanya menginginkan anak dari Dina.

Pak penghulu sudah datang, Dina dan Edo duduk berdampingan,Dina hanya menunduk .

Edo mengucapkan ijab qobul dengan lancar ,acara mereka pun berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan hingga selesai,para tamu sudah pulang,.

"Bu karena Dina dan suami ku sudah menikah jadi Dina tinggal dirumah kami,ibu gak papa kan??"ujar Winda.

"Iya gak papa, ibu titip Dina pada kalian!"kata Bu Sandra sambil melirik ke arah Dina.

"Bu ayo pulang, sekalian Dina mau ngambil beberapa pakaian Dina"ajak Dina pada ibu nya, kemudian mereka berdua pun kembali menaiki taksi menuju rumah sang ibu.

Setelah sampai Dina langsung masuk kedalam kamar nya menghapus riasannya,serta,mengganti pakaian nya.

Ia menatap diri nya lewat cermin rias nya kemudian air mata nya menetes begitu saja, melihat pintu kamar Dina terbuka Bu Sandra langsung masuk ke kamar sang anak,,ia kemudian memeluk Dina.

"Kamu yang sabar ya nak,ini semua gara-gara ibu maafkan ibu telah membuat mu susah"tutur bu Sandra.

"Ibu jangan merasa bersalah,waktu itu benar-benar pilihan yang sulit Bu,aku tidak mungkin lebih mementingkan diri ku dari pada ibu, aku gak mau kehilangan ibu, hanya ibu satu-satunya yang ku punya "kata Dina tegas sambil menghapus perlahan air mata nya,ia berusaha tegar dan kuat di samping sang ibu padahal saat ini hati nya benar-benar rapuh.

Mereka berdua saling berpelukan,sambil menangis haru sebelum berpisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!