episode #19

"nyonya, aku sudah selesai merias nyonya muda Maudy," ucap perias tersebut kepada mama Mulia yang saat ini berdiri di depan kamar rias Maudy.

"Apa? Menantu ku sudah selesai berdandan? Mana, coba perlihatkan dia dengan ku," ucap mama Mulia penasaran karena selama ini ia tidak pernah melihat Maudy berdandan kecuali saat pernikahan itupun sudah sedikit acak-acakan.

Pintu kamar terbuka, keluar lah Maudy yang terlihat sangat anggun dan juga cantik dengan rambut lurus di gerai ada beberapa jepitan mutiara di atas rambut nya, gaun biru muda yang di pilihkan Elgara dan high heels yang juga senada dengan gaun nya.

"Ya Tuhan! Ini menantu ku ya? Astaga Maudy kau sangat cantik!" ucap mama Mulia kaget dan mata nya terbelalak melihat kecantikan Maudy yang seperti seorang putri dari kerajaan.

Saat ini Maudy terlihat seperti Cinderella.

"Ma," ucap Maudy tersenyum malu.

"Maudy, ayo ikut mama, sebelum acara nya mulai kau harus mengurus Elgara dan dia juga harus melihat kalau kau sangat cantik." ucap mama Mulia sambil memegang pergelangan tangan Maudy dan membawa nya pergi.

"Astaga nyonya terlihat sangat bersemangat," ucap Yani dan Tuti yang sedang mengurus persiapan pesta yang sebentar lagi akan segera di mulai.

Tidak butuh waktu lama Maudy dan mama Mulia pun akhirnya tiba di ruangan Elgara.

"Elgara! Elgara keluar lah!" teriak mama Mulia dengan Maudy yang berjalan gugup di belakang nya.

"Astaga mama ada apa?" tanya Elgara yang saat itu langsung membuka pintu ruangan tersebut karena kaget sang mama yang berteriak.

Namun hal itu membuat Elgara teridam, ia melihat sang istri yang berdiri di samping sang mama dengan penampilan yang luar biasa jauh lebih cantik dari penampilan ia yang biasanya.

"Lihat lah, istrimu, dia sangat cantik kan?" ujar mama Mulia penuh semangat.

"Ma aku malu," ucap Maudy yang merasa mama mertua nya itu terlalu membanggakan dan memanjakan dirinya.

"Ini benar-benar Maudy?" ucap Elgara mendekati Maudy.

"Ma," lucunya Maudy malah bersembunyi di belakang mama Mulia karena Elgara mendekati nya ia berfikir Elgara akan melakukan sesuatu dengan nya.

"Sudah kalian ini kenapa? Maudy sekarang urus Elgara yang tidak mau berganti pakaian ini, aku juga harus mengurus diriku sendiri sebentar lagi pestanya akan mulai astaga kenapa aku jadi pusing," mama Mulia yang ingin Elgara dan Maudy semakin dekat buru-buru mencari cara untuk meninggalkan mereka.

"Astaga mama," ungkap Maudy kebingungan dengan ulah sang mama mertua.

"Maudy, kau sangat cantik," Elgara mengengam pergelangan tangan Maudy dan kemudian menariknya masuk ke dalam ruangan tempat ia tadi menunggu.

"Ehhh," leguh Maudy yang terombang-ambing karena ulah Elgara.

Setelah masuk ke dalam ruangan tersebut Elgara pun segera mengunci pintu ruangan itu.

"Astaga suamiku, lepaskan aku," ujar Maudy sambil memegang pergelangan tangan nya.

Elgara tersenyum mendengar Maudy yang berteriak manja, meskipun mereka tidak akur seperti anjing dan kucing tetapi panggilan suamiku atau istriku tidak lah membuat mereka gugup satu sama lain karena itu sudah terbiasa, apalagi Maudy.

"Maaf, tapi aku tidak ingin orang-orang melihat kecantikan mu jadi sebaiknya kau keluar bersama ku nanti setelah di pertengahan acara," ungkap Elgara sambil membuka kancing kemeja nya.

"A-apa? Kenapa?" ungkap Maudy kaget.

"Masih bertanya alasan nya? Aku kan sudah mengatakan nya," ujar Elgara.

"Sekarang kenapa malah buka baju? Kenapa sedari tadi tidak berganti pakaian dan bersiap-siap?" kesal Maudy tak ingin melihat Elgara yang membuat baju di depan nya.

"Aku tidak bisa bersiap-siap sendiri, aku tidak terbiasa, mau kah kau menolong ku untuk bersiap-siap sekarang? Istriku?" tanya Elgara sambil mendekati Maudy kembali.

"A-aku? A, anu," ucap Maudy gugup karena melihat separuh kancing kemeja Elgara yang telah terbuka dan menampilkan dada bidang laki-laki itu.

"Kenapa istriku tidak mau membantu ku bersiap-siap? Bukan kah biasanya kau yang mengurus ku dengan penuh semangat?" tanya Elgara dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

"Baik, apa yang harus aku lakukan sekarang?" Maudy pasrah dan hanya bisa menuruti keinginan Elgara sekarang.

"Bantu aku ganti pakaian, sekarang buka kancing kemeja ku," ujar Elgara memaksa dan mengambil tangan Maudy lalu menempelkan ke badan nya.

"Astaga menyebalkan sekali," batin Maudy namun ia tetap melakukan apa yang di minta Elgara.

Jari jemari mungilnya mulai bergerak membuka kancing kemeja Elgara, meksipun Elgara jauh lebih tinggi dari nya tapi karena ia menggunakan high heels dia tidak terlalu kesulitan sekarang.

"Astaga ternyata badan nya sebagus ini sampai ke bawah batin Maudy yang kini melihat tubuh Elgara Tampa baju, biasanya Maudy hanya melihat dada nya Elgara saja saat ia masih koma.

"Lihat apa? Badan ku bagus ya?" goda Elgara sambil mengedipkan matanya.

"Apa? Tidak jangan bercanda dan menggoda ku terus menerus, ayo sini pakai bajunya," karena kesal Maudy benar-benar tidak tahan lagi dan segera bersikap tegas dengan sang suami karena tidak kau di kerjai lagi.

Maudy menatap stelan jas yang ada di meja ruangan tersebut yang warnanya senada dengan gaun yang ia pakai.

"Sengaja ya?" ucap Maudy menuding Elgara kesal.

"Hmm apa sayang aku tidak dengar," lagi-lagi Elgara membuka Maudy kesal dengan tingkah laku nya yang jahil.

"Astaga mama!!!!!" Maudy yang sudah tidak bisa menahan lagi akhirnya menjerit kesal.

"Hey, hey ayo cepat bantu aku sebentar lagi acara nya akan mulai tau, mama pasti akan mengamuk jika aku belum siap," Elgara segera membujuk Maudy untuk kembali membantu nya.

Waktu tiga puluh menit berlalu begitu saja karena mereka terus bertengkar seperti tom and Jerry, kapan akan romantis jika mereka terus seperti ini namun itu adalah cara Elgara untuk membiasakan istrinya agar tidak lagi cangung.

Satu jam kemudian.

"Nah, sudah siap," ucap Nova merapikan dasi Elgara.

Entah kebahagiaan macam apa yang saat ini Elgara rasakan yang jelas hatinya seperti di tumbuhi oleh bunga-bunga, mendapatkan seorang istri yang cantik dan juga baik meksipun galak adalah keberuntungan bagi Elgara.

"Jam tangan ku," ucap Elgara memberikan jam tangan nya kepada Maudy.

"Manja macam apa ini?" ucap Maudy sambil memegang jam yang di berikan Elgara.

"Pasangkan," ucap Elgara tak memedulikan pertanyaan Maudy.

"Ya Tuhan rasanya seperti merawat bayi," cicit Maudy tampa sadar ia mengeluhkan hal tersebut di depan Elgara yang jahil.

"Bayi? Aku juga sangat menyukai bayi? Kau mau? Kalau begitu kapan kita akan membuat nya?" tanya Elgara sambil sedikit menunduk dan berbisik ke telinga Maudy yang sedang memasangkan jam tangan di pergelangan tangan nya.

Deg ...

Sepertinya sudah salah berkata, Maudy tak mampu bicara ia berusaha menelan ludah nya tampa harus mengubris sang suami yang terus menerus mengoda.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Che Putri Badar

Che Putri Badar

seru ,lanjut thor

2024-03-13

0

Ayu Octaviany

Ayu Octaviany

ceritanya seru , next Thor.
mmm up cerita nya 3hari sekali ya Thor...

2024-02-29

0

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

nanti setelah pesta yah...kalian bulan madu...😅

2024-02-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!