Episode #10

"ini benar-benar tulisan Maudy? Mona di mana dia sekarang aku ingin bertemu dan mengobrol dengan nya," ucap Sofian yang berhasil di kelabui oleh Mona.

"Aku minta maaf soal kejadian dulu memang aku sempat menyukai mu dan cemburu melihat Maudy yang kau tolong pada saat itu, tapi sekarang aku sadar kalau kalian sangat cocok," ucap Mona sedikit memasang wajah sedih nya.

"Sudah lah lupakan soal itu,kau sama sekali tidak salah hanya saja aku tidak bisa membalas perasaan mu," ungkap Sofian jujur.

"Cih, siapa juga yang suka dengan mu sekarang, target ku hanya ingin Maudy mengembalikan posisi ku," batin Mona.

"Mona kenapa kau diam? Aku sudah melukai perasaan mu lagi ya?" tanya Sofian merasa bersalah.

"Sama sekali tidak, aku sudah melupakan semua itu aku menemui mu hanya karena ingin menebus kesalahan masa lalu kepada kalian yang saling menyukai," ungkap Mona lagi.

"Kalau begitu,apa kau bisa membantu ku untuk bertemu dengan nya?" tanya Sofian lagi.

"Tentu, aku akan mengatur waktu agar kalian bisa bertemu kembali, kau tenang saja ya, kau hanya perlu menunggu kabar dari ku tentang kapan kau akan bertemu dengan Maudy mari kita bertukar nomer telpon," ungkap Mona dengan senyum liciknya.

"Baik lah," jawab Sofian dengan bersemangat.

Dia tidak tau kalau dirinya sedang di manfaatkan oleh Mona yang dia tau hanya kapan dirinya akan melihat Maudy lagi.

Beberapa hari pun berlalu.

"Beberapa hari ini aku sangat bosan, mama juga sedang ada kerjaan dan tidak berkunjung ke rumah ini, suamiku kapan kau akan bangun dan menemaniku bersenang-senang?" tanya Maudy yang sepanjang hari hanya menonton drakor dan mengajak Elgara bicara padahal tidak ada respon sama sekali.

Ting ...

Sebuah pesan masuk membuat Maudy yang sedang mengamati Elgara menoleh ke arah ponsel nya.

Ia melihat dan membuka notifikasi yang masuk.

"Kak Mona?" batin Maudy sebelum membaca pesan tersebut.

Isi pesan :

"Maudy aku ingin bertemu dengan mu sore ini di Cafe xx kita sudah lama tidak ke sana ada yang ingin aku bicarakan dengan mu,"

Itulah isi pesan yang tertulis.

Maudy mengerutkan keningnya, dia kebingungan kenapa tiba-tiba Mona mengirimkan ia pesan dan mengajak nya bertemu secara tiba-tiba.

Hal ini membuat Maudy penasaran, dia yang bosan tidak punya tujuan untuk hari ini segera membalas pesan tersebut dengan kata "baiklah"

Hal ini tentu saja membuat Mona sangat senang di sebrang sana karena merasa Maudy cukup mudah untuk ia ajak bertemu dan masuk ke dalam jebakan nya.

Waktu pun berlalu begitu cepat, pagi kini berganti siang siang pun kemudian berganti sore.

Maudy menurunkan satu demi satu anak tangga dengan dress dan high heels yang membuat dirinya terlihat semakin cantik saja sekarang.

"Nyonya sangat cantik, apa kah nyonya ingin pergi ke suatu tempat?" tanya Yani lepas Maudy.

"Iya bi, aku ingin menemui kakak ku di Cafe xx, tidak lama, tolong jaga suamiku ya," ungkap Maudy lagi.

"Siap nyonya, hati-hati ya," ucap Yani lagi.

"Terima kasih bi," Maudy pun melangkah pergi dari dan keluar dari rumah.

Di depan sudah ada sopir pribadi yang menunggu dan siap membawa Maudy kemana pun.

Itu semua dia siapkan mama Mulia untuk Maudy.

"Kemana nyonya?" tanya sang sopir yang kini sudah bersiap menyalakan mesin mobil nya.

"Cafe xx ya pak," ucap Maudy.

"Siap nyonya," mobil itu pun mulai bergerak keluar dari gerbang rumah dan segera melasat menuju Cafe xx.

Sementara itu di sisi lain.

"Apa dia benar-benar akan datang?" tanya Sofian kepada Mona.

Ya mereka sudah menunggu Maudy di Cafe xx.

"Tenang lah, Maudy pasti akan datang dia tidak mungkin berbohong aku sangat mengenali karakter nya bagaimana," jawab Mona lagi.

Segera saja dua puluh menit berlalu, tidak lama kemudian terlihat seseorang yang masuk ke dalam Cafe dan melihat ke sekeliling mencari keberadaan seseorang.

"Maudy aku di sini!" Mona mengangkat tangan nya dan melambaikan ke arah Maudy.

Maudy menatap Mona lega, namun saat dia ingin melangkah mendekati meja Mona, langkah itu terhenti karena di hadapan Mona ada seseorang yang cukup ia kenali.

"Ke-kenapa ada dia?" batin Maudy tatapan nya tertuju ke arah Sofian.

Sementara itu Sofian yang melihat Maudy seketika berdiri dari duduknya, ia begitu mengagumi kecantikan Maudy yang sekarang jauh berbeda dari Maudy yang dulu.

Penampilan Maudy sekarang cukup mewah dan dia terlihat cantik serta elegan. Membuat siapapun yang melihatnya terpukau akan kecantikan Maudy.

"Maudy, tunggu apa lagi ayo ke sini," ucap Mona merasa kesal.

Maudy pun mau tidak mau segera melangkah mendekati meja mereka, meskipun perasaan nya kini telah berantakan dan campur aduk.

"Maudy, kau masih ingat aku kan? Aku Sofian," ucap Sofian sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Maudy.

Maudy menatap tangan Sofian ia ragu untuk berjabat tangan sekarang.

Mona yang melihat itu tidak tingal diam, dia berdiri dan mengambil tangan Maudy mengarahkan nya untuk berjabat tangan dengan Sofian.

"Ah, iya," ucap Maudy merasa tidak enak.

"Silahkan duduk," ujar Sofian sambil terus tersenyum.

Mereka pun kembali duduk dan saling berhadapan.

"Maudy kau pasti sangat bahagia kan sekarang bisa bertemu dengan Sofian?" ucap Mona mulai bicara.

"Maudy kau sekarang terlihat lebih cantik, maksud ku kau sangat cantik," puji Sofian tak ada habisnya.

"Ah iya, Seperti nya kalian butuh waktu untuk mengobrol berdua, aku ke toilet sebentar ya," ucap Mona yang kemudian berjalan pergi ke toilet sambil membawa tas kecil nya.

Kini Maudy semakin gugup dan cangung ia mulai menyadari atas apa yang sedang di lakukan oleh Mona kepada nya, Mona sengaja melakukan pertemuan ini untuk Maudy dan Sofian.

"Apa maksud kak Mona melakukan semua ini?" Batin Maudy.

"Maudy, kepada kau diam saja? Kau mau pesan apa? Silahkan pesan saja," ujar Sofian lagi.

Ingin rasanya Maudy pergi dari tempat itu sekarang juga, namun ia takut kalau Sofian akan tersinggung.

"Terima kasih kak Sofian tapi aku sudah kenyang,aku juga sama sekali tidak haus," ujar Maudy menolak tawaran Sofian secara halus.

"Ah baik lah, anu Maudy apa sekarang kehidupan mu sudah lebih baik? Aku sangat merindukanmu," Sofian yang mengira kalau Maudy masih menyukai nya mulai memegang tangan Maudy untuk memulai obrolan mereka.

Maudy seketika menarik kembali tangan nya dari meja dan menatap ke sekeliling.

Sementara itu Mona, dia tidak lah ke toilet melainkan memotret beberapa foto saat Sofian memegang tangan Maudy. Benar-benar trik murahan itu dia lakukan.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

mudah mudahan nyonya mulia ga percaya sm foto2 yg di kirimin mona

2024-04-03

0

🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴

🙃 ketik nama 💝🎀🌈🌴

dn tak akan semudah dn semulus itu rencanamu mona... aku yakin mam mulia pasti sudah mengetahui trikmu itu,, dn tdak akan percya,,,



lnjut kak
semngattttty

2024-02-07

1

Desyi Alawiyah

Desyi Alawiyah

lanjut yah kak author...


semangat yah...🤗🤗🤗

2024-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!