Episode #16

Maudy yang sudah berharap harus menerima kenyataan kalau ternyata Elgara masih belum bangun juga.

Flashback off.

"Istriku aku sudah sadar, kenapa sekarang malah kau yang tidak kunjung bangun?" ucap Elgara yang saat ini sedang duduk di tepi ranjang sambil mengelus pucuk rambut Nova dengan lembut.

"Sabar tuan muda, sebentar lagi nona muda pasti akan segera sadar, kalau begitu saya pamit dulu," ujar sang dokter.

"Baik lah dokter, terima kasih banyak mari saya antar, Elgara kau jaga istri mu ya," ucap mama Mulia yang kemudian berjalan keluar bersama dokter dari kamar Elgara.

Kini yang tertinggal di dalam kamar hanya Elgara dan juga para pelayan bi Tuti dan bi Yani.

"Bik kalian sejak kapan bekerja di rumah ini?" tanya Elgara mencairkan suasana hening.

"A-anu tuan muda, kami bekerja di sini sudah sejak nyonya muda menjadi istri nya tuan muda," ucap Yani menjelaskan.

"Benar kah? Kalau begitu kalian tau banyak tentang istri ku kan?" tanya Elgara sambil sesekali menatap wajah cantik Maudy yang sedang tak sadarkan diri seperti orang tidur.

"Iya tuan muda, kami lumayan tau banyak," jawab Tuti sambil mengangguk kan kepala.

"Kalau begitu boleh kah kalian menceritakan bagaimana cara dia merawat ku? Maksud ku bagaimana sikapnya sehingga membuat mama jadi luluh dan sangat menyayangi dia?" Elgara penasaran dengan sikap Maudy yang berhasil membuat sang mama sangat menyayangi nya.

"Nyonya muda sangat baik, dia bahkan sering membantu pekerjaan rumah meksipun kami melarang nya," jelas Yani.

"Benar tuan muda dia sangat rajin dan juga rendah hati, meskipun dia di sini nyonya rumah, tapi tidak pernah memperlakukan kami dengan buruk, dia sangat baik," ujar Tuti.

Elgara yang mendengar itu tersenyum manis, tak di sangka sang mama berhasil mendapatkan wanita baik seperti Maudy.

"Lanjutkan cerita kalian, aku ingin mendengar lebih banyak tentang nya," ujar Elgara lagi tak puas hanya dengan sedikit cerita dari kedua pelayan istri nya.

"Nyonya muda setiap hari merawat anda, dia tidak pernah sedikitpun melewati hari-hari bersama tuan muda, bahkan ia sering bicara dan berharap kalau tuan muda segera bangun dari koma agar bisa menemaninya, aku rasa nyonya terlalu merasa kesepian," Jelas Yani lagi.

"Eh, nyonya sudah sadar,"

Tiba-tiba tuti melihat kalau Maudy bergerak dan membuka matanya.

Elgara yang melihat itu merasa lega karena akhirnya sang istri yang pingsan karena kaget kini terbangun.

"Kalian boleh keluar dulu," ucap Elgara kepada dua pelayan tersebut.

"Baik tuan muda," jawab tuti dan Yani secara bersamaan.

Mereka bergegas keluar dari kamar dan menutup rapat-rapat pintu itu kembali.

"Mereka terlihat sangat cocok bukan? Mereka pasti ingin berduaan," ucap Yani kepada Tuti.

"Diam lah ayo cepat pergi dari sini," ucap Tuti yang kemudian menyeret Yani pergi dari depan Maudy dan Elgara.

Sementara itu, Maudy membuka mata nya, kepala nya sedikit pusing dan rasanya sangat sulit untuk membuka mata.

"K-kau!" Maudy kembali terkejut saat melihat Elgara yang ada di samping nya ia bangkit dan menjauhi Elgara.

"Kenapa? Kemarilah apa yang kau lakukan di sana?" ucap Elgara menarik tangan istri nya untuk tidak menjauh dari nya.

Tubuh Maudy terhuyung dan kembali dekat dengan Elgara, jantung nya berdebar ia masih tak percaya kalau sosok laki-laki tampan yang ada di hadapannya saat ini adalah suami koma nya.

"Kau masih terkejut ya?" tanya Elgara menatap dan memegang kedua pundak Maudy.

"Ke-kenapa kau bisa bangun? Ah ... Anu maksud ku apa yang terjadi? Kapan kau bangun?" tanya Maudy gugup ia sampai tak bisa mengatur kalimat obrolan nya.

Elgara tersenyum, ia kemudian mulai menceritakan apa yang telah mereka lakukan untuk Elgara mengetahui bagaimana Maudy yang merawat dan menjaga nya.

Maudy terkejut, mata nya melotot, ternyata pada saat itu Elgara telah sadar dan dia di bohongi oleh mama mertua dan juga pelayan di rumah serta dokter.

"Ja, jadi aku tidak salah lihat? Saat itu kau benar-benar bangun?" ucap Maudy sambil menujuk wajah Elgara.

"Hmm, benar," jawab Elgara tanpa rasa bersalah.

Segera saja wajah Maudy memerah karena malu seharian ternyata ia mengurus orang yang sudah sehat ia juga banyak berkata-kata tentang Elgara bagaimana bisa ia menghadapi Elgara sekarang.

"Kenapa? Wajah mu sudah terlihat seperti udang rebus saja, aku sudah bangun lihat aku, bukan kah kata semua orang kau yang sangat menginginkan aku untuk segera bangun?" Elgara memegang dagu Maudy yang mencoba mengalihkan pandangannya dari dirinya.

"Apa? Bagaimana mungkin? Itu sama sekali tidak benar, aku ini biasa saja," Maudy menyangkal karena ia benar-benar malu.

"Astaga istriku sangat pemalu sampai-sampai tidak mengakui apa yang ia katakan," ujar Elgara mengoda Maudy.

"Mana ada!" jawab Maudy kesal.

"Aku minta maaf karena sudah membuat mu khawatir, sekarang aku sudah bangun terima kasih banyak sudah bersedia menerima ku saat aku masih dalam keadaan tak berguna, aku ingin bertanya satu hal kepada mu," ujar Elgara dengan lembut sambil menggenggam erat tangan Maudy.

Baru bangun aja udah bucin ni tuan muda ada-ada aja deh, author jadi iri nih apalagi reader ya bisa iri banget ga sih wkwkwk.

"Ah tidak, jangan mengatakan itu aku sama sekali tidak mempermasalahkan semua ini, tanyakan lah apa yang ingin kau tanyakan," ujar Maudy berusaha menahan diri untuk tidak baper akan wajah tampan dan juga kehangatan genggaman tangan Elgara.

"Apa kau menyukai ku?" tanya Elgara tudepoin saja karena ia ingin mendengar langsung dari Maudy apakah benar apa yang di katakan sang mama kalau Maudy sudah jatuh cinta dengan nya saat ia masih dalam keadaan tak sadar.

Pipi Maudy kini semakin bersemu merah setelah mendengar ucapan Elgara.

Dia selalu mengatakan kalau dirinya jatuh cinta kepada Elgara bahkan saat pria itu dalam keadaan koma.

"Si, siapa yang mengatakan nya?" tanya Maudy berusaha menyembunyikan Kenya itu karena ia malu.

"Mama yang bilang kepada ku," jelas Elgara lagi.

"Anu, aku ingin ke toilet dulu," Maudy yang serba salah berniat untuk kabur ke dalam toilet.

"Ayo dengan ku saja, aku juga mau ke toilet," dengan sengaja Elgara yang tau istri nya itu sedang ingin bersembunyi malah mengoda Maudy.

"Apa? Dasar mesum!" Maudy segera beranjak pergi dari ranjang dan berlari masuk ke dalam toilet.

"Hahah, berapa umurnya? Kenapa dia terlihat seperti anak kecil? Benar-benar mengenaskan, pantas saja mama dan para pelayan cukup menyukai Maudy," ujar Elgara semakin di buat tertarik akan tingkah laku istri nya itu.

Sementara itu di dalam toilet Maudy memegang dadanya yang berdebar kencang sambil menatap dirinya yang terlihat gugup di depan cermin yang ada di dalam toilet tersebut.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

jaran goyang

jaran goyang

𝑏𝑎𝑝𝑒𝑟 𝑎𝑞 𝑚𝑎ℎ🤣🤣🤣🤣🤣🤣𝑣𝑖𝑠𝑢𝑎𝑙 𝑛𝑦 𝑚𝑛

2024-04-05

0

jaran goyang

jaran goyang

𝑚𝑎𝑢𝑑𝑦 𝑥

2024-04-05

0

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

mulai baper nih

2024-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!