Episode #08

"kak, kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Maudy bingung melihat lirikan mata Mona yang menatap perhiasan nya dengan tatapan tajam.

"Ah tidak, aku hanya melihat kau telah banyak berubahnya setelah tingal di keluarga nyonya Mulia," ucap Mona sambil memasang senyum tipis nya.

"Iya tentu saja, itu karena dia sekarang adalah menantu ku, aku memperlakukan dia seperti anak ku sendiri, bukan kah begitu nyonya Lolita?" tanya Mulia lagi karena sedari tadi mama Lolita hanya diam tidak berani angkat bicara.

"Ah iya, anda benar nyonya Lolita, sebelumnya aku ingin minta maaf karena sudah menukar putri ku dengan Maudy putri angkat ku untuk menikah dengan anak mu, namun aku pikir semua itu sama saja bukan? Maudy juga aku rawat dan aku besarkan seperti anak kandung ku sendiri," mama Lolita tersenyum kepada Maudy dan mama Mulia ia mengatakan hal tersebut meskipun wajah nya terlihat serba salah.

"Kau benar sekali Lolita dan aku menghargai sekali keputusan mu, karena aku merasa cocok dengan Maudy dia juga merawat Elgara dengan baik karena itu dia pantas di ratukan di rumah kami, apa kau tau villa yunding?" tanya mama Mulia lagi mulai sengaja memanas-manasi dua orang yang membuat nya jengkel.

"Iya? Ada apa dengan villa yunding? Itu kan salah satu villa terbesar di kota ini?" ucap Lolita.

"Itu akan aku berikan untuk Maudy setelah nantinya Elgara putra ku membuka mata," ucap mama Mulia sambil tersenyum.

"Apa? Villa terbesar yunding ingin di hadiahkan untuk Maudy jika tuan muda Elgara bangun?" tanya Mona terbelalak dengan wajah kagetnya.

"Ma, ini berlebihan," Maudy memegang tangan mama Mulia untuk tidak mengatakan apapun lagi.

Sementara mama Lolita hanya terdapat membisu tak tau lagi sebesar apa penyesalan yang dia rasakan saat ini.

"Kalau begitu selamat ya, dan semoga tuan muda Elgara segera bangun," ucap Lolita tampa ekspresi.

"Maaa," geram Mona sambil memegang lengan mama nya.

"Ah nyonya Mulia seperti nya aku dan Mona ada urusan, kami ijin pergi dulu," karena tidak tahan lagi mama Lolita dan juga Mona memutuskan untuk pergi dari sana mereka bahkan belum memesan makanan.

"Baik lah, sampai jumpa nanti," jawab mama Mulia melambaikan tangan nya tampa menahan mereka sedikit pun.

"Ma seharusnya mama tidak mengatakan itu di depan mereka," ucap Maudy merasa khawatir.

"Kenapa Sayang? Mereka pasti sangat menyesal dan iri dengan mu, mama ingin mereka merasakan sakit sebagai mereka menyakiti mu, kau jangan khawatir ada mama di sini mereka tidak akan berani menyentuh dirimu," ucap Mulia sambil memegang pundak Maudy.

Mereka pun kemudian memesan makanan dan minuman untuk makan siang bersama, sementara itu Mona dan mama nya minggat dari restoran karena terlalu panas.

"Menyebalkan sekali! Aku tidak mau tau ma aku harus merebut posisi itu dari Maudy!" jerit Mona yang kini sudah tiba di rumah mereka ia meleparkan tas nya ke sembarang arah dan mengamuk.

"Ya mau gimana lagi kan kamu sendiri yang menolak untuk menikah dengan laki-laki koma itu," jawab mama Lolita yang juga kesal tak habis fikir dengan nasihat Maudy ya g tak sesuai dengan harapan mereka.

"Lihat lah ma, mama lihat sendiri kan tadi? Nyonya Mulia ingin memberikan villa yunding untuk dia, dan mama juga tidak mungkin tidak melihat nya kan kalau tadi Maudy berpenampilan seperti nona muda kaya raya baju nya, tas nya perhiasan nya semuanya barang-barang mewah yang tidak pernah bisa aku beli seharusnya semua itu adalah miliku ma!" teriak Mona furstasi.

"Mona tenang lah, kalau kau terus seperti ini mama jadi tidak bisa berfikir, mama juga tidak bisa terima dengan keadaan Maudy yang sekarang lebih gelamor dari kita," Lolita duduk sambil menutup wajahnya dengan sepuluh jari karena merasa gelisah tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Ma bagaimana ini, aku ingin posisi ku kembali, aku lah istri dari tuan muda Elgara yang seharusnya, dia hanya penganti ku aku mau menikah dengan pria itu kalau nasip ku seperti Maudy ma," ucap Mona merengek dan duduk di sebelah mama nya.

"Iya mama juga maunya begitu sekarang, tapi bagaimana caranya kita sudah tidak punya kesempatan apa-apa," ucap Lolita lagi.

"Aku ada ide ma," tiba-tiba Mona tersenyum karena mendapat ide berlian di otak nya.

"Apa?" tanya Lolita lagi.

"Aku tau kalau sampai sekarang Sofian masih menyukai Maudy, dan Maudy juga menikah dengan tuan muda Elgara karena paksaan dari kita, aku harus mencari kesempatan untuk mempertemukan kembali Maudy dan Sofian agar mereka bisa menjalin hubungan, dengan begitu aku bisa menuduh dia berselingkuh dan nyonya Mulia pasti akan sangat marah lalu membuat mereka bercerai setelah itu posisi Maudy akan aku gantikan," ucap Mona begitu mudahnya otak kecil itu mentaur siasat yang kejam terhadap sang adik.

"Hahaha, Mona kau benar-benar anak kandung mama yang cerdas, kau benar-benar mewarisi akal pintar dari mama, sekarang lakukan lah apa yang kau katakan barusan, semoga semuanya berjalan dengan lancar jangan sampai ada satu orang pun yang curiga, kalau kita mengunakan Sofian untuk menjebak Maudy," ucap sang mama yang kini kembali tersenyum lega.

Benar-benar dua orang yang sangat gila akan kekayaan dunia, apapun mereka lakukan, segala cara mereka halalkan hanya untuk kepuasan mereka sendiri termasuk menghancurkan rumah tangga orang lain.

Sementara itu di sisi lain.

"Akhirnya tiba di rumah juga, huh sangat lelah dengan barang belanjaan sebanyak ini membuat aku hampir gila," Maudy meletakkan barang-barang yang di belikan mama Mulia untuk nya di atas sofa mereka baru saja tiba di rumah.

Maudy berjalan menuju meja rias dan berdiri di depan cermin yang besar itu untuk melihat dirinya sendiri.

Baru pertama kali ia memakai pakaian yang cukup bagus mewah dan juga mahal, di sertai dengan satu set perhiasan yang menempel di tubuhnya membuat Maudy merasa sangat senang.

"Mama Mulia benar-benar baik kepada ku, aku tidak menyangka ternyata aku akan sangat bahagia di sini, meskipun pada awalnya aku hanya bahagia bisa bebas dari keluarga angkat ku," batin Maudy yang kemudian menoleh ke arah suaminya yang sedang terbaring tidak pernah bergerak atau berpindah posisi.

Ia berjalan menghampiri Elgara dan kemudian memeluk tubuh pria itu sambil menitikkan air mata.

"Suamiku, kau seperti ini saja sudah sangat menyelamatkan ku dan membuat ku bahagia, bagaimana jika kau bangun aku sangat ingin melihat seberapa indah tatapan mata mu dan seberapa merdu suara mu," ucap Maudy masih memeluk Elgara dengan air mata yang mengalir.

Seperti nya Maudy bisa sangat jatuh cinta kepada Elgara hanya karena kebaikan mama Mulia dan juga wajah damai suaminya.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

jaran goyang

jaran goyang

𝑚𝑖𝑚𝑝𝑖...
𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑘𝑎𝑢 𝑦𝑔 𝑚𝑛𝑑𝑝𝑡𝑘𝑛 𝑛𝑦

2024-04-05

0

jaran goyang

jaran goyang

𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑔"... 𝑘𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑢 ℎ𝑟𝑡𝑎 𝑛𝑦 𝑧.... 𝑔𝑘 𝑑𝑔𝑛 𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑑𝑎

2024-04-05

0

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

orang klo sudah gila harta,selalu iri melihat orang lain bahagia

2024-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!