Episode 19

Dion POV

Secara tiba-tiba gadis kecil ini mengecup keningku tanpa meminta izin saya terlebih dahulu, saya cukup terkejut dengan tindakan yang dilakukannya. Bagaimana bisa dia mengecup kening seseorang yang tidak pernah ia kenal sama sekali terlihat begitu santai walaupun dia dan mama bilang: "Aurora adalah istriku."

Aku tetap tidak percaya dan belum bisa menerima gadis itu adalah istriku. Aku merasa kami tidak pernah menikah dimana-mana pernikahan bisa dilaksanakan jika dua orang sepakat, akan ada cincin yang disematkan ke jari dan pasti ada upacara.

Ini tidak! Tiba-tiba saja gadis itu datang dan mengaku sebagai istriku. Bagaimana aku mau mengakuinya istri dia saja malah mengambil bantal dari kasurku dan memilih tidur di sofa.

Pasangan suami-istri harusnya tidur seranjang bukan kayak gini, apa dia tidak sudi tidur sama aku.

Dasar istri durhaka.

Baru satu hari dia di sini tapi berhasil membuat Dion kesal daripada aku memikirkan istri jadi-jadian itu lebih baik aku tidur.

Dion memejamkan mata agar bisa tidur namun, saya tidak bisa tidur nyenyak mungkin itu efek karena kebanyakan tidur siang ini. Dion memandang Aurora yang telah tertidur aku merasa lucu dengan posisi tidurnya yang agak aneh untuk seorang wanita.

Kakinya di atas sandaran sofa sambil memeluk guling, aku tertawa dalam benakku melihat gaya tidurnya yang lucu dan aku bersyukur ia tidak tidur satu ranjang denganku mungkin tubuhku ini akan tertimpa olehnya.

Aku terus memandang Aurora tidur sampai tanpa terasa aku pun juga telah masuk ke dunia mimpi.

***

Sinar matahari menerpa mataku sehingga aku membukanya pelan dan menyesuaikan cahaya pada netraku. Aku menggerakkan mataku sampai penglihatan terkunci pada satu objek yakni, Aurora masih tertidur dengan posisi yang bisa aku katakan sangat anti-mainstream untuk seorang gadis.

Aurora terlentang dengan kaki kirinya di atas sandaran sofa dan kaki kanannya turun ke bawah menyentuh lantai bahkan selimutnya udah menjauh sekitar 30 cm dari sofa.

Satu kata ingin aku utarakan padanya yaitu, aneh. Aku mendengar suara pintu terbuka dari luar sepertinya gadis itu tidak mengunci pintu tadi malam.

Mama masuk bisa ia lihat menantunya tertidur dengan gaya aneh dia cuma tertawa lalu mendekat padaku.

"Kau sudah bangun sayang?" tanya mama seperti biasanya padaku.

Mama menghela napas dan meringis pelan, "mungkin Aurora canggung satu ranjang denganmu hingga dia memilih tidur di sofa," ucapnya.

Aku membenarkan perkataan mama mana ada seorang gadis yang bisa tidur dengan sembarangan pria tanpa ia kenal sebelumnya. Mama bangkit berjalan ke sofa mama membangunkan Aurora dengan suara lembut yang tentu saja tidak akan membuat gadis itu bangun.

Mama menggoyangkan tubuhnya sampai Aurora terbangun dan ia langsung berdiri mungkin ia terkejut melihat keberadaan mama di sini.

Ibuku cuma tertawa kecil melihat ekspresi Aurora yang menunduk malu, tapi aku bisa lihat dari ekspresi wajahnya dia seperti ketakutan.

"Aurora, mama akan kasih tahu padamu bagaimana cara mengurus Dion," ujar mama pada Aurora.

Aurora mengangguk. Mama meminta tolong pada Aurora untuk membantu mengangkat tubuhku ke kursi roda, membawaku ke kamar mandi.

"Aurora tolong buka baju Dion," ucap mama.

Aurora berjongkok dia membuka bajuku ketika ia ingin menurunkan celanaku ia terasa canggung, tapi ia beranikan saja membukanya.

Tubuhku tidak tertutup oleh apa pun selain popok yang mungkin telah menguning.

"Aurora sekalian lepas diaper," teriak mama dari luar.

Aurora merobeknya dari sisi kiri lalu kanan setelah itu membuangnya ke tong sampah terletak di sudut kiri. Mama kembali sambil membawa obat pencahar, ia minta pada Aurora untuk mengangkat tubuhku sedikit agar mama bisa memasukkan obat pencahar ke anusku.

Aku didudukkan di atas kloset dan membuang air besar, setelah itu tubuhku dibersihkan dengan air hangat selama mama membersihkan tubuhku Aurora begitu fokus memperhatikan bagaimana cara mama mengurus aku.

Selesai tubuhku dibersihkan mama menyuruh Aurora membentangkan perlak di atas kasur, aku dibawa keluar lalu dibaringkan di perlak itu. Mama mengambil perlengkapan untuk bayi besarnya ini.

"Setelah mengelap tubuhnya segera pakaikan dia diaper. Dion tidak bisa mengendalikan buang air kecil sama besar persis seperti bayi sehingga ia harus memakai popok," jelas mama yang berhasil membuatku malu sekaligus sedih.

"Pakaikan diaper sama macam pakai ke bayi?" tanya Aurora.

"Iya, sama."

Mama memakaikan diaper dan pakaian padaku, terus aku didudukkan di kursi roda dengan sabuk pengaman agar tubuhku tidak merosot ke bawah. Mama menaruh gel di rambutku dan menyisirnya.

"Aurora, kau bisa mandi biar mama bawah Dion ke bawah untuk sarapan," ucapnya.

Mama mendorong kursi rodaku ke bawah, aku sangat malu sekaligus risih terhadap Aurora dia sudah melihat seluruh tubuhku ini termasuk alat kebanggaanku yang cuma bisa dibalut dengan popok.

Aku merasa harga diriku terinjak-injak bagaimana tatapan mata Aurora yang memandang kasihan padaku dan aku sangat membencinya.

"Dion, bagaimana menurutmu tentang Aurora?" tanya mama padaku yang tentu tidak akan bisa aku gubris pertanyaannya.

Mama mulai mengeluarkan suaranya yang mengatakan jika Aurora adalah istri yang akan mampu merawatku dengan tulus aku memutar malas bola mataku ini mendengar pujian untuk Aurora yang mama lontarkan.

Kami masuk ke ruang makan dimana papa dan Michael telah duduk sambil menikmati sarapan mereka.

"Dimana Aurora?" tanya papa.

"Dia lagi mandi," jawab mama singkat seraya memasangkan baby slabber di leherku.

Mama menyuapi bubur seperti biasanya karena cuma makanan itu saja yang bisa aku makan setelah kecelakaan itu merenggut gerak motorik tubuhku.

"Aurora cantik kan?" tanya papa tidak tahu pada siapa.

"Biasa aja," jawab Michael.

"Papa bertanya pada kakakmu bukan kamu," balas papa ketus.

"Aku mewakili kakak bicara," sambung Michael yang tidak mau kalah.

"Papa membawanya kemari karena merasa cuma dia yang pantas menjadi menantu keluarga ini," ujar papa dengan raut wajah serius.

"Masih banyak gadis lain yang pantas jadi menantu keluarga ini, tapi mengapa papa memilihnya?" Michael melontar pertanyaan tanpa getir.

Aku cukup fokus pada obrolan mereka dan aku penasaran jawaban apa yang akan papa katakan.

Papa meminum kopi dengan tenang setelah itu ia meletakkan gelasnya papa tersenyum tipis, "suatu hari nanti kalian akan tahu jawabannya," ucapnya tenang.

Aku menggerutu mendengar jawaban papa begitu ambigu hingga membuatku pusing menafsirkan perkataan papa tadi.

"Yah yah cukup ikan terbang aja yang tahu jawabannya," sambung Michael bercanda sekaligus sinis mungkin ia kesal juga seperti aku.

Pembicara terhenti karena Aurora telah masuk ke ruang makan.

"Selamat pagi papa! Pagi Michael!" Aurora menyapa mereka dengan suara halus.

"Silakan duduk sayang," balas papa.

Aurora duduk di sampingku dan menikmati sarapan yang telah disiapkan, kami pun sarapan tanpa ada obrolan apa pun.

POV End

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133: The end
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133: The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!