Episode 9

Aurora Pov

Aurora melangkah masuk ke dalam kamarnya tidak lupa pula ia mengunci pintu dari dalam agar tidak ada yang masuk.

Aku berjalan pelan menuju kasurku yang tidak terlalu empuk dan melemparkan kasar tubuh ini.

Aku sangat lelah baik fisik maupun batin di hari ini, aku meminta waktu pada ibu untuk berpikir pada kenyataannya aku tidak punya pilihan apa pun.

Jika aku menolak maka seluruh orang di panti ini akan menderita dan jika aku terima maka hidupku akan berakhir semua mimpi yang telah aku rancang dan rencanakan akan pupus begitu saja.

Aku bertanya-tanya di antara semua gadis di panti ini kenapa tuan Zafar memilihku kenapa tidak yang lain saja ketika ada gadis dewasa yang usianya sepantaran putranya.

Jika dia memilihnya pasti ibu akan menghubungi mereka dan otomatis pasti mereka setuju mau dengan lapang dada atau hati yang dongkol.

Tapi ini tidak malah aku yang dipilih jika dipikir-pikir tidak ada yang istimewa dariku, oh ayolah Aurora mereka bukan membutuhkan menantu yang terpelajar maupun sederajat dengan mereka yang mereka butuhkan hanya seorang perawat untuk putra mereka yang tidak berdaya itu.

Jika mereka butuhkan perawat kenapa tidak cari saja di rumah sakit atau dari biro jasa tapi kenapa malah menginginkan aku jadi istrinya berkedok perawat.

Sampai rambutku berwarna putih pun tidak akan ketemu jawabannya selain menanyakannya pada mereka.

Selama aku berdebat dengan batinku tanpa aku sadari aku telah menutup mata dan memasuki alam mimpi.

Pov End

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kediaman Alexander

Seluruh anggota keluarga sedang makan malam dengan menu sayur sup, ayam tepung dan lalapan serta sambal terasi. Menu Dion lain sendiri dia memakan bubur yang dicampur dengan ayam dan wortel yang telah dihaluskan.

"Mama sama papa tadi habis kemana? Habis kencan kan!" Michael menggoda orang tuanya dengan satu alis yang terangkat.

"Anak kecil diam saja," balas Zafar seraya tangannya menjangkau gelas.

Michael mengerucutkan bibirnya dan mengigit ayam secara kasar sambil berdengus menatap ayahnya.

Dila dan Zafar tertawa kecil melihat raut wajah lucu putra bungsunya itu.

"Akan ada anggota baru di keluarga kita," celetuk Zafar.

Dion dan Michael menatap Zafar ketika mendengar perkataannya barusan.

"Mama hamil?" tanya Michael polos.

Dila melayangkan tatapan tajam pada anak keduanya, "sembarangan aja ngomong!" bentaknya.

"Kan papa bilang tadi," belanya.

"Kapan papa bilang mama hamil?" tanya Zafar dengan melipat dahinya ke dalam.

"Tadi papa bilang akan ada anggota keluarga baru," jawab Michael persis seperti ayahnya.

"Kan papa cuma bilang itu bukan bilang mama hamil," sambung Dila seraya membantu Dion minum.

"Maksud perkataan papa tadi apa?" tanya Michael kebingungan.

"Pikir aja sendiri," balas Zafar dengan terkekeh.

Michael berdengus kesal mendengar jawaban yang bercampur ledekan itu.

***

Malam kian larut sehingga semua orang pada tidur di kamar masing-masing, tapi tidak dengan Michael ia malah tidur di kamar Dion.

Mereka berdua berbaring dengan posisi miring saling berhadapan. Michael bisa melihat jelas wajah Dion yang tirus dan air liur yang keluar dari sela bibirnya.

Michael mengelapnya dengan tissue. "Kakak paham enggak maksud perkataan papa tadi?" tanyanya yang masih penasaran.

Dion cuma mengerjapkan saja matanya sebagai respon untuk saudara laki-lakinya. Dion mendengar ocehan Michael sampai ia teringat perkataan ibunya yang dikatakan sekitar beberapa hari lalu.

Apa maksud perkataan papa tadi berkaitan dengan pernikahanku? Aku rasa kemarin mama bercanda tidak mungkin ada gadis yang mau menikah denganku. Dion bertanya dan juga menyangkal dalam benaknya.

Dion bermonolog dengan batinnya sedangkan Michael mengeluarkan segala ocehannya sampai mereka berdua tertidur ketika mata mereka merasa telah berat.

......................

Aurora Pov

Hari minggu yang cerah dengan matahari bersinar terang, burung berkicau, udara segar. Suasana itu sangat cocok sekali untuk menikmati waktu dan bermain baik bersama keluarga, teman, maupun sama yang lain.

Tapi berbeda dengan aku Aurora di hari minggu yang sangat cocok untuk bermain atau bermalas-malasan di kasur sambil menonton drama, aku sekarang malah berada di sebuah minimarket.

Kenapa aku berada di sini? Karena aku kerja part-time di minimarket. Aku sengaja bekerja agar mendapatkan uang untuk kebutuhanku yang super banyak.

Aku hari ini bekerja jadi aku tidak perlu bertemu dengan ibu untuk beberapa jam ke depan. Mendengar suara pintu terbuka aku langsung menyambut dengan ramah dan ketika aku melihat siapa yang datang aku langsung merubah raut wajahku.

Orang itu adalah Michael dilihat dari penampilannya mungkin dia habis jogging di sekitar sini. Harusnya dia terkejut melihatku berada di sini alih-alih kaget yang ada dia terlihat tidak peduli akan keberadaan-ku ini, dia cuma melenggang mengambil dua kaleng minuman dingin dan membayarnya setelah itu dia langsung pergi dari sini tanpa mengambil kembaliannya.

Aku bertanya kenapa dia melihat diriku biasa saja layaknya patung yang dipajang untuk hiasan seharusnya dia melemparkan tatapan permusuhan karena aku calon kakak iparnya, tapi ini tidak. Sepertinya dia belum mengetahui tentang ini.

Daripada memikirkan Michael yang tidak begitu penting, aku cukup disibukkan dengan melayani pelanggan yang sangat ramai pada akhir pekan, dan aku juga mencatat beberapa stok barang yang telah habis dan barang apa yang harus ditambah lagi stoknya.

Aku menyelesaikan pekerjaanku sampai jarum panjang menunjukkan pukul 9 malam, aku berpamitan pada bos selaku pemilik minimarket.

Bos memberikan gajiku selama satu minggu bekerja dan langsung aku masukkan ke dalam tasku, tidak banyak memang gajinya seenggaknya cukup untuk beli makanan di kantin sekolah.

Aku pulang berjalan kaki karena jarak antara panti dan tempat kerjaku cukup dekat sekitar 15 menit ditempuh dengan jalan kaki.

Aku telah pulang aku berjalan menuju kamarku. Namun, aku terpaksa menghentikan langkahku ketika mendengar suara ibu yang sedang berbicara.

Aku berdiri di depan pintu dan mencondongkan sedikit tubuhku mengintip ke dalam melalui cela pintu yang tidak tertutup begitu sempurna.

"Tuan, berikan kami waktu aku akan langsung menghubungi ketika Aurora sudah menyampaikan keputusannya," ujar Rani dengan suara rendah melalui sambungan telepon.

Aku tidak perlu menebak dengan siapa ibu bertelepon karena aku tahu ibu pasti sedang berbicara dengan tuan Zafar melalui panggilan telepon ini.

Karena aku malas berlama-lama aku langsung saja masuk ke kamarku, aku melempar tubuhku ini dan jari-jariku mencengkram seprai.

Aku menitikkan air mataku mengingat bagaimana ibu memohon pada tuan Zafar dengan nada suara parau, bagaimana raut wajah lelah ibu yang kulihat melalui cela tadi dan aku juga bisa merasakan perasaan khawatir dan kecemasan ibu tanpa ia mengatakannya padaku.

Sepertinya aku tidak perlu berpikir lagi mungkin aku tahu keputusan apa yang harus kuambil sekarang.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133: The end
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133: The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!