Episode 10

Matahari telah menampakkan dirinya menandakan awal hari baru yang harus dijalani dengan senyum dan semangat. Tapi berbeda denganku rasanya untuk bangkit saja tidak bisa seperti ada beban di atas dadaku ini.

Aku menoleh pada jendela yang menampilkan pemandangan keluarga burung sedang berkicau di atas batang pohon.

Aurora menarik sudut bibir memandang keluarga burung yang harmonis tersebut dapat dia lihat bagaimana burung kecil itu bergelayut manja pada induknya. Aku tidak bisa berlama-lama bersantai seperti ini aku langsung bangkit mengambil handuk dan pergi mandi.

Tidak butuh waktu lama aku telah selesai dan rapi dengan seragam sekolahku. Aku mengoleskan sunscreen dan loose powder, di bagian bibir aku cuma pakai lip balm.

Aku menyisir rambutku dan cuma menguncirnya saja, aku menatap diriku lama di pantulan cermin.

"Tenang Aurora, kau pasti bisa mengatakannya," ucapku menyemangati diriku sendiri.

Aku mengambil tasku lalu keluar dari kamar menuju ruang kerja ibu, ketika aku telah di depan pintu ruangan aku berdiri terdiam mematung.

Aku mengelus dadaku dan men-sugesti diriku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Aku menarik nafas begitu dalam lalu menghelanya setelah itu, aku mengetuk pintu dengan kuat.

Aku masuk ke dalam ketika mendengar teriakan yang menyuruhku masuk.

Ibu mendongak kepalanya melihat siapa gerangan yang masuk ke ruangannya yaitu aku.

"Apa kau sudah buat keputusan sayang?" tanya ibu lembut padaku.

Aku mengangguk kepala, "aku setuju ibu. Aku akan menikah dengan putra sulung tuan Zafar," ucapku mantap.

Ibu terdiam untuk waktu yang cukup lama dan setelah ia sadar dia menatap wajahku begitu lekat. "Sayang, apa kau yakin dengan keputusanmu?" tanyanya memastikan apa keputusan yang aku sudah buat benar.

"Aku yakin ibu. Aku ingin jadi bagian dari keluarga konglomerat ibu," jawabku bohong agar ia tidak merasa khawatir pada putrinya ini.

Melihat mata ibu yang akan meneteskan air matanya dan gurat wajah kesedihannya seperti ada sebuah pisau yang menancap di hatiku, aku tidak tahan dan nafasku begitu sesak berlama di sini langsung saja aku pamit pada ibu untuk berangkat sekolah.

Aku berjalan cepat menjauh dari panti sampai aku di halte lalu aku duduk dan meluapkan semua air mataku.

Aku menangis menahan sesak di dadaku jika aku boleh teriak aku ingin mengatakan: "aku tidak mau nikah sama Dion."

Tapi itu akan pendam saja di benakku ini karena hidup anak-anak panti tergantung pada keputusan yang aku buat.

Aku duduk begitu lama di halte dan banyak bus yang melintas tapi, tidak aku naikin karena aku berpikir buat apa ke sekolah dalam keadaan yang tidak baik pasti ilmu tidak akan masuk ke kepalaku yang kecil ini.

Melihat ada bus yang berhenti di depanku aku mengusap wajahku dan langsung naik ke bus tersebut. Aku tidak tahu mau kemana mungkin aku akan mencoba bepergian tanpa arah sampai halte terakhir, kapan-kapan lagi pergi tanpa tujuan.

Bus berjalan di jalan raya mengikuti rute dan aku menatap ke luar melihat suasana jalan dan sekitarnya, aku baru menyadari jika dunia itu begitu luas selama ini aku tidak pernah bepergian kemana pun, duniaku cuma sekolah, panti dan sekitarnya, tempat kerja, dan mall itu jika diajak Chelsea, paling mentok pergi ke pantai itu pun 20 menit berjalan kaki dari panti karena jaraknya dekat, itu pun enggak pergi sendiri melainkan bersama adik-adik atas permintaan ibu yang meminta aku membawa mereka jalan-jalan.

Dari bus yang aku tumpangi ini aku ingin melihat dunia bagaimana suasana, keindahan dan keunikan kota dan negara yang akan kukunjungi, aku juga ingin bertemu berbagai macam orang. Namun, apakah itu semua akan terwujud? Sebentar lagi aku akan masuk ke keluarga Alexander dan mungkin ini terakhir aku jalan-jalan karena waktuku akan tersita mengurus suami sekaligus pasienku itu.

Pov End

...****************...

Blue Bold High School

Teriakan para kaum hawa yang begitu nyaring dan melengking bisa membuat siapa pun mendengarnya merasa terusik, terganggu, dan konsentrasi pecah.

Namun, berbeda dengan putra bungsu keluarga Alexander itu dia tidak merasa terganggu dengan teriakan para kaum hawa itu, dia menganggap teriakan mereka sebagai bentuk semangat untuknya agar berhasil menang dari tim lawan.

Hari ini adalah lomba persahabatan grup basket Blue Bold High School dengan tim basket dari Antariksa School. Perlombaan seperti ini sudah diadakan dari angkatan 7 grup basket.

Dari kegiatan ini sekolah juga mengharapkan agar para staff, guru dan murid bisa menjalin pertemanan dan kerja sama dengan Antariksa School.

Para murid perempuan sangat menyukai kegiatan ini karena mereka bisa melihat murid laki-laki dari Antariksa School yang terkenal akan rupanya bak dewa yunani.

Permainan telah selesai tanpa pemenang karena kedua grup memperoleh skor yang sama, Michael berjabat tangan dengan ketua tim Antariksa School yakni, Galen.

"Lemparan yang bagus," puji Galen pada Michael.

"Kau juga," balasnya tersenyum tipis.

Selesai bersalaman para pemain hendak menepi ke tribun sepertinya mereka harus menundanya karena para gadis telah menyerbu mereka.

Para gadis tersebut menyodorkan minuman dan juga handuk kepada para pemain baik itu Blue Bold maupun Antariksa.

Mereka dengan senang hati menerima pemberiannya para gadis-gadis tersebut untuk menghargai mereka, alasan lainnya mereka sangat haus dan beruntung ada yang memberikan minuman secara gratis jadi, buat apa ditolak.

Michael menoleh ke kiri menangkap bayangan kedua gadis sedang duduk di tribun dengan wajah yang ditekuk.

"Permisi," ucap Michael agar mereka memberikan jalan padanya.

Jonathan dan Anhar juga mengikuti Michael layaknya anak ayam. Michael berjalan ke tribun dan mengambil posisi duduk di bawah kedua gadis itu begitu juga Anhar dan Bowo duduk mengapit Michael.

Kedua gadis itu kompak mendongak kepala mereka melihat siapa gerangan yang duduk di bawah tribun.

"Chelsea, ngapain kalian di sini?" tanya Anhar pada mereka berdua.

Kedua gadis yang duduk di tribun adalah Chelsea dan Sherly.

"Jelas mau liat aku kan!" Michael menjawab dengan satu alis terangkat.

"Kepedean," balas mereka semua kompak dengan menatap tajam Michael.

"Teman kalian yang pendiam itu mana?" tanya Michael mengedarkan pandangannya seperti mencari keberadaan seseorang.

"Enggak sekolah," jawab Sherly.

"Terus kenapa kalian macam bad mood gitu?" celetuk Jonathan mengernyitkan dahinya.

"Lebay banget dia gak datang kalian langsung bad mood," lontar Anhar pedas.

Chelsea dan Sherly kompak menatap tajam anak Adam itu. Mereka bangkit menepuk bagian belakang rok mereka dan langsung pergi meninggalkan ketiga kaum Adam tersebut.

Ketiga pria itu kompak menautkan alis mereka memandang punggung kedua gadis itu yang kian menjauh, "dasar cewek!"

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133: The end
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133: The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!