Episode 14

Michael berjalan cepat ke kamar kakaknya bisa ia lihat Dion yang terbaring di atas kasur, Michael mendekat padanya lalu duduk di pinggir ranjang.

"Kakak, apa kau'kan menikah?" tanya Michael to the point.

Dion cuma diam tanpa respon seperti biasanya, Michael menepuk jidatnya dan menggerutu dirinya sendiri.

"Aku bertanya pada orang salah," gumam Michael pelan yang masih bisa ditangkap pendengarannya oleh Dion.

Michael keluar dari sana membuat Dion menatap heran pada punggung adiknya yang memudar di pandangannya.

Tidak ada perempuan yang mau nikah sama Dion. Benaknya menggerutu.

***

Dila mengabaikan saja putra bungsunya yang pasti marah padanya karena hal sepenting itu tidak ia beritahu.

Tapi Dila akui tidak memberitahu Michael karena sibuk mulai dari mengurus Dion karena perawatnya sedang cuti, dia juga sibuk menyiapkan keperluan lainnya untuk menyambut menantunya.

Telepon berada di genggamannya berbunyi langsung saja diangkat.

"Nyonya, gaunnya telah saya antar dan menerima nyonya Rani," ujar penelpon dari seberang sana.

"Terima kasih," balas Dila singkat.

Sih penelpon mematikan panggilan tersebut. Orang yang menelpon Dila barusan adalah asistennya yang telah bekerja padanya sejak dia menikah dengan Zafar, asisten itu direkrut oleh suaminya.

Dila mendongak melihat suaminya berjalan masuk ke dalam tentu saja sebagai seorang istri Dila menyambut Zafar secara hangat.

Dila mengambil tas dari suaminya lalu mereka berjalan beriringan ke kamar. Zafar mendaratkan bokongnya pada sofa di jendela begitu juga dengan istrinya.

"Bagaimana apa berjalan lancar?" tanya Dila membuka suaranya.

"Semua berjalan lancar. Aku sudah minta izin pihak sekolah agar Aurora bisa libur dan aku juga telah bicara dengan Rani," jawab Zafar secara panjang dan jelas. "Apa kau sudah mengerjakan apa aku suruh?" tanyanya.

"Iya," jawabnya singkat.

Dila menceritakan tentang Michael yang marah padanya dikarenakan tidak memberitahunya tentang pernikahan kakaknya dan dia juga cerita tentang alasan kenapa tidak ia kasih tahu Michael karena dia sibuk dan sepertinya jawabannya itu membuat putra bungsunya marah dan kesal terhadapnya.

Zafar mendengar setiap kata yang dilontarkan oleh istrinya baik-baik tanpa memotongnya.

"Bagaimana menurutmu apa aku salah?" tanya Dila pada suaminya meminta pendapatnya tentang permasalahan tersebut.

"Tidak usah pikirkan itu fokus saja untuk besok menyambut Aurora," jawanya sambil mengelus surai rambut istrinya.

"Michael?" tanyanya.

"Biar aku bicara padanya nanti," jawab Zafar.

Dila tidak bertanya lagi pada suaminya ia menyiapkan air hangat untuk Zafar mandi dan juga meletakkan pakaian di atas tempat tidur setelah suaminya masuk ke kamar mandi.

Dila keluar terus turun ke bawah menuju ruang makan melihat apakah pelayan telah siap menyusun makan malam mereka. Dila puas karena pelayan telah menyelesaikan tugasnya dan dia meminta pada salah satu pelayan agar memanggil Michael agar segera turun untuk makan malam.

Anak dan suaminya telah turun ke bawah mereka menarik kursi lalu menyantap makanan yang telah siap di depan mereka.

Michael menyantap makanannya dengan wajah yang tertekuk, Dila menghela napas panjang sedangkan Zafar cuma melirik sekilas saja.

"Michael," panggil Zafar.

Michael menoleh dengan wajah malas.

"Datang ke ruang kerja papa adal hal yang mau dibicarakan," ujar Zafar sembari mengelap bibirnya dengan tissue.

Michael cuma diam saja tanpa merespon ayahnya, Zafar pergi dari sana. Michael telah selesai dan lansung saja ke ruang kerja papanya.

Michael masuk saja tanpa mengetuk pintu karena pintu terbuka, Michael mendaratkan bokongnya pada sofa.

"Apa yang mau papa bicarakan?" tanya Michael to the point melipat lengannya.

Zafar tersenyum dan menyilang kakinya, "kakakmu akan menikah besok!" serunya tenang.

"Kenapa papa baru kasih tahu sekarang kalau kakak mau nikah dan itu besok, are you crazy!" Michael mengangkat suaranya menyampaikan kekesalannya terhadap pria di depannya ini.

"Apa seperti itu cara bicaramu sama papa?" lontar Zafar dingin pada putra bungsunya.

"Iya, enggak mama nggak papa kalian sama saja menganggap aku tidak penting," balas Michael ketus lalu pergi dari ruang kerja ayahnya sebelum Zafar mau bicara.

Zafar memijit pelipisnya terasa sakit sambil menghela nafas berat menghadapi sikap anaknya.

...****************...

Rani berdiri cukup lama di depan pintu kamar Aurora, ketika ia mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu dia kembali menurunkannya.

Dia sudah bolak-balik seperti itu dan tetap saja dia masih berdiri di sini, Rani menaikan tangannya ke pintu, tapi pintu telah terbuka dari dalam memperlihatkan Aurora dalam keadaan rambut yang teracak.

Aurora menggaruk kepalanya, "ada apa ibu?" tanyanya.

"Ibu mau bicara," jawabnya ringkas.

Aurora membuka pintu kamarnya lebar, "masuklah!" serunya dengan menggerakkan dagunya menunjuk ke dalam.

Rani masuk ke dalam dan Aurora menutup pintu, Rani mengambil posisi duduk di pinggir kasur putri angkatnya begitu juga dengan Aurora.

"Aurora!" Panggil Rani lirih.

Aurora menatap wajah ibu asuhnya yang telah meneteskan air matanya.

"Maafkan ibu," ucapnya lirih. "Maafkan aku karena tidak bisa menghentikan ini semua dan maafkan aku karena telah mengorbankan hidupmu," tambah Rani sambil mencengkram dadanya.

Aurora diam tidak menggubris ibunya, tapi jauh dari lubuk hatinya ia merasa sakit melihat orang yang telah merawat dan membesarkannya menangis di hadapannya.

Aurora mendekap tubuh ibunya, "tidak ibu. Ini bukan salahmu tapi ini takdirku jadi, jangan salahkan dirimu," ucapnya.

Rani menangis dan mengelus punggung belakang Aurora, mereka menangis untuk waktu yang sangat lama.

Rani melepaskan pelukan Aurora dari tubunya dan ia mengusap matanya. "Aurora ada yang mau ibu bicarakan," katanya.

Rani merogoh saku di piyama lalu mengeluarkan sebuah kotak bewarna biru dan menyodorkan pada Aurora.

Aurora mengerut keningnya menatap kotak persegi itu.

"Bukalah!" Seru Rani.

Aurora membuka kota tersebut dan dapat ia lihat sebuah liontin yang terukir namanya Aurora.

"Ini?" tanyanya dengan suara tercekat.

"Itu milikmu," ujar Rani.

"Apa maksudmu ibu?" tanya Aurora dengan mata berkaca-kaca.

Rani menjelaskan tentang kalung itu pada Aurora, dia menceritakan jika Aurora ditemukan dengan keadaan yang kedinginan sambil memeluk kotak itu, dia juga memaparkan alasan kenapa namanya adalah Aurora karena kalung tersebut terukir namanya.

Aurora mendengar secara seksama penjelasan dari ibunya ia memegang erat kotak.

"Dari awal aku memang tidak diinginkan," ucap Aurora berspekulasi.

Aurora kepikiran hal itu adalah karena melihat liontin dihias dengan berlian safir biru, Aurora akui jika dia tidak mampu membeli perhiasan seperti itu, tapi dia bisa membedakan mana yang asli maupun palsu.

"Jangan bilang begitu. Kita tidak tahu alasan mereka menitipkanmu di sini," ucap Rani memberi pengertian pada putrinya.

"Terserah ibu mau bilang apa, tapi aku yakin mereka tidak mengharapkan kehadiranku," ujar Aurora dengan tatapan kecewa.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133: The end
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133: The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!