Episode 8

Dila dan Zafar berjalan masuk ke dalam rumah dapat mereka lihat Dion yang tertidur di paha adiknya dan Michael yang juga tidur bersandar di sofa.

"Aku teringat ketika mereka kecil juga seperti ini," ujar Dila tersenyum tipis.

"Biarkan saja mereka tidur nanti makan malam saja kita bangunkan," balas Zafar melarang istrinya membangun anak-anaknya.

Dila mengangguk membiarkan kedua putranya tertidur di posisi seperti itu, Dila membawa selimut dan menyelimuti anak-anaknya tidak lupa ia mengecup kening mereka.

"Ayo kita bicara sayang," ajak Zafar merangkul pinggang istrinya.

Dila dan Zafar melangkah ke ruang kerja yang terletak di lantai satu dekat ruang keluarga Zafar mengunci pintu dari dalam, ia mendaratkan bokongnya ke sofa dan begitu juga dengan Dila.

"Bagaimana penilaianmu terhadap Aurora?" tanya Zafar meminta pendapat Dila tentang calon menantunya.

"Aku menyukainya sepertinya dia gadis yang menarik," jawab Dila mengutarakan penilaiannya. "Aku penasaran apa alasanmu memilihnya?" tanyanya.

"Tidak ada alasan. Gadis itu membuatku teringat akan seseorang," jawab Zafar.

"Yang kau katakan benar, gadis itu mengingatkan kita akan seseorang," sambung Dila mengangguk setuju.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aurora berlari tidak tentu arah sampai ia merasa sesak pada dadanya sehingga ia berhenti dan mengatur deru nafasnya yang tidak normal.

Aurora mengedarkan pandangannya menyadari jika ia sekarang lagi berada di taman yang berjarak sekitar 1 KM dari panti asuhan.

Aurora berjalan sedikit lalu menghempaskan bokongnya kasar di atas bangku. Dia menghembuskan nafas kasar sembari menyentuh kepalanya, "ibu jahat!"

Aurora menjerit begitu kuat dan tidak mempedulikan akan tatapan dan penilaian orang-orang yang berada di taman itu.

Setelah dirasa tenggorokannya sakit akhirnya Aurora menghentikan teriakannya, dia juga merasa haus Aurora merogoh sakunya dan ia cukup beruntung terdapat selembar uang hijau di dalamnya.

Dia melangkah kakinya menuju area kolam yang terdapat penjual minuman, ia cuma membeli air mineral saja tidak lupa ia minta kembalian.

Aurora duduk di atas rumput dekat dengan bibir kolam, ia membuka minumannya lalu minum dalam sekali teguk. Aurora menurunkan botol bisa ia lihat orang-orang yang datang ke taman ini ada bersama keluarga, teman maupun kekasih.

Sampai pandangannya jatuh pada sebuah keluarga yang duduk di bawah pohon, keluarga itu terdiri dari dua orang dewasa dan satu orang anak kecil yang berumur sekitar 5 tahun. Keluarga itu terlihat bahagia ayah yang bermain gitar untuk putrinya dan ibu yang menyuapi anaknya.

Melihat hal itu tanpa Aurora sadari ia meneteskan air matanya, dia merasa iri sekaligus sedih.

Aurora berandai-andai jika ia memiliki orang tua pasti dia tidak akan tinggal di panti asuhan, ketika dia pulang ke rumah akan ada orang tua yang menyambutnya, jika ibunya sedang memarahinya ayahnya akan membela, lapar bisa ia rasakan masakan buatan dari ibunya yang dibuat dengan penuh cinta, dan terakhir jika ada seseorang menyakitinya akan ada figur seorang ayah yang memasang badan untuk membela dirinya.

Namun, itu semua cuma khayalan karena sampai kapan pun ia tidak akan pernah merasakan hal tersebut karena dia cuma anak yatim piatu.

Aurora bangkit dan menepuk pelan bagian belakang dan memilih pergi dari sana karena ia merasa seperti ada sebuah pedang yang menusuk hatinya jika berlama-lama di sana.

...----------------...

Rani berjalan mondar-mandir di depan pintu dirinya merasa sangat khawatir dan cemas melihat langit telah gelap namun, Aurora belum pulang.

Dia sudah meminta anak-anak lain untuk mencari Aurora dan mereka tidak menemukan keberadaannya.

Rani berbalik menangkap siluet bayangan menuju ke arahnya, ia melihat siluet itu Aurora berlari kecil ke arahnya dan berhenti tepat di depannya.

Rani bisa melihat mata putrinya yang sembah dan rambut yang acak-acakan, Rani rasa ia tidak perlu berbasa-basi bertanya apa yang terjadi padanya.

"Pergilah bersihkan tubuhmu setelah itu makan," ujar Rani sambil mengusap pundak Aurora.

Aurora melenggang masuk begitu saja tanpa menggubris ibu asuhnya, Rani cuma bisa mengelus dadanya sembari menghembus nafasnya kasar.

Rani masuk ke dalam menuju ruang makan yang sedang dibersihkan oleh petugas dapur karena anak-anak lain telah melaksanakan makan malam.

"Tolong siapkan makanan untu Aurora," pintanya pada petugas dapur bernama Boby.

Boby mengangguk lalu pergi sepertinya dia menjalankan perintah darinya. Rani menarik salah satu kursi dan mendaratkan bokongnya.

Rani menggusar rambutnya ke belakang secara kasar, dan ia memegang kepalanya dengan tangannya bertopang di atas meja. Jika boleh jujur Rani rasanya ingin memarahi Aurora karena telah pergi tanpa izin darinya dan pulang begitu larut, tapi tidak ia lakukan karena dia sadar bahwasannya Aurora itu masih anak-anak dan emosinya belum bisa terkontrol.

Boby kembali membawakan sebuah nampan berisikan sepiring nasi dengan ayam goreng dan semangkuk sup, dan segelas air putih.

Boby menyodorkan secangkir teh pada Rani, "minumlah ini mungkin anda akan merasa lebih baik," ucapnya.

"Terima kasih," balasnya singkat.

Boby pergi dan tidak lama kemudian Aurora masuk ke ruang makan dengan penampilan yang lebih baik daripada barusan.

"Duduklah terus makan," ucap Rani lembut.

Aurora menarik kursi lalu duduk terus ia memasukkan makanan ke mulutnya tidak ada pembicaraan apa pun sampai Aurora menghabiskan makanannya.

Rani menarik nafas dalam sembari menatap lekat wajah putri asuhnya itu dan Aurora juga menatap ibunya.

"Aurora ibu ingin bicara," ujar Rani.

"Bicara saja," jawabnya datar.

"Apa keputusanmu sayang?" tanyanya lembut tapi dengan raut wajah penasaran.

"Aku tidak tahu." Aurora menjawab dengan melipatkan kedua lengannya.

Mendapatkan respon seperti itu dari Aurora hanya membuatnya ingin mengeluarkan kata-kata mutiara tapi ia menahan dirinya.

Aurora melihat ibunya diam memalingkan wajahnya ke samping lalu kembali menatap Rani sampai pandangan mereka bertemu.

"Ibu apa aku boleh bicara?" tanya Aurora.

Rani mengangguk.

"Ibu, berikan aku waktu untuk berpikir tentang permintaan tuan Zafar serta istrinya karena ini hidupku," ujar Aurora dengan tegas dan penuh penekanan.

Mendengar ucapan putrinya yang tegas membuat Rani menarik tipis sudut bibirnya dan menyentuh punggung tangan Aurora.

"Ibu akan berikan kamu waktu untuk berpikir tidak perlu terburu-buru pikirkan ini dengan pikiran dan hati yang tenang. Setelah itu, kamu bisa sampaikan keputusanmu ibu akan menerima dan mendukungnya," tutur Rani lembut seraya mengusap punggung tangan Aurora.

"Makasih ibu."

"Ini sudah larut pergilah tidur," ucap Rani.

Aurora mendorong kursi lalu merapikannya terus ia pergi dari ruang makan meninggalkan Rani seorang diri.

Rani menopang kepalanya dan memijit pelipisnya yang terasa sakit, "aku harap kau membuat keputusan yang tepat Aurora," ucapnya lirih.

Bersambung...

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133: The end
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133: The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!