Episode 12

Dion POV

Kenalkan aku adalah Dion Alexander putra sulung dari pasangan Zafar dan Dila. Dulu aku merupakan seorang pebisnis hebat di usiaku yang terbilang cukup muda. Aku melanjutkan bisnis keluarga.

Pertama orang-orang di perusahaan memandang sebelah mata terhadapku tapi aku memilih mengabaikannya dan menunjukkan kemampuan yang aku miliki dan kerja keras membawa perusahaan yang dipercayakan oleh papa menjadi perusahaan industri nomor satu di negeri ini sehingga aku bisa membungkam mulut orang-orang yang meremehkan aku.

Saya bekerja dengan tenang dan orang-orang yang meremehkan aku tadi memasang wajah manis di depanku tapi, di belakang mereka mencaciku. Namun, aku tidak peduli karena aku bergerak dalam diam. Aku menyelidiki mereka sehingga aku tahu mereka telah melakukan penggelapan dana dan penyelewangan akan kekuasan yang mereka miliki. Saya mengumpulkan bukti kejahatan mereka lalu menyerahkan pada pihak berwajib.

Aku tersenyum puas melihat mereka ditangkap oleh polisi dan mereka juga dipecat secara tidak hormat dari perusahaan yang aku pimpin ini. Aku berani berkata: "jika ingin seperti mereka silakan berkhianat dan akan kubuat kalian seperti mereka," ucapku tenang memandang karyawanku dengan tertawa kecil.

Mungkin dari perkataanku itu mereka harus berpikir dua kali jika ingin mengkhianati aku, hari-hari di perusahaan berjalan dengan tenang sampai sesuatu terjadi padaku.

Namun, itu dulu tidak untuk sekarang. Alasan kenapa aku menjadi seonggok daging tidak berdaya di atas ranjang ini karena disebabkan oleh sebuah kecelakaan.

Kecelakaan itu terjadi ketika aku pulang dari perusahaan, aku mengemudi sendiri mobil waktu itu dan sengaja tidak menggunakan supir. Aku berkendara dengan kecepatan sedang tapi, tidak diketahui datang darimana sebuah truk berjalan cepat ke jalurku aku tidak bisa mengelak dan sesuai yang kalian pikirkan truk itu menabrak mobilku.

Mobilku terpelanting ke sisi kanan dan kepalaku ikut terbentur dan semua pandanganku gelap tapi aku masih ingat seringai supir truk yang menabrak aku.

Aku bangun melihat sekitarku bernuasa putih bisa aku dengar mesin EKG berbunyi, aku merasa badanku kaku tidak bisa digerak tapi, aku masih berpikir tenang mungkin itu efek kecelakaan.

Sampai tim dokter masuk ke ruangan dan memeriksa tubuhku, saya ingin berbicara pada mereka tapi aku tidak bisa mengeluarkan suaraku. Mereka pergi tidak lama kemudian orang tuaku masuk ke dalam dengan ibuku yang telah menitikkan air matanya dan langsung memelukku.

"Akhirnya kau sadar," ucap mama padaku.

Sedangkan papa cuma menatapku dengan tatapan sayu, dapat saya lihat raut wajahnya yang lelah dan kantung matanya hitam mungkin ia kelelahan mengurus semuanya.

Beberapa hari aku sadar kondisiku tetap sama dan dari sana kutahu jika dokter telah mendiagnosa saya Traumatic Brain Injury adalah cedera pada otak yang diakibatkan oleh benturan, pukulan, atau cedera karena penetrasi langsung pada kepala. Cedera ini juga merenggut kemampuan sensorik maupun motorik.

Saya merasa duniaku begitu hancur mendengarnya tidak kusadari air mataku mengalir begitu saja dari pelupuk mataku. Mama sama papa cuma bisa merangkul dan memelukku, bukan cuma aku saja yang merasa hancur tapi orang tuaku juga merasakan hal yang sama sepertiku.

Mereka memang tidak menunjukkan kemarahan, kesedihan dan kerapuhan mereka. Tapi, mereka berusaha terlihat kuat dan tegar di hadapanku. Jika mereka saja rapuh bagaimana bisa membuatku kuat.

Setelah dua minggu aku menjalankan berbagai macam serangkai tes akhirnya, aku diizinkan pulang. Saya merasa senang sekaligus sedih karena semua tidak akan seperti biasanya.

Saya beserta orang tuaku pulang disambut hangat oleh adikku Michael, aku digendong papa menuju kamarku terletak di lantai dua. Tenang saja papa tidak akan sakit pinggang menggendongku sambil naik tangga karena di rumah kami terdapat lift.

Papa membaringkan aku di atas kasur begitu hati-hati layaknya porselen yang mudah hancur terus menyelimuti tubuhku dengan selimut.

***

Aku pria gagah dulunya sekarang menjelma menjadi bayi besar tidak berdaya menunggu uluran tangan orang lain.

Aku juga merasa harga diriku jatuh ketika mama membersihkan tubuhku bahkan dia juga bersihkan bagian sensitif. Aku juga seperti bayi yang harus dipakaikan popok agar tidak membuang air kecil sembarangan.

Hari-hariku dilalui di atas ranjang, kursi roda, sekitar rumah, dan rumah sakit ketika melakukan pemeriksaan walaupun tidak ada yang berubah pada tubuhku ini.

Aku pernah mengeluh pada tuhan kenapa dia membiarkan saya hidup jika saya hidup layaknya seonggok daging yang tidak berguna sama sekali.

Saya juga berdoa pada tuhan agar dia cabut saja nyawaku ini mungkin kalau aku mati, aku tidak perlu melihat tatapan kasihan dan jijik orang-orang padaku, papa sama mama tidak repot mengurus aku, dan adikku Michael bisa menikmati masa mudanya tanpa memikirkan kakaknya ini.

Tapi, itu semua cuma andai-andai semata karena sampai sekarang aku masih bernafas seperti mayat hidup di ranjangku ini.

***

Ketika hari sudah gelap aku sedang baring di kasur sambil memandang kosong langit-langit kamarku sampai lamunanku buyar disebabkan kehadiran mama.

Mama duduk di pinggir ranjang seraya tangannya membelai lembut pipiku menyebabkan perasaanku menjadi hangat walaupun aku tidak bisa merasakan sentuhannya

Mama menatapku begitu lekat lalu ia membuka mulutnya, "papa ingin kau menikah Dion."

Mama mengucapkannya begitu datar tapi, berhasil membuat jantungku berdetak lebih cepat mungkin karena aku kaget mendengarnya. Namun, aku tidak percaya bisa saja mama sedang bercanda padaku.

Ayolah aku sadar diri sebagai seorang manusia tidak ada satu pun gadis yang ingin menikah sama pria sepertiku. Mereka bukan menikah dengan seorang pria melainkan bayi besar.

Pada sibuk mikirkan hal tidak penting seperti tadi lebih baik aku tidur saja mungkin di alam mimpi aku bisa berjalan dan berlarian kemana pun yang aku inginkan.

***

Mama tidak berbicara tentang pernikahan padaku dan begitu juga Michael aku rasa dia tidak membicarakannya karena tidak mengetahuinya.

Beberapa hari kemudian aku dan mama sedang berada di taman yang ada di samping rumah kami.

Mama menyuapkan aku jus bisa aku lihat rona wajahnya cerah bisa ku tebak pasti mama lagi bahagia.

"Seminggu lagi dia akan datang Dion," ujar mama padaku.

Dion memandang wajah ibunya dengan manik mata polos yang membuat Dila terkekeh.

"Dia yang mama maksud adalah istrimu sayang," sambung Dila.

Mendengar kata 'istri' membuatku terbatuk dan mama langsung mengelus dadaku.

"Sayang pelan-pelan saja," ucap Dila.

Selama mama mengusap sudut bibirku dengan tissue aku berpikir dan bertanya: "istri apaan sih!" Ingin sekali aku bilang gitu pada mama.

"Dia pasti akan menyukaimu," ujar mama sambil menyingkap gaunnya lalu duduk di kursi.

Aku putar bola mataku malas dan aku yakin gadis yang akan jadi istriku itu pasti akan segera kabur.

POV END

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133: The end
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133: The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!