Episode 11

Sherly dan Chelsea berjalan menuju kantin, mereka mengambil minuman kaleng di kulkas letak di tengah. Mereka mendaratkan bokong di bangku panjang.

"Sih Anhar nyebelin banget," ujar Chelsea seraya membuka minumannya.

"Itu orang mana ngerti perasaan kita," timpal Sherly.

Chelsea menurunkan kaleng, "kira-kira Aurora kenapa enggak masuk!"

"Bisa aja sakit," lontar Sherly sambil mengetuk dagunya.

"Enggak mungkin. Aurora sakit biasanya kasih kabar, kira-kira itu anak kemana?"

Sebuah pemikiran terlintas di benak Sherly, "mungkin dia bolos, kenapa enggak kita telpon aja!" lontarnya memberi saran.

"Ih Sherly kenapa tidak bilang dari tadi!" seru Chelsea seraya merogoh sakunya menjangkau ponselnya.

"Chelsea enggak nanya," ucap Sherly polos.

Chelsea memutar bola matanya malas ia menekan kontak berjudul Bestod. Panggilan itu berdering untuk waktu yang lama, panggilan pertama tidak diangkat. Chelsea mengulangi panggilan dan tetap tidak diangkat.

"Ini panggilan ketiga jika Aurora gak angkat artinya dia tidak mau diganggu," ujar Sherly yang diangguki oleh Chelsea.

Chelsea menekan ikon panggilan sekali lagi dan langsung diangkat.

"Halo!" sapa suara seorang gadis dari seberang sana.

"Ra, kau dimana? Kenapa enggak masuk sekolah? Pasti kau bolos kan?" lontar berbagai pertanyaan dari Chelsea dan Sherly yang berhasil membuat Aurora menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Satu-satu kali aku enggak budek," balas Aurora kesal.

"Kenapa enggak masuk? Sekarang kau lagi dimana?" tanya Sherly.

Bisa mereka dengar Aurora menghela napasnya sepertinya kondisinya sedang tidak baik.

"Aku begitu malas masuk hari ini jadi, aku bolos." Aurora menjawab dengan terkekeh kecil.

Sherly dan Chelsea saling menatap satu sama lain, mereka sadar jika teman mereka sedang ada masalah.

"Are you okay?" tanya Chelsea.

"Aku baik. Santai aja aku matikan bye!" Aurora langsung mengakhiri panggilan secara sepihak.

Chelsea dan Sherly cuma bisa memandang sendu handphone di tangan Chelsea.

"Kayaknya dia lagi ada masalah," lontar Sherly parau.

"Seperti iya. Dia enggak pernah seperti ini sebelumnya," timpal Chelsea menghela nafas.

......................

Di sebrang sana terdapat seorang gadis menatap hampa pada telepon genggam di tangannya, ia menghela napas begitu panjang.

"Maaf Chelsea. Aku tidak bisa cerita padamu sekarang," ucap Aurora lirih.

Aurora sekarang berada pada warung bakso terletak di pinggir jalan, ia bisa berada di sini karena ini rute terakhir bus yang ia naiki tadi.

Pelayan meletakkan seporsi bakso mercon dan sepiring kerupuk pangsit.

"Minumnya apa?" tanya pelayan.

"Teh manis dingin aja," balas Aurora seraya mengambil saus.

Aurora menuangkan kecap, saus, dan sambal pada baksonya lalu ia menyantap begitu lahap, ia merasa begitu lapar karena ia belum ada makan sama sekali dari tadi pagi.

Selama makan ia juga mengedarkan penglihatannya mengamati sekitarnya dapat dilihat orang-orang berlalu-lalang terdapat sepasang kekasih yang naik motor dengan seragam sekolah.

Melihat sepasang kekasih tersebut membuat ia membayangkan bagaimana rasanya naik motor berduaan dengan Gideon.

Aurora menarik lebar sudut bibirnya menikmati khayalan namun, sayang sekali khayalannya harus buyar karena kedatangan pelayan mengantarkan minumannya.

Pelayan menatap heran ke arahnya sedangkan Aurora cuma bisa tersenyum cengengesan sambil mengusap tengkuknya.

Aurora ngapain kau melamun tadi pasti orang tadi anggap aku gila. Aurora menggerutu di hatinya seraya menusuk bakso dengan garpu lalu memakannya dalam satu kali suapan.

Aurora telah selesai makan dia langsung bayar baksonya tadi, ia pergi dari warung bakso tersebut. Dia berjalan saja tanpa tahu arah, ia merasa perjalanan kecilnya begitu menarik.

Aurora melihat ada pedagang yang menjual aksesoris di pinggir jalan memilih melihatnya terlebih dahulu. Aurora melihat aksesoris yang dipajang ia akui itu begitu unik dan indah. Dia mengambil jepit rambut, bando, gelang, dan kalung.

Aurora menyodorkan barang ia ambil tadi pada penjual terus dikembalikan lagi pada Aurora dengan terbungkus rapi. Ia membayarnya lalu melanjutkan jalan-jalan kecilnya.

Aurora merasa langit telah berubah orange memutuskan untuk kembali ke halte tempat ia turun tadi. Dia duduk menunggu bus bersama orang-orang yang bisa ia tebak habis pulang kerja.

Bus berhenti orang-orang berebut masuk begitu juga Aurora, ia berdiri seraya memandang ke luar jendela menampilkan pemandangan langit orange kekuning-kuningan sampai langit berubah warna menjadi gelap.

Aurora berhenti di halte dekat panti selanjutnya ia berjalan pulang, baru saja ia memasuki pekarangan dapat dia lihat Rani berdiri di depan pintu.

"Aurora, habis darimana saja! Ini sudah pukul 9 malam dan kau baru pulang, kau membuat ibu khawatir sana" Rani mengomelinya dengan membentak sedikit.

"Aku habis jalan-jalan," jawab Aurora seadanya.

"Kau sudah makan?" tanya Rani yang Aurora balas dengan anggukan.

Aurora terlihat ragu membuat Rani mengerutkan keningnya. "Apa ada yang mau dikatakan pada ibu?" tanyanya.

"Apa ibu sudah menghubungi tuan Zafar?" tanya Aurora balik.

Rani menggeleng, "belum. Ibu masih ragu menghubunginya," jawabnya.

"Kenapa?"

"Ibu pikir mungkin kau akan mengubah keputusanmu," jawab Rani nada rendah.

"Ibu, aku tidak pernah menarik kembali perkataanku jika aku bilang iya artinya aku setuju," papar Aurora tegas.

Aurora memilih masuk meninggalkan Rani seorang diri di luar, dia langsung menuju kamarnya enggak lupa ia kunci dari dalam.

Aurora meletakkan tas dan barang yang ia beli tadi di bawah meja belajarnya, dia membuka seragamnya lalu ganti dengan kaos dan celana pendek tanpa bersih-bersih sama sekali karena ia merasa lelah.

Aurora berbaring di atas kasur sambil memeluk guling, "selamat tidur Aurora!" ucapnya memejam mata.

...****************...

Pasangan Alexander sedang menikmati secangkir coklat panas di balkon yang ada di kamar mereka.

"Sudah lama kita tidak seperti ini," ujar Dila seraya tangannya menjangkau cookies.

"Maaf karena aku tidak ada waktu untukmu," ucap Zafar sambil mengecup punggung tangan istrinya.

Dila menggeleng pelan, "ini bukan salahmu saja, aku juga tidak ada waktu untukmu."

"Kita sama-sama sibuk semenjak Dion sadar dari koma," timpal Zafar dengan tatapan sendu.

Mereka berdua terdiam lalu larut dalam lamunan sampai harus buyar karena bunyi dering handphone milik Zafar.

Zafar menatap malas ponselnya dan tidak ada niat angkat sama sekali.

"Angkat saja mana tahu itu penting!" Seru Dila menegur suaminya.

Zafar mengambil ponsel lalu menggeser ikon menjawab panggilan.

"Halo!" sapa Zafar datar.

"Tuan ini aku Rani," balas seorang wanita paruh baya dari sebrang sana.

"Langsung saja Rani gerangan apa kau meneleponku malam-malam begini!" Lontar Zafar to the point.

"Tuan, Aurora setuju. Dia akan menikah dengan putra sulung-mu," jawab Rani dengan nada datar.

Zafar tersenyum puas, "keputusan yang sangat tepat," ucapnya memutuskan panggilan sepihak.

Zafar meletakkan ponselnya di atas meja dia menatap istrinya, "Dila bersiap-siaplah menantu kita akan datang."

Dila mengangkat gelasnya begitu juga dengan zafar.

"Cheers!" ucap mereka kompak.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133: The end
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133: The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!