Episode 20

Aurora Pov

Saya merasa ada yang menggoyang tubuhku ini jadi aku terpaksa membuka sedikit mataku melihat siapa gerangan yang mengusik tidurku.

Mataku terbelalak melihat ibu mertuaku secara refleks aku berdiri dan langsung menundukkan kepalaku. Aku takut mama akan marah karena aku lebih memilih tidur di sofa daripada satu ranjang dengan tuan Dion.

Saya melihat mama malah tertawa kecil jika diperhatikan mama begitu cantik di usianya yang menginjak kepala empat, mama tidak memiliki kerutan halus di wajahnya dan tubuhnya seperti gadis remaja mungkin ia rajin berolahraga dan perawatan, tolong ingatkan aku untuk tanya pada mama: "Bagaimana cara awet muda!"

Aurora sadar tidak perlu pikirkan itu harusnya kamu pikirkan bagaimana nasibmu ke depannya.

"Aurora, mama akan kasih tahu padamu bagaimana cara mengurus Dion," ujar mama padaku.

Aku melihat bagaimana cara mengurus tuan Dion, mulai dari memberikan obat pencahar, cara membasuh tubuhnya dengan lembut terus menggosok giginya secara hati-hati dan paling penting mengurus area sensitif.

"Ketika memainkan popok ke Dion jangan lupa oles cream agar dia tidak ruam," ucap mama terdengar layaknya perintah buatku.

Aku menatap tuan Dion begitu miris dia layaknya bayi, jika terlambat memakaikannya popok maka dia akan mengompol. Pasti tidak mudah untuknya dari seorang pria gagah senantiasa mengenakan jas harus berubah menjadi seorang bayi besar yang harus selalu pakai diaper untuk buang air kecil.

"Aurora, kau bisa mandi biar mama bawah Dion ke bawah untuk sarapan," ucapnya.

Aku hanya mengangguk melihat mama telah mendorong kursi roda suamiku keluar dari kamar, aku mengunci pintu kamar agar tidak ada siapa pun masuk ke dalam.

Aku membuka piyama dan masuk ke kamar mandi, aku sangat suka mandi karena di sini terdapat bathub dan shower jadi aku tidak perlu repot mandi pakai gayung.

Selesai mandi aku membuka lemari pakaian mengambil gaun panjang ala vintage terus aku mengoles wajahku pakai skincare dan loose powder.

Setelah aku selesai bersiap aku turun ke bawah menuju ruang makan, tapi aku menghentikan langkahku ketika mendengar pembicaraan serius antara Michael dan papa.

"Papa membawanya kemari karena merasa cuma dia yang pantas menjadi menantu keluarga ini," ujar papa dengan raut wajah serius.

"Masih banyak gadis lain yang pantas jadi menantu keluarga ini, tapi mengapa papa memilihnya?" Michael melontar pertanyaan tanpa getir.

Aku memasang telingaku fokus mendengar jawaban apa yang akan papa lontarkan dan aku juga penasaran alasan apa papa memilihku. Saya sangat yakin jika banyak perempuan yang pasti mau menjadi menantu keluarga konglomerat ini tidak peduli apa pun tentang kondisi tuan Dion.

"Suatu hari nanti kalian akan tahu jawabannya," ucap papa tenang.

Aku sangat kesal mendengar jawaban yang sangat ambigu itu, apa susahnya tinggal bilang alasan papa memilihnya karena dia cantik atau apa gitu. Ini enggak dia malah memberikan jawaban yang berbelit.

Pembicaraan mereka terhenti karena aku masuk ke ruang makan dengan senyum lebar di bibirku, "selamat pagi!" sapaku pada mereka semua.

"Silakan duduk," ucap papa mempersilakan aku duduk dia menunjuk kursi di samping tuan Dion.

Aku duduk melihat terdapat roti panggang dan segelas susu di depanku, mama meminta aku untuk sarapan karena telah mendengar hal itu tentu saja dengan senang hati aku makan.

Aku makan roti panggang rasa coklat sambil sekali mataku melirik ke arah tuan Dion yang sedang disuapin oleh mama bisa aku tatap bagaimana mama begitu telaten dan sabar ketika bubur itu keluar dari sela bibir Dion.

Apa seperti itu kasih sayang orang tua terhadap anaknya?

Aku sangat iri melihatnya bagaimana bisa dalam kondisi seperti itu orang tuanya tetap menyayanginya begitu tulus.

Papa telah selesai sarapan aku baru sadar papa mengenakan setelan kemeja dan celana panjang sepertinya dia akan ke kantor, tapi buat apa dia ke sana di akhir pekan mungkin saja ada hal penting yang harus ia kerjakan.

"Sayang, aku pergi dulu!" papa berpamitan pada mama dan juga mengecup kening putra sulungnya.

Setelah itu dia juga melakukan hal yang sama terhadap Michael walaupun Michael protes pada papa sepertinya ini rutinitas keluarga ini kalau berpamitan.

Aku cuma memandang kosong terhadap keharmonisan keluarga mereka sampai aku merasa terdapat sentuhan di atas kepalaku aku mendongak dapat aku lihat papa mengacak rambutku.

Setelah itu ia pergi aku menyentuh kepalaku aku merasa bingung dengan perasaan yang menjalar di hatiku, di sisi lain aku merasa senang tapi di sisi lain aku merasa aneh. Namun, aku tetap tersenyum lebar dan berkata: "hati-hati pa!"

Aku berbalik melihat Michael dengan mulut yang komat-kamit saya sangat yakin dia pasti sedang mengejek aku, saya menatap tajam padanya, tapi dia tidak merasa terganggu sama sekali yang ada dia malah menatap saya dengan mata melotot seakan kami berdua adalah musuh bebuyutan.

"Lanjutkan makan kalian," ujar mama pada kami.

Saya rasa dirinya terganggu dengan atmosfer permusuhan antara aku dan Michael. Kami telah selesai makan dan aku berinisiatif menyusun piring kotor ini seperti yang selalu aku lakukan di panti.

"Aurora, apa yang kau lakukan?" tanya mama terheran memandang saya membereskan piring-piring ini.

"Aku bantu bereskan meja ini ma," jawabku.

"Aurora, kau tidak perlu melakukannya biarkan pelayan yang membereskannya," ucap mama tidak suka padaku.

"Baik ma," balasku pelan.

"Bawa Dion ke taman," perintah mama seraya dia mengelap sudut bibir dan dagu putranya.

"Bisa ma, tapi aku tidak tahu seluk beluk rumah ini," cicitku sambil menundukkan kepalaku.

Mama menoleh pada Michael yang akan beranjak dari duduknya, "Michael!" panggilnya.

Michael mengangkat satu alisnya, "ada apa ma?" tanyanya.

"Tolong ajak Aurora dan kakakmu ke taman," ucap Dila.

Michael tidak menjawab melainkan menatapku dengan tatapan malas dan ia juga berdecak sinis kelihatannya dia keberatan.

"Ayo ikuti aku," ajak Michael padaku seraya dia mengambil alih kursi roda tuan Dion.

Aku mengikuti Michael tapi pandanganku terus menelusuri setiap sudut di rumah ini, saya melihat foto keluarga yang terpajang di dinding dari generasi ke generasi dan saya baru menyadari jika orang-orang di figuran itu terlihat mirip mungkin gen keluarga ini terlalu kuat.

Saya tidak sadar keasikan memerhatikan rumah ini dan tidak tahu telah sampai di taman. Michael berhenti secara tiba-tiba sehingga aku menubruk punggungnya.

Dia berbalik ke belakang, "lain kali jalan itu pakai mata," ucapnya sinis.

Saya cuma bisa menundukkan kepalaku.

"Urus kakakku, awas aja kalau sampai terjadi sesuatu sama kakak, siap-siap aku adukan ke mama," ucap Michael terdengar layaknya ancaman buatku.

Tidak lama kemudian dia pergi meninggalkan saya dan tuan Dion berduaan di taman ini.

POV End

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133: The end
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133: The end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!