Bab 6

Berhari-hari telah di lewati, Ayna yang sibuk di rumah sakit, dan Amat yang sibuk mencari pekerjaan.

Ayna merasakan hp nya bergetar di dalam saku scrub nya menandakan ada yang menelpon.

"Saya permisi sebentar ya," pamit Ayna pada pasien yang sedang dia tangani di ruang laboratorium.

Ayna pun segera keluar dari ruang lab.

"Kenapa Mas?" tanya Ayna to the point saat mengangkat telpon yang terus berdering.

"Kamu lagi dimana?" Amat bertanya di dalam telpon.

"Di rumah sakit lah Mas, dimana lagi memang nya.." jawab Ayna dengan nada santai.

"Ya kalo itu aku tau, ruangan mana?" Amat kembali bertanya. Ayna mengkerutkan kening nya.

"Kenapa Mas tanya begitu? Mas lagi di rumah sakit tempat aku kerja?" Ayna menebak, dan di balas deheman singkat dari Amat.

"Ngga sengaja lewat, jadi sekalian mampir ke rumah sakit" jelas Amat dengan jujur.

"Mampir ada bawa apa?" tanya Ayna dengan nada meminta, membuat Amat terdiam.

Sebenarnya Ayna hanya bercanda, dia ingin memiliki waktu mengobrol dengan Amat lebih panjang, padahal di apartemen bertemu selalu.

"Nanti ku bawain nasi uduk, mau ngga?" tawar Amat setelah beberapa detik diam.

Ayna tersenyum tanpa Amat tau. Padahal dia hanya asal-asalan mengatakan hal itu.

"Boleh mas, kebetulan aku belum makan siang" balas Ayna, jujur saja dia memang belum makan, tapi tak percaya Amat akan menganggap itu serius.

"Oke, aku beliin dulu. Oh ya, ruangan mana?" Amat kembali menanyakan topik awal.

"Mas tanya bagian sop atau igd di depan, ruangan aku" jawab Ayna tersenyum tipis.

"Oke, Sayang. Aku tutup dulu, pulsa ku mau habis" pamit Amat memanggil Ayna dengan sebutan yang manis.

Ayna mengulum bibir atas dan bawah nya ke dalam menahan senyum yang tiba-tiba saja ingin terlihat.

"Iya Mas," balas Ayna dengan suara sedikit serak.

Tutt

Ayna melakukan tarik dan buang napas secara perlahan, agar raut wajah dan perasaan nya bisa di kontrol.

Kembali masuk ke dalam ruangan lab, dan menyelesaikan hasil pemeriksaan dengan cepat, agar Amat tak kebingungan menunggu nya.

Amat pun menenteng plastik berisi nasi uduk di dalam kertas nasi berukuran jumbo itu.

Baru masuk ke dalam ruang yang bertuliskan IGD. Sembari membaca plang nama penunjuk arah.

Bukan Amat tak berani bertanya, hanya saja ruang igd sedang kosong penjaga.

"Cari sendiri, Mat. Liat plang nama kan bisa" gumam Amat menyemangati diri nya sendiri.

Banyak ruangan tertutup yang Amat lewati, salah satu nya ruang jenazah.

"Mereka bisa hidup lagi ngga ya?" otak Amat memikirkan hal yang sangat di luar nalar.

Setelah lelah berjalan mencari ruangan Ayna. Amat pun menyerah dan langsung bertanya pada salah satu ob yang lewat.

"Permisi, boleh saya tanya. Ruangan Ayna Mahalina dimana ya?" tanya Amat langsung pada inti nya.

"Oh iya Mas. Mas salah jalan, harus nya dari loby itu belok ke kanan, di situ ada ruangan khusus penyakit dalam mas" jelas ob itu dengan ramah.

"Oh gitu ya? Maaf ya saya ngga tau jalan, baru ke kota soalnya" balas Amat dengan jujur.

"Iya Mas, santai aja Mas. Mau saya antar ke ruangan dokter Ayna?" tawar ob dengan murah senyum.

"Ngga usah Mas, saya ngga enak ngerepotin Mas yang lagi kerja juga" tolak Amat dengan halus.

"Oke deh, kalau begitu saya duluan ya mas, permisi" pamit ob di angguki oleh Amat beberapa kali.

Amat kembali ke tempat masuk pertama kali. Untuk pertama kali nya Amat ke rumah sakit yang sebesar ini, makanya dia sampai sebingung itu mencari ruangan.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Amat menemukan ruangan bertuliskan nama sang kekasih di sertai Sp.PD-KR di belakang nya.

"Mas.." panggil Ayna dari belakang, dia baru selesai memeriksa pasien di ruang lab, dan langsung buru-buru kembali ke ruangan nya.

Amat pun menoleh di sertai senyum tipis. "Mas udah lama nunggu nya?" tanya Ayna dengan napas lumayan ngos-ngosan.

"Ngga, aku baru sampai di depan pinru ruangan kamu beberapa menit yang lalu" jawab Amat dengan santai.

"Maaf ya Mas, tadi aku harus ngurusin pasien ku dulu" ucap Ayna di angguki santai oleh Amat.

>>

Maaf jarang up ya, banyak kesibukan, ini aja nyempetin buat up karna hari libur.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

ni akibat malu bertanya sesat di jln .sm.kayk amat sok2.tau sendri akhr nya nysar..klu gk tny bkl jauh nyasar nya.

2024-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!