Bab 16

Jempol nya ya, ngga boleh lupa 🫶

>>

Tak terasa sudah hampir satu tahun, Amat pergi tanpa kabar. Yang Ayna tau, Amat sudah berada di kampung.

Ayna juga tak lagi memikirkan Amat, dia akan mencoba fokus selama bekerja.

Mama dan Papa nya pun mengerti, mereka tak pernah menanyakan keberadaan Amat yang tak ada di apartemen yang mereka belikan.

Ayna sedang menyiapkan beberapa pakaian dan dimasukkan ke dalam koper kecil yang selalu menemani nya kemanapun.

Malam tadi, Ayna mendapat telpon dari Meyya. Ayna di undang ke acara ulang tahun nya baby Lena yang ke satu tahun.

Ayna segera berangkat, sebelum itu dia sudah mengabari Mama Papa nya, agar kedua orang tua nya tak mencari nya.

"Fokus Ay. Kamu ke kampung cuma buat ketemu dan hadir di acara ulang tahun, jangan alihkan tujuan mu ke apapun" gumam Ayna sebelum melajukan mobil nya meninggalkan apartemen yang sejak dulu menjadi tempat nya berteduh.

...****************...

Ayna menghentikan mobil nya di depan villa yang selalu menjadi tempat nya beristirahat selama di kampung.

Ayna baru sampai sekitar jam 2 siang. Karena jalanan lumayan padat. "Segar bangett" pekik Ayna meregangkan tangan dan menghirup udara yang benar-benar bersih dari polusi udara.

"Non? Kapan sampai nya Non?" tanya ART yang di tugaskan membersihkan villa setiap tiga hari sekali.

Ayna menoleh ke belakang dan menampilkan senyum sebelum menjawab. "Baru aja kok Bi"

"Mau Bibi buatkan minum atau makan Non?" tawar Bi Aci. Ayna nampak berpikir. Dia belum makan siang, dan ini sudah lewat jam makan siang.

"Bikinin Nasi goreng aja deh Bi, yang simple aja. Sama teh anget ya Bi" ucap Ayna di angguki patuh oleh Bi Aci.

"Siap Non.." balas Bi Aci langsung masuk ke dalam villa membuatkan makanan yang di inginkan oleh majikan nya.

Rencana nya Ayna setelah makan siang dia akan ke rumah Meyya, melihat dekorasi acara ulang tahun yang akan di mulai pada malam hari ini.

"Ngga sabar unyel-unyel baby Lena, pasti makin gemuk" gumam Ayna membayangkan pipi dan tubuh baby Lena yang sering dia lihat lewat video.

Ayna sudah berada di rumah Meyya, dan benar saja dia langsung mencubit pipi baby Lena saat masuk ke dalam rumah yang lebih besar.

"Eh Ay.." panggil Meyya segera duduk di hadapan Ayna yang sibuk menoel-noel pipi baby Lena.

"Hah? Apa?" sahut Ayna mendongak sekilas. Dunia nya teralihkan karena ada nya baby Lena.

"Kamu.. Sama Amat putus?" tanya Meyya dengan hati-hati. Ayna tersenyum tipis dia tau Meyya pasti akan bertanya hal itu.

"Ngga Mey" jawab Ayna seadanya. Dia juga tak tau pasti hubungan nya dengan Amat bagaimana.

"Seriusan Ay? Kok kalian kayak orang asing" tanya Meyya. Ayna sempat berpas-pasan dengan Amat di teras depan. Tapi kedua nya bak orang asing yang tak pernan bertemu.

Ayna mengedikkan bahu nya tak tau. Dia sakit hati, tapi dia mencoba kuat. Ada saat nya dia akan menanyakan alasan pergi tanpa kabar nya dan tentang hubungan mereka selanjutnya.

"Ini baby Len makan nya apa sih? Kok bisa segembul ini" Ayna gemas dengan pipi tembam Lena. Dan berusaha mengalihkan pembicaraan nya dengan Meyya.

"Bubur ayam, Aunty. Enak loh, buatan Bunda" jawab Meyya dengan suara tinggi menirukan gaya bicara anak kecil.

Ayna terkekeh. "Bunda Meyya" goda Ayna membuat Meyya mencebik kesal. "Jangan fokus ke panggilan deh. Btw, ada apa anak ku?" ucap Meyya dengan bercanda.

Selanjutnya, ruangan yang dulu nya menjadi tempat berkumpul, makan, dan segala hal di lakukan di situ menjadi ruang tamu di penuhi tawa kedua perempuan yang lama tak jumpa.

"Heh.. Ketawa nya tolong di tahan, itu Lena gelisah susah tidur nya kalau kalian ketawa terus" tegur Ardha berada di tengah pintu masuk.

Ayna dan Meyya segera mengatup bibir nya agar suara tawa lenyap dan menenangkan Lena yang hampir menangis.

>>

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***