Tragedi

Tiga bulan dari kejadian itu. Al mendapat musibah. Al yg tengah berjalan menuruni tangga karena Lift macet. Tiba tiba Al merasa di dorong oleh seseorang. Dengan berlumuran darah Al di bawah ke rumah sakit oleh orang yg menemukan Al tergeletak di tangga. Orang itu merupakan tetangga depan apartemen Arief yg kebetulan lewat. dan segera menghubungi Arief untuk segera datang ke rumah sakit.

Keadaan Al kritis dan pihak dokter menyarankan untuk mengoprasi bayinya agar tak terpengaruh dengan keadaan sang ibu. Operasi berjalan lancar dan seorang bayi mungil berjenis kelamin perempuan telah berhasil di selamatkan. Namun tidak dengan sang ibu yg harus meregang nyawa di meja operasi. Nyawa Al tak terselamatkan karena pembuluh darahnya pecah.

Arief mendengar itu tak percaya. Arief menangis sejadi jadinya dengan memeluk putri semata wayangnya. Arief tak percaya bahwa Al sudah meninggal. Teman yg sempat mengisi hidupnya. Jasad Al sudah berada di apartemen Arief. Ketiga temannya datang untuk menyaksikan Al untuk yg terakhir kalinya.

"***!!! Lo apain Al hah!!" Hadi datang dengan memukul Arief.

"Sudah sudah Had, dengan kaya gini Al gak bakalan bangun. Arief suaminya Al, dia pasti juga kehilangan."Rudi melerai Hadi yg terus memukuli Arief. "Mana ponakan gue?" Lanjut Rudi menanyakan putri yg telah di lahirkan Al.

"Masih Di rumah sakit, besok baru bisa di ambil karena beratnya kurang makanya di masukin inkubator dulu. Mama di sana gantiin gue jaga." Jawab Arief sambil terus menangis.

"Almas jamilah jamilun jamaludin. Lo kok diem aja? Jawab dong. gelud yok di lapangan samping. Lo bangun jangan tidur terus gini. Gue slepet lo!!! Almas Jamilah jamilun jamaludin. Liat noh lakik lo di grepe grepe kagak.....?" Keplakan di kepala membuat Adit menghentikan ucapannya. "Aduh ngapa sih Had sakit."

"Lo ngapa ngadu gitu sama Al? Entar panas pantat nya Al Dit" Ucapa Hadi juga Adit membuat pelayat pada tertawa. Begitu pun orang tua Al.

"Al gak akan bangun Udah kalian gak usah menghibur diri." Ucapan Arief yg bergetar membuat teman temannya tau betapa kehilangannya dia.

"Tenang Al, lo jangan sedih di alam sana. Kita bertiga akan menjadi orang tua buat Al junior. Kita berjanji setelah lulus kuliah gue Hadi Adit akan bantuin Arief buat ngebesarin Al junior." Ucapan Rudi membuat Orang tua Al terharu.

"Nak Rudi, terima kasih sudah mau menjadi orang tua bagi cucu pak de dan bu de." Kini pak Huda memeluk Rudi dan ke dua temannya bersamaan setelah itu memeluk menantunya.

"Yg tegar nak, lanjutkan hidupmu. Ibuk sama bapak juga akan bantu kamu menjaga putrimu ketika kamu tinggal kerja." kata pak Huda menenangkan.

Al telah di kebumikan di TPU terdekat dari apartemen Arief. Kehidupan Arief semakin jauh dari kata hangat terhadap wanita. Begitu banyak wanita bahkan gadis yg menggoda Arief. Namun masih belum ada yg bisa menggeser posisi Al di hati Arief.

Tiga tahun sudah kepergian Al. Ketiga teman Al kini sudah berkumpul kembali di kota yg sama. Adit menjalakan penggilingan padi meneruskan usaha papanya. Rudi ikut dengan Hadi menjadi orang kepercayaan Hadi. Dan Rudi mendapat jabatan di perusahaan Hadi. Hampir setiap hari sepulang kerja semua berkumpul di apartemen Arief meski hanya untuk bermain atau makan malam bersama.

Usia putri Al dan Arief sudah berumur 3 tahun kini dan akan mengadakan pesta ulang tahun dua hari lagi. Arief selalu mengajak putrinya kerja di studio Tatoo sehingga tak lagi dia mendapat pelanggan yg telanjang di depannya. Kadang juga akan di ajak ke butik oma nya.

"Bi sayang, om papi dataaaannnggg mana putri om papi ya....." Hadi datang dengan tunangannya Risa membawa boneka besar untuk putri Arief.

"Bi thante mami juga dateng loo...." Kini Risa yg memanggil dan membuat Bi keluar dari persembunyiannya.

"Ih curang ih tadi om papi manggil gak mau keluar tapi giliran thante mami langsung keluar. Om papi ngambek ah." Hadi memanyunkan mulutnya namun tiba tiba.

Cup

"Maapin Bi ya om papi. Bi gak di kasi kelual sama om papa."Bi mencium Hadi untuk meminta maaf.

"Om papa di sini?" Tanya Hadi.

"Tu di sana sama papi sembunyi." Ucapan polos Bi membuat Arief sama Rudi keluar dari persembunyiannya.

"Ist kalian ini ngajarin Bi yg gak bagus tau. Sini sama thante mami." Ajak Risa.

"Jangan terlalu deket sama anak gue, emtar dia terbiasa terus saat kalian udah punya anak sendiri akan melukai Bi nantinya." Arief memperingatkan Risa dan Hadi.

"Kalo misalnya gue gak bisa punya anak apa lo ngasih Bi sering sering nginep di rumah kami?" Tanya Risa membuat Arief berat memberi jawaban.

"Kalian jangan bercanda. Sumpah ini gak lucu." Arief dan Rudi tak habis pikir dengan apa yg di ucapkan tunangan dari sehabatnya ini.

"Rahim gue di angkat karena kangker rahim. Dan Hadi gak mau ngelepasin gue buat nyari wanita lain. Dan Hadi bilang dia punya anak tapi bukan putri kandungnya. yg di maksud Hadi adalah Bi putri dari sahabatnya." Mendengar pengakuan Risa membuat hati Arief luluh.

"Bi akan menginap di tempat kalian kalo hari libur juga saat aku perfom. 4x seminggu. Cukup bukan untuk kalian?" Arief memberi tawaran.

"Setuju. Sayang, Bi.... anak Thante mami...." Risa memeluk Bi dengan senyuma bahagia. "Kamar kosong yg di samping itu boleh kan aku dekor buat putriku?" Tanya Risa pada Hadi yg di jawab dengan anggukan kepala.

"Semoga acara kalian besok malam lancar ya." Ucap Arief.

"Lo jangan lupa gue sama Wulan lagi seminggu nikah." Tambah Rudi.

"Jadi juga lo sama wulan?" tanya Arief.

"Jadi lah, gue sama dia kan cuma sodara tiri dan bokab nya juga udah meninggal jadi gue bisa nikahin dia." Jawab Rudi.

"Lo yakin ngundang si Arief? Lo gak takut entar si Wulan gak salah meluk?" Goda Hadi.

"Emang Wulan mantannya Arief?" Tanya Risa penasaran.

"Bukan mantan. Dulu Wulan ngejar ngejar si Arief pas SMA. Gak taunya si Arief malah kepincut sama si Al. gak taunya Rudi menyimpan cerita di hatinya. Ya gitu deh ceritanya" Terang Hadi.

"Om papa Bi juga punya thante mama dong?" Rudi mengangguk sambil mencubit pipi Bi. "Telus kapan Bi punya Mami? Papi cariin mami buat Bi yg banyak ya. Tapi gak mau sama tante jelek itu. Bi seling di cubit bokongnya." Aku Bi polos.

"Siapa tante jelek Rief?" Tanya Hadi.

"Siska mantan gue. jauh sebelum gue kenal Al. 5 tahun dia ninggalin gue abis itu dia balik lagi pas Al hamil 4 bulan. Dari situ dia sering ke sini. Gue cuekin tapi masih gak ngerti. Gue udah benci sama dia." Ternga Arief jengkel.

Terpopuler

Comments

Anvasa Jr.

Anvasa Jr.

nangis thor, kok al mati seh

2020-10-05

0

Novi Lidyawati

Novi Lidyawati

Thor sedih bnget Al nya di bikin meninggal. aku juga terharu melihat pertemanan mereka semua thor

2020-05-07

0

Sesi Astuti

Sesi Astuti

😭😭sampai meneteskan air mata ,nyesek banget

2020-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!