Tepat jam 10 malam Al dan Arief sampai di klub tempat Arief perfom. Securiti yg berjaga mengenali Arief namun tak mengenali Al. Di lihatnya perut yg membuncit scuriti itu menghentikan Al.
"Maaf, tempat ini tidak cocok dengan nona." Kata salah satu securiti itu.
"Dia istri gue brow, tenang. Masih dalam penjagaan kok. Tu teman teman saya." Tunjuk Arief ke arah Hadi dan Rudi yg di susul oleh Adit.
"Oh pak Hadi, selamat malam pak. Tumben mampir." Sapa securiti itu.
"Malam juga pak. Iya kebetulan teman saya pengen liat suaminya perfom jadinya minta tolong tenenin." Jawab Hadi sambil menggandeng Al.
Kini mereka berada di meja pojok yg masih dalam jangkauan pandang Arief yg perfom. Arief memesankan beberapa kaleng soft drink untuk istrinya dan beberapa botol minuman berakohol untuk teman temannya.
"Gue prepare dulu ya." Pamit Arief sambil mencium kening Al sontak membuat mata teman temannya melotot dengan perubahan kedua orang temannya ini.
"Dari kapan kalin sok sok an manis gini?" Tanya Adit sepeninggalan Arief.
"Sejak nikah lah. Arief lakuin itu tiap mau berangkat perfom ato berangkat kerja ya itu wajib. Dia terus mengeluh kalo dia tak merasa apa apa ato napsu kalo ada cewek yg godain dia. kaya kemaren lo liat itu Dit, nyampek rumah dia bilang di depannya ada cewek telanjang tapi dia gak merasa ada yg bangun. Dia terus mikir kalo dia homo." Terang singkat Al.
"Trus apa tanggapan lo soal itu?" Tanya Adit lagi.
"Gue gak tau Dit. Gue sama dia biasa aja layaknya suami istri pada umumnya." Jawab Al singkat.
"Burungnya bangun?" Tanya Hadi membuat Al kaget. Dan hanya mengangguk pelan sambil menundukkan kepala karena malu.
"Kayanya emang cuman lo pawangnya si Arief. Al." Jelas Hadi.
Suara riuh para tamu yg lebih di dominasi cewek cewek sexy ketika Suara Arief menyapa para pengunjung. Mata Al langsung terbelalak ketika tangan Arief mulai memutar musik yg menghentak. Saat itu bukan karena musiknya yg membuat Al seperti itu. Tapi naiknya seorang cewek yg hanya memakai bra dan cd aja menghampiri Arief dan memberinya minuman. Tak hanya itu, sesekali tangan perempuan itu bermain main di perur dan dada Arief.
"Gila lakik gue di grepe grepe." Pekik Al membuat teman temannya tertawa terbahak bahak.
"Lo cemburu Al?" Tanya Rudi sambil memperhatikan Al yg masih terus menatap ke arah Arief yg terlihat cuek tak merespon.
"Lo coba sana Al sambil bawa ini." Hadi memberi sekaleng soft drink pada Al.
"Ya kali gue bawa ginian dengan keadaan gue kaya gini." Al menunjuk perutnya dengan pandangan.
"Kagak keliatan Al, itu liat cewek yg ono. perutnya lebih gede dari elo. Die tetep pede kok." Rudi menunjuk cewek yg memang perutnya buncit tak tau kenapa. Mungkin busung lapar karena bukan hamil.
"Kita kawal lo sampek tangga situ." Adit menunjuk tangga samping Arief.
"Ok!" jawab Al singkat.
Al mengenakan baju Arief warna putih yg kegedean di padukan dengan hot pant warna hitam seperti tak mengenakan celana. Al membenarkan kuncir kudanya sebelum naik menyusuri lantai dansa. Al memang tomboy tapi dia lebih suka rambut panjang. Fisiknya yg tak seperti cewek tomboy lainnya tapi gaya Al tak jauh beda dengan laki lakin.
Dengan kawalan dari ketiga teman temannya itu. Kini Al sudah di tangga bagian bawah. Perlahan Al menaiki tangga dan saat sudah di atas. Mata Arief tertuju ke arah Al lalu mencari teman temannya yg ada di bawah lalu tersenyum ketika memandang Al kembali. Arief menarik Al untuk berdiri di dekatnya. Sehingga membuat perempuan yg hampir telanjang itu tersisih kebelakang.
Areif melihat teman temannya lalu mengubah musik kerasnya menjadi sedikit melow. Dengan menarik Al lebih dekat seakan ingin menciumnya. Perlakuan Arief untuk Al membuat banyak wanita wanita di bawahnya histeris.
"Buat sohib gue yg ada di sana. Ayo jangan hanya duduk menikmati minum. Ayo dong turun, gua pandu dari sini." Ucap Arief sambil mengacungkan minuman yg di bawa oleh Al.
Arief kembali melingkarkan tangan di atas bahu Al sambil memainkan lagu lebih menghentak. Al melihat Arief yg sesekali melihat Al. Banyak pasang mata yg melihat Arief memperlakukan Al sangan berbeda dengan cewek cewek yg menggodanya. Sesekali al mencium Al dan membuat suasana lebih riuh. Arief tak pernah memikirkan popularitas. Yg ia pikirkan hanya memberi kesenangan untuk pendengarnya. Karena dengan begitu, Arief akan mendapat tips sangat besar untuk di bawanya pulang selain gaji bulanannya.
Jam sudah menunjukkan angka 2 dini hari. Dan Al sudah tidur di sofa karena kelelahan menemani suaminya. Al sama sekali tak menyentuh minuman berakohol.
Seperti biasa, setelah Arief perfom. pasti ada saja cewek yg mengikutinya ke table menyapa bosnya. Kali ini ada 3 cewek yg mengikutinya.
"Jadi cewek model tertutup yg lo mau?" Tanya salah satu cewek yg mengenakan baju sexy warna merah.
"Gue cuma mau cewek yg berani makek baju gue setiap hari." Jeda Arief sebentar. "Kaya cewek tadi. itu yg di pakek baju gue." Baru kali ini Areif menanggapi cewek yg mengekori setelah perfom dan menghadiahi sebuah senyuman yg menunjukkan lesung pipi kecilnya.
Arief berjalan menuju teman temannya yg masih diekori 3 cewek sexy tadi. "Gila aksi lo. Berani banget lo cium cium Al?" Tanya Adit.
"Emang kenapa gue gak berani. Cuma di yg pengen gue cium." jawab Arief.
"Cewek belakang lo sexy sexy brow." Rudi menepuk pundak Arief.
"Lo mau? Kalo gue ogeh, Bekas orang banyak." Jawab Arief sedikit berbisik.
"Gila lo sok dapet perawan aja." Tabok Adit pada punggung Arief.
"Emang gue dapet perawan. Lo mau apa?" Arief menunjukkan senyuman mautnya.
"Gila, jadi lo yg dapetin perawan Al?" Tanya Hadi.
"Iya lah, tadinya gue juga gak percaya kalo Al masih perawan. Tapi setelah gue liat sendiri tu darahnya. Baru gue nyesel bro. Dari situ gue bertekat mau hamil mau enggak gue harus nikahin Al." Kata Arief sambil menyandarkan kepala Al di bahunya.
"Sebenernya waktu itu lo sadar gak sih?" Tanya penasaran Adit.
"Gue gak tau, yg jelas waktu itu gue ngerasa mimpi ngelonin cewek tapi mukaknya samar. Gue gak pernah berfikir kalo itu nyata." Kata Arief sambil mengingat ngingat.
"Trus reaksi Al pertama gimana?" Tanya Adit lagi.
"Pertama dia ngamuk lah ke gue. Terus udah capek dia nangis sambil ngomel2 ke gue. Gue mandi selesai gue mandi gue suruh dia gak taunya dia malah gak bisa jalan. Sakit katanya." Jawab Arief lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Ndhe Nii
romantis juga Arif ...🤣🤣
2021-08-22
0