Insting istri

Setelah menyelesaikan sarapanya dengan para sahabatnya.Arief mengantar Al ke rumah orang tuanya setelah itu pergi ke studio Tatoo yg sudah di tunggu oleh pelanggannya. Arief tak pernah membeda bedakan cewek atau cowok. Karena tetap mereka adalah pelanggan baginya.

Sifat cuek yg ia miliki lah yg membuatnya mudah untuk tak gampang tergoda. Arief bahkan pernah menatoo cewek bagian dada pas di payudaranya, Atau di pusernya. Arief terkenal ganteng dan humoris di kalangan teman sekolahnya. Tapi tidak saat di studio Tatoo maupun di klub. Dia terkenal dingin terhadap wanita. Bahkan ada yg menyangka bahwa Arief homo karena dia hanya mau tertawa atau merespon cowok saja.

Seperti kali ini, ada pelanggan cewek yg minta di tatoo pada bagian punggung. Dia malah berusaha menggoda Arief. Dengan membuka seluruh bajunya. Arief sudah terbiasa dengan hal seperti ini jadi hanya membiarkan saja. Bahkan tak menganggapnya.

"Silahkan pakai kain itu mbak, biar tempat usaha saya gak di tutup warga." Kata Aref enteng dengan mengulurkan kain putih pada pelanggannya yg nampak bengong itu.

"Apa kamu tidak tertarik dengan tubuh saya? Tidakkah kamu melihat betapa ranumnya buah dada saya? Coba kamu lihat tubuh sexy saya. Yakin kamu mau melewatkan ini semua?" Goda pelanggan itu yg membuat Arief melihat ke arahnya.

"Sayangnya sudah setiap malam saya melihat hal yg seperti ini mbak, Kerja sampingan saya DJ mbak. Jadi sudah tahan dengan godaan seperti embak. Saya tak akan mengotori piring makan saya dengan hal hal seperti itu. Apa lagi saya makan bersama istri dan anak saya." Jelas Arief dengan senyum smrik.

"Jadi kamu sudah punya istri dan anak?" Tanya perempuan itu lalu memunggungi Arief untuk menatoonya. "Menarik" Ucapnya lagi.

Setelah selesai Areif membersihkan bagian yg di Tatoo itu dengan kapas. Arief tak lagi menghiraukan perempuan itu yg memilih telanjang di hadapannya. Arief merapikan alat alat Tatoonya saat Yudha patner Arief datang.

"Apa apaan ini?" Bisik Yudha yg melihat pelanggannya telanjang di tempat Tatoo itu.

"Biasa." Ucap Arief singkat.

"Lo gak tergoda gitu?" Arief hanya menggeleng kepala.

"Gue tiap malem nemu yg lebih parah dari ini Yud. Gue biasa aja." Jawab Arief singkat.

"Gila lo. Beneran homo lo ya?" Pekik Yudha yg mempuat perempuan tadi langsung memakai bajunya dan membuat Arief tersenyum.

"Gue normal Yud. Gue punya istri dan istri gue lagi hamil 4 bulan. Gue gak mungkin ngasih makan anak istri gue dengan membagi jatahnya dengan orang lain." Jawab Arief dengan senyuman dan membayangkan Al sedang tersenyum padanya.

"Lo udah nikah? Kapan? Gue udah ikut lo setaunan brow tapi gue gak denger lo nikah. Ini malah lo bilang udah bunting lagi bini lo."Yudha seakan tak percaya.

"Udah lama gue nikah, saat masih sekolah. Tepatnya selesai ujian akhir pas." Kata Arief lagi.

"Sama siapa?"

"Al"

Jawaban singkat yg terlontar dari mulut Arief membuatnya tak percaya. Selama ini dirinya menaru hati pada gadis tomboy itu. Namun ternyata gadis itu istri dari temannya.

"Lo jangan gila deh Rief, lo tau gue naksir tu bocah dari dulu. Terus kenapa malah lo nikahin sih." Yudha mengacak rambutnya dengan kasar.

"Sorry gue kelepasan waktu itu, gue buat dia hamil jadi ya gue tanggung jawab lah. Gue juga bingung waktu itu, gue sama dia sama sama mabuk. Terus dia tidur samping gue, paginya udah terjadi gitu aja. Bahkan gue liat sendiri darahnya di seprei gue. Gak tega gue. Apa lagi paginya dia kesusahan jalan Miris gue lihatnya. Dari situ gue bertekad buat nikahin dia. Mau dia hamil ato enggak gue harus nikahin dia. Gue gak mau dia malu sama suaminya entar gara gara perawannya di ambil temennya sendiri. lagi lagi itu karna gue." Jelas Arief sambil menylempangkan tasnya di pundak.

"lo mau kemana?"

"Gue mau bantuin mertua gue petik cabe. Kasian Al udah bantuin di sana. Oh iya paling jam 2an gue balik. Nanti ada pelanggan udah janji maubke sini jam 3." Jawab Arief.

"Gak usah dah lo ke sini kalo capek. Biar gue handle aja, lagian entar malem lo perform kan?"

"Iya, thanks ya Yud." Ucapa Arief sambil mengendarai motornya menyusuri jalanan yg sedikit padat namun lancar.

30 menit perjalanan akhirnya Arief sampai ke rumah mertuanya. Di lihat masih jam 10 pagi, Arief masuk rumah Al dan melihat ke dalam karena terasa sangat sepi.

"Assalamualaikum bu. Bapak sudah berangkat sama Al?" Tanya Arief sambil menyalami mertua perempuannya.

"Sudah tadi kamu berangkat itu gak lama Al sama bapak berangkat." Kata Ibu Al sambil menyodorkan tempe goreng kesukaan menantunya itu. "Mau kopi?" Tanyanya lagi.

"Gak usah bu. Arief nyusul aja ke sawah bu kasian Al sama bapak." Ucap Arief sambil menbambil tempe goreng lalu berpamitan.

Arief terkejut melihat sahabat sahabatnya juga membatu mereka di sawah. Arief melihat itu tersenyum malu karena datang belakangan. Namun ketika melihat Al seperti sedang ngambek tapi tak tau karena apa membuatnya heran. Arief berjalan menuju Al yg sedang memancarkan aura mencekam itu.

"Ada apa Al? kanapa lo manyun gitu ih, nangis entar pohonnya lo ambilin cabenya sambil manyun. Senyum dong." Ucap Arief mencoba menghibur Al.

"Itu gara gara Adit Rief." Kata Rudi nyeletuk dari lorong tanaman cabe sebelah Arief dan Al.

"Adit? Kenapa emangnya?" Tanya Arief semakin bingung.

"Tuh Adit tanyain." Ucap Hadi menunjuk Adir dengan dagunya.

"Lo apain istri gue Dit sampek manyun panjang gitu." Teriak Aref pada Adit.

"Gue bilang lo lagi ngelayanin pelanggan lo yg telanjang. Itu doang." Jelas Adit dengan wajah kesal.

"Monyet lo.!!!"Kata Arief membuatnya frustasi.

"Al lo percaya gue kan? Lo gak percaya sama mulut monyet itu kan?" Arief mencoba merayu Al.

"Gue gak tau Rief lo yg boong ato Adit yg boong." Ucap Al singkat.

"Gue jujur Al. Yg di bilang Adit itu gak boong tapi gue gak tergoda. Kalo lo gak percaya lo bisa tanya sama Yudha. Tadi dia juga ada di sana kok." Kata Arief meyakinkan Al.

Al tiba tiba mengendus leher Arief tak luput dengan badannya juga punggung Arief semua di endus oleh Al. Teman temannya melihat itu semakin aneh. Namun tidak untuk Adit.

"Insting istri yg di jalanin sama Al. Lucu juga dia kaya gini." Ucapan Adit membuat teman temannya tertawa.

"Pasrah aja Rief, dia cuma mencari bau wanita itu nyentuh lo di bagian mana Hahahahah" Ucap Hadi yg melihat Arief kebingungan dengan kelakuan Al.

Terpopuler

Comments

Ndhe Nii

Ndhe Nii

dewasa' sekali d arif...🤣👍

2021-08-22

0

zahra

zahra

seru

2020-06-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!