Hari kelulusan telah tiba, Al Arief Adit Hadi dan Rudi berkumpul untuk terakhir kalinya. Rudi di bawa oleh Hadi untuk kuliah keluar negri sedangkan Adit kuliah di luar kota. Arief dan Al memilih menunda pendidikannya. Arief menunda dengan alasan mau serius dulu ke studio Tatoonya dan dunia DJ yg baru saja di masukinya. Sedangkan Al beralasan kendala biaya. Padahal keluarga Hadi sudah membujuk Al untuk ikut dengan Hadi kuliah ke luar negri seperti Rudi.
Di antara mereka berhubungam dengan orang tua temannya bukan lah hal yg susah. Karena pertemanan mereka tak pernah mengarah ke hal yg negatif. Paling mentok hanya minum menemani Hadi bertemu dengan klien.
Tiga bulan berlalu dan perut Al semakin terlihat. Jauh dari teman temannya membuat Al dan Arief leluasa untuk kemana mana berdua. Seperti saat ini, Arief mengajak Al makan malam di salah satu restoran. Namun malam ini mungkin malam Naas buat mereka berdua. Karena Rudi dan Hadi yg tengah liburan dan memutuskan pulang ke indonesia.
"Had, itu kayaknya motornya Arief deh." Rudi menunjuk motor gede warna merah di parkiran.
"Iya itu dia lagi sama cewek Rud. Samperin yuk." Ajak Hadi namun di cegah oleh Rudi.
"Jangan dulu Had, kayanya cewek itu hamil deh. Lo liat gak perutnya gedean."Kata Rudi membuat Hadi memicingkan matanya.
"Iya brow gila, Arief udah nikah dan istrinya hamil. Terus gimana nasip Al? Bodoh kita nitipin Al pada Arief." Kata Rudi geram yg memang dulu sebelum berangkat mereka menitipkan Al pada Arief.
"Buntutin buntutin Rud. Kita liat mereka kemana." Kata Hadi yg memang Rudilah yg memegang kendali mobil Hadi.
Motor Arief melaju menuju apartemennya. Setelah Arief memarkir motornya lalu Arief menggandeng Al masuk menyusuri lobi. Hingga sampai di depan apartemennya. Arief membuka apartemannya lalu masuk bersama Al. Setelah menutup pintu Arief merebahkan diri di sofa sambil menunggu Al keluar kamar mandi. Saat menunggu Al, Arief mendengar pintu di ketuk dan bel yg terus berbunyi.
"Iya sabar sebentar kenapa sih." Kata Arief sambil membuka pintunya. Setelah mengetahui siapa yg datang Arief langsung memeluk kedua sahabatnya.
"Kalian kapan balik ke indo sih? Gak ada kabar gak ada apa ujuk ujuk udah di depan pintu aja kalian. Keren David coverfil ma kalah sama kalian." Ucap Aref sambil mengajak teman temannya itu masuk apartemennya.
Rudi langsung masuk dan mencari wanita itu. Namun tak menemukan di mana mana. Saat mau masuk ke dalam kamar mandi Arief melarang karena masih ada seseorang di dalam.
"Lo nyembunyiin sesuatu Rief?" Tanya Hadi.
"Eng eng enggak kok. Kalian kenapa sih?" Arief terbata bata membuat Hadi dan Rudi semakin penasaran. Dengan paksa Hadi membuka pintu kamar mandi. Betapa kagetnya dia melihat siapa yg di temui dalam kamar mandi. Dengan menggunakan baju tidur sedikit besar tengah duduk di atas closet.
"Keluar lo. Jelasin sekarang ke kita. Gue udah manggil Adit dan pasti dia udah di bawah sekarang." Ucap Hadi dingin
Seperti pasangan mesum yg tercyduk aparat. Al dan Arief kini duduk di sofa dengan menundukkan kepala. Pemandangan itu lah yg Adit tangkap ketika dia baru datang dan memasuki apartemen salah satu temannya itu.
"Apa yg kalian lakukan? Jujur gue sama Rudi udah buntutin kalian dari restoran tadi. Dan gue ngeliat lo lagi sama cewek dengan perut sedikit besar seperti orang hamil. Jelaskan dia siapa Rief!!!" Bentak Hadi yg merasa marah.
"Ini ada apa brow? Al sama Arief kaya pasangan mesum ketangkep massa tau. Jangan lah buat mereka kaya gitu. Semua bisa di selesaikan baik baik kan." Ucap Adit.
"Had sabar, kita denger dulu penjelasan mereka berdua." Rudi mencoba menenangkan Hadi.
Arief hanya diam lalu pergi menuju ke salah satu laci di samping ranjangnya dan mengambil sesuatu. Arief melempar kedua buku warna merah dan biru dongker itu ke atas meja.
"Gue sama Al udah merid. Al sedang hamil 4 bulanan. Dan yg kalian liat tadi itu Al." Mendengar penjelasan singakat dari Arief membuat Hadi Rudi dan Adit tercengang dan terduduk lemas.
Tanpa pemberitahuan tanpa kabar ternyata Al dan Arief telah menikah. Ketiga sahabatnya itu merasa seperti orang bodoh di hadapan Al dan Arief.
"Gimana bisa kalian nikah dan ini sepertinya sudah lama. tepatnya lebih dari 4 bulan seperti kandungannya Al."Tebak Adit.
"Gue nikah sama Al saat dia udah hamil 2 minggu. Pas setelah kita ujian nasional hari terakhir." Jawab Arief menerawang.
"Siapa bapak dari anak Al?" Tanya Rudi tak berekspresi.
"Gue" Jawab Arief singkat membuat teman temannya tak menyangka.
"Gimana bisa?" Tanya Adit.
"Ya bisa. Kalian tau gue juga gak tau hari itu gue lakuin hal itu dengan Al." Ucap Arief sedikit meninggi.
"Gimana bisa lo gak tau udah lakuin itu sama Al!!!" Ucao Rudi geram.
"Sudah sudah jagan berantem kalian. Ini gara gara gue juga banyak minum waktu itu. Terus juga gue gak sadar, sadar sadar keadaan berantakan dan Arief juga gue sangka om om."Ucap Al dengan tangisan yg mulai pecah.
"kapan itu terjadi Al"Tanya Hadi.
"Pas abis nemenin lo meeting dengan clien lo di Club." Ucap Arief.
"Pas itu? Itu salah gue. Yg membawa kalian ke sini dan meninggalkan kalian berdua tidur di ranjang yg sama. Tapi sumpah gue gak ada maksud buat kalian untuk melakukan ini." Ucap Hadi merasa bersalah.
"Udah lah gak usah menyalahkan diri lo lagi. Gue udah bahagia juga hidup bareng Arief. Dia baik sama gue juga tanggung jawab. Selama gue ngidam juga dia selalu berusaha buat menuhin semua permintaan gue." Kata Al sambil menggandeng tangan Arief.
"Gue percaya itu kok. Arief pasti bisa buat lo bahagia. Tapi kita cuma gak percaya aja kalo lo bisa hamil gara gara curut satu ini." Kaya Hadi membuat suasana molai mencair.
"Maafin gue ya, Waktu itu gue nikahin Al di rumah sakit jadi gue gak bisa ngasih tau kalian."
"Gak apa brow, sekarang lo harus bisa bahagiain Al. Kalo misalnya lo nyakitin Al, lo akan berurusan sama kita bertiga." Ucap Hadi lagi.
"Tenang, gue pasti bahagiain Al kok."
"Jadi ini alasan kalian sebenernya nunda kuliah?" Tanya Adit.
"Iya, Gak mungkin gue kuliah dulu sedangkan Al harus menunda kuliah gara gara dia bawa anak gue." Ucap Arief
"Iya gue ngerti lo lakuin ini untuk Al juga calon bayi kalian. Salut gue sama lo yg berani mengakui kesalahan Lo." Ucap Rudi.
"Gila kita akan jadi om dan kita punya ponakan bentaran lagi." Kata Adit sambil mengelus perut Al.
"Istri gue...." Kini Arief di tahan oleh Rudi yg memberi kesempatan temenya mengelus perut Al bergantian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Ndhe Nii
ahhh senang py sahabat yg penuh solidaritas tinggi 🤣👍
2021-08-22
0