My Little Wife

My Little Wife

Part 1 . Awal yang baru Sekuel:kubawa pergi cintaku.pindah lapak ya.

Cinta harus selalu berani berkorban.

Happy reading.

Visual dari sebagian tokoh yang diambil dari mbah google :

Jason Dirgantara.

Jesy alesandra.

Melisa Dirgantara.

Simon.

"Ingat Jason, kau belum boleh menyentuhnya.Setelah tamat sekolah Jesy, baru kau boleh menyentuhnya." peringatan diberikan Daddynya, setelah Jason dan Jesy dinyatakan sah.

"Bagaimana kalau silap om?" tanya Simon pada Johandy.

Dengan keras Johandy mendaratkan jitakan dikening Simon,sehingga Simon mengaduh kesakitan.

"Aduh om..!"Simon kaget,mendapatkan jitakan dikeningnya.Oleh Johandy,Daddynya Melisa.

"Awas kamu Simon,jangan ajarin Jason untuk melakukan hal yang silap seperti yang kau katakan tadi." peringatan diberikan Johandy pada Simon.

"Batal kamu,saya nikahkan dengan Melisa.; sambung Johandy lagi.

"Aduh...sadis benar calon mertua ini,anaknya tidak perlu diajarin mah sudah tahu sendiri soal begituan."guman Simon pelan,dia takut Johandy mendengar apa yang dikatakannya.

Kita beralih kepada Melisa dan Jesy yang sedang asik mengobrol berdua.

"Akhirnya,Jesy menjadi kakak iparku." ucap Melisa.

"Jesy tidak mau dipanggil kakak ipar ya,Jesy masih muda." kata Jesy pada Melisa.

Melisa tertawa mendengar Jesy menolak untuk dipanggil dengan sebutan kakak ipar.

"Awas Jesy,nanti malam Jason pasti tangannya grasak-grusuk kemana-mana." Melisa mulai menjahilin Jesy.

"Kami belum boleh tidur bersama dan sekamar." kata Jesy.

"Tidur sekamar boleh Jesy,yang tidak boleh itu mendesah-desah ditengah malam." kata Melisa sambil mengeluar senyumannya.

"Kak Melisa ini,otaknya mesum terus.Kenapa tidak kak Mel aja dengan kak Simon yang melakukannya,kakak sudah cukup umur." balas Jesy.

"Kak Mel belum sah,masih private.Jadi belum boleh diobok-obok." kata Melisa sambil tertawa begitu melihat wajah Jesy yang bersemu merah.

Dina dan Maya mendekati ketempat kedua anaknya duduk.

"Asik sekali kalian berdua,apa yang diobrolkan?" tanya Dina.

"Biasa mom,ngodain kakak ipar." ujar Melisa.

Dina mengambil posisi duduk disamping Jesy,dan tangannya mengenggam tangan Jesy.

"Jesy sekarang sudah menjadi istri Jason,walaupun itu hanya pernikahan diatas kertas.Tapi kewajiban Jesy sebagai istri harus dilakukan,tapi diatas ranjang jangan dulu ya." kata Dina.

"Ya tante.." jawab Jesy.

"Panggil mommy Jesy." kata Dina,karena Jesy masih memanggilnya dengan tante.

"Iya mom.." Jesy masih malu-malu memanggil Dina dengan panggilan mommy.

"Selama Jesy di rumah,belum kembali ke asrama.Jesy harus belajar menjadi seorang istri.Karena mommy setelah pernikahan Melisa akan pergi ke Villa." kata Dina.

"Lama mommy berada divilla?" tanya Melisa.

"Mommy ingin melahirkan disana." kata Dina.

"Dina,lihat kamu hamil.Kepingin rasanya aku hamil juga." kata Maya,dan tangannya mengusap-usap perutnya.

"Kamu suruh saja Jesy yang hamil." celetukan Dina membuat Jesy kaget.

"Mommy..!" seru Jesy.

"Mommy bercanda.."kekeh Dina.

"Kamu ya Dina,mau pingsan tu anakku." kata Maya.

"Sebenarnya biarin saja mereka nabung buat anak,dikampung-kampung.seumuran Jesy sudah melahirkan anak dua." kata Dina.

"Biar mommy bilang Jason untuk nyetor,biar nanti keponakan dan om sebaya." ide Dina membuat Maya dan Melisa tertawa,sedangkan Jesy menampilkan wajah yang cemberut.

"Sudah Dina,jangan ganggu menantu kecilmu." kata Maya.

Dina tertawa dengan keras,sehingga menjadi perhatian Johandy sehingga dia beranjak menghampiri Dina.

"Ada apa honey,senang sekali kelihatannya?" tanya Johandy.

"Ini mas,menantu kecil kita,Dina suruh punya bayi.Biar besar nanti bareng dengan anak kita ini." kata Dina.

"Jesy tunggu tamat SMA dulu." kata Johandy.

"Tidak salahkan,mereka sudah sah." kata Dina dan matanya menatap Jesy yang menunduk malu.

"Seperti yang mas katakan,tunggu Jesy tamat sekolah.Baru Jason bisa nyetor ke istrinya untuk nabung.." kata Johandy.

"Mas ini,emang Jesy bank." kata Dina sambil ngekeh.

"Omongan kedua mertua ini,membuat anakku stres." suara hati Maya.

"Melisa saja suruh cepat-cepat punya baby,untuk jadi teman anak kalian." kata Maya.

"Kenapa Melisa yang terkena,Melisa masih belum menikah tante." ucap Melisa.

"Dua hari lagi Melisa sudah sah dengan Simon,jadi sudah bisa membuat baby."kata Maya,dan itu berhasil membuat Melisa malu.Karena diucapkan didepan mommy dan Daddynya.

"Ayo Jesy,jangan berbaur dengan orangtua.Percakapan mereka ini khusus untuk orang yang sudah menikah." kata Melisa kepada Jesy.

"Kak Mel,Jesy baru saja menikah." ucap Jesy dan wajahnya menampilkan ekspresi yang bingung.

"Oh iya...!" seru Melisa.

 

🌸🌸🌸

 

Di waktu yang sama tapi tempat yang berbeda,Rose duduk dan tangannya terus mengobok-obok minumannya,sehingga minumannya tumpah.

"Rose cukup..!" seru David,dan tangannya menghentikan Rose yang menggoyangkan gelasnya.

"Lihat gelasmu itu,isinya sudah tumpah keluar.Bukan habis diminum,tapi habis karena tumpah." kata David.

"Ada apa denganmu,dari tadi ku perhatikan melamun terus." kata David,dan dipandangnya wajah Rose dengan cermat.

"Heran,kenapa rencana ku waktu itu gagal,untuk mempermalukan kedua anak manja itu gagal." ekspresi Rose bingung memikirkan rencananya yang gagal.

"Apa kau yang menggagalkannya?" Rose memandang David dengan serius,dan mengamati wajah David.Sehingga membuat David jengah atas tatapan Rose terhadap dirinya.

"Gila kamu Rose,jangan main tuduh saja." ucap David menolak tuduhan Rose.

"Terus...!" kenapa gagal?"opa-opa itu lagi ikut campur saja." Rose teringat dengan opa Sam yang telah memberinya peringatan.

"Opa Sam,tahu kau yang merencanakan itu?" David pura-pura tak tahu dan kaget,dia berusaha agar Rose tidak menaruh curiga terhadapnya.

"Iya,orang yang sudah bau api neraka itu ikut campur.Apa dia melihat aku memasukan laki-laki itu kekamar cucu-cucu manjanya?" tanya Rose pada David.

"Mungkin,apa opa juga tahu aku ikut membantumu?" pura-pura panik David.

"Mungkin.." jawab Rose.

"Ah....kenapa aku bisa terlibat,bisa digorok papa dan mama ku jika sampai mereka tahu." David pura-pura stres.

"Tenang saja,puyeng aku dengar rengekkan mu." ujar Rose.

"Kamu bilang tenang Rose..!"kalau mama dan papa ku tahu,bisa-bisa aku dicoret dari kartu keluarga." David pura-pura ngedumel.

"Ah...terpaksa melakukan acting ini,biar bisa mantau Rose." suara hati David.

David sudah berjanji pada opa Sam,untuk selalu mengawasi Rose dan melaporkan pada opa Sam.

 

**flash back on**

 

"David,kau harus membantu opa.Untuk mengawasi pergerakan Rose,opa tidak ingin dia makin jauh salah melangkah."permintaan opa Sam pada David.

"Kamu harus hati-hati,opa tidak ingin kamu celaka.Kita tidak tahu apa yang ada dipikiranya." ingatkan opa Sam pada David.

 

Flash back off

 

"He..kenapa melamun..?" tanya Rose,setelah David berdiam diri cukup lama.

"Tidak apa-apa,mikirkan pekerjaan saja." yang tersadar dari lamunannya.

"Hari ini mereka menikah." kata Rose.

"Siapa?" David pura-pura tak tahu.

"Jason dan Jesy.." kata Rose.

"Oh...kalian tak di undang?" tanya David.

"Tidak,katanya hanya keluarga inti saja." jawab Rose.

"Bagaimana jika pihak sekolah tahu bahwa dia sudah menikah,pasti seru ya!" seringai licik terlihat dari bibirnya.

Begitu mendengar perkataan Rose,David cukup kaget mendengarnya.

"Ingat Rose,kalau hal itu sampai tersebar keluar,bisa-bisa kau jadi tertuduhnya,Kau lupa perkataan om Johandy." ingatkan David.

"Mana tahu dia aku yang membocorkannya." Kata Rose dengan santainya.

"Kau ini bodoh atau pura-pura bodoh,hanya kita berempat orang luar saat itu.Apa mereka akan membocorkannya?" kata David.

Rose terdiam,dia mencermati perkataan David.

"Ah....kenapa aku terus kalah dengan gadis manja itu..!" teriaknya,sehingga menjadi perhatian pengunjung yang berada dicafe tersebut.

"Aku tidak ingin dia semakin terjerumus,aku harus melakukan sesuatu." suara hati David.

 

🍂🍂

 

Hari telah semakin larut,dan acara pernikahan Jason dan Jesy telah berakhir.

"Ah..capeknya,baru acara sederhana begini sudah letih.Bagaimana orang yang mengadakan pernikahan tamunya ribuan,apa tidak kaku tangan dan kakinya." Jesy bicara sendiri dalam kamarnya.

Jesy mengitari pandangannya untuk melihat keadaan kamar yang ditempatinya,setelah menikah Jesy menempati kamar yang cukup besar.Dulunya kamar ini adalah ruangan bermain,sekarang dirubah fungsinya menjadi kamar tidur.

Setelah puas mengamati kamarnya,Jesy membaringkan tubuhnya diranjang.

"Kenapa mata ini belum bisa terpejam." mata Jesy menerawang menatap langit-langit kamarnya,tanpa disadarinya ada sepasang mata yang menatapnya melalui cctv yang ada dikamar tersebut.Mata itu terus mengamati pergerakan Jesy ditempat tidur,dan bibirnya menampilkan senyuman.

Mata itu ada mata milik Jason,yang sedang duduk diruangan kerjanya.Jesy tak menyadari bahwa kamar itu dipasangi cctv oleh Jason.

Jason memasang cctv di kamar,untuk memantau keselamatan Jesy.Dia tak ingin ada apa-apa menimpa Jesy.

Setelah tak melihat pergerakan Jesy lagi diatas ranjang,Jason beranjak meninggalkan ruangan kerjanya.

💝 Bersambung💝

Terpopuler

Comments

Erlina

Erlina

semangat thor

2020-11-08

0

Rea

Rea

asyiknya

2020-10-18

0

imay

imay

hem

2020-09-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!