Bab 17. Terbongkar

Salam jumpa lagi kakak-kakak reader,terimakasih ya yang sudah mau meluangkan waktu para reader untuk mampir ke cerita halu ini.

Jason membawa Jesy pergi dari kantin dibawah pandangan mata para karyawan yang sedang beristirahat siang.Banyak mata yang memandang kearah Lina dan Soraya dan mencibirnya.

Para karyawan lama sudah sangat mengenal Jesy sebagai putri Badi,sebagai tangan kanan Johandy.

"Bakalan habis kedua perempuan itu." ucapan keluar dari seorang karyawan senior.

"Kenapa bu,siapa sebenarnya gadis yang bersama pak Jason?" tanya gadis yang duduk dekat Miranti.

"Itu putrinya pak Badi,tangan kanan pak Johandy.Pak Badi dulu yang menangani cabang di Malaysia." kata Miranti.

"Habislah si Soraya!" seru Ayu dengan tertawa senang,karena banyak karyawan yang tidak suka dengan Soraya.

"Dan saya dengar juga,dia ada hubungan dengan pak Jason." kata Miranti lagi.

"Tamat sudah nasipmu di perusahaan ini Soraya." semakin senang Ayu mendengar nasip yang akan dialami Soraya.

"Tapi Lina kasihan,kalau dia ikutan terlibat." kata Ayu lagi.

"Sepertinya Lina tidak sengaja,pasti Soraya yang lakukan.Semua tahu betapa tergila-gilanya Soraya kepada pak Jason." kata Miranti.

"Semoga penyelidikan yang dilakukan,Lina tahu tidak terlibat." ujar Ayu.

Diruangannya,Lina masih marah dan rekan kerjanya berusaha untuk menenangkannya.

"Sudah Lina kamu tenang saja dulu,penyelidikan sudah dilakukan.Di kantin situ banyak cctv,kebenaran akan terungkap." ucap rekannya.

"Aku tidak suka dengannya,kalau dia tidak suka dengan gadis yang bersama dengan boss.Seharusnya dia sendiri yang bertindak jangan melibatkan orang untuk melaksanakan niat liciknya." Lina terus ngedumel.

"Kenapa orang seperti itu diterima disini,sudah pakaian seperti kurang bahan terus yang dipakainya." kata rekannya yang lain.

Seorang pengawai menemui Lina diruangannya.

"Lina,apa benar kau menumpahkan makanan ke tubuh putri pak Badi?" Nita teman Lina tetapi beda bagian.

"Pak Badi,tangan kanan boss besar?" cukup terkejut Lina dan rekannya yang lain mendengar perkataan Nita.

"Saya dengar dari Ayu,bu Miranti yang mengatakan gadis yang bersama Jason itu putri pak Badi.Dan gosipnya lagi dia adalah kekasih boss." cerita Nita.

"A..a..!" kenapa sial begini nasipku,ini gara-gara Soraya kurang bahan itu." gerutu Lina.

"Nanti temui pak Jason,dan katakan bahwa kau tidak terlibat." kata Nita.

 

🏵🏵🏵

 

Jason membawa Jesy keruangannya,dan memerintahkan Rudy untuk menyelidiki kejadian tersebut.

"Jesy.." Jason memeluk Jesy yang sedari tadi hanya diam membisu.

Pintu ruangan Jason terbuka dan muncul Simon dan Melisa dengan membawa paper bag.

"Jesy,ini baju.Mandi dulu biar bersih." Jesy menerima paper bag yang dibawa Melisa,dan membawanya masuk kedalam kamar mandi.

"Siapa sih dua cewek itu,bisa-bisanya jatuhkan barang kebadan orang.Yang bajunya minim itu kenapa ada di perusahaan ini?" tanya Melisa kepada Jason dan Simon.

"Bagian HRD yang menerima,kami bisa bilang apa?" jawab Simon.

"Sepertinya peraturan di Perusahaan,dilarang memakai baju minim.Kenapa dia lolos?" tanya Melisa lagi.

"Kita harus mempertegas lagi peraturan disini ." ucap Jason.

"Sepertinya Soraya tidak berubah,berubahnya diawal saja." kata Simon.

Pintu diketuk dan Rudy masuk kedalam ruangan Jason.

"Bagaimana,sudah diketahui.Apakah ada unsur kesengajaan dalam insiden itu..?" tanya Jason kepada Rudy.

"Ini pak,saya dapatkan hasilnya dari cctv dari segala sudut diruangan tersebut.

Rudy menghidupkan laptopnya dan menunjukkan rekaman cctv tentang insiden tersebut.

Jason,Simon dan Melisa cukup kaget .Begitu melihat rekaman cctv,dimana mereka melihat Soraya mendorong tangan Lina,pas Lina tepat didekat Jesy.

"Gila bener itu cewek ya,bagaimana jika itu tadi makanan masih panas.Apa tidak melepuh Jesy." Melisa emosional melihat rekaman cctv tersebut.

"Panggil mereka berdua." perintah Jason kepada Rudy,begitu mendapatkan perintah.Rudy langsung menuju keruangan Soraya dan Lina.

Jesy keluar dari kamar mandi dan sudah bersih tetapi rambutnya masih basah.

"Kak,hair dryernya tidak berfungsi ya?" tanya Jesy sembari membawa hair dryer keluar kamar mandi.

"Sudah rusak,kakak lupa membeli yang baru.Kakak tidak pernah menggunakannya,jadi lupa." kata Jason.

Jesy mengembalikan hair dryer,dan mengeringkan rambutnya memakai handuk.

"Sini kakak keringkan." Jason mengambil handuk dari tangan Jesy dan mulai mengeringkan rambut Jesy.

Tok..tok...tok

"Masuk..!"seru Jason yang masih berdiri dibelakang Jesy sambil mengeringkan rambutnya.

Pintu terbuka Muncul Rudy dan diikuti dari belakang oleh Soraya dan Lina.

Soraya dan Lina cukup terkejut melihat boss mereka sedang mengeringkan rambut Jesy.

"Bisa-bisanya perempuan kecil ini menyuruh boss mengeringkan rambutnya." batin Soraya.

Sedangkan Lina memandang Jason dan Jesy dengan berbinar-binar,karena membayangkan betapa romantisnya Jason dengan Jesy.

"Lina,kenapa kau tersenyum sendiri,ada yang lucu?" tanya Simon pada Lina,membuat Lina tersadar dari lamunannya.

"Itu pak,betapa romantisnya pak Jason mengeringkan rambut nona ini..." kata Lina sembari tersenyum.

"Kenapa kamu iri?" tanya Simon lagi.

"Tidaklah pak,mengapa saya harus iri.Tapi ada pak orang yang suka iri,sampai menghalalkan segala cara ." sindir Lina.

Sedangkan Soraya hanya diam dan matanya menatap tajam ke arah Jesy yang duduk dikursi dan Jason dengan kesibukannya mengering rambut Jesy tampa malu dihadapan karyawan.

"Apakah nona ini tidak punya tangan pak,sehingga menyuruh bapak mengeringkan rambutnya..?" tanya Soraya kepada Jesy,membuat orang yang mendengarnya kaget akan keberanian Soraya.

"Kenapa..? kau keberatan." Melisa buka suara,setelah dari tadi hanya mengamati Lina dan Soraya.

Soraya tidak menjawab pertanyaan Melisa.

"Sudah kak.." ujar Jesy,dan mengambil handuk dari tangan Jason.

Jason beranjak menuju kursinya,dari raut wajahnya terlihat dia sudah emosional.

Rudy menyuruh Lina dan Soraya berdiri didepan meja kerja Jason,tetapi dengan santainya Soraya menarik kursi didepan meja Jason dan duduk.

Lina yang melihat kelakuan Soraya menjadi heran.

"Gila ini sikurang bahan,emang ini perusahaan nenek moyangnya!" batin Lina.

"Nona Soraya,siapa yang menyuruh anda duduk?" Rudy duluan menegur Soraya sebelum Jason murka.

"Kenapa..? ini kursi untuk didudukin." kata Soraya dengan santainya.

Semua orang yang berada diruangan tersebut cukup heran dengan kelakuan Soraya.

"Siapa diantara kalian yang ingin melakukan pembelaan..?" tanya Jason,dan tangannya memukul-mukulkan pulpennya ke meja.

"Saya tidak bersalah,dia saja jalan yang tidak becus." kata Soraya tanpa ada perasaaan bersalah.

"Saya jalan hati-hati pak,tapi saya merasakan ada yang mendorong saya pak." Lina melakukan pembelaan.

"Kamu sudah berapa lama kerja disini?" tanya Jason pada Lina.

"Sudah berjalan 3 tahun bulan september nanti pak." jawab Lina.

"Dan kamu..?" pertanyaannya tertuju pada Soraya.

"Delapan bulan pak.." senyuman keluar dari bibirnya.

"Ok,Rudy putar rekaman itu.biar kita tahu siapa yang bersalah." kata Jason.

Ketika rekaman cctv diputar dan terlihat siapa yang bersalah....

**Bersambung

Rate and like ya kakak sayangku🤗😐😘😘**

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

BARI KU TAU KALO PIHAK HRD ITU LEBIH BERKUASA DARI PEMILIK PERUSAHAAN..SEHINGGA PEMILIK PERUSAHAAN GAK BISA BERKUTIK..🤣🤣🤣🤣🤣

2024-06-13

0

Sept September

Sept September

kerenn

2020-10-02

0

Bunda Esyuar

Bunda Esyuar

pesawat tuh soraya

2020-08-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!