Sekuel:Kubawa cintaku pergi.
Dengan perlahan-lahan Jason membuka pintu kamarnya,dan masuk kedalam kamarnya.Jason berjalan hampir seperti melayang,agar langkah kakinya tidak sampai terdengar Jesy.Jason mendekati ranjang dan membaringkan dirinya di sisi Jesy.
Jason memiringkan badannya,sehingga dia dengan leluasa dapat memandang Jesy dalam tidurnya.
"Kakak akan selalu melindungimu gembul,ini kali kedua kita tidur bersama." Jason mengelus pipi Jesy dengan lembut.
Jason akhirnya tertidur juga setelah puas memandangi Jesy yang tidur disisinya.
🌻🌻🌻🌻
"Mama.." Jesy makin mendekatkan badannya kedalam pelukan Jason.
Jesy merasakan kejanggalan dengan orang yang memeluknya,harum parfumnya begitu beda dengan parfum mamanya.
Jesy membuka matanya sedikit demi sedikit,dan dilihatnya bahwa dia berada dalam pelukan Jason.Bukan dalam pelukan mamanya seperti yang disangkakannya.
"Aw....!"kenapa kakak tidur dikamar Jesy,kakak mau rogol Jesy ya?" karena paniknya Jesy sampai mengucapkan kata perkosa dalam bahasa Malaysia,karena Jesy pernah tinggal di negeri jiran itu selama 4 tahun.
"Apa itu rogol?" tanya Jason yang tidak tahu arti kata yang diucapkan Jesy.
"Perkosa,kakak mau perkosa Jesy..!" Jesy melihat tubuhnya dibawah selimut,dan dilihatnya pakaiannya masih utuh.
"he..mana ada suami perkosa istri..!" seru Jason dan dia mengeliatkan badannya yang terasa kaku.
"Kenapa kakak tidur disini,kita tidak boleh tidur bersama." kata Jesy yang masih menaruh waspada pada Jason.
"Kata siapa kita tidak boleh tidur bersama?" tanya Jason pada Jesy.
"Daddy.." kata Jesy.
"Daddy melarang menyentuhmu,bukan melarang untuk tidur bersama." kata Jason.
"Kakak bohong..!" seru Jesy.
"Kalau tak percaya,tanya Daddy." kata Jason kepada Jesy.
"Ayo kita tidur lagi,nanti kita pasti tidak bisa istirahat." Jason kembali melanjutkan tidurnya,dan menarik Kedu kedalam pelukannya kembali.
Jesy melepaskan diri dari pelukan Jason.
Jesy tidak bisa tidur lagi lagi,ini sudah jam 7 kak.Jika di asrama jam 5 kami sudah bangun." kata Jesy.
"Ini bukan di asrama." kata Jason.
"Jesy mau bangun,tidak bisa tidur lagi." Jesy beranjak untuk turun dari ranjang menuju kamar mandi,dan Jason kembali melanjutkan tidurnya.
Setelah selesai mandi,Jesy keluar kamar.Karena dilihatnya Jason masih tidur,dengan pelan Jesy membuka dan menutup pintu kamarnya dengan pelan.
"Pengantin baru cepat sekali bangunnya?" Jesy bertemu opa Sam yang ingin pergi lari pagi.
"Ayo temani opa lari pagi." ajak opa Sam.
"Ok opa,Jesy ambil sepatu lari dulu."Jesy berlari menuju samping,dan tak lama kemudian dia sudah kembali dengan memakai sepatu larinya.
Dalam berlari,banyak orang yang memperhatikan mereka.Karena baru sekali ini opa Sam dan Jesy berlari dilingkungan sekitar rumah Johandy,sehingga banyak warga yang tidak mengenali mereka.
"Ayo kita duduk disana."opa Sam menuju kearah bangku taman yang kosong.
"Aduh capek juga,sudah lama tidak berolahraga." kata opa Sam.
"Sudah jauh kita berlari opa,makanya letih." kata Jesy,dan dia ikut untuk duduk dibangku itu.
"Jesy,opa beritahukan ya.Jangan terlalu cepat percaya dengan perkataan orang yang dikenal maupun tidak dikenal." kata opa Sam.
"Kenapa opa?" tanya Jesy.
"Karena orang itu bisa juga mempunyai niat buruk terhadap kita." kata opa Sam.
"Kenapa opa berkata begitu,apa ada masalah yang tidak Jesy ketahui..?" tanya Jesy.
"Karena kamu sekarang sudah menjadi istrinya Jason,dalam dunia usaha banyak sekali intrik didalamnya.Saingan dalam dunia usaha sangat berbahaya." kata opa Sam.
"Apa begitu menakutkannya dalam dunia bisnis opa?"
"Bisa menakutkan,bisa juga tidak.Yang pasti kamu harus hati-hati mulai sekarang,walaupun pernikahan kalian masih dirahasiakan.Harus tetap waspada." kata opa Sam lagi.
"Baik opa,Jesy akan ingat pesan opa." kata Jesy.
"Ayo kita kembali." opa Sam bangkit dari duduknya dan kembali melanjutkan larinya.
🌻🌻🌻
Pernikahan Melisa dan Simon dilakukan sangat sederhana,karena Johandy tidak suka yang glamor.Johandy hanya mengundang koleganya yang masih berbisnis dengannya saja.Sedangkan keluarganya Johandy hanya mengundang keluarga inti saja.
Dalam resepsi Johandy dikejutkan dengan kedatangan temannya masa SMA nya dahulu.
"Rio...!" sapa Johandy.
"Jo..!" balas Rio,dan mereka saling berpelukan.
"Aku sudah meyakini,bahwa nama yang tertera dikartu undangan kau Jo.." kata Rio.
Dan Johandy juga kaget bahwa David adalah putra Rio.
"David,apa betul orang ini papamu?" tanya Johandy.
David tertawa mendengar perkataan Johandy yang meragukan Rio papa David.
David pergi meninggalkan papanya dan Johandy untuk mengenang masa lalu.
"Busyet kau Jo,kenapa kau ragu David anakku?" tanya Rio.
"Kau itu dulu hancur,anakmu begitu ganteng.Sekarang cukup lumayanlah." kata Johandy.
"Mana kupercaya David anakmu."Johandy seperti tak percaya David anak Rio.
"Istriku cantik Jo,kau juga mengenalnya.Lusi kau ingat,gadis yang pernah kutaksir dulu.Akhirnya kami bertemu lagi dan dia mau menerimaku menjadi suaminya." Rio berkata sambil tertawa kecil.
"Kau pelet dia." ledek Johandy kepada Rio.
"Dasar kau Jo..!"
"Kau tahu kabar Silvia,dia sudah meninggal karena kecelakaan." kata Rio.
"Aku tahu,karena insiden itu melibatkan aku juga." kata Johandy.
"Apa..!" kau terlibat juga." Rio kaget.
Johandy menceritakan semua perbuatan Silvia terhadap keluarga dahulu.
"Gila ya tu orang,tak kusangka dia menyukaimu." kata Rio.
"Aku juga,karena aku menganggapnya sebagai teman." cerita Johandy.
"Dia pernah datang ke rumah sakit tempat aku kerja." kata Rio.
"Kau dokter?" tanya Johandy,karena setahunya dulu Rio kuliah ekonomi.sedangkan Jo hanya setahun kuliah di Indonesia selanjutnya dia kuliah di luar negeri.
"Bukan Jo,kau lupa orangtua ku memiliki rumah sakit.Dan sekarang aku yang menghandlenya.
"Untuk apa dia datang menemuimu?" tanya Johandy.
"Dia hamil,dan dia ingin menggugurkan kandungannya.Tapi tidak bisa lagi." kata Rio.
"Apa dia sudah menikah,kenapa dia mau menggugurkan anaknya?"
"Aku tidak menanyakannya,karena aku keburu emosi begitu dia memberitahukan ingin minta tolong pada Lusi agar mau menggugurkan kandungannya." cerita Rio.
"Waktu dia menjadi asistenku,dia tidak ada dekat dengan laki-laki." kata Johandy.
"Mungkin waktu dia kembali ke Indonesia,dia ada dekat pria." kata Johandy.
"Mungkin.." kata Rio.
"Aku terakhir jumpa,dia bersama dengan rekan bisnisku.Sepertinya mereka berpacaran,tapi sepertinya pria tersebut sudah beristri." kata Johandy lagi.
"Mungkin karena itu,dia ingin menggugurkan kandungannya.Pria itu tidak mau bertanggung jawab."
"Mungkin juga,jadi kau tahu bagaimana nasib anaknya?" tanya Johandy.
"Pernah aku mencari kerumahnya,kata pembantunya dia tidak tinggal lagi dengan orangtuanya.Setelah mamanya meninggal,papanya menikah lagi dan Silvia tidak akur dengan mama tirinya." cerita Rio.
"Selama 2 tahun dia menjadi asistenku,aku tak pernah menanyakan masalah pribadinya." kata Johandy.
"Waktu SMA sampai kuliah kita juga tidak pernah mengenal orangtuanya.
Cerita Rio dan Johandy berhenti,ketika Dina menghampirinya.
"Mas,sudah makan?" tanya Dina.
"Siapa Jo..?" Rio kaget melihat Johandy dihampiri perempuan hamil.
"Oh...ini istriku." Johandy mengenalkan Dina pada Rio.
"Hebat kau Jo,istrimu sedang hamil?" tanya Rio.
"Yup..anak ketiga " ucap Johandy bangga dan dia mengusap perut buncit Dina.
"Dina ini,teman mas waktu SMA dan kuliah juga.Tapi kuliah hanya satu tahun." kata Johandy pada Dina.
"Mas Dina mau cari makan dulu,mas lanjutkan bincang-bincangnya." Dina meninggalkan Jo dan Rio.
"Masih tokcer juga tu barang Jo,sudah punya mantu.Tapi istri hamil lagi." ledek Rio.
**Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Seruuu cerita jessy. Salam OB KERUDUNG BIRU
2020-10-02
0
Drabia Sephia
kayak tante iparku, jadi anaknya dia sama ankanya mamaknya dia cuma beda 1 tahun wkwk
om-ponakan seumuran🤣🤣
2020-09-12
0
effa azzahra
hahah rio..rio..
2020-09-09
0