Jumpa **lagi dengan Jason dan Jesy ya.
Dengan judul: My little wife.dengan kisah yang menarik.
Happy reading all**.
"Kak Jason maaf Jesy tidak bisa melindungi mommy." Jesy menangis tersedu-sedu,karena didepan matanya Rose mendorong Dina.Sehingga Dina terjatuh.
"Jesy,ini bukan salah mu." hibur Jason kepada Jesy.
"Jesy,tenang sayang." Maya berusaha menghibur putrinya.
Johandy bangkit dari duduknya,dan menghampiri Jesy.
"Sudah Jesy jangan nangis,kita doakan agar mommy dan adik bayi nya sehat-sehat saja." Johandy mengusap kepala Jesy,Johandy tahu bahwa Jesy cukup terguncang ngelihat perbuatan Rose didepan matanya.
"Jason bawa Jesy untuk mengobati lukanya." saran Johandy.
Jason membawa Jesy untuk memeriksakan kondisinya.
Pintu ruang UGD terbuka,dan keluar seorang suster.
"Siapa suami pasien?" tanya perawat tersebut.
"Saya." jawab Johandy.
"Silakan masuk pak,Dokter ingin berbicara dengan anda." kata suster tersebut.
Johandy mengikuti suster tersebut masuk kedalam.
Tak lama kemudian Johandy keluar dan Dina dibawa keluar menuju ruang bersalin.
Melihat Dina didorong keluar,Melisa menangis dengan memanggil mommynya.Tetapi Dina tak ada respon.
"Kenapa mommy Dad?" tanya Melisa kepada Daddynya.
"Mommy akan di operasi untuk mengeluarkan babynya." ucap Johandy lirih.
"Tenang Mel,mommy tidak akan apa-apa.Begitu juga dengan babynya."hibur Simon.
"Aku akan membunuh Rose,jika aku ketemu." ungkapan yang penuh emosi dikeluarkan Melisa dari mulutnya.
"Hus..kita serahkan ke polisi." kata Simon untuk meredam emosi Melisa.
Sampai didepan ruang bersalin Dina dibawa masuk kedalam,sebelum dibawa Johandy berbisik kepada Dina.
"Honey,mas tunggu disini.Honey yang kuat ya ." bisiknya dan mengecup bibir dan kening Dina.
"Mommy,kami tunggu disini." kata Melisa.
"Dina kamu harus kuat ya ." ucap Maya,sedangkan Badi tidak berada dirumah sakit.Karena dia diperintahkan oleh Johandy untuk melaporkan Rose.
Dina didorong masuk ke ruang bersalin dan pintu pun tertutup,memisahkan Dina dengan keluarganya yang menunggu diluar ruangan bersalin.Dengan perasaan yang cemas.
🌻🌻🌻
Tok....Tok...
Pintu terbuka dan muncul seraut wajah yang sedikit terkejut,karena melihat rumahnya didatangi polisi.
Ada apa pak?" tanya Yanti kepada petugas polisi.
"Apa benar disini rumah saudari Rose permata?" tanya polisi tersebut.
"Iya pak,kalau boleh saya tahu ada masalah qpa?" Yanti heran melihat polisi mencari Rose.
"Ini bu.." polisi tersebut menyerahkan surat penangkapan terhadap Rose.
Yanti membaca surat tersebut,dan dia cukup shock ketika membaca isi surat tersebut.
"Mas...mas...!" Yanti memanggil suaminya,mendengar teriakan Yanti.Dika keluar dan dilihatnya polisi banyak didepan rumahnya.
"Ada apa?" tanya Dika.
"Rose mas..!" seru Yanti sambil menangis.
"Kenapa dengan Rose?" tanyanya pada Yanti.
"Dia dituduh melakukan percobaan pembunuhan." tangis Yanti makin keras.
"Siap yang telah berani menuduh putri ku?" tanya Dika dengan suara yang emosional.
"Aku...!" Badi muncul dari sela-sela tubuh polisi yang berdiri didepan rumah Dika.
"Pak Badi..!" seru Dika dengan menyebutkan nama Badi.
"Anakmu telah menyebabkan Dina,istri dari Johandy Dirgantara merenggang nyawa di kamar operasi." kata Badi dengan suara yang dingin dan datar,matanya tajam menatap Yanti dan Dika.
"Jadi penyebab Dina pendarahan di toilet tadi Rose?" Yanti terkejut dengan berita yang baru saja didengarnya.
"Kenapa dengan Dina?" Dika belum mengetahui mengenai Dina yang terjatuh di toilet.
Yanti menceritakannya pada Dika,tapi dia tak mengetahui bahwa ada peran Rose dengan kecelakaan tersebut.
"Dimana Rose sekarang pak?"tanya polisi.
"Saya tidak tahu,ketika saya pulang.Rumah dalam keadaan kosong." kata Dika.
"Tadi kami pergi bersama kepesta keluarga Dirgantara,tapi ketika saya ingin mengajaknya pulang.Dia sudah tidak ada di pesta tersebut." cerita Yanti kepada polisi yang menanyakannya.
"Ini surat penggeledahan,kami ingin memeriksa rumah bapak?" polisi menyerahkan surat penggeledahan pada Dika.
"Silakan pak." Dika mempersilahkan polisi untuk masuk.
Dika dan Yanti mendekati Badi yang berdiri diluar rumah.
"Pak Badi,bagaimana dengan kondisi Dina?" tanya Yanti dengan suara yang bergetar,dia tak menyangka putrinya tega mencelakakan orang,apa lagi orang yang dikenalnya.
"Tadi Maya mengatakan bahwa Dina sedang berada dalam ruangan operasi" kata Badi.
"Di rumah sakit mana ?" tanya Dika.
Badi menyebutkan salah satu rumah sakit cukup terkenal dikota.
"Apa kami bisa menjenguk?" tanya Yanti ragu-ragu.
"Datanglah,itu tandanya anda ikut bersimpati.Jika anda tidak datang,saya tidak tahu apa anggapan Dina dan Johandy." kata Badi.
Polisi keluar dari rumah Yanti dan Dika dengan membawa barang-barang Rose untuk penyelidikan.
"Dimana kira-kira Rose berada sekarang?" tanya polisi.
"Kami tidak tahu pak,biasanya dia bersama David." kata Yanti.
"Tahu dimana alamat David?" tanya polisi lagi.
Yanti menyebutkan alamat David sahabat Rose.
"Terimakasih pak,atas kerja samanya,nanti jika kami membutuhkan informasi lagi.Harap bapak dan ibu bersedia untuk datang kekantor." kata polisi.
"Ya pak." jawab Dika.
Sepeninggal polisi,Yanti dan Dika duduk lemas dikursi.
"Apa yang terjadi dengan kita mas,kenapa Rose begitu.Apa kita kurang sayang dengan dirinya?" lirih suara Yanti bertanya pada Dika.
"Aku bingung,apa kurangnya kita terhadap dirinya.Apa yang dimintanya selalu kita penuhi." kata Dika.
"Ayo kita menemui Dina?" ajak Dika.
"Aku sungguh malu untuk menemui mereka,gara-gara putri kita Dina menjadi masuk rumah sakit." ucap Yanti.
"Bagaimanapun kita harus menemuinya,kita tidak bisa pura-pura tidak tahu.Akan perbuatan anak kita.." kata Dika.
🌻🌻🌻
Johandy dan Jason berdiri didepan ruang bersalin,sedangkan Jesy duduk didekat mamanya.
Johandy melihat kedatangan Yanti dan Dika,tapi dia tidak menunjukkan raut wajah yang marah.Karena Johandy tahu bahwa perbuatan Rose tidak ada hubungannya dengan kedua orangtuanya.
"Pak Johandy,maafkan kami yang tidak bisa mendidik anak kami." ucap Dika dengan menundukkan kepalanya,dia malu menatap mata Johandy.
"Mas,tidak usahlah manggil bapak.Seperti biasanya saja Johandy." kata Johandy.
"Kami minta maaf,kami sungguh malu.Entah mau ditaruh dimana muka kami ini,karena telah gagal mendidik putri kami ini." ungkapan perasaan hancur Yanti begitu mengetahui perbuatan putrinya telah membahayakan dua nyawa.
"Yanti,Dika.ini semua bukanlah tanggung jawab kalian,Rose sudah dewasa dan dia tahu mana yang salah dan benar.Dengan terpaksa kami melaporkannya." kata opa Sam.
"Ini sudah kedua kali,dia ingin mencelakakan orang." kata Johandy.
"Apa...!" suara Dika dan Yanti barengan terkejut.
"Kejadian di vila,sebenarnya itu perbuatan Rose.Dia telah menyewa dua orang berandalan untuk tidur bersama Melisa dan Jesy.Tapi untung Melisa dan Jesy masih dalam perlindungan sehingga rencananya gagal." cerita opa Sam.
Dika dan Yanti kaget begitu mengetahui perbuatan anaknya,terhadap Melisa dan Jesy.Mereka sangat malu sehingga mereka tidak manpu untuk berkata-kata.
"Kami tidak tahu lagi apa yang harus dikatakan,yang dapat kami lakukan hanya permohonan maaf pada Dina." kata Yanti dan tangannya memegang ujung bajunya karena dia gemetar mengetahui perbuatan anaknya.
"Kami sudah menyerahkan kasus ini kepada polisi,kami akan melanjutkan kasus ini.Sampai Rose tertangkap." kata om Sam.
"Dimana Rose sekarang,tadi Badi bilang polisi tidak menemukannya di rumah." kata Johandy.
"Kami juga tidak tahu,sedangkan temannya yang kami kenal hanya David." kata Dika.
"Jika dia menghubungi,bilang agar dia menyerahkan diri.Berani dia berbuat,harusnya dia harus berani bertanggung jawab.Apa salah Jesy dan Melisa padanya,teganya dia ingin menjebak putri kami." ucap Maya dengan geram.
Membayangkan niat Rose ingin menjebak Melisa dan Jesy,membuat Maya menjadi naik emosinya.Tapi dia kemudian sadar bahwa peristiwa ini tidak bisa di lampias kepada Yanti dan Dika,mereka juga menjadi korban dari anaknya sendiri.
Pintu ruang bersalin terbuka,dan muncul Dokter yang sudah sangat dikenal Johandy.
"Bagaimana dengan keadaan istri saya ?" tanya Johandy cepat.
"Operasinya berhasil,tapi karena babynya belum cukup umur Terpaksa kami masukkan kedalam inkubator." kata Dokter tersebut.
"Dan istri anda juga tidak ada gangguan apapun,istri dan anak perempuan anda sangat kuat."sambung dokter itu lagi.
kemudian Dokter kembali masuk kedalam,setelah menyampaikan kondisi Dina dan putri kecilnya.
Mendengar kabar yang disampaikan dokter,semua orang yang cemas menunggu Dina menarik napas lega.
"Anakku perempuan..!" seru Johandy dengan gembira,karena selama ini dia mengidamkan punya anak perempuan lagi.
"Selamat Jo." kata om Sam.
"Dad,adik Melisa perempuan." Melisa juga menginginkan adik perempuan.
"Kak Jason,adik kakak perempuan." kata Jesy,dan dia tahu bahwa Jason ingin mommynya melahirkan baby laki-laki.
"Tidak apa-apa,nanti anak kita yang pertama laki-laki." kata Jason yang sudah bisa tersenyum,karena telah mengetahui bahwa mommy dan adik babynya selamat.
Dika dan Yanti juga turut senang begitu mengetahui bahwa Dina dan babynya selamat dilahirkan.
🥀🥀🥀
Dilokasi yang berbeda,seorang gadis mondar-mandir dan bicaranya tidak jelas.
"Rose..!" panggil Lisa,tapi Rose tidak menanggapinya.
"Apa yang telah kulakukan?" Rose memegang kepalanya,dan matanya nyalang melihat ke pintu.
"Ingat jika ada yang mencariku,bilang tidak tahu." katanya pada Lisa.
"Kalau David tanya? tanya Lisa lagi.
"Bilang saja kamu tidak tahu." ucap Rose dan wajahnya terlihat panik.
"Apa kau ada masalah?" tanya Lisa.
"Tidak,kenapa kau tanya?" Rose menatap Lisa dengan tajam.
"Kau terlihat gelisah ." jawab Lisa.
"Aku biasa saja." kata Rose.
"Kalau ada masalah katakan,mana tahu ada bisa kubantu." kata Lisa.
"Apa yang bisa kau bantu,kau saja hanya bisa duduk di kursi roda." ucap Rose,tanpa dia perduli bahwa perkataannya bisa menyinggung orang yang mendengarnya.
Lisa pergi meninggalkan Rose,dia kaget mendengarkan perkataan Rose mengenai dirinya.
"Terimakasih Rose atas ucapan mu,membuat ku sadar bahwa kau bukan Rose yang ku kenal dulu." ucap Lisa sebelum keluar dari kamarnya.
"Maaf Lisa,aku tidak bermaksud menghina mu." ketika dia tersadar telah menyinggung perasaan Lisa.
"Lisa..!" Rose memanggilnya,tapi Lisa tidak merespon panggilannya...
**Next**
**Hai senua silakan kasih rate 5 ya,biar authornya semangat nulis.
Happy reading guys**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Srhy
likeee
2021-04-02
0
Patina Sinta
semangat thor seru critanya
2020-10-26
0
Triana R
semangat kak
2020-09-02
1