**Apakabar kakak-kakak readers,salam sayang teruntuk kakak readers.
Happy reading guys**.
Dina berjalan menyusuri perkebunan mangga,matanya mencari sosok yang dicari-carinya.Tetapi tidak kelihatan batang hidungnya.
"Mana laki-laki mesum itu,awas ya jika berani main-main dibelakang Dina.Akan habis perempuan itu." Dina ngedumel dalam mencari Johandy.
"Kemana sih dia,panas begini.Apa mau dibuatnya hitam terbakar matahari Gracia." Dina bicara sendiri.
Setelah letih mencari,barulah dia melihat Johandy dan Gracia dibawah pohon mangga duduk.
"Mas...!" teriak Dina,membuat Gracia melonjak kesenangan melihat kehadiran Dina.
"Mommy datang sayang." ucap Johandy pada putri kecilnya.
"Mas,harus jelaskan pada Dina!" seru Dina sambil terengah-engah,karena mencari suaminya diantara pohon mangga.
"Ada apa honey..?" tanya Johandy.
"Mas ada nyimpan ulat betina?" tanya Dina dan matanya mendelik dengan lebar,membuat Johandy heran dan bertanya pada Dina.
"Ulat betina..?untuk apa mas menyimpan ulat,Lebih bagus pelihara kucing daripada pelihara ulat.." kata Johandy.
"Mana tahu mas sudah bosan dengan Dina,mas ingin merasakan liukan ulat betina." sindir Dina.
"Apa hubungan ulat dan Dina,mas tidak paham?" tanya Johandy.
Dengan perasaan yang masih emosi,Dina menceritakan apa yang diceritakan Melisa kepadanya tadi melalui vidio call.
"Oh..jadinya ulat betina,perempuan yang mengaku sebagai istri Johandy?" baru Johandy mengerti.
"Mas tidak pernah kenal dengan wanita mana pun,mas selalu berada di samping Dina.Kapan ada waktu mata ini berkeliaran." kata Johandy.
"Mana tahu waktu kita berpisah dulu,ada mantan terindah mas yang belum move on."sindir Dina.
"Mas tidak terima ini,mas akan tuntut orang yang telah memfitnah mas.Ayo kita pulang, mas akan menyelidiki ini semua." Johandy bangkit,satu tangannya menggendong Gracia dan satu tangannya menggenggam jemari Dina.
"Awas ya mas..!" ancam Dina kepada Johandy.
"Satu ini saja sudah puas tujuh turunan,mau tambah lagi." kata Johandy sambil mengeluarkan senyuman mautnya, seperti yang selalu dikatakan Dina.
🍁🍁🍁
"Kak Mel,ayo kita tinggalkan mereka ini.Kita shopping,Jesy mau borong baju seperti Soraya," ujar Jesy yang terngiang di pikirannya yang dikata Soraya,Jesy kemudian bangkit dari duduknya untuk pergi shopping,seperti yang katakannya pada Melisa.
"Ayo,kakak juga lagi bete.Kita pindahkan isi mall ke rumah kita," kata Melisa.
"Awas ya,kalau kakak lihat Jesy beli baju mode jaman purba.Tunggu saja hukuman yang akan kakak berikan." ancam Jason.
"Baju jaman purba,baju apa itu?" tanya Simon.
"Kau tidak pernah lihat film flintstones?" tanya Jason kepada Simon.
"Pernah,bagus bajunya?" kata Simon.
"Pendek begitu..!" seru Jason.
"Jason,maksud kamu Jesy tidak boleh pakai baju pendek begitu.Sekalian saja suruh Jesy pakai burqa,biar tidak kelihatan sekalian." ucap Simon,melihat ke posesifan Jason.
"Bagus juga usulmu Simon !" seru Jason.
"Kak Jason saja pakai begitu." manyun bibir Jesy,memandang Jason
"Jangan beli baju yang minim ya gembulnya kakak." Jason merayu Jesy.
"Gembul...gembul.." ngedumel Jesy,mendengar sebutan Jason terhadap dirinya.
"Mel,beli baju tidur yang tembus pandang ya." kata Simon kepada Melisa,dan terlihat seringai dibibirnya.
"Ogah,kak Simon yang pakai baju begitu." kata Melisa.
"Masakan kakak yang pakai lingerie,seperti orang dipengkolan kakak nanti." ujar Simon.
"Ingat Jesy apa yang kakak katakan." kata Jason.
"Moga ingat,karena Jesy ini sering lupa." ujar Jesy.
"Tunggu kakak,biar sama kita belanja," Jason takut Jesy membeli baju seperti yang dikatakannya tadi.
"Ngak mau,Jesy mau pergi dengan kak Mel.Ada yang mau Jesy beli." Jesy keluar dari ruangan Jason dan diikuti oleh Melisa.
"Melisa,jika Jesy beli baju yang terbuka jangan diperbolehkannya." pesan Jason, sebelum Melisa sampai keluar ruangannya.
"Kalau ingat.." jawab Melisa.
"Apa perlu kita ikutin mereka?" tanya Simon.
"Masih banyak tugas kita terkendala,akibat mengurus kejadian tadi." kata Jason.
"Tak kusangka,Soraya sanggup melakukan itu.Dia benar-benar jatuh cinta kepadamu bro." kata Simon.
"Hak dia mencintaiku,hak aku untuk tidak menyukainya." jawab Jason dengan dingin.
"Siapa wanita yang mengaku sebagai mommy ya,penasaran tidak kau bro?" tanya Simon.
"Nanti ketahuan,siapa orang itu.Pasti Daddy sudah menyelidiki semuanya." kata Jason.
"Kepala manajer lapangan kita kosong,siapa yang cocok.Orang dalam saja yang dipilih,jangan karyawan baru." kata Jason.
"Nanti aku diskusikan dengan pak Yusuf,apa pak Yusuf masih dapat kita pertahankan di HRD?" tanya Simon.
"Selama ini kerjanya bagus,hanya karena kasus Soraya ini kredibelnya patut dipertanyakan." kata Jason.
"Dia orang lama di perusahaan." kata Jason mengenai pak Yusuf.
Terdengar suara ketukan dan pintu terbuka,dan Rudy masuk dengan tergesa-gesa.
"Pak nona Soraya,masih berdiri didepan perusahaan dengan berteriak karena tidak terima dipecat." kata Rudy.
"Perintahkan sekuriti mengusirnya,jika tidak pergi juga.Laporkan ke polisi." perintah Jason dengan tegas kepada Rudy.
Rudy keluar dari ruangan Jason dengan cepat.
"Betul-betul tidak waras dia,aku curiga.Jangan-jangan dia keluar dari tempat kerjanya sebelum disini karena berkasus ." kata Simon.
"Benar juga." kata Jason.
"Biar kusuruh Rudy menyelidikinya." kata Jason.
"kenapa bro?" ketika dilihatnya konsentrasi Jason tidak seperti biasanya.
"Apa kau tidak penasaran,baju apa yang akan istri kita beli?" tanya Jason,dan matanya menatap Simon.
Simon tertawa mendengarkan apa yang menjadikan Jason tidak konsen dengan pekerjaannya.
"Kau percaya,mereka akan membeli baju seperti yang dikatakannya ?" tanya Simon.
"Kau tidak percaya?" balas Jason bertanya kembali.
"Tunggu saja nanti mereka kembali,pasti yang mereka bawa tas yang penuh makanan," kata Simon.
"Dari mana kau tahu?" tanya Jason.
"Melisa,jika lagi tidak mood.Akan memborong makanan dan membuat kulkas penuh." kata Simon sembari tertawa.
"Siap-siap saja kau nanti,harus beli kulkas baru spesial untuk menampung es cream yang dibeli istrimu." sambung Simon lagi.
"Segitu parah jika istri tidak mood," guman Jason.
"Tunggu saja,apa yang kukatakan.Pasti benar."kata Simon.
🍁🍁🍁
Dengan tidak sabar,Jason menunggu Jesy dan Melisa pulang dari shopping.
"Lama sekali mereka,sudah 4 jam.Apa saja yang mereka lakukan di mall seharian." Jason terus ngedumel,dan matanya terus memandang keluar.
"Sabar bro,nanti sudah puas mereka juga akan kembali."ucap Simon yang masih asik memandang ke televisi.
"Ini sudah jam berapa,sudah jam 8 malam !" seru Jason dengan menunjuk kearah jam besar yang ada diruangan keluarga.
"Jam 8 dikota besar ini,masih sore bro.Ayo sini duduk jangan seperti bapak yang menunggu anaknya pulang ngedate pertama kali." Simon menepuk-nepuk kursi disebelah,agar Jason duduk.
**He..he..he...bersambung dolo ya😘
Happy reading ya🤗😐**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Deberlina LaaUll
seru banget
2020-08-09
1
ayyona
yeay double up
2020-08-08
1
Bunda lolita
aduh...ceritanya gantung nih.
semoga sehat selalu ya thor...semangat💪
2020-08-08
2