Bab 16. simalang Jesy

**Hai apakabar kakak readers kesayangan author,sehat semua kan😘😘

Happy reading ya kakak😍😍**

Jesy menyerahkan beberapa brosur universitas yang diambil bersama temannya tadi kepada Jason.

"Bersama siapa tadi mengambil brosur ini?" tanya Jason,dan tangannya membolak balik brosur tersebut.

"Bersama Megan dan Alisa." jawab Jesy.

"Kalian ingin kuliah bersama?" tanya Jason lagi.

"Iya kak,tapi masih bingung mau jurusan apa." ucap Jesy.

"Jesy sukanya apa?" tanya Simon.

"Belum tahu kak."

"Masuk ekonomi saja,atau sekretaris.Biar nanti jadi sekretaris Jason." kata Simon.

"Bakalan ketemu kak Jason tiap detik,menit dan jam.Bakalan bosan." ucap Jesy.

"Oh..jadinya kalau ketemu kakak terus gitu bosan ya.." mata Jason menatap Jesy dengan tajam,sehingga Jesy kecut dan meralat ucapannya.

"He.he...sorry kak,hanya bercanda" Jesy tertawa dan tangannya memeluk lengan Jason,sehingga membuat iri orang-orang yang berada dikantin.Dan ada yang berkata kasar karena sirik.

"Hi..bener-bener genit banget tu cewek Soraya,main peluk saja."ucap rekan Soraya.

"Merasa cantik dia,sudah badannya jelek.Pasti dulunya cewek itu gendut." kelihatan dari badannya." ledek Soraya sambil menatap kearah meja tempat Jesy dan Jason duduk.

"Sepertinya masih muda tu cewek,pantes ganjen ngak jelas." ucap rekan Soraya.

Jesy berdiri dari duduknya dan ingin pergi.

"Mau kemana?" tanya Jason melihat Jesy berdiri dari duduknya.

"Pulang,tadi sudah janji mau pulang bareng papa." jawab Jesy.

"Mau apa lagi kerumah papa,semalam Jesy sudah tidur dirumah papa kan?" tanya Jason dan menyuruh Jesy duduk kembali.

"Kalau tidak pulang ke rumah papa,Jesy pulang kemana?" tanya Jesy kepada Jason.

"Ini siapa..?" Jason menunjuk dirinya.

"Kakak lupa ya dengan diri kakak sendiri.." Jesy tertawa mendengarkan pertanyaan Jason,sedangkan Simon dan Rudy tersenyum memandang Jesy.

"Kakak tidak lupa,yang lupa itu si gembul ini."kata Jason dengan gemas memandang Jesy.

"Jesy tidak lupa ya,ini kak Jason." kata Jesy sembari menunjuk dada Jason.

"Terus kak Jason ini apanya Jesy?"

"Suami Jesy,kakak lupa ya." ucap Jesy pelan,takut dia ada orang yang mendengar perkataannya.

"Kalau suami,kenapa pulang kerumah papa.Tidak kerumah suami?" tanya Jason.

"Oh iya..! Jesy lupa." Jesy tertawa lebar,karena melupakan bahwa dia sudah menikah.

Simon dan Rudy ikut menertawakan kepolosan Jesy,yang melupakan Jason sebagai suami.

"Sepertinya pak boss,selama menikah sudah tidak sangar lagi." bisik Simon kepada Rudy.

"Ya pak,sudah lumayan berubah.Sudah ada senyum dibibirnya,walaupun masih jarang." balas Rudy kepada Simon.

"Dasar..!" Jason menyentil kening Jesy.

"Ah kakak..! lama-lama kening Jesy muncul cula ini.." Jesy mengelus keningnya.

"Jadi badak betina Jesy." Simon ikut nimbrung.

"Dan Jason jadi badak jantan,dan akan lahir nanti badak-badak kecil yang lucu-lucu." sambung Simon lagi.

"Kak Simon,badak mana lucu?" kata Jesy.

"Kalau sama Simon yang lucu ya seperti badak itu." ujar Jason sembari memakan pesanannya.

"Makan." Jason menyuapkan sesendok nasi soto ke mulut Jesy.

"Jesy sudah makan tadi kak,bersama Megan." ucap Jesy dengan mengatupkan mulutnya.

"Jesy,Jason mau makan sepiring berdua tu.Biar romantis gitu.." godaan keluar dari mulut Simon.

"Makan..!" perintah Jason dan sendok yang berisi nasi masih berada didepan mulut Jesy.

"Hih....kak Jason,pemaksaan ini namanya.Bisa dijerat hukum tahu." ucap Jesy dan dia menerima sendok berisi nasi kedalam mulutnya.

"Begitu baru bagus..!"kata Jason.

"Ingin rasanya Melisa berada disini,bisa romantisan juga." ujar Simon.

"Itu kak Melisa..!" seru Jesy kepada Simon.

"Mana kakak percaya,Melisa itu sibuk sekali sekembalinya dari korea.Kadang-kadang makan siang juga dia lupa." ucap Simon.

"Hemh....suami tersayangku,sangat menyayangi istrinya rupanya." dua tangan memeluk Simon dari belakang,membuat Simon terlonjak dan melihat Melisa yang berada dibelakangnya.

"Sayank..!" Simon menarik Melisa agar duduk disampingnya.

"Kenapa datang tidak bilang-bilang?" tanya Simon.

"Sengaja,ingin tahu suami Melisa lagi apa dikantor.Apa lagi terima tamu cewek." kata Melisa sambil minum orange juice Simon.

"Ah...lega..!" ujarnya,setelah hampir menghabiskan setengah orange juice Simon.

"Sayank,berapa lama tidak bertemu dengan air?" tanya Simon,karena melihat Melisa minum tanpa jeda.

"Kak Melisa,di apartemennya air lagi kosong ya?" pertanyaan Jesy membuat Jason tertawa,begitu juga Rudy.

"Simon,air di apartemen lagi bermasalah.Sehingga Melisa seperti baru keluar dari padang pasir,baru nemu air." ledek Jason.

"Melisa lagi marah ini..!" seru Melisa.

"Kenapa marah sayank.." usapan diberikan Simon ke rambut Melisa yang terurai.

"Kantor tempat Melisa kerja tidak nyaman lagi,setelah kedatangan pria itu." ucap Melisa dengan keras,sehingga pandangan mata memandang kearahnya.

"Siapa..?" tanya Simon dan Jason barengan.

"Utusan dari kantor pusat,dia selalu mencari masalah dengan Melisa.Sehingga Melisa tidak tahan lagi,tadi Melisa kasih surat resign.Dan sekarang Melisa seorang pengangguran ." cerita Melisa sembari merentangkan kedua tangannya.

"Sudah gabung kedalam perusahaan saja,ikut menjaga perusahaan dan memajukannya." kata Jason kepada Melisa.

"Mau kerja apa disini?" tanya Melisa.

"Di perusahaan Korea itu,bagian marketing kan Mel?" tanya Jason.

"Iya kak." jawab Melisa.

"Sini nanti Mel masuk bagian marketing juga,mau kan?" tanya Jason pada adiknya.

"Ok..!" jawab.

"Kak,Jesy mau kerja juga ah.Seperti kak Melisa." kata Jesy dengan tiba-tiba.

"Jesy mau kerja juga?" tanya Melisa.

"Iya kak,nanti Jesy kuliah sore saja biar kerja pagi."serius Jesy mengatakannya.

"Jesy kerja dirumah saja,belajar jadi istri." kata Jason dengan tegas.

"Kakak..!" Jesy merengek dan memukuli lengan Jason dengan manjanya,sehingga ada beberapa pasang mata jengkel memandang Jesy.

Ketika ada pengawai yang membawa nanpan melewati Jesy orang tersebut terjatuh,dan nampan yang dibawanya jatuh ke tubuh Jesy.

"Aduh....." nanpan yang berisi nasi sisa jatuh menerpa Jesy,rambut dan pakaiannya jadi kotor.

"Maaf pak,ada yang mendorong saya tadi." ternyata karyawan bagian marketing yang sempat berselisih dengan Soraya.

"Kau mendorongku." tuduhnya pada Soraya yang berdiri tepat dibelakangnya.

"Jangan main tuduh ya." Soraya marah kepada Lina,karyawan bagian marketing.

"Bukan main tuduh,tadi aku rasakan ada tangan yang mendorong pundakku." ucap Lina kepada Soraya

"Diam kalian semua..!" bentakan keluar dari mulut Jason,membuat dua orang yang bertengkar menjadi terdiam.

Melisa mendatangi Jesy dan membersihkan rambutnya dari kotoran sisa makanan,sedangkan Jesy hanya duduk diam ditempatnya.

"Jika hal ini ada unsur kesengajaan,saya tidak akan tinggal diam.Rudy lakukan investigasi." kata Jason,dan membawa Jesy pergi dari kantin.

"Kalian berdua tunggu pemberitahuan dari HRD,jika ini ada unsur kesengajaan." kata Jason sambil menatap tajam kearah Soraya dan Lina.

Sepeninggal Jason dan Jesy,Simon dan Melisa juga pergi meninggalkan kantin.

"Kalian berdua,sudah membuat boss marah.Siap-siap saja kalian." ancam Rudy kepada Soraya dan Lina.

"Kau perempuan kurang bahan,aku tidak akan terima jika aku dipecat." ancam Lina pada Soraya,sebelum berlalu dari hadapan Soraya.

**Bersambung

Bantu tekan bintang 5 ya kakak readers**

Terpopuler

Comments

✰͜͡w⃠IDA💯♡⃝ 𝕬𝖋🦄

✰͜͡w⃠IDA💯♡⃝ 𝕬𝖋🦄

Hilang si rose, muncul sih soraya 😣😣😣

2020-10-02

0

Sept September

Sept September

like Kakak

2020-10-02

0

Drabia Sephia

Drabia Sephia

perempuan kurang bahan🤣

2020-09-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!