Bab 12. Gagal.

**Sebelum baca bantu kasih rate ya,terimakasih readers.

Happy reading ya**.

Tanpa berkata lagi Jason mengangkat Jesy menuju suatu kamar.

"Kak Jason..!" Jesy kaget ketika Jason mengangkatnya dengan tiba-tiba.

"Hemhm." jawab Jason.

"Turunkan kak.." ujar Jesy.

"Belum sampai.." jawab Jason.

Jason meletakkan Jesy diranjang,dan menindih tubuh Jesy.Sehingga Jesy tidak dapat bergerak.

"Kakak mau apa..!?" tanya Jesy sedikit panik.

"Mau malam pertama,Daddy bilang.Kalau Jesy sudah selesai SMA baru boleh kan.?" seringai muncul dibibir Jesy.

"Tapi kak ini belum malam,ini masih siang..?" ucap Jesy.

"Kalau begitu siang pertama kita.." kekeh Jason.

"Hih kakak ini.." Jesy memukul dada Jason dengan gemasnya,mendengar perkataan Jason yang asal saja.

Dengan tiba-tiba Jason memberikan kecupan di pipi Jesy kiri dan kanan,kemudian kening dan terakhir bibirnya menempel dibibirnya Jesy.

Jason berlama-lama melakukan explorer dibibir Jesy,dan lidahnya juga turut bermain.Sehingga Jesy cukup kelabakan melayani permainan kelas atas untuknya yang baru pemula.

Jesy juga tak menyadari,bibir Jason bermain diatas tapi tangannya juga beraksi membuka kancing baju kemeja yang dikenakan Jesy.

"Uhu..u..u..kami datang..!" teriakan dari luar vila,membuat ke sadaran Jesy pulih.Dan dia langsung mendorong Jason.

"Teman-teman Jesy.." Jesy bangkit,dan baru dilihatnya bahwa kancing bajunya sudah lolos dari tempatnya.

"Sial..! kenapa mereka cepat sekali sampainya,Rudy kau minta dipecat rupanya!" gerutu Jason,kerana keasikannya terganggu,karena kedatangan teman-temannya Jesy.Yang tadi disuruh asistennya Rudy untuk menjemput mereka.

"Kakak..!" ujarnya dengan terkejut,karena pakaian dalamnya telah kelihatan.Karena tangan jail Jason,dengan cepat Jesy memasang kembali kancing kemejanya.

Jason tersenyum melihat Jesy terburu-buru membetulkan kancing bajunya.

"Mau kemana..?" Jason menarik tangan Jesy kembali,tapi Jesy menolaknya dengan menghindarinya.

"Mau menemui teman-teman." jawab Jesy,dan dia merangkak untuk turun dari ranjang.

"Biarkan mereka menunggu,kita selesai urusan kita." kata Jason,dia berusaha menggapai Jesy agar tidak dapat melarikan diri.Tetapi Jason kalah gesit dari Jesy sehingga Jesy dapat melarikan diri.

"Weekk.." Jesy menjulurkan lidahnya kearah Jason,sebelum berlari keluar kamarnya.

Jesy keluar villa untuk menemui teman-temannya.

"Lama sekali Non,lagi apa kalian?" pandangan mata teman-temannya penuh selidik menatap ke tubuhnya,dan Alisa mengendus tubuhnya.

"Sepertinya ada bau-bau mesum ditubuhmu." kata Alisa.

"Hih apaan sih.." Jesy jengah menghadapi ke usilan teman-temannya.

Tak lama kemudian Jason keluar dan melihat Jesy sedang dikerumin temannya.

"Rudy antar mereka kekamar mereka masing-masing." perintah Jason pada Rudy asistennya.

"EHemhm...!" sepertinya ada yang terganggu dengan kehadiran kita friend." goda Megan pada Jesy dan Jason.

Jason menampilkan senyuman dan Jesy hanya cemberut mendengarkan godaan temannya.

"Kak maaf ya,kami menganggu.Tapi kami tidak janji ya tidak akan menganggu lagi ehem..ehemnya." kata Yuna sembari ngekeh.

"Ayo kuantar kalian kekamar." kata Jesy pada temannya.

"Tidak usah nyonya,sudah ada kakak ganteng yang akan menghantarkan kami ." kata Alisa sambil melirik Rudy yang berjalan didepan mereka.

Jason menarik tangan Jesy,dan membawanya keluar menuju kepantai.

"Kak kemana kita?" Jason membawanya berjalan menjauhin villa.

"Menyepi dulu kita,menjauh dari teman-teman mu itu." kata Jason.

"Lebih enak ramai dengan teman-teman kak." kata Jesy.

"Tapi kakak lebih suka berdua dengan gembul kakak ini." Jason mencubitkan pipi Jesy.

"Sakit..!" Jesy meringis.

Jason memeluk pinggang Jesy,dan mengajaknya menyusuri pantai yang berpasir putih.

"Kakak tidak datang ke wisuda Jesy kenapa? kakak sudah janji mau datang." tanya Jesy pada Jason.

"Itu karena kebodohan kakak." Jason tertawa menceritakan kesalahan mengingat hari yang dilakukannya,sehingga dia batal menghadiri hari wisuda Jesy.

"Itulah,kakak itu harus beristirahat.Jangan nanti lupa pulang,Jesy antar baju kakak kekantor." kata Jesy.

"Kalau kakak lupa pulang,berarti kakak lupa istri dirumah." gurau Jason.

"Awas ya kalau sampai lupa istri,nanti Jesy cari yang lain.Yang lebih muda." kata Jesy.

"Kakak ini masih muda,baru 24 tahun.Lagi hot..hotnya." Jason membanggakan dirinya.

"Ayo kita duduk disitu." Jason membawa Jesy duduk dibongkahan batu.

"Jesy nanti mau kuliah kan?" tanya Jason pada Jesy.

"Boleh Jesy kuliah..?" mata Jesy berbinar begitu Jason menanyakan dia mau kuliah jurusan apa.

"Bolehlah,kakak tidak akan menghambat pendidikan Jesy sampai setinggi mana mau sekolah.Tapi kakak tidak izinkan Jesy melanjutkan pendidikan keluar dari Indonesia." kata Jason.

"Kalau itu Jesy sadar,Jesy sudah jadi istri." jawab Jesy dengan malu-malu menyebutkan dirinya sebagai istri.

"Istri..! hemhm..kapan kiranya Jesy akan jadi istri kakak seutuhnya,selama liburan ini sepertinya gangguan akan terus terjadi." kata Jason.

"Sebenarnya ini liburan Jesy dengan teman-teman ya,kakak itu yang datang menganggu." ucap Jesy.

"Bagaimana lagi,istri ngambek.Pergi liburan tidak bilang-bilang." Jason mempererat pelukannya,dan tengkuk Jesy menjadi sasaran bibir Jason.

"Kak Jason geli ah..!" Jesy merasa geli karena kecupan yang dilakukan Jason ditengkuknya dan lehernya.

"Di villa nanti kita tidak bisa begini." Jason terus menciumi leher Jesy sehingga Jesy tertawa kegelian dan menggeliatkan tubuhnya dari dekapan Jason.

"Kak Jason lepasin,geli ah..!" seru Jesy sambil tertawa.

"Ah gembul..!" merusak suasana saja." gerutu Jason.

" Kakak itu ya,Jesy geli kalau dicium dileher." Jesy tertawa sambil menutup mulutnya.

"Ayo balik." Jason memutar arah kembali ke villa.

Dalam perjalanan menuju ke villa,Jason berjalan dengan diam.Dan Jesy mengikutinya dari belakang dengan mententeng sepatunya.

"Aduh..!" rintih Jesy,ketika kakinya tertusuk duri,tapi Jason terus melangkah.Jesy tertatih-tatih melangkah mengikutinya sampai ke villa.

Sampai di villa,Jason memasuki ruangan dan diikuti Rudy di belakangnya.

"Jesy,kenapa..?" tanya Alisa yang melihat Jesy jalan tertatih-tatih.

"Tadi kena duri.." kata Jesy.

"Ayo.." Alisa membawa Jesy menuju kamarnya.

"Kenapa..?" tanya Megan yang baru keluar dari kamar mandi.

"Tu kaki nyonya kena duri." kata Alisa.

Megan mengangkat kaki Jesy yang tertusuk duri,seperti yang dikatanya tadi.

"Kalau tertusuk duri kenapa seperti luka sobek begini,ini kena karang." kata Megan.

"Iya Jesy,lukanya lebar." kata Yuna setelah melihat luka kaki Jesy.

"Bilang dengan kak Jason." kata Yuna.

"Jangan,kak Jason sibuk." Jesy melarang temannya mengatakan pada Jason.

"Biar aku cari p3k dulu." Alisa keluar kamar dan tak lama kemudian membawa kotak p3k.

Megan mencuci luka Jesy dengan alkohol dan kemudian memberikan obat,dan membalutnya.

"Megan,kamu cocok jadi Dokter." kata Yuna.

"Yang begini,tidak perlu jadi Dokter dulu." kata Megan setelah selesai membalut lukanya.

"Terimakasih ya.." kata Jesy.

"Kenapa sampai kena karang,sepatumu kemana?" tanya Alisa.

"Sepatunya banyak pasir,jadinya ku lepaskan." kata Jesy.

"Kak Jason tidak tahu,kakimu luka begini?" tanya Yuna.

"Tidak,kak Jason buru-buru kembali ke villa." kata Jesy.

 

**Bersambung

 

Hai minta ratenya dengan cara tekan bintang 5,gratiss.

Happy reading guys..😘😘😘**

Terpopuler

Comments

Venni Rahmadhani

Venni Rahmadhani

suami merajuk

2021-01-28

0

Sept September

Sept September

jempol yaa

2020-09-21

0

Drabia Sephia

Drabia Sephia

Jason ngambek si ngambek, tapi jangan cuekin juga tuh Jesy nya. sampe teriak aduh aja Jason gk denger.
gimana si Jason😡

2020-09-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!