Romantis tidak perlu diumbar dengan kata-kata,cukup dengan tindakan😘😘
Mata Jesy membesar melihat siapa yang berdiri didepannya dan sedang mencuri ciuman kedua.
"kak Jason!" batin Jesy berkata,karena bibirnya tak dapat berucap apapun juga.Karena bibir Jason masih bersarang dibibir Jesy.
Teman-temannya masih terplongo dan mulut mereka mangap melihat adegan yang ada dihadapan mereka.
"He..jangan lihat.." Megan menutup matanya dengan jari tangannya,tetapi dari sela-sela jarinya masih dapat terlihat adegan didepannya.
"Sama saja,jemari tanganmu bisa terlihat.Lagi pula tontonan gratis,rugi tidak melihatnya..."Alisa kata,dan matanya terus menatap Jason dan Jesy.
Jason melepaskan kecupannya,dan merenggangkan pelukan tubuhnya dan Jesy.
"Maaf,kakak melewatkan hari wisuda istri gembulku." bisik Jason,sehingga hanya Jesy yang dapat mendengarkannya.
"Kakak pasti sibuk kerja,sehingga lupa waktukan?" tanya Jesy.
"Hehm." terlihat senyum dibibir Jason.
"Kakak lagi marah,kenapa liburan tidak izin dulu?" mata Jason pura-pura melotot menatap Jesy.
"Kakak juga,kenapa tidak ada kabar?" balas Jesy.
"Nanti kakak ceritain." kata Jason.
Jason mengangkat Jesy dan membawanya berputar-putar di pantai,sehingga menjadi tontonan teman-temannya Jesy.
"Akhirnya..! my wife tamat..!" teriak Jason,sehingga teman Jesy cukup terkejut mendengar perkataan Jason.
"Wife..!" ucap Megan.
""Wife..! guys apa aku tidak salah dengar?" tanya Yuna pada kedua temannya.
"Tidak,telingaku juga mendengar wife." ucap Alisa membenarkan pertanyaan Yuna.
Jesy tersadar,bahwa apa yang mereka lakukan tadi tidak luput dari penglihatan teman-temanya.
"Kak turunkan,ada teman-teman Jesy." kata Jesy karena melihat temannya masih menatap mereka dengan terheran-heran,dan dalam pikiran masing-masing temannya penuh dengan pertanyaan.
"Ups..ketahuan..!" senyuman keluar dari bibir Jason,dan dia menurunkan Jesy.
Ketika temannya mendekati Jesy dan Jason,tangan mereka bersedekap di dada.
"Kami butuh penjelasan?" Alisa menunggu penjelasan Jesy.
"Aku..." Jesy ragu untuk menjelaskannya.
"Aku...aku..apa..?" tanya Megan.
"Jesy,kau sudah menikah?" tanya Yuna spontan.
"Ya,Jesy sudah menikah." Jason yang menjawabnya,karena Jesy ragu untuk mengatakannya.
"Kau...! mendahuluiku,aku yang mau menikah muda." Alisa memeluk Jesy sambil mendumel karena didahului Jesy untuk menikah muda.
"Maaf.." ucap Jesy pada teman-temannya.
"Kenapa kau rahasiakan,kau tidak setia kawan." kata Megan.
"Eit..tunggu dulu,suamimu ada adik atau kakak.Bisalah kenalin dengan kami yang masih menjomblo." kata Alisa,dan matanya menatap Jason dengan penuh harap.
"Maaf,adikku wanita.Dan aku anak sulung.." jawab Jason sembari tersenyum.
"Pupus harapanku.!"seru Alisa dengan pura-pura bersedih.
"Jesy,kau harus cerita.Bagaimana ceritanya kau bisa menikah muda ?" Yuna menarik tangan Jesy,dan membawanya duduk dipasir.
Jesy duduk dipasir,dan didepannya berdiri ke tiga temannya.
"Kalau kalian ingin dengarkan ceritaku,ayo duduk.Jangan berdiri begitu,sepertinya aku menjadi tersangka begini." kata Jesy.
Ketiga temannya duduk mengitari Jesy,dan Jesy duduk ditengah.Jason duduk dikursi yang ada dibelakang Jesy dan teman-temannya berada.Dia hanya mendengarkan Jesy bercerita kepada teman-temannya.
"Gila benar orang itu,bagaimana jika perbuatannya tidak ketahuan.Mungkin kau akan menikah dengan berandalan yang disewanya." kata Megan.
"Hih...mengerikan." ujar Alisa.
"Dimana sekarang cewek itu?" tanya Yuna.
"Aku tidak tahu,karena sibuk dengan pelajaran.Aku lupa untuk menanyakannya,dimana dia sekarang." kata Jesy.
"Rose sekarang dirawat dirumah sakit gangguan mental." jawab Jason,ketika dia mendengar temannya Jesy menanyakan keberadaan Rose.
"Sayang ya,namanya bagus.Tapi kelakuannya tidak bagus." guman Alisa.
"Jesy,suamimu ganteng ya.Kau sudah kenal lama dan dimana?"tanya Megan dengan bersemangat.
"Banyak benar pertanyaanmu." kata Jesy.
"Baru segitu.." kata Megan.
"Ayo jawab pertanyaan Megan." kata Yuna.
"Kak Jason,anak sahabat mama.Kami sudah kenal dari kecil ." kata Jesy.
"Cinta masa kecil,ceritanya ini..!" goda Yuna.
"Kalian sudah ehem..ehem..belum?" pertanyaan usil dari mulut Alisa meluncur,sehingga wajah Jesy bersemu merah.
"Hih..pertanyaan kalian..!" Jesy menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Tandanya sudah nih...!" seru Yuna dengan spontan dan keras.
"kalian kira aku cewek apaan,kami sudah menikah.Tapi ada larangan dari Daddy melarang kami untuk itu..." perkataan Jesy mengantung.
"Itu...itu..apa sih?" kalau bicara yang tuntas." ucap Megan sambil menatap Jesy.
"Ehem..hmm..maksudmu Jesy?" tanya Yuna.
Jesy menganggukkan kepalanya.
"Bicara begitu saja kau malu." kata Yuna.
Jason melihat Jesy yang tidak bisa lagi menjawab pertanyaan teman-teman,bangkit dan berjalan mendekatinya.
"Sudah cukup,sekarang pinjam Jesy sebentar." Jason mendirikan Jesy dari duduknya dipasir,dan membawanya pergi dari tempat teman-temannya berada.
Kak,kembali teman kami dalam keadaan utuh..!" teriak Megan.
"Utuh bagaimana?" tanya Alisa.
"Virgin..!" celetuk Yuna.
"O...o..o..." kata Alisa.
💮💮💮
"Rio,bagaimana dengan penyelidikanmu tentang anak Silvia?" Johandy berbicara melalui telepon dengan Rio.
"Belum ada kemajuan Jo,cukup sulit.Mama tirinya belum diketemukan,sedangkan kuncinya ada di mama tirinya." jawab Rio.
"Sepertinya dia pernah mengatakan dia punya sepupu." kata Johandy.
"Siapa namanya?" tanya Rio.
"Aku lupa." kata Johandy.
"Pelan-pelan kita cari,pasti akan kita ketemukan." kata Rio.
"Dimana posisimu sekarang?" tanya Rio.
"Aku masih di vila,aku lebih nyaman berada disini." kata Johandy.
"Aku juga tidak menyangka,Rose sanggup melakukan itu semua.Aku cukup mengenalnya,karena dia sering ke rumah." kata Rio mengenai Rose.
"Aku juga tak menyangka,karena kedua orangtuanya sangat akrab dengan kami sekeluarga." kata Jo kepada Rio.
"Oke Jo,nanti kita ketemu langsung.Kalau kau ke kota." kata Rio.
"oke." Jo mengakhiri sambungan teleponnya dengan Rio.
"Siapa mas?" Dina datang dengan membawa Gracia digendongannya.
"Rio." Johandy mengambil alih Gracia dari Dina.
"Belum ada kabar tentang anak Silvia?" tanya Dina.
"Belum."
"Mas,Jesy sudah lulus SMA.Kita belum kasih selamat,kapan kita ke kota?" tanya Dina.
"Kenapa,sudah bosan disini?" tanya balik Jo pada Dina.
"Sedikit.." jawab Dina.
"Minggu depan ya,sekarang lagi ada pekerjaan disini." kata Johandy.
"Janji ya mas." kata Dina.
"Ya,anak Daddy mau ketemu kakak ya." Johandy mengajak Gracia berbicara.
"Iya Dad,Gracia mau shopping." Dina yang menjawab.
"Itu hobby mommy,ya sayang ." kata Johandy.
🌺🌺🌺
Jason membawa Jesy ke satu vila ditepi pantai yang sangat privat,dan jauh dari keramaian.
"Kakak tinggal disini?" tanya Jesy,dan matanya mengitari lokasi vila tersebut.
"Bukan kakak,tapi kita." jawab Jason.
"Bagaimana dengan teman-teman Jesy,kami datang bersama kesini?" Jesy tidak tega meninggalkan teman-temannya di cottage.
"Tenang saja,teman-teman Jesy akan kakak pindahkan kesini juga." kata Jason.
Jesy merasa gembiranya mendengar Jason akan membawa temannya tinggal di vila juga.
"Terimakasih kakak .!" seru Jesy dengan memeluk Jason.
Jason membalas pelukan Jesy dan menbisikan sesuatu yang membuat wajah Jasy terlihat malu dan merunduk ke dada Jason.
"Bagaimana..?" seringai muncul dibibir Jason.
**Bersambung**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Sept September
semangat kakakkkk
2020-09-20
0
Deberlina LaaUll
😍😍😍
2020-08-03
0
ayyona
lanjutin 😍
2020-07-31
2