14

*

*

*

mendengar de**han dari bibir Shanna membuat Dave semakin liar dan memburu, ia berniat membuat wanita itu tera****ng agar tidak memberontak.

Setelah puas meng**upi dan memberi tanda kepemilikan pada tengkuk, tangannya perlahan turun dan membuka penutup yang menutupi bongkahan kenyal milik Shanna,ia menyentuh dan merema**nya pelan.

Shanna ingin sekali berteriak dan menolak sekuat tenaga. Namun, ia malah terbuai dan menginginkan lebih dan lebih. Hanya air mata yang bisa ia teteskan, hatinya menolak tapi entah mengapa tubuhnya merasakan gejolak yang sulit ia ungkapkan.

Dave terus mel*mat dan meng***ap dalam-dalam dua benda kenyal itu, dengan satu tangannya yang mulai meraba bagian bawah Shanna.

Shanna mulai pasrah, ia sulit menolak. Entah karena apa ia merasakan gejolak aneh, badannya terasa panas dan hasratnya semakin menggila. Ia merasakan hal luar biasa yang tidak pernah ia rasakan selama hidupnya.

Dave berusaha melepaskan satu satunya penghalang di bawah sana, setelah terlepas ia menggeser sebelah kaki Shanna agar ia bisa dengan mudah menggapainya. Ia menyentuhnya perlahan, memberikan sensansi gila pada Shanna agar wanita itu tidak menolaknya.

"aaaaah ..."

ia tersenyum ketika Shanna mendesah, "kau sangat mudah di taklukkan."

Shanna sudah tidak perduli dengan apa yang dikatakan Dave, ia begitu terbuai dan ingin segera di puaskan. Ia sadar akan menyesali hal ini, tapi kabut gairah begitu mendominasinya.

"kau menyukainya?" tanya Dave memainkan milik Shanna.

"tidak, aaaah ... ak-akuuu tidak- aaaah ...." Ingin menjawab tidak, tetapi mulutnya berkata lain.

"jangan berhenti." ucapnya spontan merasakan Dave tidak lagi berada di bawah sana, padahal ia sudah hampir pada puncaknya.

"katakan kau menyukainya. Katakan ...." bisik Dave tepat di telinga Shanna lalu meninggalkan gigitan kecil di sana, membuat Shanna semakin menggila.

"Yaaa ... i-i-iya ak-aku menyuka-aai aaaaah ...." Shanna kembali mende*ah. Ia benar-benar malu, marah dan ingin memukuli dirinya yang meminta hal gila. Ia tidak tau apa yang terjadi pada tubuhnya. Apakah memang semua wanita akan seperti ini saat berhubungan in*im? Entahlah.

setelah memberi kepuasan pada Shanna, Dave mulai bersiap. Ia juga ingin menyalurkan hasr***nya yang sejak tadi memberontak menuntut untuk di puaskan.

"aku masuk." Dave membuka lebar kedua kaki Shanna, ia memposisikan tubuhnya agar lebih mudah memasuki milik Shanna. Perlahan tapi pasti ia memasukkan miliknya.

Dave terkejut begitu ia merasa ada sesuatu yang aneh, keras. Ya, dia belum pernah memasuki wahana seperti ini sebelumnya. "kenapa keras skali?" batinnya.

"sakit." Rengek Shanna merasakan sakit di bawahnya ketika Dave terus memaksa masuk.

"apa dia. Tidak, tidak mungkin." Dave kembali mencoba, ia merasakan sensasi yang amat berbeda saat melakukannya bersama wanita itu.

Dengan sekali hentakan ia berhasil membobol gawang Shanna.

"Aaaaw ... sakkkiiit." Shanna merintih sakit, ia mencengkram lengan kekar Dave, air matanya mengalir. Ia merasakan di bawah sana seolah penuh dan menghangat.

Hidupnya hancur, ia telah kehilangan hal paling berharga bagi seorang wanita. Entah apa yang akan terjadi setelah ini.

"she's a virgin? Apa yang sudah kulakukan?" Dave menghentikan aktifitasnya. Ia teringat pada Laura, yang saat pertama kali melakukannya tidak merasakan hal seperti ini.

Namun itu hanya sebentar ketika kabut gairah kembali menguasainya.

"maaf ..." hanya kata itu yang keluar dari bibirnya. Dan sedetik kemudian ia kembali menghentakkan ping**lnya perlahan.

"sakkit ...." Lirih Shanna, airmatanya terus berderai.

"aku akan perlahan. Tahanlah, sakitnya tidak akan lama." Dave mengusap air mata Shanna kemudian mengecup bibir wanita itu dan kembali Mel**atnya untuk mengalihkannya dari rasa sakit.

Desa**n dan eran**n memenuhi ruangan pribadi milik Dave, bahkan kamar itu belum pernah sekalipun ia gunakan untuk bercinta dengan wanita manapun termasuk Laura.

mereka saling memuaskan hasr*t berulang kali, pria itu tak kenal lelah, ia terus memompa meski wanita dalam kungkungannya sudah lemah tak berdaya.

*

*

Lima jam berlalu. Hari sudah menjelang malam...

Dave terlihat keluar dari toilet, "bawakan aku pakaian wanita, lengkap dengan dalaman, letakkan saja di meja ruanganku. Aku tunggu tiga puluh menit." Ucap Dave pada asistennya di balik telepon.

"ruang kerja mana?" tanye Mike heran.

"apa nona Laura kembali? Bukankah wanita itu baru saja kembali ke negaranya? Pakaian siapa yang di maksud Dave?" Fikir Mike.

"Perusahaan." Jawabnya segera mematikan sambungan telepon sebelum Mike kembali mengajukan pertanyaan.

Mike kembali kaget. "Perusahaan? ada apa ini? Untuk siapa pakaiannya? Dan ... bukankah Dave tidak pernah memasukkan orang lain ke dalam ruang pribadinya sekalipun itu Laura?" Begitu banyak tanya dibenak Mike, ia berdiri dan memberi salam perpisahan pada client bisnis yang saat ini sedang makan malam bersamanya.

Bergegas melajukan mobil menuju sebuah butik, begitu tergesa-gesa agar segera menemui boss nya itu, ingin menemukan jawaban dengan mata kepalanya sendiri.

Dave menatap Shanna yang masih tertidur sangat nyenyak seperti bayi, wanita itu masih polos tanpa sehelai benangpun. Waktu sudah menujukkan pukul delapan malam, tapi wanita itu masih terlena di alam mimpi.

Dave mendekatinya, mengangkat selimut yang sedikit merosot kebawah, kembali menutupi tubuh polos itu agar tidak terekspose sedikitpun.

tanganya bergerak pelan ingin menyentuh wajah sang wanita, namun ia urungkan dan lebih memilih keluar dari kamar itu.

*

*

Pintu ruangan terbuka, tampak Mike berjalan masuk dengan membawa paper bag berukuran besar.

"Kau minum Dave?" Mike kaget melihat Dave yang meminum alkohon, pasalnya pria itu tidak pernah menyentuh minuman lagi setelah kepergian Daddy dan kakaknya.

"Apa yang terjadi? dan, pakainan ini?" Mike duduk di samping Dave sembari menyodorkan paper bag yang berisi pakaian wanita.

"Wanita itu."

"Wanita? Siapa? Bicara yang jelas Dave." Mike kesal.

"Shanna." Ucap Dave mengacak rambutnya frustasi

"Shanna?" Mike berfikir, "Maria Shanna? Bonnati?" Mike mebulatkan matanya saat Dave mengangguk iya.

"kau gila Dave." Kau memiliki Lauraa. Apa ini rencanamu? Kau brengseeek." Mike berdiri ingin keluar sebelum emosinya meluap dan berakhir baku hantam, tidak habis fikir dengan perbuatan Dave.

"Ck." Sepertinya aku dijebak.

Langkah Mike terhenti, ia berbalik melangkah mendekati Dave.

"maksudmu? apa wanita itu menjebakmu?" Tanpa mendengarkan jawaban Dave, Mike melangkah menuju pintu ruang pribadi Dave.

"Apa yang kau lakukan?" Dave mencengkram kuat lengan Mike, secepat kilat ia menghentikan Mike yang saat ini mulai menekan pin pada pintu, tidak terima jika Mike masuk ke dalam sana dimana Shanna berada, dan dalam keadaan polos.

"tentu saja memberi perhitungan pada wanita murahan itu."

"tutup mulutmu!" Bentak Dave.

"cek cctv, periksa semua aktifitas yang terjadi hari ini tanpa terlewati. Aku rasa ada yang memberikan obat perangsang pada minuman kaleng yang kuminum tadi siang."

"Appaaaaa?" Mike kembali membulatkan matanya.

"Jangan banyak bertanya, aku sedang malas berfikir. Pergilah?"

"Pulanglah, biar aku yang akan mengantar nona Shanna pulang." Putus Mike.

"Aku boss mu, pergi sekarang atau aku akan menyeretmu keluar Mike." kesal Dave mengancam.

"Ck." Mike berdecak.

"Kita akan menemukan jawabannya besok." Jawab Dave.

"Apa dia virgin?" Tanya Mike, saat tiba di ambang pintu bersiap untuk keluar. Dave melemparinya dengan bantal sofa namun hanya membentur pintu karena Mike telah menutupnya terlebih dahulu.

Dave berdiri, mengambil paper bag kemudian melangkah menuju ruang pribadinya untuk menemui wanita yang telah ia renggut kegadisannya.

*

*

Mohon maaf yang sedalam dalamnya atas kefulga**n ku ya teman teman 😆😆

Sekali lagi, cerita ini berlatar belakang Negara eropa. Di mana se* bebas menjadi hal biasa di sana. Jadi, mohon di maklumi yaaa. 🥰

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

maksudny dengan laura kali... thor

2024-02-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!