Jing Yang seperti biasa, dia berlari pagi mengelilingi hutan ditemani Roh Sang Hitam. Kebiasaan Jing Yang saat di Pulau Salju Rembulan tidak hilang saat dia berada di Tebing Dimensi Hitam.
Setelah mencari keringat pagi-pagi dengan melakukan lari pagi, Roh Sang Hitam menyuruh Jing Yang untuk mandi sebelum berlatih.
Jing Yang mandi di sungai. Air sungai yang mengalir dengan deras itu menjadi tempat Jing Yang membasahi seluruh badannya. Setelah mandi, Jing Yang segera membasuh seluruh tubuhnya dan memakai pakaiannya. Kemudian dia kembali ke tempat dimana Roh Sang Hitam berada.
Seperti biasa, Roh Sang Hitam sudah membakar daging Binatang Iblis untuk Jing Yang. Dengan lahap Jing Yang memakan daging Ayam Kristal yang dibakar oleh Roh Sang Hitam.
Sambil makan, Jing Yang mendengarkan penjelasan Roh Sang Hitam tentang tata cara untuk menyerap Permata Iblis agar tidak terbuang percuma.
Menjelang siang hari, Jing Yang duduk bersila dan mengikuti setiap arahan Roh Sang Hitam untuk menyerap khasiat yang terkandung dalam Permata Iblis. Dalam proses penyerapan Permata Iblis milik Serigala Berbulu Hijau, Jing Yang memakan waktu sampai sore hari.
Mengingat ini adalah pengalaman pertamanya untuk menyerap Permata Iblis, Jing Yang merasa ada perbedaan di tubuhnya. Melihat pemuda yang sedang dia latih memukulkan tangannya ke arah udara, Roh Sang Hitam tertawa lirih.
“Apa kamu sudah lapar?” Roh Sang Hitam bertanya untuk memastikan.
“Aku belum lapar, Guru,” jawab Jing Yang.
“Kalau begitu lanjutkan proses penyerapan Permata Iblis dari Ayam Kristal,” perintah Roh Sang Hitam. Kemudian Jing Yang langsung kembali duduk bersila dan mengikuti setiap arahan dari Roh Sang Hitam.
Tak terasa Jing Yang melakukan proses penyerapan sepuluh Permata Iblis dari Ayam Kristal sampai tengah malam. Ketika Jing Yang menyerap semua khasiat dari sepuluh Permata Iblis, baru lah pemuda itu tertidur pulas di atas batu.
Roh Sang Hitam tersenyum melihat Jing Yang yang tertidur pulas. Setiap dia melatih pemuda itu, maka sudah pasti seluruh stamina dari Jing Yang akan terkuras habis.
Keesokan harinya Jing Yang merasakan ada perbedaan besar pada tubuhnya. Roh Sang Hitam hanya tersenyum melihat perkembangan Jing Yang.
Seperti biasa dia terbang melayang di udara mengikuti Jing Yang berlari pagi. Setelah melakukan kegiatannya, Jing Yang langsung mandi pagi tanpa disuruh Roh Sang Hitam.
“Delapan tahun? Aku harus mengajarinya cara menguasai seluruh ilmu yang ada di Kitab Dewi Naga Surgawi sebelum dia menginjak usia tujuh belas tahun.” Roh Sang Hitam bergumam pelan sembari membakar daging Ayam Kristal.
Tidak berapa lama Jing Yang duduk di atas batu putih dan menatap Roh Sang Hitam, “Guru, kenapa disini bisa ada cahaya. Kalau dipikir kembali, aku terjatuh dari atas Tebing Kesepian, namun aku tidak melihat cahaya matahari yang masuk ke dalam tebing yang gelap ini?” Setelah menggaruk kepalanya, Jing Yang bertanya karena penasaran.
Roh Sang Hitam menatap langit sebelum menjawab pertanyaan Jing Yang, “Bisa dibilang, tempat ini adalah tempat yang berbeda dengan duniamu. Tebing Kesepian adalah nama tebing di tempatmu berasal, tetapi tempat ini sebenarnya adalah Tebing Dimensi Hitam yang merupakan tempat penuh dengan sumber daya yang tersegel.”
“Tersegel?” Jing Yang menaikan alisnya.
Roh Sang Hitam mengangguk pelan, “Aku membiarkanmu masuk ke dalam segel Tebing Dimensi Hitam karena aku mencium bau aura saudara jauhku,” ucap Roh Sang Hitam.
Jing Yang kebingungan dengan ucapan Roh Sang Hitam, namun dia sekilas mengingat saat dirinya terbang dari Tebing Dimensi Putih bersama Xue Bingyue.
“Aku akan membantu Guru menemukan saudara jauh dari Guru.” Jing Yang berdiri dan mengepalkan tangannya penuh semangat.
“Kalau begitu sarapan pagi dulu. Setelah itu aku akan melatihmu kembali.” Roh Sang Hitam berdiri. Tidak lama dia pergi meninggalkan Jing Yang untuk mencari Binatang Iblis Tahap Bumi Tingkat Dua.
Sementara itu Jing Yang menyantap makanan seperti biasa yaitu daging bakar Ayam Kristal dan buah-buahan. Setelah setahun memakan makanan yang sama, Jing Yang mulai bosan, namun dia masih ingat dengan perkataan Roh Sang Hitam agar jangan mengeluh soal makanan. Sehingga Jing Yang mulai menyukai dan mensyukuri nikmat yang ada.
Selagi dia masih bisa makan, maka Jing Yang tidak protes jika empat tahun kedepan, dia hanya akan memakan daging bakar dan buah-buahan.
Selesai sarapan pagi, Roh Sang Hitam datang menghampiri Jing Yang yang sedang berlatih sendiri. Perempuan berparas cantik itu mengajak Jing Yang menuju tempat Serigala Bertanduk Hitam yang merupakan Binatang Iblis Tahap Bumi Tingkat Dua.
“Untuk beberapa bulan ke depan, aku akan melatihmu seperti kemarin. Hari ini kau akan bertarung melawan Serigala Bertanduk Hitam. Besok kau akan bermeditasi untuk menyerap Permata Iblis selama seharian penuh. Begitu seterusnya sampai aku bisa melihat hasil perkembanganmu.” Roh Sang Hitam menjelaskan kepada Jing Yang sambil menjentikkan jarinya membuat pelindung.
“Apa kau keberatan dengan keputusanku?” Roh Sang Hitam bertanya untuk memastikan. Jing Yang menggelengkan kepalanya tidak keberatan.
“Aku tidak keberatan, Guru,” jawab Jing Yang penuh semangat.
Tak lama Roh Sang Hitam membuka pelindung dan menyuruh Jing Yang masuk ke dalam pelindung tersebut. Ketika Jing Yang memasuki pelindung tersebut, dua ekor Serigala Bertanduk Hitam datang menghampiri Jing Yang.
Suara auman Serigala Bertanduk Hitam menggema. Kedua Binatang Iblis tersebut mengintimidasi Jing Yang, namun Jing Yang sendiri tidak bergeming sedikitpun mendengar auman Serigala Bertanduk Hitam.
“Kalau kalian tidak mau menyerang, maka aku akan lebih dulu menyerang kalian!” Jing Yang berlari ke arah Serigala Bertanduk Hitam sambil menghindari setiap serangan tanduk dari Serigala Bertanduk Hitam.
Seperti biasa saat dia bertarung melawan Ayam Kristal, Jing Yang mencari Permata Iblis yang menurutnya adalah tanduk dari Serigala Bertanduk Hitam itu sendiri.
Tebakan Jing Yang benar saat dia mematahkan tanduk hitam milik Serigala Bertanduk Hitam, sama seperti Ayam Kristal yang emosi saat jenggernya dipukul Jing Yang, Serigala Bertanduk Hitam juga marah karena tanduk hitam yang menjadi kebanggaannya hancur oleh Jing Yang.
“Aku ambil ini,” batin Jing Yang. Sambil berlari, Jing Yang mengambil potongan tanduk hitam yang merupakan pecahan Permata Iblis dari Serigala Bertanduk Hitam.
Pukulan tangannya berhasil membunuh Ayam Kristal yang termasuk dalam Binatang Iblis Tahap Kaisar Tingkat Satu, namun berbeda dengan Serigala Bertanduk Hitam yang merupakan Binatang Iblis Tahap Bumi Tingkat Dua.
Pertarungan kali ini membuat Jing Yang memikirkan cara yang lebih efektif untuk mengalahkan dua ekor Serigala Bertanduk Hitam sekaligus.
Jing Yang berlari memutari Serigala Bertanduk Hitam, kemudian dia mengamati Serigala Bertanduk Hitam yang kehilangan tanduknya. Setelah jarak antara dirinya dengan Binatang Iblis itu semakin dekat, Jing Yang melompat menghindari serangan tanduk yang dilesatkan Serigala Bertanduk Hitam.
“Rasakan serangan beruntun dariku!” Jing Yang mengarahkan pukulan beruntunnya pada punggung Serigala Bertanduk Hitam. Suara tulang yang remuk terdengar bersama auman Serigala Bertanduk Hitam yang kehilangan nyawanya dalam sekejap.
Terlihat Jing Yang tersenyum menyeringai menatap satu ekor Serigala Bertanduk Hitam yang tersisa. Tidak ingin melepaskan Binatang Iblis tersebut, Jing Yang mengejarnya dan mengakhirinya dengan tiga kali pukulan tangannya.
Roh Sang Hitam hanya menggelengkan kepalanya melihat perkembangan Jing Yang yang tak terduga dan lebih dari yang dia perkirakan.
Hari ini Jing Yang berhasil membunuh tujuh ekor Serigala Bertanduk Hitam, ketika menjelang sore hari tubuh Jing Yang ambruk ke tanah karena kehabisan tenaganya.
“Sepertinya dia masih mudah lelah sama seperti dulu,” ucap Roh Sang Hitam sambil menjentikkan jarinya. Tidak lama tubuh Jing Yang melayang di udara bersama tubuh Serigala Bertanduk Hitam.
“Satu tahun ini aku akan melakukan metode pelatihan ini secara berulang-ulang. Ini akan membantunya tumbuh lebih cepat karena langsung menyatu dan merasakan pertarungan,” ucap Roh Sang Hitam. Senyuman tipis menghiasi wajahnya yang cantik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
Anonymous
terlalu detil ..thor
2021-10-17
2
Erland Geovanni
Mantap thor...
2021-07-03
0
Erna Sukma
Mantaaap
2021-06-09
0