Roh Sang Putih yang merubah wujudnya dari perempuan berparas cantik menjadi Naga Putih dapat dengan cepat sampai ke Pulau Salju Rembulan hanya dalam waktu seharian penuh.
Xue Bingyue masih mengingat saat dirinya digendong ayahnya ke Kota Yunfei, mereka melakukan perjalanan hampir selama tiga hari. Namun sekarang dirinya sampai di sebuah pulau seputih salju dan dipenuhi dengan tanah yang membeku itu hanya dalam waktu satu hari.
Selama perjalanan Jing Yang tak henti-hentinya menghilangkan rasa takut Xue Bingyue akan ketinggian. Gadis kecil itu melihat lautan awan yang membentang sangat luas, dalam perjalanan Roh Sang Putih menyalurkan auranya pada Xue Bingyue dan Jing Yang agar mereka berdua tetap merasa hangat walau dalam ketinggian.
Tubuh Xue Bingyue dan Jing Yang di bungkus aura berwarna putih. Mereka berdua tertawa lepas walau masih ada kesedihan yang tersisa. Tubuh keduanya seperti dibungkus oleh selimut yang tebal, teramat tebal.
Sesampainya di Pulau Salju Rembulan, Roh Sang Putih menurunkan Xue Bingyue dan Jing Yang di sebuah hutan yang ada di pulau tersebut.
“Anak manusia. Aku tidak bisa keluar dari kalung ini selama delapan tahunan. Jadi aku tidak bisa membantumu saat kau dalam bahaya. Aku menggunakan kekuatanku tanpa bantuanmu. Dan ini sangat berbahaya bagi rohku.” Roh Sang Putih memudar dan masuk ke dalam Kalung Kristal Es milik Xue Bingyue.
“Terimakasih.” Xue Bingyue tersenyum manis, namun dia lupa menanyakan nama Roh Sang Putih yang sebenarnya, ‘Ngomong-ngomong, siapa namanya?’
Jing Yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Salju Rembulan langsung menggigil hebat, “Yueyue, dimana rumahmu?” Tangan Jing Yang menggenggam erat tangan Xue Bingyue.
“Aku ingat ini. Kita hanya perlu menuruni lereng hutan yang tinggi ini.” Xue Bingyue menuntun Jing Yang menuju pinggiran hutan.
Di sana terlihat lereng dataran tinggi yang dipenuhi tanah yang bersalju. Dan tempat mereka berdua mendarat adalah hutan yang ada di dataran tinggi tersebut.
Xue Bingyue dan Jing Yang menuruni lereng berdua. Sebelum hari berganti malam, Xue Bingyue dan Jing Yang sampai di permukiman penduduk.
“Nona Muda Bingyue!”
"Panggil Ketua Xue Qinghua!"
Penduduk yang merupakan anggota pendekar perempuan dari Pulau Salju Rembulan berteriak. Selang tiga puluh menitan ketika matahari terbenam, sosok perempuan paruh baya bernama Xue Qinghua datang bersama pendekar laki-laki dan pendekar perempuan dari Pulau Salju Rembulan.
Xue Bingyue dan Jing Yang berpegangan tangan untuk saling menghangatkan. Tidak berapa lama Xue Qinghua yang barusan datang langsung memeluk tubuh cucu kesayangannya.
“Yueyue!” Xue Qinghua menangis melihat cucu kesayangannya masih hidup. Namun tidak bisa dipungkiri jika Xue Bingyue sedang goyah mentalnya.
Xue Bingyue tidak bisa berkata apa-apa. Gadis kecil itu hanya bisa ikut menangis. Sadar jika cucu kesayangannya datang bersama anak sebayanya, Xue Qinghua ikut memeluk Jing Yang.
Kemudian Xue Qinghua membawa Xue Bingyue dan Jing Yang ke dalam Paviliun Bulan Salju.
Di dalam Paviliun Bulan Salju, Xue Bingyue langsung menyuruh pendekar perempuan merebus air hangat untuk cucu kesayangannya maupun Jing Yang.
Xue Qinghua sudah mendengar tentang Kota Yunfei yang telah menjadi medan pertempuran pendekar dari Kekaisaran Shi dan sekte aliran hitam yang ada di Kekaisaran Jiang. Namun dia tidak menyangka cucu kesayangannya masih selamat, sehingga dia tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
“Yueyue, apa aku boleh tinggal disini?” Jing Yang menatap Xue Bingyue yang duduk disampingnya. Kedua tangan mereka masih berpegangan.
Xue Bingyue menatap Jing Yang dan tersenyum tipis, “Tentu saja boleh. Aku ingin kamu tinggal disini. Jangan tinggalkan aku sendiri.” Dengan egois, Xue Bingyue terlihat seperti memaksa Jing Yang agar menetap di Pulau Salju Rembulan dan hidup bersamanya.
Xue Qinghua terkejut melihat cucu kesayangannya bersikap alami pada Jing Yang. Bahkan baru kali ini dia melihat Xue Bingyue terlihat tidak ingin seseorang. Dan seseorang itu adalah Jing Yang. Pemuda yang umurnya sebaya dengan Xue Bingyue.
Jing Yang mengalihkan pandangannya menatap Xue Qinghua untuk mengutarakan apa yang ada di dalam hatinya, “Terimakasih Nenek.” Bahkan Xue Qinghua belum mengatakan setuju, Jing Yang sudah mengucapkan terimakasih kepadanya.
Xue Qinghua tersenyum melihat sikap Jing Yang, “Nak, bisakah kau ceritakan siapa namamu dan dari mana asalmu?” Mendengar itu, kepala Jing Yang mengangguk pelan.
“Namaku Jing Yang. Anak dari pendekar kekaisaran yang bernama Jing Tian dan Tuan Putri Ketiga Jian Lian." Sontak Xue Qinghua terkejut, namun tidak dengan Xue Bingyue yang sudah mengetahui identitas Jing Yang.
“Beberapa hari sebelum aku bersama Ayah dan Bunda menuju Kota Yunfei...” Jing Yang menceritakan pada Xue Qinghua dan Xue Bingyue jika dia bersama orang tuanya berniat berlibur di Kota Yunfei, namun kejadian malapetaka terjadi yaitu pembantaian malam berdarah di Kota Yunfei.
Xue Qinghua memeluk Jing Yang dan Xue Bingyue ketika Jing Yang selesai bercerita. Pemuda itu terlihat tegar, namun tangisannya pecah dan dia terus menceritakan semuanya pada Xue Qinghua. Bahkan Xue Bingyue memeluk tubuh Jing Yang dan menangis sejadi-jadinya.
Malam berlalu dengan tangisan Jing Yang dan Xue Bingyue. Mereka berdua tidur seranjang dengan balutan selimut tebal.
Xue Qinghua tersenyum melihat cucu kesayangannya memeluk tubuh Jing Yang ketika tertidur, begitu juga sebaliknya. Perempuan paruh baya itu sadar jika Jing Yang dan Xue Jingyue sudah saling mengerti karena mereka berdua sama-sama telah menjadi korban pembantaian malam berdarah di Kota Yunfei dan sekarang mereka telah menjadi yatim piatu.
Perasaan rasa sakit dan kesedihan Jing Yang dan Xue Bingyue saling menyatu. Mereka berdua saling memberi semangat dengan tindakan, saling menatap karena merasakan dan saling mengasihi karena menyayangi.
Keesokan harinya, Xue Bingyue dan Jing Yang masih tetap berada di dalam kamar. Hanya berdua. Terlihat kedua anak berumur lima tahun itu masih goyah mentalnya.
Namun di dalam kamar, Jing Yang berusaha membuat Xue Bingyue tertawa. Pemuda berumur lima tahun itu menceritakan pengalamannya saat tenggelam di sungai dan diselamatkan ayahnya.
Setelah selesai bercerita, Xue Bingyue kembali menangis dan memeluk tubuh Jing Yang. Pemuda itu juga ikut menangis karena melihat gadis kecil yang memeluknya masih dalam keadaan bersedih sama seperti dirinya.
Hari demi hari dilalui Jing Yang dan Xue Bingyue buntuk memulihkan luka mental mereka yang goyah dan hancur. Jing Yang dan Xue Bingyue selama lima hari hanya di dalam kamar.
Mereka berdua hanya melakukan kegiatan ringan seperti bercerita, setelahnya hanya makan dan mandi.
Dan tidak terasa tujuh hari setelah peristiwa yang mengerikan itu. Peristiwa yang merenggut nyawa kedua orang tua mereka, baik Jing Yang maupun Xue Bingyue saling menatap dan membulatkan tekad bersama.
Berita kematian Jiang Lian tersebar dengan cepat ke Kekaisaran Jiang. Dan itu membuat Jing Yang mengingat bagaimana cara ibu tercintanya meninggal dengan cara mengenaskan.
Di dalam kamar Paviliun Bulan Salju, Jing Yang dan Xue Bingyue sudah mengobrol dalam waktu yang lama. Mereka berdua berniat belajar dan melatih kemampuan bela diri agar tidak kehilangan orang yang mereka sayangi lagi. Mereka berdua ingin saling melindungi satu sama lain dan mengikat janji.
“Yueyue, aku akan menjadi seorang pendekar yang kuat agar dapat melindungimu. Itu hal yang ingin aku lakukan sekarang.” Jing Yang tersenyum tipis menatap Xue Bingyue yang tersipu malu.
Kedua bola mata indah milik Xue Bingyue berbinar-binar, ada perasaan bersalah karena mata kiri Jing Yang tidak bisa terbuka. Bahkan Xue Qinghua menganggap mata kiri Jing Yang telah mendapat luka permanen. Namun tidak diketahui jika dia berhasil menemukan seseorang yang dapat menyembuhkan luka mata itu.
“Aku hanya ingin terus berada disisimu. Jika kamu tumbuh kuat, maka aku juga harus kuat agar aku tetap berada disisimu.” Saat itulah Xue Bingyue menyadari jika dirinya tidak ingin kehilangan Jing Yang.
Dengan luka yang mendalam dan tekad yang membara, Jing Yang dan Xue Bingyue menatap ke depan walau sesakit apapun itu. Mereka berdua harus tetap berjalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
Raysonic Lans™
y y
2023-06-27
1
Alan
Semangat
2021-08-31
0
Alan
Lanjuttttttt
2021-08-31
0