“Kau telah meminum Racun Iblis Neraka sejak kau kecil, anak manusia." Roh Sang Hitam duduk di samping Jing Yang dan menjelaskan pada anak muda tersebut tentang Racun Iblis Neraka.
Namun satu hal yang membuat Jing Yang kebingungan. Racun Iblis Neraka telah ada sejak dirinya berumur dua bulan setelah kelahirannya. Menurut Roh Sang Hitam ada orang yang berniat membunuhnya sejak lahir, namun tubuh Jing Yang dapat menahan racun tersebut sampai sekarang.
Bahkan Roh Sang Hitam terkejut melihat Jing Yang masih bisa tersenyum setelah menceritakan kisah hidupnya yang memilukan.
“Umurmu sekarang tujuh tahun. Mulai sekarang kau akan kuajari cara menguasai kekuatan dari Roh Sang Hitam ini.” Perempuan berparas cantik itu memegang dadanya dan tersenyum tipis kepada Jing Yang.
“Baik, mohon bimbingannya. Guru,” jawab Jing Yang.
“Tidak usah terlalu formal. Kau membuatku malu, dasar bodoh." Roh Sang Hitam memerah wajahnya. Kedua tangannya memegang pipinya dan tersenyum gembira.
Jing Yang kebingungan melihat tingkah Roh Sang Hitam. Tidak berapa lama perempuan berparas cantik itu menjentikkan jarinya. Buah-buahan yang ada di pohon melayang di udara dan dijatuhkan tepat di hadapan Jing Yang.
“Makanlah buah-buahan ini terlebih dahulu. Aku akan memberitahumu tentang khasiat sumber daya yang berharga ini." Roh Sang Hitam mengambil Apel Es dan memberikannya kepada Jing Yang.
“Makanlah, aku sudah melemahkan bagian dalam apel yang keras itu." Roh Sang Hitam menatap Jing Yang dan memastikan pemuda tersebut memakannya.
Jing Yang menelan ludah, “Baiklah, aku akan memakannya. Selamat makan.” Mulut Jing Yang terbuka dan menggigit Apel Es yang berwarna putih kebiruan itu.
Suara kunyahan giginya terdengar, namun Jing Yang tidak merasakan sakit. Sekarang yang dia rasakan adalah perbedaan di tubuhnya, ada sensasi dingin yang merayapi sekujur tubuhnya.
“Makanlah Timun Emas ini, anak manusia.” Roh Sang Hitam melempar timun berwarna emas pada Jing Yang.
“Kenapa tubuhku merasakan sesuatu yang hebat?” Jing Yang hanya bisa tersenyum dan kegirangan. Roh Sang Hitam tertawa terkekeh melihat Jing Yang.
“Apel Es ini membantumu untuk membentuk lingkaran tenaga dalammu. Dan Timun Emas ini membantu mengurangi cairan Racun Iblis Neraka yang telah menyatu dengan pembuluh darahmu." Roh Sang Hitam menjelaskan.
“Aku akan mengeluarkan Racun Iblis Neraka dari dalam tubuhmu. Aku melakukan ini tidak cuma-cuma. Aku harap kau ingat hutang besar ini seumur hidupmu. Memberi dan menerima. Jadi kau harus membantuku memikul takdir yang mungkin membuatmu sulit menjalani kehidupan normal, anak manusia.” Roh Sang Hitam menambahkan.
Jing Yang mencoba mencerna perkataan Roh Sang Hitam yang terkesan tidak ingin terlihat baik, “Kenapa kau terlihat sangat membenci manusia?” Jing Yang bertanya karena penasaran.
Wajah Roh Sang Hitam terlihat enggan untuk bercerita, “Manusia adalah makhluk yang tamak dan rakus. Di banding iblis, manusia lebih menakutkan,” jawab Roh Sang Hitam.
“Tapi kau tidak takut denganku, bukan?” Jing Yang tersenyum lembut pada Roh Sang Hitam. Melihat senyuman polos pemuda yang terikat janji dan takdir dengannya, Roh Sang Hitam mulai luluh hatinya.
“Menghadaplah ke depan. Mungkin ini akan sakit, jadi tahan rasa sakit itu.” Roh Sang Hitam memberi perintah dengan wajah yang memerah.
Jing Yang mengikuti perkataan Roh Sang Hitam. Tangan halus Roh Sang Hitam menyentuh punggung Jing Yang yang telah tidak di balut pakaian.
“Teknik Pemurnian Darah : Gelombang Kejut Kematian.”
Jing Yang merasakan rasa sakit yang luar biasa ketika merasakan sentuhan tangan Roh Sang Hitam yang menyalurkan tenaga dalamnya.
Proses Pemurnian Darah Jing Yang yang telah bercampur dengan cairan Racun Iblis Neraka memakan waktu selama seharian penuh. Wajah Jing Yang pucat pasi, tak henti-hentinya dia memuntahkan darah segar berwarna merah kehitaman.
Setelah sore hari tiba, tubuh Jing Yang ambruk di atas batu. Roh Sang Hitam tersenyum melihat Jing Yang telah selamat dari Racun Iblis Neraka.
“Aku tidak menggunakan kekuatanku yang sebenarnya. Jika kau menjadi orang yang kuat, mungkin kita berdua bisa menjadi salah satu orang terkuat di dunia.” Roh Sang Hitam berjalan ke arah pohon jambu dan menatap buah jambu yang masih belum matang.
"Tadi itu sangat menyakitkan...” Jing Yang dengan napas yang terengah-rengah mencoba menatap Roh Sang Hitam, “Terimakasih..” Kata-kata tersebut tulus dia ucapkan sebelum tertidur karena kelelahan.
Roh Sang Hitam menghampiri Jing Yang dan menyalurkan aura tubuhnya pada Jing Yang. Aura berwarna hitam dan putih membara di tubuh Jing Yang.
“Sungguh malang nasibmu, anak manusia.” Roh Sang Hitam mengelus rambut Jing Yang sambil menatapnya penuh makna.
Keesokan harinya, Jing Yang terbangun dengan wajah yang tidak pucat pasi, melainkan wajahnya memancarkan aura yang tenang.
Seperti biasa Roh Sang Hitam menjelaskan pada Jing Yang tentang sumber daya yang ada di Tebing Dimensi Hitam. Pelajaran pertama sebelum dia berlatih bela diri adalah mendengar dan menghafal setiap apa saja yang di ucapkan oleh Roh Sang Hitam.
Tidak terasa selama satu minggu penuh, Jing Yang di suruh untuk mengingat nama-nama buah-buahan, sayuran dan segala jenis tanaman yang masih termasuk dalam sumber daya.
Dalam waktu seminggu itu, Jing Yang juga di ajari Roh Sang Hitam Teknik Pemurnian Darah. Mengingat Jing Yang pernah terkena Racun Iblis Neraka, Roh Sang Hitam ingin tubuh Jing Yang terbebas dari rasa sakit yang telah dia alami sejak lahir.
Dalam proses mempelajari Teknik Pemurnian Darah, Jing Yang mengingat cara mengolah pernapasan yang telah diajari Xue Qinghua kepada dirinya.
Darah yang sudah bercampur dengan cairan Racun Iblis Neraka sejak umurnya dua bulan, semua itu membuat Jing Yang memuntahkan darah segar dari mulutnya dalam jumlah banyak setiap dia berhasil memurnikan darahnya.
Proses pemurnian darah sendiri harus Jing Yang pelajari selama satu bulan. Dalam kurun waktu satu bulan itu, Jing Yang sudah bisa merasakan perbedaan pada tubuhnya. Walau berhasil mempelajari Teknik Pemurnian Darah, namun Jing Yang belum menguasai teknik tersebut sepenuhnya.
Setiap dia bernapas, dia bisa merasakan sejuknya udara di hutan yang ditumbuhi pepohonan dan buah-buahan rindang. Air mata membasahi wajah Jing Yang karena dia merasa bahagia.
Roh Sang Hitam tersenyum melihatnya. Perempuan berparas cantik itu sadar jika Jing Yang bersyukur bisa bernapas seperti manusia pada umumnya.
Berbeda ketika di tubuh Jing Yang ada Racun Iblis Neraka, setiap dia bernapas selalu ada hawa panas yang membuat tubuhnya mudah lelah dan kesakitan. Namun sekarang, Jing Yang sudah tidak merasakan rasa sakit seperti itu lagi.
Roh Sang Hitam menjelaskan pada Jing Yang jika pemuda tersebut belum menguasai Teknik Pemurnian Darah darah sepenuhnya.
“Anak manusia, dahulu aku menciptakan sebuah kitab yang bernama Kitab Dewi Naga Surgawi. Di dunia ada empat kitab tersebut, dua di antaranya ada di dalam ingatanku dan yang dua lainnya ada di saudara jauhku.” Roh Sang Hitam menjelaskan pada Jing Yang.
“Lalu yang dua itu dimana?” Jing Yang bertanya sembari memakan buah-buahan yang sudah disediakan oleh Roh Sang Hitam.
“Di tangan manusia dan ingatan saudara jauhku, bukankah aku sudah katakan hal itu padamu, dasar bodoh.” Roh Sang Hitam memanyunkan wajahnya sebelum melanjutkan perkataannya, “ Dahulu manusia belajar ilmu yang mengguncang dunia itu dari kami. Dengan alasan untuk mengakhiri perang panjang dengan Ras Iblis, namun mereka justru menggunakan kekuatan dahsyat itu kepada kami. Cerita itu panjang, aku tidak bisa memberitahukan semua ini padamu sekarang.” Roh Sang Hitam menatap langit yang di atas sana.
“Mari kita lanjutkan latihanmu. Aku harap kau tumbuh menjadi manusia yang berbudi luhur. Tahu mana yang benar dan salah, agar kelak kau tidak menjadi manusia yang tamak dan hanya tahu cara membunuh orang setelah menjadi lebih kuat.” Roh Sang Hitam menambahkan. Jing Yang langsung berdiri dan memberi hormat pada Roh Sang Hitam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
Shaiya_Eet
dan saat Jing Yang menanyakan kitab yang dua lagi, ku auto baca ulang, lah kok jadi enam. untung sang roh hitam mewakili ku /Tongue/
2024-09-13
0
Sufer min
sampai d sini saya tidak menemukan tingkatan kultivasi,,apakah di novel ini tidak ada tikatan kultivasi?
2022-11-07
1
Alan
Semangat
2021-08-31
0