Tidak berapa lama suara yang di dengar oleh Xue Bingyue sebelumnya kembali menggema di kedua telinganya.
“Anak manusia. Untuk makhluk hidup tamak seperti kalian ternyata kau cukup sombong juga. Beraninya kau mengabaikanku. Karma pasti berlaku.” Suara itu kembali menggema di telinga Xue Bingyue.
”Apa ini suaramu, Yangyang...“ Xue Bingyue sedikit malu ketika menjawab suara yang terdengar di telinganya dengan memanggil nama Jing Yang. Karena Xue Bingyue pikir suara tersebut adalah suara Jing Yang yang meniru suara seorang perempuan.
“Yangyang siapa itu? Kau melamun terlalu jauh.”
“Aku tanya sekali lagi. Apakah kau butuh pertolonganku?” Suara itu kembali terdengar di telinga Xue Bingyue dengan suara yang lebih tegas. Kali ini tanpa pikir panjang, Xue Bingyue menjawabnya dengan cepat.
“Tolong bantu aku. Yangyang sedang terluka!” Xue Bingyue mengamati tebing yang tinggi itu.
“Apa kau mau berjanji satu hal padaku bila kau akan menerimaku apa adanya. Jika kau dapat berjanji dengan sepenuh hati, maka aku akan menolongmu. Walau aku tidak terlalu percaya pada manusia karena kalian sangat serakah. Tapi tidak salahnya mencoba, karena aku sudah lelah berada di tempat suram ini. Aku ingin segera bertemu saudari jauhku. Semoga saja kau adalah anak manusia yang memegang takdir karma.” Suara tersebut terdengar sangat membenci ras manusia. Sedangkan Xue Bingyue berusaha mencari sumber suara yang menggema di telinganya.
“Aku berjanji. Di bawah tebing tempat aku dan dia terjatuh. Tebing yang menjadi saksi bisu kehidupan yang memilukan ini. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu dan aku akan menerimamu apa adanya!” Xue Bingyue berdiri dan menatap tebing yang menjulang tinggi ke atas itu.
Setelah Xue Bingyue mengatakan keteguhan janjinya. Tidak sampai dua detik, suara yang entah datang darimana itu kembali terdengar. Kali ini dia tidak berbicara melainkan tertawa.
“Anak manusia. Aku tidak menyangka akan ada orang yang datang ke Tebing Dimensi Putih. Tempat ini adalah tempat yang tersegel. Dan kalian berdua, dapat memasukinya.” Hawa keberadaan pemilik suara tersebut tiba-tiba terasa seperti begitu dekat dengan Xue Bingyue.
“Tebing Dimensi Putih? Apa maksudmu?” Xue Bingyue kebingungan dan tidak mengerti maksud perkataan dari suara tersebut.
“Akan kujelaskan saat kau berhasil menggunakan kekuatanku. Sekarang gigit jari jempolmu itu hingga berdarah. Dan jatuhkan darah itu ke air sungai yang mengalir ini.” Dengan nada yang memerintah. Sang pemilik suara itu memerintah dan membimbing Xue Bingyue untuk melakukan perjanjian dengannya.
“Hmmm.” Tanpa pikir panjang, Xue Bingyue mengangguk dan langusng menggigit jari jempolnya. Setelah berdarah, barulah Xue Bingyue meneteskan darahnya ke arah aliran air sungai yang mengalir di depannya.
Ketika setetes darah segar dari jari jempol Xue Bingyue jatuh ke bawah dan menyentuh air sungai, tiba-tiba ada secercah cahaya berwarna putih terang benderang di depannya. Mata Xue Bingyue memejam karena cahaya putih yang terang benderang itu terlalu terang untuk dia tatap. Terlalu terang untuk dia lihat dan pandang.
“Buka matamu, anak manusia?” Xue Bingyue membuka matanya pelan-pelan. Dan alangkah terkejutnya Xue Bingyue melihat sesosok perempuan yang sangat cantik tidak memakai sehelai pakaian apapun dan memiliki telinga yang runcing serta panjang.
“Cantiknya. Apakah aku bermimpi?” Xue Bingyue bertanya untuk memastikan. Dia tidak bisa menghentikan kekagumannya pada perempuan berparas cantik didepannya itu.
“Ini bukanlah mimpi. Kau terjatuh dari atas tebing dan tidak terluka karena teman manusiamu itu yang melindungimu. Sedangkan aku sengaja menarik kalian kesini karena aku merasakan nadi di dalam tubuhmu bukanlah nadi sembarang. Bahkan tubuhmu itu mengingatkanku pada Dewi Es...” Perempuan cantik itu menjawab dan terkekeh melihat reaksi Xue Bingyue ketika pertama kali melihatnya.
‘Dewi Es? Nadi? Segel? Sudahlah, aku tidak peduli dengan itu. Perempuan ini sepertinya orang baik. Apa salahnya jika aku memintanya membantuku?’ Dalam hatinya, Xue Bingyue memperhatikan perempuan berparas cantik dihadapannya dengan seksama.
“Oh, iya.” Xue Bingyue langsung panik mengingat Jing Yang, pemuda yang saat ini sedang terluka parah itu, “Yangyang! Tolong bantu aku untuk menyelamatkan Yangyang!”
Dengan panik dan wajah yang dipenuhi rasa kekhawatiran. Xue Bingyue tanpa sadar melompat dan memegang kedua pipinya.
“Tunggu sebentar. Kau kembali ke sungai ini karena alsaan apa? Aku tadi melihatmu mengambil air. Aku pikir kau sedang mencari air minum untuk teman manusiamu itu?” Perempuan berparas cantik itu menenangkan Xue Bingyue yang panik.
Xue Bingyue pun mengingat alasannya kembali ke sungai untuk mengambil air. Dia langsung mengambil air dengan kedua telapak tangannya yang dia satukan.
Perempuan berparas cantik yang melihat Xue Bingyue hanya terkekeh geli, “Sini aku bantu. Dasar manusia,” ucapnya dengan nada yang angkuh.
Xue Bingyue kebingungan melihat perempuan berparas cantik itu, “Bukankah kau juga manusia,” batin Xue Bingyue keheranan.
“Untuk roh sepertiku, tentu ini adalah hal yang mudah.” Perempuan berparas cantik itu menjetikkan jarinya. Tidak berapa lama air sungai terangkat ke udara dan melayang.
Xue Bingyue mengerjapkan matanya berkali-kali karena terkejut, “Itu kebanyakan!” Protes Xue Bingyue.
Perempuan berparas cantik hanya tersenyum mendengar perkataan Xue Bingyue dan bersuara, “Apa ini cukup?” Tanya perempuan berparas cantik memastikan.
Xue Bingyue menganggukkan kepalanya, “Itu cukup. Sekarang kita cari buah-buahan. Aku ingin menyelamatkan Yangyang,” ajak Xue Bingyue.
Tanpa bertanya atau protes sedikitpun, perempuan berparas cantik itu hanya mengikuti Xue Bingyue dari belakang, “Di sini banyak buah yang manusia sebut sebagai sumber daya. Aku bisa mengantarmu kesana.” Mendengar itu, Xue Bingyue menatap perempuan berparas cantik itu untuk memastikan perkataannya.
“Lebih baik kau berjalan di depan. Aku akan mengikutimu dari belakang.” Xue Bingyue menatap perempuan berparas cantik yang sedang berjalan melewatinya tanpa sehelai pakaian apapun itu.
Xue Bingyue di bawa ke sebuah hutan yang dipenuhi dengan pepohonan yang berisi buah-buahan. Kedua bola mata bulat dan indah Xue Bingyue melebar melihat buah-buahan yang melimpah ruah.
Perempuan berparas cantik itu mengambil buah-buahan sama dengan kekuatan yang dia gunakan untuk membuat air sungai melayang di udara. Ketika dia menjentikkan jarinya, dalam sekejap ratusan buah-buahan melayang di udara.
“Mari kita temui teman manusiamu itu.” Perempuan berparas cantik itu menatap Xue Bingyue yang tidak berkedip sedikitpun matanya.
Kepala Xue Bingyue mengangguk lirih dan menuntun perempuan berparas cantik itu menuju tempat Jing Yang.
Sesampainya di tempat Jing Yang. Mata Xue Bingyue terlihat begitu mencemaskan keadaan Jing Yang. Pemuda itu saat ini sedang terkapar di tanah. Perlahan Xue Bingyue menaruh kepala Jing Yang di pangkuan pahanya.
“Bangun!” Saat berdua dengan Jing Yang. Sosok Xue Bingyue tidak berani memanggil nama Jing Yang.
Tidak berapa lama mata Jing Yang terbuka pelan-pelan, “Kamu kemana saja? Ayo kita keluar dari hutan ini.” Terlihat Jing Yang memaksakan dirinya untuk tetap bersikap kuat.
“Tunggu sebentar. Sekarang aku membawa makanan dan minuman.” Dengan malu-malu Xue Bingyue menatap wajah Jing Yang.
Namun tidak berapa lama Jing Yang terkejut melihat air dan buah-buahan melayang di udara. Matanya terbelalak kaget melihat hal yang baru baginya.
“Hantu!” Tangan Jing Yang langsung menarik tangan Xue Bingyue.
“Itu bukan hantu!” Xue Bingyue bmenarik tangannya kembali.
“Kalau bukan hantu, lalu apa?” JingYang masih dalam keadaan panik, “Yueyue, aku pernah mendengar cerita hutan berhantu. Tidak kupikir aku akan melihatnya secepat ini.”
Xue Bingyue tersenyum melihat Jing Yang yang terlihat seolah-olah sudah melupakan kejadian pahit kemarin malam.
“Dia perempuan cantik. Apa kamu tidak bisa melihatnya?” Xue Bingyue bertanya pada Jing Yang untuk memastikan.
Jing Yang melepas pegangan tangannya, “Aku tidak melihat apapun selain air dan buah yang melayang itu,” jawab Jing Yang ketakutan.
“Aneh.” Xue Bingyue kebingungan.
“Untuk saat ini hanya kau yang bisa melihatku. Aku tidak bisa menunjukkan wujudku pada sembarang orang,” ujar perempuan berparas cantik tersebut.
“Kalau begitu pakailah pakaian agar tubuhmu tidak telanjang!” Perintah Xue Bingyue pada perempuan berparas cantik yang sedang menatap dirinya.
“Baiklah.” Perempuan berparas cantik itu hanya mengangguk pelan. Tidak berapa lama dia memutarkan tubuhnya, lalu tubuhnya dibalut rapi dengan pakaian.
"Apakah ini sudah cukup?"
Xue Bingyue tersenyum manis, “Sudah cukup, kamu sangat cantik,” puji Xue Bingyue.
Sementara itu Jing Yang kebingungan dan gelisah karena mendengar Xue Bingyue berbicara sendiri membuatnya terlihat sedih. Pemuda itu menarik tangan Xue Bingyue dan memeluk tubuhnya.
“Memang ini berat. Tetapi kita berdua harus tetap hidup, Yueyue. Tenang aku tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian.” Jing Yang salah paham karena mengira Xue Bingyue sedikit goyah mentalnya. Sehingga gadis kecil yang menjadi korban sama sepertinya berbicara sendiri.
“Aku tidak gila. Ah, sudahlah.” Xue Bingyue melepaskan pelukan Jing Yang dan menatap mata kiri Jing Yang penuh rasa bersalah, “Ayo makan. Setelah itu barulah kita lanjutkan perjalanan.”
Jing Yang mengikuti ajakan Xue Bingyue walau masih banyak pertanyaan di benaknya, namun perutnya yang sudah keroncongan tidak bisa diajak berkompromi sehingga Jing Yang menerima ajakan Xue Bingyue untuk memakan buah-buahan yang tak lain adalah sumber daya.
Melihat Xue Bingyue memakan buah-buahan dengan lahap. Sehingga Jing Yang ikut memakan buah-buahan dengan lahap tanpa rasa takut sedikitpun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 270 Episodes
Comments
Sufer min
sampai bab ini msh cukup menarik
2022-11-07
1
Alan
Mantabbbb
2021-08-31
0
Alan
Semangat Thor 💪💪💪💪💪
2021-08-31
0