Setelah Alvin melihat jam tangan mewah di pergelangan tangan milik nya, ia kembali bangkit dari kursi nya untuk pulang kerumah.
Mobil nya melaju dengan kecepatan tinggi kurang lebih 30 menitan dia sudah sampai ke halaman rumah nya.
Iya memarkir kan mobil nya didepan pintu garasi, kemudian dia berjalan melangkah kedalam rumah.
“Ma... !” panggil Alvin
“Kenapa kamu pulang jam segini Al?” tanya Nyonya Elmira.
“Oh gak apa apa-apa ma, hanya rindu dengan Rayhan.”
“Rayhan dimana ma." tanya Alvin
“Itu ada dikamar lagi tidur, nggak kamu nggak Bella sibuk diluar terus tanpa memperdulikan anak di rumah.” Cicit Nyonya Elmira dengan ketus
Alvin tidak menghiraukan perkataan sang mama, iya melanjutkan langkahnya ke kamar rayhan.
krieet.
Iya buka pintu dengan pelan melihat sang anak sudah tertidur pulas, dielus nya puncak kepala lalu ia mencium kening anak nya dengan lembut.
Ditatap nya wajah sang anak dengan teliti,
kenapa Rayhan tidak ada kemiripan sama Bella, bahkan sama ku juga nggak mirip.
Apa mungkin dia bukan anakku? atau bella berselingkuh di belakang ku? akh tidak mungkin. Aku yakin Rayhan anak ku, darah daging ku,
bagaimana bisa aku tidak mengakui Rayhan hanya gara-gara tidak mirip dengan ku. "ucap Alvin"
Tiba-tiba Alvin membandingkan dengan bocah yang dalam mimpi nya, terus anak yang dalam mimpi itu siapa? kenapa wajah nya begitu mirip sama aku? sedangkan Rayhan tidak ada kemiripan sama sekali.
Diusap nya lagi wajah Rayhan yang lagi tidur, bagaimanapun kamu nak... kamu tetap anak papa dan darah daging papa. "Gumam Alvin dengan lembut"
Ketika iya kembali kekamar melihat Bella sedang dikamar juga.
Sayang... kamu sudah pulang? tanya nya kepada Alvin.
Hem "sahut Alvin dengan singkat.
Sayang kenapa sikap kamu tidak berubah, sudah dua tahun ini masih sama sikap mu yang begitu dingin dengan ku, gimana pun kan aku masih istrimu juga.
Apa kamu tidak bisa mencintai ku seperti dulu lagi? tanya bella ke Alvin.
Maaf Bella cinta ku pada mu sudah tidak ada lagi ketika kamu menipu ku, Jadi jangan perna berharap untuk aku cintai.
“Bukan kah aku sudah memberikan Rayhan! lalu apa lagi?” ujar Bella
Asal kamu tau seandainya tidak ada Rayhan dalam hubungan rumah tangga ini mungkin kamu sudah lama aku ceraikan.
“Lo apa hubungannya nya dengan Rayhan? tanya bella.”
Alvin tidak menghiraukan omongan Bella lagi iya bergegas untuk keluar kamar.
Sedangkan diambang pintu terlihat Rayhan yang sudah bangun dari tidur lagi dalam gendongan baby sister nya.
“Papa…!” panggil Rayhan dengan mengulurkan kedua tangan nya untuk digendong.
“Hai sayang, kamu sudah bangun anak papa yang gemes.” Alvin mencubit anak nya dengan pelan.
“Papa mau berangkat kerja dulu, Rayhan main sama mbak Rini dulu ya.”
Walaupun saya sangat membenci ibu mu, namun papa akan selalu menyayangimu sampai kapanpun. Papa nggak akan membiarkan kamu seperti papa dulu! apalagi dengan perceraian. Ucap Alvin dalam hati
Sepeninggal Alvin Liana muncul dari dalam kamar.
“Mama… !’ Teriak Rayhan
“Apa sih kamu Rayhan mama sibuk.” dengan menepis tangan nya
“Mbak jaga Rayhan aku mau keluar.”
“Baik nyonya.” jawab baby sitter Rayhan.
Kasihan sekali kamu Rayhan mama mu tidak perduli dengan mu, dia hanya keluyuran tanpa memperdulikan kamu. Gumam mbak Rini
Sedangkan mobil Bella melaju ke sebuah mall, dia ingin menghilangkan stress yang iya hadapi.
Punya suami tapi seperti nggak punya suami, untung kaya dan ganteng, jadi nggak masalah nggak dianggap sbg istri seutuh nya.
kalau bukan karena harta nggak mungkin aku bertahan selama ini, aku juga sebenarnya kesepian perlu bahu untuk bersandar, perlu teman untuk bercerita ya layak nya menjalani rumah tangga semestinya.
***
Yasmin duduk dengan tangan melengkung ke arah lutut, tangan nya gemetar dan menangis terisak-isak karena mimpi barusan.
Ia melihat Adrian diambil secara paksa dan meninggalkan dia sendiri.
Aku nggak mau anakku diambil. Lirih nya
Sedangkan Adrian Melihat Bunda nya menangis, ia menghampiri bunda nya.
Bunda kenapa nangis? Adrian nakal ya bunda maafkan Adrian kalau buat bunda sedih, "Adrian yang melihat bunda nya menangis iya ikut juga menangis.
Tak lama kemudian Reva membuka pintu kamar iya melihat ibu dan anak itu sedang menangis.
“Tante... bunda menangis karena Adrian nakal.”ucap anak kecil itu
Sedangkan Reva menyadarkan Yasmin dengan segelas air putih.
"Yasmin!"
“Minum dulu! hei kamu kenapa? cerita sama gua
,jangan buat anak Lo ketakutan.”
Yasmin melihat kearah anak nya iya langsung menarik nafas dalam -dalam untuk menstabilkan emosi yang ada di dada nya.
“Re...laki-laki itu jahat, dia yang sudah menodai ku , dia ambil kehormatan ku secara paksa.”
“Dia Jahat Reva.... dan sekarang dia datang untuk mengambil Adrian, aku nggak akan biarkan dia ambil anakku Re.”
Reva menghembuskan nafas nya secara pelan, lalu iya memeluk Yasmin.
“Yasmin...gua tau semua yang elo lalui itu nggak mudah, gua juga tau kalau Lo itu cewek yang kuat.”
“Jika kita melihat sisi buruk nya apa yang terjadi sama Lo dulu, itu akan membuat kita terjerumus ke lobang itu. Yang membuat Lo terus bersedih tapi lihat sisi baik nya Lo mendapatkan anak yang lucu, baik dan tampan. Lihat anak lo sekarang dia tumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar yang membuat hari lo tersenyum dan ceria.”
“Jangan lihat ketika rasa sakit itu datang, tapi lihat lah buah manis yang akan datang memang tidaklah mudah mendapati kenyataan saat kehormatan yang kita jaga selama ini direnggut paksa.”
Berbeda dengan Reva yang menjerumuskan dirinya ke dunia malam, bahkan harga diri nya di obral.
Yasmin terdiam mendengar nasehat sang sahabat, iya harus nya tetap melanjutkan hidupnya kedepan dengan sang anak apa pun yang terjadi, aku akan tetap mempertahankan HAK anak ku.
Kerna di mimpi Yasmin Alvin datang untuk merebut Adrian setelah iya tau bahwa Adrian adalah anak kandung Alvin.
***
Sementara hari ini Adam pulang sebentar ke Jakarta karena ada keperluan yang membuat iya pulang segera, padahal iya hanya libur 3 hari (jumat-sabtu -minggu )dan kebetulan hari Senin tanggal merah.
Kerna rasa penasaran nya terhadap bocah yang iya jumpai waktu di taman itu sangat mirip dengan sang kakak, iya bela-belain pulang ke Jakarta.
Mobil Adam masuk ke dalam halaman rumah iya langsung memarkirkan mobil dibantu pak Latif.
“Den Adam, kemana saja sudah lama tidak terlihat?” tanya pak Latif sopir sang mama.
“Saya ditugaskan keluar kota pak.” jawab Adam dengan melangkah kan kaki nya kedalam rumah
“Eh ada den Adam?” cicit bi Ina.
“Oh iya bi Mama mana?” Tanya Adam.
“Nyonya barusan pergi den.”
“Oh gitu." ujar Adam
Ia melihat Rayhan sedang asyik bermain, Adam langsung melangkah ke arah ponakan nya.
“Hay Rayhan sayang... kamu apa kabar kok semakin lucu aja sie kamu.” Adam mencium pipi Rayhan
Wah... Adrian lebih cocok jadi anak nya kakak Alvin 99% mirip banget, sedangkan Rayhan ngk ada mirip nya? apakah Rayhan bukan anak kak Alvin. "gumam Adam dalam hati sambil iya memeluk anak itu dengan lembut iya ambil satu helai rambut milik Rayhan.
Sedangkan dari belakang Bella menyapa. “Eh
ada kamu Dam disini.”
“Iya kak aku lagi cari mama! oh iya kak Alvin mana?”
“Kakakmu sedang diluar kota mungkin satu Minggu baru kembali kesini.”
Adam hanya mengangguk.
Gimana mau ambil rambut nya kakak kalau dia pulang satu Minggu lagi sedangkan aku hari selasa sudah harus balik lagi ke sana. "gumam Adam dalam hati"
“Oh iya Dam... kakak kembali ke kamar dulu ya.” Bella bergegas meninggalkan sang adik nya karena ia merasa sungkan harus lama-lama berhadapan dengan sang adik.
“Iya kak.” Jawab adam
Adam mengambilkan handphone nya di saku iya mencari nomor sang kakak lalu menelpon nya.
“Hem... ada apa kamu menelpon saya, apa ada hal penting yang kamu tanyakan?” jawab suara dari seberang sana.
“Aku mau menanyakan kapan kakak pulang? aku sudah rindu kita kumpul-kumpul seperti dulu, aku sekarang lagi dirumah mama.” Cicit Adam
“Nggak bisa dipastikan kalau pekerjaan cepat selesai cepat juga pulang, kalau belum selesai terpaksa harus nunggu selesai juga.
Mungkin dalam tiga harian ini pulang, tapi kamu jangan terlalu berharap nanti kecewa karena pekerjaan sangat lah penting.”
“Baik kak semoga pekerjaan kakak cepat selesai.” Adam langsung tutup telpon nya
Kalau kak Alvin nggak pulang dengan cepat bisa-bisa rencana ku gagal, aku pulang kesini untuk ketemu kakak, sedangkan dia lagi diluar kota.
***
Setelah tiga hari Adam masih menunggu sang kakak tapi belum juga kembali, padahal nanti sore aku harus berangkat lagi.
Ia kembali menelpon sang kakak.
“Halo... Kakak kapan kakak kembali kesini.?”
“Kenapa kamu sangat ingin bertemu denganmu ada hal apa yang kamu sembunyikan.” Tanya Alvin
“Aku hanya rindu dengan kakak, apakah itu salah.” jawab Adam dengan kesal
“Baiklah kalau kamu rindu datang aja ke kantor sekarang.”
“Apakah kakak sudah kembali?” tanya Adam penasaran.
“hem...pagi tadi aku sampai sini, hanya aku nggak sempat mampir ke rumah jadi langsung ke kantor aja.”
“Baiklah aku kesana sekarang.” jawab Adam
Mobil Adam melaju ke arah kantor Alvin, sesampai di kantor Alvin iya langsung masuk kedalam ruang sang kakak.
Ia membuka pintu yang terlihat hanya seorang laki-laki, ya...dia adalah asisten sang kakak.
“Selamat pagi tuan.” sapa Riko dengan membungkukkan bahu nya.
“Apakah Dokter mau ketemu pak Alvin?” tanya sang asisten.
“Iya.” Jawab Adam
“Tapi maaf tuan... pak Alvin nya sedang beristirahat, apakah tuan akan menunggu di ruangan satu nya.”
“Aku kekamar kakak aja.” Jawab Adam
“Tapi tuan.” Riko menahan Adam
“Tenang saja saya tidak akan mengganggu istirahat nya kakak, aku hanya melihatnya saja karena aku sudah rindu.” ucap Adam dengan melangkah ke dalam kamar
Sedangkan Riko masih heran apa yang dikatakan sang Dokter atau adik sang bos.
Adam melihat sang kakak tertidur dengan pulas, ia kemudian mendekati sang kakak, sedangkan Alvin menggeliat membelakangi Adam.
dengan cepat Adam mengambil berapa helai rambut lalu iya masukan kedalam kantong plastik dan disimpan nya di dalam kantong jas.
Sementara itu sang kakak masih dengan tidur nya, Adam melihat kakak yang yang belum bangun juga iya bergegas bangkit untuk keluar ruangan itu.
“Katakan pada kakak aku tadi kemari untuk menemui nya, sayang nya dia tidur sangat pulas.
Aku mau kembali ke kota Yogyakarta sekarang juga.”
“Baik tuan.” jawab Riko
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments