Konflik

Setelah mengantarkan Amora kerumah nya, Alvin kembali melaju mobil ny ke kantor.

Sepanjang jalan iya berpikir dengan Amora yang begitu agresif.

Setelah sampai di parkiran Alvin langsung bergegas masuk ke dalam kantor, karena ada berkas-berkas yang mesti iya tanda tangan.

Alvin belum memiliki asisten jadi apa-apa harus saya kerjakan sendiri.

Sedangkan Yasmin mengantarkan Kopi keruangan nya.

Melihat Sang bos lagi sibuk membaca berkas yang ada di tangan.

“Tuan!” iya letak disana

“Saya pamit tuan.” ujar yasmin

“Duduk dulu!" pinta alvin ini

“Apa tuan?” Tanya nya untuk memastikan pendengaran barusan yang iya dengar

Alvin hanya diam.

“Kenapa kamu diam kamu tuli?” dengan tatapan yang dingin.

“Ti-tidak tuan.” cicit Yasmin dengan berjalan menuju kursi untuk duduk

“Kenapa kamu menunduk terus? kamu takut pada saya.” dengan tatapan intens ke Yasmin

“Saya kira Tuan yang takut melihat saya.” ujar Yasmin dengan suara pelan

“Ngapain saya takut, hanya sedikit ngeri.” dengusan Alvin

“Kata-kata nya seperti sama saja tuan hanya penyampaian yang berbeda.”

Alvin melihat ke arah wanita itu tersirat kata-kata yang mendalam.

“Oh iya siapa namamu? saya lupa.”

“Yasmin tuan, atau terserah tuan mau memanggil saya, hantu atau monster juga boleh.”

Alvin terdiam mendengar ucapan Yasmin barusan, ada kesedihan dalam nada suara nya mungkin selama ini dia selalu mendapatkan perlakuan yang buruk.

“Tuan perlu sesuatu?” tanya Yasmin

“Tidak, apa kamu keberatan saya suruh duduk disana lama-lama?” tanya Alvin kesal

“Tidak sama sekali tuan, saya takut jika tuan berlama-lama dengan saya nanti bisa membuat Tuan mimpi buruk.”

“Nggak masalah dari pada tidur tanpa mimpi tidak menantang nama nya." dengan wajah yang dingin

“Maaf tuan saya kembali bekerja lagi.” ujar Yasmin karena sebenarnya iya sangat gelisah kalau lama-lama dalam ruangan tersebut.

Karena tidak ada jawaban dari sang bos, Yasmin berlalu pergi meninggalkan pak bos sendirian.

 ***

Sedangkan di rumah Tuan mahendra sedang terjadi konflik dengan Nyonya Elmira istrinya.

Kerna tuan Mahendra punya istri selain Nyonya Elmira.

Nyonya Elmira tidak menyangka bahwa suami nya mempunyai istri simpanan diluar sana.

Padahal sang suami sangat perhatian dan mereka berdua sangat serasi.

Hanya akhir-akhir ini mereka berdua sama-sama sibuk yang menyebabkan mereka kurang komunikasi.

Semua isi kamar sudah berantakan, barang-barang sudah berserak kemana-mana.

“Kamu mau kemana pa?” Teriak nyonya Elmira yang melihat suami nya menyusun pakaian kedalam koper

“Aku sudah tidak tahan lagi dirumah ini.” jawab sang suami dengan nada membentak

“Aku tau papa pasti mau pindah kerumah wanita ja**Ng yang tidak tau diri itu, papa tega mengkhianati pernikahan kita yang sudah lama terjalin. Hanya kerna wanita yang baru papa kenal.”

“Papa jahat." Nyonya Elmira nangis terisak-isak.

“Terserah kamu mau ngomong apa? sekarang ini kamu aku ceraikan. kamu tau kenapa aku tidak betah dirumah ini, kerna kamu terlalu sibuk dengan dirimu sendiri sehingga lupa peran sebagai seorang istri itu gimana.”

“Apa cerai? oke kalau mau papa begitu aku ikuti. Tapi ingat jangan pernah membawa apapun dari rumah ini, dan tuntutan harta Gono gini, karena aku tidak rela jika harta ku di nikmati wanita ja**Ng itu.” dengan wajah yang memerah

“Terserahlah aku tidak peduli dengan itu semua.” sambil keluar membawa koper dari rumah nya.

Selepas bertengkar dengan Suami nya, lalu nyonya Elmira mengambil handphone langsung mencari nama Alvin disana.

Telpon langsung tersambung dengan Alvin, Nyonya Elmira menceritakan semua nya apa yang terjadi sekarang ini.

Sedangkan Alvin di kantornya dengan hati yang panas dan kesal lalu iya ambil photo kedua orang tua nya . Pa...ma... kenapa kalian harus begini sie? apa tidak bisa diperbaiki lagi.

Kemana keluarga ku yang dulu sangat harmonis penuh canda dan tawa kini berubah menjadi neraka.

“akh…” teriakan Alvin dengan meninju dinding kantor nya

 ***

Sesampai rumah Adam melihat rumah dalam keadaan sepi.

Di Dalam kamar Adam mengambil handuk lalu beranjak ke dalam kamar mandi.

Tok...tok...tok....

Adam...Adam "panggil nya dengan keras."

Krieet.

Tidak lama muncul lah Adam dari balik pintu dengan rambut yang masih acak-acak belum sempat iya sisir.

“Ada apa ma? sambil iya pegang gagang pintu.”

“Mama mau bicara!”

“Bicara? nampak nya serius banget ma.”

Nyonya Elmira berjalan menuju sofa, kedua nya duduk bersebelahan.

“Adam papa pergi dari rumah.”

“Sesuai perkiraan ku karena waktu itu aku nggak sengaja melihat Papa bersama wanita lain.”

“Papamu sudah ceraikan mama, dia lebih memilih wanita jalang itu dari pada mama.”

“Jadi apa mau mama selanjutnya? belum tau mama sudah ikhlaskan papamu pergi.” dengan wajah dingin

“Sudah lah ma… aku mau istirahat dulu karena semalam banyak pasien masuk.”

Sedangkan kan nyonya Elmira bergegas melangkah pergi dari kamar Adam menuju kamar nya untuk berganti pakaian, hari ini dia mau pergi ke perusahaan, karena ada rapat para direksi pimpinan.

Sesampai di kantor dia langsung menuju ruang rapat.

Terlihat semua orang yang sudah berkumpul.

"Selamat siang semuanya."

Hari ini saya selaku pemilik perusahaan golden group akan mengumumkan hal penting, dia berhenti sejenak sambil narik nafas.

Mulai saat ini suami saya Mahendra wijaya sudah tidak menjabat sebagai Presdir di Perusahaan ini.

Dan akan digantikan oleh putra saya Alvin Addison wijaya yang mana dia menjadi CEO saat ini dan akan naik menjadi Presdir.

Terdengar suara riuh dalam ruangan, banyak yang menatap menelisik kemampuan seorang Alvin kerna dia masih sangat muda untuk menjadi seorang presdir.

“Maaf Bu Elmira...kami mau bertanya? kemana pak Mahendra kenapa dia tidak menjabat disini lagi.” tanya salah satu peserta rapat

“Sebenarnya nya ada masalah dalam keluarga kami, yang tidak bisa saya jelaskan kan disini kerna tidak berkaitan dengan perusahaan.” ucap nya dengan tegas

Saat rapat berlangsung, Alvin menatap satu persatu peserta, yang mana memiliki kemampuan yang tinggi dengan cara berbicaranya sangat sempurna.

Dan tatapan nya berhenti di salah satu peserta rapat yang sedang bersemangat presentasi hasil pencapaian di bulan ini.

Tampaknya aku harus merekrut dia jadi asisten ku, dan dia sangat cocok menempati posisi itu. Gumam nya

Setelah rapat selesai, semua orang bersalaman dengan Alvin satu persatu dengan memberikan ucapan selamat.

Tok... tok...tok....

“Masuk.” ujar Alvin

Mata Alvin melihat pria yang dihadapan nya yang bisa mencuri perhatian nya disaat rapat berlangsung.

“Pak Alvin memanggil saya?” tanyanya dengan wajah yang menunduk

“Silahkan duduk!” pintanya sambil menunjuk kursi yang di hadapan nya

“Terimakasih pak.” sambil menduduki bokong nya diatas kursi

“Siapa nama kamu?” tanya Alvin sambil memindai lelaki dihadapan nya

“Riko Pratama pak dari divisi keuangan.” jawab Riko

“Aku mau kamu jadi asisten ku,pinta Alvin tanpa basa -basi, dan saya ingin kamu mengatur semua jadwal dan mendampingimu kemanapun."

“Tapi kenapa saya pak yang bapak pilih? bukan nya dikantor ini banyak karyawan yang lebih baik dari saya pak.”

“Karena kamu cocok dengan jabatan itu, kamu bisa saya andalkan, pintar, tegas dan cekatan.”

"Terima Kasih pujian nya,”  tapi...

“Saya tidak mau menerima penolakan, kamu mengerti?” dengan wajah yang tegas dan datar.

“Gaji kamu naik tiga kali lipat dari gaji kamu yang sekarang ini, belum ditambah jadwal kamu menemani saya diluar.”

“Ba- baik pak." ujar nya dengan terbata

“Bagus...selamat bergabung mulai sekarang kamu resmi menjadi asisten pribadi ku, dicatat semua jadwal saya dan serahkan semua laporan perusahaan satu tahun terakhir ini.”

“Baik pak saya pamit dulu.” ujar Riko sambil berdiri dan melangkahkan pergi

“Riko! ingat apa tugasmu.”

Riko berbalik dan mengangguk, melanjutkan kembali langkah nya dan menghilang dibalik pintu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!