Rencana berhasil

Sebulan yang lalu semenjak kejadian malam itu, Alvin sangat membenci Bella.

Kerna kelicikan Bella iya terjerumus untuk kedua kali nya.

Sedangkan Bella sudah menyusun rencana baru untuk keluarga suami nya, dia yakin rencana Kali ini kan berhasil.

“Sayang…” Bella memanggil suaminya dan Alvin menoleh dingin ke arah nya

“Aku punya sesuatu untuk mu.”  ucap Bella dengan menyodorkan kotak kado kecil untuk sang suami, kening nya berkerut dan menerima kotak itu dengan muka datar.

“Apa ini?” dengan membolak-balik kotak tersebut

“Buka lah?” jawab Bella dengan wajah yang bahagia

Dengan hati-hati Alvin membuka kotak tersebut pita pun terlepas dari kotak itu, dengan penuh rasa penasaran alvin membuat kotak itu, dan saat kotak itu terbuka mata Alvin memicing kearah isi kotak tadi.

Sebuah benda kecil tipis terlihat dua garis merah di sana, serta beberapa kertas pemeriksaan dari dokter kandungan.

Alvin pun mengambil benda pipih tadi dan membaca kerta-kertas itu, mata Alvin melotot saat membaca isi dari kertas-kertas tersebut.

“Benarkah ini?” tanya alvin dan Bella mengangguk kepala nya dengan air mata bahagia, padahal air mata pura-pura.

“kamu hamil? bagaimana mungkin.” tanya nya sambil diatas kasur.

“Kamu lupa sayang... berapa kali kita main malam itu, aku sampai kewalahan lho.” dengan senyum terkekeh.

Alvin mendengus dengar perkataan Bella, entah mengapa mendengar Bella hamil iya tidak menyukai nya.

Hati nya tidak menerima kenapa benih itu harus tertanam didalam rahim wanita penipu dan liar, apa yang harus iya lakukan padahal dia berniat untuk menceraikan Bella.

Sedangkan Bella bergegas keluar kamar untuk memberitahu kepada mertuanya, Bahwa sekarang dia sudah hamil dan akan segera memberikan cucu.

“Ma...Mama!”teriak nya dengan mengendor pintu.

“Ada apa Bella?”

“Ma lihat ini... sambil menyodorkan bendah pipi itu kedepan mama mertua nya.”

“Kamu beneran hamil Bella?” disambut benda itu dari tangan Bella.

“Iya mah...itu kan sudah dua garis merah dan ini hasil pemeriksaan Dokter.” Bella menyodorkan kertas yang iya pegang.

“Alhamdulillah kamu hamil juga, bentar lagi aku punya cucu, sudah tidak sabar lagi menimang nya." terlihat raut kebahagiaan diwajah Nyonya Elmira

"Terimakasih sayang" dengan mengecup pipi kiri dan kanan Bella, mama sangat bahagia sudah diberikan seorang cucu.

“Tolong jaga cucu mama Bella, kamu jangan kecapekan.” nasehat Nyonya Elmira

“Iya ma pasti dong, ini kan yang kita tunggu-tunggu selama ini, aku janji akan merawat dia dengan sepenuh hati.” ucap Bella dengan senyuman bahagia

Hahaha nggak sia-sia aku menyewakan hotel, serta berhubungan intim dengan kekasih gelap nya, mas Andi memang menyelamatkan pernikahan ku.

Selamat datang kekayaan. Ia berbicara dalam hati

“Bella kalau kamu ada perlu apa? atau mau makan apa kamu bilang ke mama ya sayang, jangan buat cucu mama ngiler.”

“Oke mah.” dengan senyum lebar

Alvin turun dari tangga dipanggil oleh Nyonya Elmira.

“Terimakasih sayang sudah memberikan mama cucu.”

Tapi Alvin tidak menghiraukan omongan sang mama iya tetap melangkah keluar.

Sedangkan Riko sudah menunggu diluar.

Riko melihat sang bos dari kaca spion muka nya sangat frustasi.

“Kenapa pak? apakah perusahaan kita ada Masalah.”

Alvin mendengus “Bella hamil.’ ucap Alvin

“Alhamdulillah akhirnya nya bapak segera menjadi seorang ayah.”

“Cih... aku nggak Sudi punya anak dari dia.”

“Maksud bapak gimana? kan istri bapak hamil sekarang! bukan nya pasangan suami istri itu kalau mau mendapatkan seorang anak bahagia.”

“Diam kamu Riko." bentak Alvin

“Kamu nggak tau apa yang terjadi.”

Riko hanya fokus ke jalanan iya tidak ingin lagi menjawab atau bertanya dengan sang bos.

Aneh pak bos ini istri hamil kenapa marah-marah, tidak mau punya anak tapi buat nya ke enakan. Gumamnya

***

Di Lain tempat Andi kewalahan karena sejak tadi dia mual-mual dan muntah-muntah, kini tubuh Andi sangat lemah, ya kerna dia mengalami hamil simpatik, Bella sedang mengandung buah cinta mereka berdua.

akh brengsek gue tersiksa, andi kembali mual-mual.

hueekk ... hoeek.

Iya bergegas kekamar mandi memuntah kan isi perut nya tapi yang keluar hanya cairan kekuningan.

Gua harus hubungi bella, ucap Andi mengambil ponsel nya lalu menekan nomor bella untuk menghubungi nya.

namun setelah beberapa detik  hanya operator yang menjawab panggilan, tidak putus asa Andi menghubungi nomor sang kekasih tapi lagi dan lagi suara operator yang menjawab. Hingga sampai beberapa panggilan masih operator yang menjawab.

akh sial kemana lho Bella? disini gue tersiksa sedangkan elo enak-enakan.

Sedangkan handphone Bella sengaja dimatikan kerna dia tau Andi akan menelpon nya

dan benar saja baru diaktifkan nomor Andi sudah menelpon nya.

“Halo Andi!”  sapa nya.

Terdengar dengusan didalam sambungan itu.

“Bella kenapa kamu akhir-akhir ini tidak mau mengangkat telpon dari ku.”

“Aku sibuk.” Nawab Bella

“Aku sangat merindukan kan mu, ayolah kita bertemu.”

“Maaf sayang aku nggak bisa menemuimu lagi aku takut ada orang lain yang mengetahui hubungan kita.”

“Ala ...  itu hanya alasanmu saja kan atau jangan-jangan kamu sudah hamil, jadi aku tidak dibutuhkan lagi." ujar Andi

“Kalau aku hamil kamu harus nya ikut senang dong.”

“Maaf Bella bantuan ku tidak ada yang gratis aku sudah berubah pikiran.” Ucap Andi dengan nada tegas

“Maksud kamu apa? kamu akan membongkar apa yang sudah kita lakukan." dengan nada cemas

“Kalau mau rahasia kamu aman temui aku di hotel tempat kita biasa nya.”

“Habis itu aku nggak akan ganggu kehidupan kalian.”

Bajingan...Bella melempar hp ke bangku samping ia menyetir.

Setelah terakhir kali bertemu dengan Andi di hotel itu, Bella tidak pernah mendengar kabar lagi dari Andi iya tidak perna datang lagi.

Iya menjalankan kehamilan seperti biasa nya tanpa tekanan dari sang kekasih.

***

Tiga tahun berlalu kini anak Bella dan Andi sudah tumbuh besar yang ia beri nama Rayhan.

“Halo Rayhan sayang.” ucap Adam sambil menggendong anak itu

“Ma...mama.” teriak Adam

“Ada apa sih Dam!, teriak-teriak kamu kira mama ini tuli."

“kenapa mama marah-marah nanti tensi mama naik.” ucap Adam.

“Mama kesal Dam...sama Bella Masya iya dia nggak ada waktu untuk anak nya sendiri.”

“Sudah dong ma... lagian kan mama dulu ngebet banget mau punya cucu.”

“Sekarang sudah ada cucu malah ngomel-ngomel.”

Nyonya Elmira mendengus kesal.

“Tumben kamu hari ini pulang kerumah." Tanya Nyonya Elmira

“Aku mau pamit ma… ada tugas bersama teman-teman Dokter yang lain pergi ke kota Yogyakarta untuk melakukan penyuluhan kesehatan.”

“Berapa lama kamu disana Dam?”

“Kurang lebih tiga bulanan ma.”

“Baiklah... hati-hati kamu disana, jaga kesehatan jangan terlalu fokus kerja pikir juga kesehatan.”

“Iya ma... mama nggak usah takut aku kan Dokter”

“Emang Dokter ngk bisa sakit?” ujar Nyonya Elmira

heheheh “Bisa aja mama.”

“Rayhan sayang om mau pamit dulu ya.”sambil iaa mencium pipi anak itu.

Adam memperhatikan Rayhan di gendongan nya, kenapa anak ini tidak ada mirip sama sekali dengan kak Alvin

“Apa Kerna dia masih kecil.” gumam Adam dalam hati

Ma ... Adam pamit ya, dengan melangkah keluar rumah adam melajukan mobilnya ke arah rumah sakit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!