Pulang kampung

Alvin terbangun dengan kepala pusing. Dia kaget melihat dirinya tidak memakai sehelai benang pun di tubuhnya, dia bangun dengan sempoyongan untuk ke kamar mandi.

Lalu diambil nya handuk di belakang pintu, dibiarkan air dari shower mengguyur seluruh tubuh nya, dia mengingat-ingat apa yang telah terjadi padanya kenapa dia tidak memakai pakaian sehelai pun.

Oh iya aku baru ingat...perasaan kemarin malam aku janjian ketemu Amora dan teman -teman di tempat club malam, dan setelah itu apalagi yang terjadi? Tanya nya sendiri

Kenapa aku tiba-tiba sudah ada di kantor, kenapa tidak pulang kerumah! siapa yang mengantarkan aku kesini?  Amora atau Dani? lagi-lagi dia berpikir keras.

Dengan langkah yang masih sempoyongan Alvin menghampiri ranjang tempat tidur nya.

memunguti semua pakaian yang berserakan. Sejak kapan aku tidur tanpa busana perasaan dari dulu pun nggak bisa tidur tanpa busana kenapa malam ini berbeda.

Saat dia menarik selimut, astaga! dengan kening berkerut, mata nya melotot melihat darah di sprei.

Darah apa ini? apakah aku terluka? lalu diperiksa nya bagian tubuh mana yang terluka, tidak ada yang luka. Gumam nya

drttt drtt drtt

Ponsel Alvin berbunyi diatas meja dengan nama "Riko asisten."

“Halo Riko! ada apa?”

“Apa tuan mau pesan makanan atau minuman?” tanya Riko

“Nggak usah, nanti saya keluar cari sendiri.”

“Tapi pak...mobil bapak sama saya, karena semalam saya pulang menggunakan mobil bapak untuk mencari obat untuk bapak. Setelah setengah perjalanan mama saya telepon karena papa saya masuk rumah sakit, jadi saya nggak bisa kembali ke kantor lagi.

saya sudah menyuruh Yasmin untuk membuat kan susu panas untuk bapak.” ujar Riko

“Bukan nya kamu sudah saya suruh pulang setelah orang lain pulang?

lalu kenapa mobil sama kamu?

dan apa yang terjadi sama saya semalam Riko?” tanya Alvin.

“Astaga pak...bapak tidak ingat sedikitpun dengan kejadian semalam? bapak dalam pengaruh obat perangsang. Untung semalam saya tidak bapak perkosa, kalau semalam bapak khilaf hilang keperjakaan saya bapak ambil." ujar Riko sambil terkekeh

“Obat perangsang! suara Alvin tercekat

bukankah tadi malam saya di club malam lalu saya pulang diantar teman-teman saya.”

“Pak Alvin apa betul-betul lupa? bapak menelpon saya untuk datang ke clubs Casablanca, dan pas saya datang kesana bapak Sangat memprihatinkan. Saya saja hampir di noda.” ujar Riko lagi dengan kembali terkekeh

“Riko kamu jangan bercanda?” sentak nya

“Saya tidak bercanda pak... kalau tidak percaya tanya aja sama pak Doi dan Yasmin karyawan bapak karena kebetulan mereka belum pulang karena lembur.”

Alvin mengingat-ingat kejadian semalam ada suara tangisan wanita yang dibawah Kungkungan nya sedangkan dia mengingat-ingat wajah wanita itu tapi penglihatan nya buram.

“Apakah saya membawa wanita pulang ke sini?” Tanya nya dengan khawatir

“Tidak pak...satu-satu nya wanita yang berada disekitar bapak wanita yang mengakui kekasih anda di clubs itu dan satu nya Yasmin karyawan bapak.”

Ia lalu kembali melihat darah yang di sprei itu, apakah ini darah keperawanan wanita? apa aku sudah menodai seorang wanita?

Astaga tuhan...apa yang sudah saya lakukan. dengan tangan yang mengepal

bugh...bugh...bugh....

“Akhh sialan” tangan nya meninju tembok ruangan dikantor

“Pak...apa yang terjadi?" Tanya Riko diseberang sana."

sedangkan telepon sudah terputus.

Alvin meletakkan ponsel di meja nya, mata nya melihat darah yang ada di sprei.

Tidak mungkin aku menodai wanita itu!sedangkan Riko bilang dia mengantar minuman ke dalam ruangan ini, apa yang harus aku lakukan? bagaimana mana kalau semua orang tau. Terutama dengan mama apa yang harus aku jawab, aku bisa malu

lebih baik aku menodai Amora dia juga cantik dan keluarga terpandang sedangkan wanita itu!

akhhh apa yang harus aku lakukan." Alvin terduduk dengan lemas.

Aku harus bicara empat mata dengan wanita itu jangan sampai dia buka mulut ke orang-orang, aku akan memberikan berapapun uang yang dia mau.

Alvin melangkah ke meja kerja nya lalu iya menekan nomor telepon.

tunt tunt tunt.

“halo...Panggil Yasmin suruh dia naik ke atas Sekarang juga." Pinta Alvin

“Maaf tuan kemungkinan Yasmin tidak masuk hari ini.” Jawab Bu yati

Sambungan terputus.

Kenapa wanita itu tidak masuk bekerja hari ini?

berarti benar wanita semalam itu Yasmin. Astaga apa yang merasuki tubuh ku, sampai-sampai aku melampiaskan hasrat ku dengan seorang office girl, sedangkan wajah nya yang seperti itu.” Alvin mengeram dengan gusar

Ini pasti ulah Amora dan Dani ternyata mereka sudah merencanakan semua ini, dasar wanita tidak tahu malu. Sinis nya

Ia melangkah keluar ruangan untuk mencari sarapan pagi.

Apa yang akan aku katakan pada mama dan semua orang kalau aku sudah menodai seorang karyawan dengan jabatan office girl, akh ngapain aku pikirkan pokok nya aku harus berjumpa dengan wanita itu. Aku suruh dia tutup mulut dengan masalah ini.

lagian ngapain juga sudah malam masih di kantor ini.” Gumamnya

Ia duduk di sebuah restoran lalu ingatan itu kembali yang dimana dia melihat tubuh polos yang putih, payu**h nya yang montok, bentuk bibir nya bahkan terasa begitu manis.

Astaga aku bisa gila kenapa tubuh wanita itu yang ada dalam ingatan ku saat ini. Sentak nya dengan gusar

Alvin mengusap bibir nya seakan masih dirasakan bibir nya Yasmin yang lembut dan manis dalam lumatannya.

Pasti itu ciuman pertama nya! mana ada laki-laki yang mau mencium dengan wajah yang jelek itu, hanya Kerna aku nggak sadar aja sudah mencium nya dan menelusuri seluruh tubuh nya bahkan aku sudah mengambil keperawanan nya. Alvin bergumam dengan sendirinya

Sedangkan Alvin langsung menikmati sarapan pagi dengan lahap tanpa perduli dengan apa pun lagi, setelah sarapan pagi ia langsung melangkah ke kantor lagi.

Berapa jam berlalu dia melihat jam yang ada di tangannya sudah menunjukkan pukul 02.00 kemana wanita itu kenapa belum juga naik keruangan, jangan-jangan dia tidak masuk hari ini, oh iya aku langsung aja ke kontrakan nya kerna dia kan tinggal dekat sekitar rumah.

"Halo Riko, keruangan saya sekarang!?

“Baik pak.”

“Permisi pak ada yang perlu saya bantu?” tanya Riko

“Nggak ada, saya hanya ingin keluar sebentar kalau ada perlu apa-apa kamu hubungi saya.” ujar Alvin

“Baik pak.”

Alvin meninggalkan ruangan nya dia melangkah menuju parkiran untuk mengambil mobil, lalu ia mengendarai mobilnya melaju ke jalanan untuk pulang kerumah nya.

apa alasan saya untuk ke kontrakan nya Yasmin? nanti apa kata orang.

oh iya aku suruh bi Ina aja kerumah nya dengan pura-pura minta bantuan dan semoga mama nggak ada dirumah.

Mobil Alvin memasuki pekarangan rumah yang luas, iya segera turun dari mobil lalu mencari keberadaan bi Ina ART dirumah nya.

“Bi -bi Inah.” panggil nya

“Iya den, ada perlu apa?”

“Bibi kenal sama penghuni kontrakan yang diujung itu, panggil dia kemari bi suruh dia naik ke kamar saya karena saya ada perlu.”

“Maksud Aden neng Yasmin?" tanya bi Ina

“Iya bi kebetulan dia kerja juga di kantor, entah kenapa dia hari ini tidak masuk kerja.”

“Baik den.”

Dengan berjalan tergopoh-gopoh bi Ina sudah sampai depan pintu kontrakan Yasmin.

Tok...tok...tok....

Neng Yasmin ini bi Ina, apa Neng ada di dalam? kenapa tidak ada jawaban apa ada orang didalam atau neng Yasmin lagi pergi, gumamnya

Sedangkan tangan Bi Ina memegang gagang pintu, lho kok nggak dikunci, bi Ina langsung melangkah kedalam kontrakan itu. Dia melihat sekeliling kosong, lemari pakaian kosong.

Kanapa kontrakan ini kosong kemana neng Yasmin ya ? bi Ina berlalu pergi.

“Den ...Neng Yasmin nya sudah tidak ada dikontrakkan itu lagi bahkan semua pakaian nya sudah ngk ada lagi, kontrakan nya tidak dikunci.”

"Baiklah Bi, Terimakasih."

Sudah lah lagian dia sudah pergi, mungkin dia sadar diri dengan keadaan nya dan siapa diri nya, lagian dia tidak ada kekuasaan untuk menuntut ku, aku khilaf, kalau esok aku bertemu dengan nya aku akan minta maaf dan aku akan menggantikan dengan uang berapapun yang dia minta.

***

Sementara ditempat lain, Aku turun dari bus setelah melalui perjalanan yang memakan waktu dua belas jam ke kampung halaman nya.

dia sudah bertekad tidak akan kembali ke kota itu.

Mata Yasmin berkaca-kaca saat melihat rumah sederhana milik orang tua nya.

Assalamualaikum...

Tok...tok...tok....

Ibu...bibi...dengan suara yang lebih keras.

Seraut wajah yang sudah tidak muda lagi muncul dibalik pintu, menatap Yasmin dengan tidak percaya.

Bi Ida langsung menghamburkan ke pelukan sang bibi lalu iya melangkah menuju ke kamar ibu nya yang sedang terbaring.

ibu teriaknya sambil memeluk sang ibu nggak terasa air matanya menetes.

“Ya-yasmin!” ujar nya terbata

“Iya Bi ini yasmin, Yasmin pulang kesini rindu ibu dan bibi, mulai sekarang yasmin akan merawat ibu disini ya.” sambil tersenyum melihat ibu nya

“Yasmin ayo makan nak pasti kamu lapar kan, siap makan kamu baru istirahat ujar sang bibi sambil menggandeng tangan Yasmin di dapur.

Aku membuka tudung saji Yang dimeja makan,  "terimakasih bi ujar nya dengan mata berkaca-kaca."

Kalau kamu sudah makan, mandi dan beristirahatlah, besok pagi bibi mau mendengarkan cerita kamu gimana kehidupanmu saat di kota.

Aku hanya mengangguk dengan mengangkat piring bekas dia makan lalu mencuci nya dan ia bergegas kembali ke kamar untuk mandi dan beristirahat.

***

Pagi hari yasmin membuka mata nya, ingatan itu kembali lagi sambil iya membuang nafas nya dengan kasar, lalu iya bangkit dari ranjang tidur untuk keluar kamar nya.

Iya masuk kekamar ibu nya, sambil merawat ibu nya. “Oh iya Bu dimana bibik? kenapa rumah sudah sepi.” ujar Yasmin

“Pagi-pagi sekali bibi kamu sudah berpamitan untuk ke kebun, kata bibi mu kalau mau serapan sudah disiapkan nya diatas meja.”

“Baik Bu...Bu Yasmin rindu sekali dengan ibu.” ia mencium ibu nya

Setelah siang hari bibik dan Ponakan itu duduk di teras depan rumah sambil menikmati udara yang begitu sejuk karena di sana masih banyak pepohonan yang tumbuh.

“Oh iya nak bagaimana kehidupanmu selama di kota ,apakah menyenangkan? pasti disana menyenangkan, banyak mobil motor, gedung-gedung yang menjulang tinggi tidak seperti disini sepi." ujar bibik nya

Yasmin termenung dengan tatapan kosong iya mengingat kan semua kejadian yang menimpa nya.

“kenapa Yasmin? apa yang sedang kamu pikirkan, coba ceritakan sama bibi nak,jangan ada yang kamu sembunyikan nak.”

Air mata Yasmin jatuh tak bisa terbendung lagi, tangisan nya sangat memilukan.

“Aku...Aku sudah ternoda bi." Ratap Yasmin

“Apa maksudnya mu nak? tanya bibi tidak mengerti.”

Yasmin menceritakan apa yang terjadi dengan bosnya di tempat bekerja tak ada yang dilewatkan sedikit pun.

Bi Ida sambil menarik nafas panjang serta memeluk tubuh yasmin. “Yang sabar nak semoga dibalik kejadian ini ada hikmah nya.”

“Bi bagaimana kalau yasmin hamil, apa kata orang disekitar sini aku hamil tanpa suami hiks hiks hiks sambil menangis.”

“Jangan khawatir nak lagian rumah kita jauh dari penduduk mana pun, dan jika kamu hamil itu anugerah untuk kamu Karena Allah sudah percaya menitipkan seorang anak. Banyak diluaran sana yang menginginkan kan anak bahkan menghabiskan kan uang tapi mereka belum dikasih kepercayaan oleh Allah.”

"Terimakasih bi."

Sedangkan percakapan mereka berdua didengar oleh sang ibu, Ibuku  merasakan sesak nafas yang begitu sakit dan badan nya terjatuh ke lantai.

Brukk

“Apa itu bi?” mereka berdua bergegas masuk kedalam rumah iya melihat ibu nya dikamar sudah terjatuh.

“Ibu apa yang terjadi?” Aku sambil menangis  melihat ibu nya yang sudah tidak berdaya lagi, ibuku menggenggam tangan untuk mengucapkan sesuatu.

Nak begitu malang nasib mu, maafkan ibu nak dengan menutup matanya.

Ibu...ibu...ibu....

Aku berteriak histeris saat melihat nafas ibuki sudah tidak ada.

ibu maafkan Aku yang belum bisa membuat ibu bahagia.

“Sudah lah Yasmin ikhlaskan kepergian ibu mu nak, ibumu sudah sehat sekarang dia tidak merasakan sakit lagi.

kamu tidak sendirian nak, masih ada bibi.”

Jenazah ibu Yasmin sudah siap dimandikan dan akan dikuburkan di tempat yang terakhir dengan bantuan masyarakat setempat.

Ya Allah apakah aku tidak pantas untuk mendapatkan kebahagiaan? hidup ku miskin, engkau berikan aku wajah yang jelek ini dan mahkota ku sudah direnggut oleh laki-laki itu, ambil saja nyawa ku sekarang aku ingin ikut ibu ku. "sambil menangis terisak-isak.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!