Hari yang menyebalkan

Aku bergegas membuat kopi lalu mengantar kan ke dalam ruangan CEO.

Seperti biasa Aku sangat gugup masuk ke dalam ruangan itu, Semoga hari ini hari yang baik lagi untuk ku. cicit yasmin dalam hati

Tok...tok...tok…

"Selamat pagi tuan."

Dengan wajah menunduk Aku pelan-pelan meletakkan gelas kopi di meja dan berniat berpamitan untuk segera keluar dari ruangan tersebut yang tiba-tiba terasa horor.

"Siapa namamu? Kamu karyawan baru disini kan?” Tanya Alvin

“Iya tuan, nama saya yasmin.”

“Berapa usiamu?” Alvin ikut menunduk karena mau melihat wajah perempuan di hadapannya itu

"20 tahun tuan."

“Kenapa kamu menunduk terus dan tidak melepaskan masker mu, bagaimana bisa karyawan yang tidak sopan seperti kamu berhadapan dengan saya.”

Aku tersenyum getir atas perkataan dan perlakuan Sang bos di hadapan nya, namun gimana lagi dia harus bertahan meskipun ada orang yang takut melihat wajah nya dan nya asal dia tetap bekerja.

“Buka maskernya sekarang juga!” Sentak nya

Dengan berat hati Aku membuka masker nya lalu melirik ke arah Sang bos.

“Wa-wajahmu kenapa?” Tanya nya terbata dan dan mundur sedikit menjauh.

Aku hanya tersenyum, tak merasa lagi sakit hati dengan tatapan seperti itu, dia sudah kebal dengan cacian dan hinaan.

"Maafkan saya tuan" Sambil menundukkan Wajah nya kembali.

"Lanjutkan pekerjaanmu!"

Perintah nya yang langsung membuang muka dari Yasmin.

Aku kembali lagi ke pantry iya melanjutkan pekerjaan yang lainnya.

Hari ini sangat menyebalkan pantas saja Bu Yati bilang dia sangat horor.

"Yasmin!"

“Kamu ngapain?” Tanya Bu yati

“Lagi bersihkan ini Bu." cicit Yasmin

“Kamu sangat rajin Yasmin, dan kopi mu pasti enak kerna pak bos nggak ada komplain tuh.”

“Akh biasa Bu.” ujar Yasmin

“Oh iya kamu sudah ketemu kan dengan pak bos kita?" Bu yati menatap wajah Yasmin

"Pak bos?” Dahi Yasmin mengernyit, apakah yang dimaksud oleh Bu Yati itu lelaki yang tadi. gumamnya.

"Su-sudah Bu."

“Oh iya Yasmin kalau bisa apa yang dibilang sama pak bos jangan kamu masukin hati ya, karena orangnya memang begitu seluruh kantor ini mana ada berani sama pak bos kita.

“Jangankan ngomong, menatap muka nya aja nggak ada yang berani.”

Hahahaha tawa gelak keluar dari Bu Yati, bu Yati langsung nutup mulut nya.

“Yasmin boleh aku nanya?

Gimana kamu bisa sampai kota ini.” sambil menatap muka nya dengan penuh kasih sayang kerna umur Yasmin nampak nya tidak jauh dari umur anak nya.

“Aku terlahir dari keluarga yang miskin Bu, ayahku meninggal dan ibuku lumpuh hanya bisa berbaring diatas kasur beliau dirawat oleh bibi saya.

Di kampung pun pekerjaan tidak ada sama sekali apalagi saya hanya lulusan SMK.

mau buka usaha modal saya nggak ada, jadi saya memutuskan untuk aduh Nasib ke kota agar bisa membantu keluarga saya.

Bu Yati hanya mengangguk.

cukup kagum dengan tekad dan semangat gadis yang di hadapan nya, meskipun umur masih muda tidak membuat ia patah semangat.

Karena keasyikan ngobrol nggak kerasa waktu istirahat sudah tiba.

“Ayo Bu kita makan dan beristirahat dulu.” ujar Yasmin kepada Bu Yati

“Duluan aja kamu nak, ibu masih kenyang.”

Aku bergerak ke meja makan sendirian kerna jam istirahat orang kantor pada makan di kantin, hanya aku lah yang suka makan di pantry sendirian karena ia ingin menghemat biaya hidup dia selama di kota.

Selesai makan aku dipanggil salah satu karyawan kantor untuk pergi fotocopy.

Saat aku mau keluar melihat pak bos keluar juga dari mobil

aku Langsung buruh-buruh untuk bersembunyi seperti dikejar hantu aja.

Karena sebisa mungkin dia nggak mau berurusan dengan pak bos nya kecuali keadaan terjepit.

Sesampai tempat fotocopy Aku memberikan apa yang mau di fotocopy nya, sambil menunggu dan mata nya celingukan kesana kemari cari warung untuk beli minuman karena haus mondar mandir akhir nya dia dapatkan minuman yang dingin menyegarkan tenggorokan yang kering.

Aku beranjak dari tempat duduk lalu mengambil kertas-kertas yang sudah iya fotocopy kan dan segera  mengantar kepada karyawan yang di kantor.

Aku membereskan pekerjaannya sebelum waktu nya pulang.

Akhirnya beres juga.

Tak terasa waktu pulang telah tiba Aku mengambil tas nya dilemari khusus karyawan lalu bergegas untuk pulang.

Sesampai dirumah aku langsung bergegas kekamar mandi. Akhhh segar nya.

Lalu mengering kan rambut nya dan bercermin melihat wajah nya yang sudah tiga belas tahun selalu bersama nya. Dia merasa miris dan percaya diri hilang, apalagi kalau ada orang lain yang melihat wajah nya  selalu merasa jijik.

Namun tidak sedikitpun aku menyalahkan mereka yang merasa jijik dan bergunjing diri nya karena punya wajah yang sangat menakutkan, bukan kah kenyataannya begitu.

Lalu kenapa aku harus malu semoga kesabaran aku seluas samudra dan semua omongan orang aku anggap masuk telinga kanan keluar telinga kiri.

aku mendekati lemari untuk mencari buku harian tempat dia menceritakan keluh kesah dalam menjalankan hidup yang penuh dengan sandiwara.

"Dear diary"

Aku sangat bahagia dipertemukan dengan orang-orang yang baik, mereka tidak pernah memperdulikan masker di wajah ini, dan aku selalu berdoa agar mereka dimudahkan rezeki dan dipanjangkan umur nya.

Terutama buat yang lagi baca Aamiin

Tapi diary,  hari ini sangat menyebalkan karena aku berjumpa dengan pak bos yang horor banget apalagi dengan tatapan nya yang begitu dingin. awas aja yah kalau jatuh cinta sama ku. khayal Yasmin

Akhhh aku ni apa-apaan si masak ia seorang pangeran mau dengan si buruk ini kecuali di negeri dongeng.

jam berapa sekarang ya?

kenapa mata ku sudah mulai berat ni, sedangkan pena masih ditangan.

***

"Di pagi hari".

kring...kring...kring....

Yasmin mengerakkan kesana kemari tangan dan badan nya setelah itu bergegas untuk bangkit dari kasur nya untuk siap-siap berangkat bekerja.

Setelah membuka jendela di pagi hari.

Wah udara nya sejuk juga, walaupun lebih sejuk di kampung. sambil tersenyum

Bunyi burung terdengar oleh Yasmin, wah ada burung disana rupanya nya.

Hey… burung kamu hari ini begitu bahagia, teriak Yasmin ke arah burung itu.

Semoga hari ini aku bekerja dengan baik, aku nggak sabar lagi nunggu gajian sambil menutup mulut.

Kerja pun baru masak iya sudah mikir gajian.

Oh iya, lebih baik aku bergegas untuk mandi biar nggak kesiangan tau sendiri kan jalanan macet banget.

Dengan buruh-buruh aku mandi dan berganti pakaian kerja, lalu beli roti di warung depan gang kontrakan biar bisa makan pas sampai ke kantor.

Di Halte seperti biasa nya aku menunggu angkutan umum, dari jauh sudah nampak ada angkutan umum yang mau lewat.

"pak!"

Sambil memainkan jempol nya dan ia langsung melangkah dalam angkutan umum yang sudah banyak orang nya juga .

sambil duduk dengan tenang serta melihat pemandangan kota yang begitu indah dan ramai, dengan mobil motor yang beragam.

Tidak terasa iya sudah dekat dengan kantor..

"Pak stop sini."

“Terimakasih pak.” cicitnya nya

“Sama-sama neng.”

aku bergegas masuk kedalam kantor dan langsung menuju loker, diambil nya roti untuk sarapan pagi biar bisa menghadapi kehidupan dengan kuat hehehehe.

Sarapan nya sudah dan sekarang aku harus cepat-cepat bersih-bersih, dan menyelesaikan semua pekerjaan ku hari ini.

Terpopuler

Comments

Aki

Aki

Ini salah satu cerita terbaik yang pernah aku baca, mantap! 👌

2024-01-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!