Setelah 1 tahun berlalu, Alvin sudah melupakan masa lalu nya dan mimpi itu.
Alvin memutuskan menikah dengan anak dari teman mama nya yaitu bella.
Bella gadis yang cantik, cerdas, perhatian dan sopan selama ia bersama dalam satu tahun ini.
Dekorasi mewah dengan taburan bunga menghiasi sebuah rumah yang akan menjadi tempat berlangsung nya pernikahan.
Di Dalam kamar yang dipenuhi bunga-bunga segar, Bella memantulkan diri nya di depan cermin dengan balutan gaun berwarna putih membalut tubuh nya, jantung nya berdegup kencang karena sebentar lagi akan menikah dengan sang pujaan hati nya akan dilaksanakan.
Seulas senyum selalu tersungging di bibirnya, memancarkan kecantikan yang alami, membuat siapa saja melihat nya akan terpesona.
Gaun putih berenda dengan ekor panjang begitu pas di tubuh nya ,ditambah mahkota kecil di atas kepala nya.
Terdengar suara pintu yang terbuka.
“Bella… ayo keluar!” ajak nyonya Areta wanita paruh baya itu menyunggingkan senyuman nya. Ia ikut bahagia karena hari ini pernikahan sang putri semata wayangnya.
“Apakah rombongan mas Alvin sudah datang ma?” tanya bella dengan senyuman yang mengembang yang terpancar dari wajah nya, terlihat jelas menampakkan kebahagiaan.
“Nampak nya rombongannya sudah datang." sahut Areta sambil melihat Bella di pantulan cermin
Bella menganggukkan kepala nya, menghela nafas dengan pelan lalu berdiri.
“Kamu sangat cantik hari ini, selamat pernikahan mu yang bentar lagi akan berlangsung." ujar Areta sambil mencium pipi kiri dan kanan putri nya
Bella berjalan menuruni anak tangga sambil menggandeng lengan Areta, diruang tamu saat ini sudah banyak undangan yang datang.
Acara akad nikah nya berlangsung dengan baik terlihat Alvin dan Bella yang menyalami satu persatu tamu.
“Selamat ya kakak semoga pernikahan kakak langgeng dan bahagia." Ucap Adam sambil memeluk sang kakak.
"Terimakasih.” Sahut alvin dengan wajah datar seperti biasa
“Mama harap kalian bisa memberikan cucu secepatnya, mama tidak mau kalah lo dengan teman-teman mama yang selalu menceritakan kelucuan cucu-cucu mereka.” ujar Elmira dengan wajah yang merenggut
“Ya sayang kabulkan permintaan mama! mata nya mengarahkan ke Bella.”
“Iya ma...Bella akan mengabulkan permintaan mama.” Sambil ia menunduk
“Itu papa ma …” tunjuk Adam ke arah pintu masuk
Hati Bu Elmira bergemuruh melihat mantan suami nya dengan wanita disampingnya, yang sederhana serta anak kecil yang dalam gendongan nya.
“Alvin selamat ya nak, semoga kamu bahagia dengan pernikahanmu ini ucap pak Mahendra
Oh iya kenalkan dia ibu Ayu istri papa dan ini adik mu nama nya Risa.
Maaf papa nggak membawa kado untuk mu, hanya doa dan restu yang papah berikan.
Alvin malas melihat papa nya, namun iya kasihan melihat wajah papa nya itu sudah nampak semakin tua dan tidak terurus, penampilan nya yang sederhana jauh dari waktu iya masih tinggal sama-sama, namun ada kebahagiaan terpancar dari mata papa nya.
“Terima Kasih pa.” sahut alvin
“Adam semoga kamu cepat menyusul Alvin, tunggu apa lagi umur sudah cukup, karir kamu sebagai Dokter sudah bisa untuk menghidupi keluarga kecilmu.” ucap pak Mahendra sambil menepuk pundak sang Putra
“Elmira... semoga kamu bahagia bersama anak dan menantu mu, aku minta maaf atas kesalahan ku.”
“Saya minta maaf Bu Elmira atas kesalahan kami, dengan menyodorkan tangan nya ke arah nyonya Elmira.”
Nyonya Elmira mengabaikan tangan Ayu istri pak Mahendra.
“Kami permisi.” ucap pak Mahendra dan istri ny berlalu.m
"Ma..." nampak nya papa sangat bahagia dengan keluarga nya yang sekarang ini.
“Cih mana mungkin bahagia, menikah dengan selingkuhan, sama -sama penghianat.” dengus Nyonya Elmira.
Sedangkan Adam tidak menghiraukan kan perkataan mama nya, bagaimanapun pak Mahendra adalah papanyaa dan keluarga papa nya Juga keluarga dia.
Resepsi pernikahan yang baru saja selesai digelar, tubuh nya cukup lelah setelah berdiri tanpa duduk, sebenarnya nya dia hendak pergi tapi tidak enak dengan permintaan Antonio yang meminta nya untuk tetap tinggal.
Alvin memutuskan tetap tinggal di rumah itu sampai besok pagi, tak ada salah nya iya istirahat di dalam kamar pengantin yang bertaburan bunga-bunga berbentuk hati.
Sayup-sayup Alvin mendengar gemericik suara air dari arah kamar mandi, pasti itu Bella membersihkan diri.
Terlihat Bella sudah mengunakan lingerie nya, menghampiri ke arah Alvin yang sudah berbaris di kasur.
Mata Alvin melihat kearah Bella terlihat jelas lekukan tubuh dan kedua belahan dada Bella nampak terpampang jelas Di Mata Alvin.
"Sayang... ini kan malam pertama kita kamu kenapa kamu dingin begitu si.” dengan wajah nya menggoda
Alvin langsung menarik tubuh Bella iya melumat bibir manis milik Bella, ini kan yang kamu mau.
Sedangkan Bella meraba-raba tubuh Alvin dan melepaskan kancing bajunya satu persatu.
Alvin melepaskan baju di tubuh Bella kini hanya tertinggal celana dalam dan bra, iya mengangkat tubuh Bella dan merebahkan kan nya dikasur.
Alvin membuka penutup gunung kembar milik sang istri iya langsung mengecup dan menggigit nya sehingga meninggalkan jejak merah. Sedangkan bella sangat agresif karena mendapatkan kan perlakuan intim dari sang suami. Kedua nya sudah dalam keadaan polos tanpa busana, yang membuat hasrat Alvin bergejolak.
Alvin tertegun saat iya mulai melakukan penyatuan iya merasakan dengan muda nya memasukan junior nya kedalam punya Bella, memori nya teringat kembali saat iya menerobos pertahanan milik karyawan berwajah jelek itu sangat sulit bahkan sampai tiga kali baru bisa masuk, tapi kenapa dengan Bella?
“Sayang kenapa kamu diam?” melihat Alvin diatas tubuh nya saat iya sedang melakukan penyatuan.
“Kamu tidak…?”
“Ya aku memang tidak virgin lagi, apa masalah bagimu? aku pikir di zaman sekarang ini hal yang lumrah, dan kamu pasti sudah pernah melakukan ini juga kan? tidak usah munafik pungkas Bella dengan cepat.”
“Maaf Bella aku bukan laki-laki yang ada dalam pikiranmu.
“Aku tidak pernah terjerumus dalam seks bebas.”
“Kenapa kamu sudah tidak virgin lagi?
apa kamu di nodai atau...?” kalimat dari Alvin menggantung.
“Maafkan aku sayang,!dengan air mata sudah keluar dari mata nya, sebenarnya aku dulu dijebak oleh laki-laki yang tidak aku kenal. Aku pernah ke club' malam untuk menghilangkan rasa bosan bersama teman-teman ku.”
“Disaat aku banyak minum aku lupa, setelah aku terbangun sudah berada kamar hotel tanpa busana sehelai pun setelah itu aku tidak mengingat kejadian malang itu.” ujar Bella dengan berbohong
Sedangkan Alvin tidak begitu percaya dengan omongan yang keluar dari mulut Bella.
Walaupun Alvin tidak berpengalaman tapi ia bisa merasakan orang yang sudah pengalaman dan belum.
Dari permainan yang Bella berikan ke Alvin tadi, nampak nya Bella begitu agresif dan liar sehingga tidak malu-malu untuk berhubungan intim.
dari sana bisa dilihat dia bukan dinodai tapi sudah terbiasa. Gumam Alvin dalam hati nya dengan rasa kecewa
“Maafkan aku.” cicit Bella
“Seandainya kamu jujur sebelum kita menikah mungkin aku bisa menerima nya." ujar Alvin dengan nada kecewa
Alvin menatap langit-langit kamar mata nya Merawang mengingat masa lalu yang sempat iya lupakan.
Apakah ini karma untuk ku, dulu aku menodai seorang gadis dan aku yang merenggut keperawanan nya dengan paksa.
Sedangkan aku sekarang menikah dengan wanita yang sudah pernah dijamah oleh laki-laki lain.
Alvin menghadapkan punggung belakang nya dari Bella lalu ia mencoba memejamkan mata nya.
***
Sejak malam pertama yang mengecewakan Alvin selalu menghindar dari Bella, meski mereka tidur satu ranjang tapi mereka tidak pernah lagi melakukan hubungan intim, berbagai macam Bella membuat Alvin tergoda namun Alvin menghindari terus.
Siang itu Bella menemui ayah nya di kantor.
“Pah... Alvin tidak mau menyentuhku lagi hanya aku tidak virgin lagi, bagaimana aku hamil kalau dia tidak mau menyentuhku. Bisa-bisanya aku diceraikan,
usaha kita akan sia-sia untuk merebut harga Bu Elmira dan Alvin."
“Aku nggak mau usaha ku yang selama ini sia -sia pa.” ujar Bella dengan wajah masam
“Kamu itu bodoh Bella!”
Kalau suami kamu tidak mau tidur denganmu secara sadar, kamu lakukan dengan cara licik. Nampak nya otakmu tidak bekerja dengan baik." ujar sang papa mengejek nya
“Maksud papa apa?” tanya Bella dengan penasaran
“Tinggal kamu masukan obat perangsang dosis tinggi kedalam minuman suami mu, pasti dia kan menyentuhmu dengan buas.”
“Betul juga apa kata papa, kenapa aku tidak kepikiran." cicit Bella dengan senyuman miring
Bella keluar dari perusahaan papa nya dengan wajah berseri-seri.
malam ini aku bisa memiliki tubuhmu lagi suami ku. Bella tersenyum licik
Malam nya Bella sudah mempersiapkan semuanya dengan rapi, iya mendengar suara mobil yang memasuki pekarangan rumah, di intip nya dari pintu kamar sang suami keluar dari mobil.
“Sayang...kenapa kamu baru pulang jam segini?” dengan bergelayut manja di tangan sang suami.
“Maaf Bella aku capek dan ingin beristirahat.”
“Baiklah ini minuman untukmu.” Bella menyodorkan gelas yang sudah dicampur dengan obat perangsang.
“Alvin mengambil gelas itu langsung diminum nya dengan habis tanpa tersisa.”
Berapa menit ia merasakan panas, sedangkan suhu AC sudah tinggi.
Bella melihat obat nya sudah beraksi dia mendekati Alvin dengan manja, “sayang kamu kenapa? apa kamu sakit?”
Sedangkan Alvin mengerjap mata nya yang mulai gelap, dan suhu tubuh nya begitu panas.
Tangan Bella mengelus-elus paha Alvin hingga menyentuh ke juniornya, Alvin merasakan gairah dengan sentuhan dari Bella.
Dengan cepat bella melepas kan celana dan baju Alvin, sedangkan dia sudah polos tanpa busana, iya beralih ke selangkangannya Alvin di nikmati nya junior Alvi, Alvin merasakan hasrat nya semakin tinggi.
Ia beralih mengambil tubuh Bella, kini Alvin yang bermain di tubuh Bella dengan ganas, hingga meninggal kan jejak merah di bagian leher dan dada bella.
Bella merasakan kenikmatan yang luar biasa malam ini, iya bisa memiliki tubuh suaminya secara utuh walaupun dengan cara licik.
Alvin dan Bella menyatu untuk yang ke dua kali, iya merasakan pelepasan sudah di ubun-ubun, dan dia bergulir tidur disamping Bella.
Bella tersenyum melihat wajah suami nya yang tampan yang sudah tertidur pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments