Tugas

men temen hari ini aku update 3 bab sesuai dengan janjiku. Nah, karena ini novel baru jadi aku butuh dukungan di like sama di komen jadi gas like gas komen ya

Naina keluar dari yayasan, wanita cantik itu berjalan dengan langkah yang sangat pelan. Jangan ditanyakan betapa patahnya hati Naina sekarang, yang pasti hatinya benar-benar patah.

"Dad, haruskah kau melakukan sejauh ini padaku?" Naina bergumam pelan, wanita cantik itu menghentikan sejenak langkahnya karena dia merasa tidak bisa menopang tubuhnya.

Sekarang dia harus meninggalkan kota ini, kota yang sudah sangat nyaman dia tempati walaupun kota ini juga memberikan luka yang teramat hebat untuknya. Bukan hanya itu saja, dia juga harus meninggalkan ibunya.

Setelah cukup lama terdiam, Naina pun kembali melanjutkan langkahnya. Wanita cantik itu memutuskan untuk pergi ke rumah sakit jiwa sekalian pamit pada ibunya, untuk hari ini saja Naina akan terima Jika dia diamuk oleh ibunya Sebab Dia hanya ingin memeluk Regina sebelum dia pergi dan tidak tahu kapan akan kembali.

Dan sekarang di sinilah Naina berada, di depan rumah sakit jiwa. Wanita itu pun langsung masuk kedalam rumah sakit jiwa, dia akan meminta izin pada perawat untuk menghampiri Regina.

Naina berusaha menegarkan hatinya, ketika sudah berada di taman di mana sang Ibu sedang duduk. Dia tahu ketika dia menghampiri ibunya, ibunya pasti akan mengamuk.

Setelah bisa menguasai diri, Naina langsung berjalan, degupan jantungnya terasa sangat kencang ketika dia masuk ke dalam area taman. Beberapa kali dia ingin mundur, karena dia membayangkan bagaimana nyerinya jika ibunya mengamuk. Tapi,  Ini hari terakhir dia di kota ini,  dan dia tidak mau menyia-nyiakan waktu.

Naina mendudukkan diri di sebelah Regina, tapi  sepertinya Regina belum menyadari kehadiran Naina karena sedari tadi wanita itu sibuk mengelus rambut boneka yang dia anggap sebagai bayinya.

”Mo-Mommy!” Panggil Naina dengan bibir bergetar.

Dan seperti tadi, Regina masih belum menyadari kehadirannya,  walaupun Naina sudah berbicara. Hingga pada akhirnya Naina mengelus bahu ibunya, dan kali ini Regina menoleh. Ketika Regina melihat ke arahnya Naina memejamkan mata, takut ibunya mengamuk. 

Namun sepersekian detik, Naina kembali membuka matanya, kala tidak ada pergerakan dari ibunya. Dan ketika dia membuka mata Regina sedang melihat ke arahnya, menatap Naina dengan lekat. Hingga kini tatapan kedua ibu dan anak itu saling mengunci.

“Mommy!" Panggil Naina, yang memberanikan diri memanggil ibunya. Sepertinya kali ini Regina tidak berniat mengamuk, dia malah menatap Naina, terlihat jelas bahwa tatapannya di penuhi dengan kerinduan.

“pergi dari sini, Jika kau terus di sini dia akan melukaimu." Hanya  Itu yang Regina katakan, sepertinya dalam benak Regina dia ingin Naina pergi agar Mario tidak melukai Naina.

“Aku akan pergi,” jawab Naina, jika Naina menjawab dia  tidak akan pergi atau menjawab hal lain, Regina pasti akan mengamuk.

Helaan nafas  terlihat dari wajah cantik Regina ketika Naina mengatakan  akan pergi, kemudian Regina langsung melihat ke arah bawah, lalu  mengelus rambut boneka yang sedang dia pegang.

Dan sedetik kemudian, Naina sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, wanita itu beringsut maju kemudian dia langsung memeluk Regina dari samping, pada akhirnya tangis Naina pun pecah. Wanita  itu menangis sejadi-jadinya, untuk pertama kalinya lagi setelah bertahun-tahun dia bisa memeluk ibunya.

Tidak ada respon dari Regina, dia tetap mengelus rambut boneka yang sedang dia pegang. Namun mata Regina berkaca-kaca, Dia seolah mengerti rasa sakit yang dirasakan oleh putrinya.

***

Naina melepaskan pelukannya dari sang ibu, kemudian dia langsung melepaskan jaketnya lalu  menyematkannya pada tubuh ibunya. Rasanya, begitu berat untuk meninggalkan ibunya, tapi dia harus segera pergi untuk  berkemas dan mengurus semuanya.

“Mommy, aku pulang. Aku tidak tahu kapan akan kembali ke sini karena aku akan segera pergi jauh. Tapi,  Jangan khawatir jika  ada waktu senggang, aku akan menjenguk Mommy," ucap Naina setelah menyematkan pakaian ke bahu ibunya dan seperti biasa Regina tidak  menjawab.

Dengan hati yang luar biasa pedih. Naina berbalik kemudian dia berjalan  sambil menangis sesegukan. Dan ketika Naina pergi, barulah Regina menoleh, wanita itu menatap putrinya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Beberapa hari kemudian

Tubuh Naina diam mematung ketika melihat sebuah  bangunan di depannya, saat ini dia sedang berada di rumah yang akan menjadi tempatnya bekerja. Kejanggalan bukan hanya terlihat di rumah yang ada di depannya, tapi  juga sepanjang perjalanan Naina merasa aneh dan merinding.

Bagaimana tidak, sepanjang perjalanan Naina tidak menemukan pemukiman rumah ataupun tanda-tanda kehidupan. Jalan  yang dilalui oleh travel  yang mengangtarnya hanya melewati jurang dan hutan, Naina  tahu kota ini berada di pelosok, tapi Naina tidak tahu bahwa akan separah ini.

Dan sekarang dia dibuat tercengang lagi, dengan rumah yang akan menjadi tempatnya bekerja. Rumah itu bukan rumah kecil tapi mirip seperti kastil di zaman dulu dan dari luar terlihat sangat mengerikan.

Tak lama lamun Naina buyar ketika mendengar suara gerbang terbuka, hingga Naina mundur satu langkah bersiap untuk berlari karena takut orang yang membuka gerbang adalah orang aneh. Namun tak lama, Naina menghentikan  gerakannya,  ketika melihat yang membuka gerbang sesosok lelaki tampan berpakaian formal, layaknya seorang pegawai.

“Kau yang diutus oleh yayasan?” tanya lelaki tersebut hingga Naina mengangguk dengan ragu.

“Silakan masuk dan ikuti aku.”

Setelah itu Naina pun langsung menggeret kopernya untuk masuk ke area dalam, ketika berada di dalam rumah yang menyerupai kastil tersebut,  Naina cukup  tercengang karena isi di dalam kastil itu sangat jauh berbeda dengan di luar.

Jika di luar tampak menyeramkan, Tapi saat masuk dalam semua tampak terlihat nyaman  dekorasi begitu indah. Jika dari luar terlihat seperti kastil tidak berpenghuni. Tapi, ternyata saat berada di dalam banyak sekali orang yang memakai seragam pelayan.

“Ayo ikuti aku,” ucap Gavin  yang tadi menjemput Naina, yang juga pengatur semua yang ada di kastil itu. Hingga Naina tersadar wanita cantik itu pun langsung mengikuti langkah Gavin.

Setelah masuk ke ruangan Gavin, Naina mendudukkan diri di sofa. Sedangkan Gavin mengambil kontrak kerja Naina

“apa sebelumnya kau sudah diberitahu tugasmu di sini apa?” tanya Gavin dengan cepat Naina menggeleng.

“Aku hanya diberitahu bahwa aku akan mengurus anak kecil," jawab Naina, hingga Gavin  mengangguk-anggukkan kepalanya.

“Ya, tugasmu memang mengurus anak kecil, tapi  ada satu hal yang harus kau patuhi di rumah ini.”

Tiba-tiba jantung Naina berdetak dua kali lebih cepat, Kenapa perasaannya mendadak tidak enak.

“gajimu akan lebih besar daripada yang tertera di kontrak, tentu saja sebanding dengan apa yang kau harus lakukan di sini. Jadi jika kau ingin mundur, mundur sekarang karena jika kau sudah  tanda tangan dikontrak kau tidak bisa mundur."

***

Mendengar  ucapan Gavin barusan,  tiba-tiba Naina bergidik. Ucapan Gavin bagai ultimatum, di  satu sisi lain dia takut untuk melanjutkan pekerjaannya. Tapi, di sisi lain juga dia tidak mungkin mundur sebab setelah ini dia tidak tahu harus ke mana. Jika Dia memutuskan mundur  pun, dia bingung harus pulang memakai Apa karena jelas-jelas tidak ada kendaraan umum di sekitar sini.

“Kau tidak akan melakukan hal berat, tugasmu hanya benar-benar mengasuh, hanya saja ada hal yang harus kau patuhi di rumah ini." Gavin kembali berbicara seolah mengerti dengan  ketakutan Naina.

Scroll gengs.

Terpopuler

Comments

Fenty Dhani

Fenty Dhani

bersabarlah...terima saja...siapa tau pekerjaan ini menjadikan hidupmu lebih baik lagi

2024-03-15

1

Dwi MaRITA

Dwi MaRITA

syantai naina.... awalnya kan dibukain ma lalakik tampan... ntar malah lalakik tampan ntu yg kepincut ma kamu, naina.... 👏👏👍

2024-02-06

3

Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung

Desmar Sagitarius Chiputry Thanjung

sampai sini terlalu bnyak mengandung bawang😭😭

2024-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Naina yang malang
2 Pergilah Gerald
3 Pasrah
4 Di pindahkan lagi
5 Tugas
6 Nasib yang Sama
7 Pertemuan Carlos dan Naina
8 Kemiripan
9 tekanan
10 Menjadi Istri Mafia
11 Luka
12 Ketika Gerald dan Naina bertemu kembali
13 Mengandung
14 Naina Yang Melawan
15 Menyetujui
16 Saran Gavin
17 Panggilan
18 Boneka Mario
19 Istirahat dulu
20 Tanpa sadar
21 Panggil Istriku Nyonya
22 Aura Ayah Carlos
23 Ponsel Baru
24 Jangan Lancang
25 Sadar diri
26 Bentakan
27 Berubah
28 Pertemuan Naina dan Gerald
29 Kondisi yang berbalik
30 Bingung
31 Nyaman
32 Serangann Untuk Mario
33 Emosi Mario
34 Sedikit cemburu
35 Naina yang berani
36 Terluka lagi
37 Tidak berhasil
38 Rencana Gerald
39 Pergi dan menghilang
40 Pertemuan cucu dan Kake
41 Tentang Carlos
42 Tak menyadari
43 Hukuman Untuk Naina
44 Perlakuan Carlos
45 Akhirnya Carlos tau
46 Tidak ingat
47 Mengetahui segalanya
48 48
49 Pertemuan
50 Nasib Mario
51 Jujur
52 Berdamai
53 Nasib Regina
54 menerima
55 Kisah Regina
56 Nasib Mario
57 Hukuman
58 Jessie
59 Kecewa
60 meluapkan emosi
61 pergi sana
62 Kirea
63 menunggu balasan
64 Bertemu
65 Luka Jessi
66 Pembalasan
67 Pelakuu
68 Bertemu Kirea
69 Aku Yang Akan Memberi Hukuman
70 Jungkir Balik
71 Taktik
72 Lelaki Idaman
73 rencana
74 Halusinasi Yang Parah
75 Berbalik
76 Kirea yang berbeda
77 Flashback
78 Teriakan
79 Di ambang rasa sakit
80 Kau tdiak akan mengerti
81 Ledekan
82 Tidak Berdaya
83 Raisa yang Pergi
84 Kekesalan Sammy
85 Hukuman Belum Berakhir
86 7 Tahun berlalu
87 Jayden
88 Jayden
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Naina yang malang
2
Pergilah Gerald
3
Pasrah
4
Di pindahkan lagi
5
Tugas
6
Nasib yang Sama
7
Pertemuan Carlos dan Naina
8
Kemiripan
9
tekanan
10
Menjadi Istri Mafia
11
Luka
12
Ketika Gerald dan Naina bertemu kembali
13
Mengandung
14
Naina Yang Melawan
15
Menyetujui
16
Saran Gavin
17
Panggilan
18
Boneka Mario
19
Istirahat dulu
20
Tanpa sadar
21
Panggil Istriku Nyonya
22
Aura Ayah Carlos
23
Ponsel Baru
24
Jangan Lancang
25
Sadar diri
26
Bentakan
27
Berubah
28
Pertemuan Naina dan Gerald
29
Kondisi yang berbalik
30
Bingung
31
Nyaman
32
Serangann Untuk Mario
33
Emosi Mario
34
Sedikit cemburu
35
Naina yang berani
36
Terluka lagi
37
Tidak berhasil
38
Rencana Gerald
39
Pergi dan menghilang
40
Pertemuan cucu dan Kake
41
Tentang Carlos
42
Tak menyadari
43
Hukuman Untuk Naina
44
Perlakuan Carlos
45
Akhirnya Carlos tau
46
Tidak ingat
47
Mengetahui segalanya
48
48
49
Pertemuan
50
Nasib Mario
51
Jujur
52
Berdamai
53
Nasib Regina
54
menerima
55
Kisah Regina
56
Nasib Mario
57
Hukuman
58
Jessie
59
Kecewa
60
meluapkan emosi
61
pergi sana
62
Kirea
63
menunggu balasan
64
Bertemu
65
Luka Jessi
66
Pembalasan
67
Pelakuu
68
Bertemu Kirea
69
Aku Yang Akan Memberi Hukuman
70
Jungkir Balik
71
Taktik
72
Lelaki Idaman
73
rencana
74
Halusinasi Yang Parah
75
Berbalik
76
Kirea yang berbeda
77
Flashback
78
Teriakan
79
Di ambang rasa sakit
80
Kau tdiak akan mengerti
81
Ledekan
82
Tidak Berdaya
83
Raisa yang Pergi
84
Kekesalan Sammy
85
Hukuman Belum Berakhir
86
7 Tahun berlalu
87
Jayden
88
Jayden

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!