Men temen aku update dua bab ya.
"Naina!''
Tiba-tiba terdengar suara Kirea dari arah belakang, dia memanggil Naina karena barusan dia mendengar Gerald menyebutkan nama Naina, hingga Gerald langsung menoleh.
"Kenapa barusan kau menyebutkan nama Naina, siapa Naina?" kirea langsung memberondong Gerald dengan pertanyaan, Sayangnya dia masih tidak mengingat bahwa adiknya juga bernama Naina.
"Aku tidak menyebutkan Naina," balas Gerald yang langsung menyangkal.
"Apa aku salah dengar," lirih KIrea.
"Hmm, mungkin kau salah dengar, aku tidak mengatakan apapun barusan. Ayo!" Gerald dengan cepat mengambil alih troli dari tangan Kirea, kemudian mereka pun langsung berjalan ke arah kasir.
Ini sudah 3 bulan berlalu semenjak Gerald mendekati Kirea dan pada akhirnya, dua bulan lalu mereka resmi berpacaran. Selama tiga bulan ini, Gerald melalui hari-harinya dengan belajar dengan tim dari Mario.
Walaupun Mario sempat kesal karena Gerald begitu lambat. Tapi, Selama 2 bulan ini progres Gerald benar-benar terlihat, dari tampilan, nada bicara dan sikap, semua sudah berubah, Gerald sekarang bukan seperti Gerald yang dulu, Mario benar-benar berhasil menjadikan Gerald yang baru.
Dan sekarang, Gerald sedang diajarkan Bagaimana cara membuat sebuah bisnis agar terlihat meyakinkan di mata KIrea.
Karena yang KIrea tau, Gerald adalah anak dari orang kaya, tentu saja Mario yang memerintahkan Gerald untuk mengaku seperti itu. Jika ditanya bagaimana perasaan Gerald saat ini, dia masih merasakan perasaan hambar pada kirea.
Nama Naina masih bertengger di dalam hatinya, karena walau bagaimanapun dia dan Naina bersama bertahun-tahun di panti, melewati suka duka bersama, itu sebabnya dia masih belum bisa melupakan wanita itu.
Setelah kirea dan Gerald berjalan, tiba-tiba Kirea menghentikan langkahnya, karena tadi dia merasa mendengar Gerald menyebutkan nama Naina, tiba-tiba dia mengingat Naina, adiknya.
Selama ini dia tidak mengetahui kabar adiknya, setelah bertemu Naina di rumah sakit 6 tahun lalu, Kirea tidak mengetahui lagi kabar adik tirinya.
"Kenapa?" tanya Gerald ketika Kirea menghentikan langkahnya.
"Aku hanya teringat adik tiriku, sudah lama sekali aku tidak melihatnya, dan aku tidak tau Bagaimana kabarnya sekarang, dan juga aku tidak tau ada di mana dia."
Tiba-tiba hati Gerald terasa nyeri ketika kirea mengatakan hal seperti itu, otomatis dia kembali mengingat Naina, teringat jelas awal Naina datang ke panti asuhan dengan keadaan yang kacau, dan dia tidak bisa membayangkan sesakit apa Naina sekarang, karena dia tiba-tiba menghilang.
Setiap hari Gerald selalu merasa bersalah pada Naina, Setiap hari dia memikirkan bagaimana keadaan Naina, ada kalanya dia menyesal mengambil langkah ini.
Tapi, Setiap dia merasa menyesal dia selalu mengingat perubahan yang dia dapatkan sekarang, dia tidak pernah kesusahan dalam apapun lagi dan selalu mendapatkan yang dia mau.
Barusan Gerald sangat penasaran dengan sosok yang sangat mirip dengan Naina. Tapi, setelah di pikir mungkin Naina bersama lelaki itu, hingga Gerald memutuskan untuk tidak memikirkan lagi mantan kekasihnya.
***
“'Bukankah kau lapar? kenapa kau tidak menyentuh makanan itu?" tanya Carlos ketika makanan sudah terhidang di meja, tapi Naina sama sekali tidak terlihat bersemangat. Tentu saja karena Naina tidak menyukai makanan yang ada di depannya, karena ini semua adalah makanan kesukaan Sandra.
"Perutku sedikit sakit, bolehkah aku ke kamar mandi?" Naina langsung berbicara, sebab dia ingin menangis, sepanjang berada di mall Naina benar-benar merasa menyedihkan. Bahkan untuk memilih makanan saja Naina tidak bisa, tadi dia mencoba memesan dessert, tapi yang terjadi Carlos membatalkan pesanan Naina, dengan alasan bahwa Sandra tidak menyukai makanan semacam itu.
"Kau sakit perut?" ulang Carlos raut wajahnya langsung di penuhi dengan khawatiran, hingga Naina mengangguk.
"Ayo, aku akan mengantarkan ke toilet," ucap Carlos, Naina yang sudah tidak punya tenaga, tidak melawan keinginan suaminya yang ingin mengantarkannya, hingga kini kedua orang itu pun bangkit dari duduknya kemudian berjalan ke arah kamar mandi.
Setelah masuk kedalam toilet, Naina mendudukkan dirinya di toilet duduk, kemudian dia menyalakan kran air agar tangisnya tidak terdengar oleh Carlos, hingga pada akhirnya Naina menghentikan tangisnya karena Carlos sudah mengetuk pintu.
"Kau baik-baik saja, apa kita perlu ke rumah sakit?" tanya Carlos ketika Naina terlhat sangat pucat, awalnya, Carlos ingin marah karena Naina menghabiskan waktu yang lama di kamar mandi.
Tapi, ketika melihat wajah Naina yang sembab serta pucat Carlos mendadak menjadi khawatir, hingga pada akhirnya dia mengajak Naina untuk pergi ke rumah sakit.
"Tidak, aku hanya ingin pulang, dan beristirahat di rumah," jawab Naina, Namun dengan cepat Carlos menggeleng.
"Tidak, kau harus ke rumah sakit, Sandra tidak pernah membiarkan tubuhnya sakit.” Carlos langsung menarik tangan Naina, sedangkan Naina hanya tersenyum getir. Bahkan, ketika melihat keadaannya seperti ini pun Carlos tidak mau berbaik hati menuruti keinginan yang ingin pulang.
***
Carlos turun dari mobil, kemudian dia membukakan pintu untuk Naina, saat ini mereka Baru saja sampai di rumah sakit, tadi setelah keluar dari toilet, Carlos tidak meneruskan acara makannya dan langsung membawa Naina karena takut terjadi sesuatu dengan istrinya, dan setelah Carlos turun dari mobil dia juga membantu Naina untuk turun.
***
“Ma-maksud, anda dok?” Naina menatap dokter dengan tatapan tak percaya, ketika dokter mengatakan bahwa dia sedang hamil.
Awalnya, Naina hanya akan diperiksa oleh dokter umum. Tapi, ketika sudah diperiksa dokter umum, dokter tersebut malah menyarankan Naina untuk pergi ke bagian dokter kandungan.
Dan ketika di USG, ternyata ada dua kantung janin di rahim Naina, pertanda Naina sedang hamil anak kembar, dan tentu saja Naina terkejut. Selama 3 bulan ini, Naina kerap diam-diam memakai obat pengaman agar tidak mengandung, tapi entah kenapa sekarang dia malah mengandung anak Carlos.
Hidup Naina sekarang sudah rumit, pura-pura menjadi orang lain sangat menyakitkan. Jika dia memiliki anak tentu saja itu akan lebih menyakitkan dari sekarang, belum lagi Bagaimana jika Carlos tidak menginginkan anaknya, dia tidak mau anaknya mengalami hal yang seperti dia alami.
“Jadi, maksud anda istriku hamil?" Kali ini Carlos yang bertanya, dia bahkan menatap dokter dengan tatapan tak percaya, hingga Naina yang sedang melamun langsung tersadar.
Wanita cantik itu memberanikan diri untuk melihat ke arah samping, ingin tahu reaksi Carlos. Sungguh dia takut Carlos menolak anak ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Fenty Dhani
selamat naina...semoga janinmu membawa kebahagiaan🥰
2024-03-16
3
🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺
bingung jg sich kl jadi naina...mau berontak takut ibunya d apa2 in...jg Carlos itu mafia....km yg sabar ya naina...smg Carlos bnr2 cinta sm km bkn sebagai Sandra tp sebagai naina...
2024-02-18
2
Kusmia Mia
sebelll lama2 bc ceritanya....kenapa naina dibikin lemahhhhhhh bngit......
2024-02-17
1