Pantai Jogan

Lilis terus diajak berkendara. Entah mau dibawa kemana. Dia sungkan menanyakan pada lettu di depannya ini. Motor besar yang harusnya bisa buat boncengan mesra pun tidak semesra itu. Lilis berpegangan pada pundak Herman. Mau direm model bagaimana, mau ngebut model bagaimana, Lilis tidak takut dan tidak bergerak. Duduk tegak santai mengikuti laju motor. Mental Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) memang beda. Herman sampai bingung harus diapakan agar Lilis mau memeluk pinggangnya.

"Lis, bisakah kau sedikit normal?" tanya Herman saat berhenti di lampu merah. Bermaksud agar Lilis berpegangan pada pinggangnya saja.

"Oh," jawab Lilis singkat melepas tangannya. Berpegangan pada lututnya sendiri. Dengan kaki yang dijepitkan kuat pada body motor, ini memang cara bonceng paling aman. Herman melihat kelakuan Lilis dari spion menghela nafas sebal. Dengan cepat Herman menarik tangan Lilis agar mau memeluk pinggangnya. Lilis berkelit, tapi tangan Herman tetap menguncinya di depan.

"Maaf Pak,-"

"Kak!!" koreksi Herman cepat.

"Kak! Kita sedang tidak bertugas. Kau dengar kata kataku tadi bukan! Apa kau tidak mau menaati perkataanku? Sudah berani membantah perintah? Kau pikir sudah berapa lama bertugas?" omel Herman demi menutupi debaran dadanya. Punggungnya hangat oleh pelukan Lilis.

"Baiklah apapun itu. Majulah dulu. Ini sudah hijau," ucap Lilis santai. Senyum tersungging di bibirnya. Herman tersentak dan segera melajukan motornya. Klakson dari motor di belakangnya sudah memekakkan telinga. Lilis kembali melepaskan pelukannya.

"Maaf, begini lebih terlihat normal. Tidak mirip orang pacaran," ucap Lilis membuat Herman gemas.

Mereka berkendara sampai pantai. Jajaran pantai indah menunggu mereka untuk dikunjungi. Herman memilih sebuah pantai bernama Jogan. Sebuah pantai kecil dengan air terjun. Pantai itu adalah muara untuk dua sungai kecil. Aliran sungai kecil itulah yang menjadi air terjunnya. Mereka berkunjung saat musim penghujan. Aliran sungai itu deras membentuk air terjun. Bila kemarau tidak seindah itu tentu saja.

"Ayo kesana!!" seru Lilis bersemangat. Dia mau lihat air terjun lebih dekat. Meskipun harus melewati batuan licin kebawah. Herman berkali kali bersikap gentle dengan mengulurkan tangannya. Modus dikit. Akan tetapi lagi lagi gadis yang dibawanya ini kowad yang tidak ada feminim feminimnya.

"Aku bisa sendiri," tolak Lilis. Kakinya lincah menuruni batuan licin itu. 

"Setidaknya cobalah untuk jadi cewek normal," kata Herman sambil kepalanya menunjuk pasangan muda mudi di atas mereka. Ceweknya bergelayut manja bilang takut berkali kali. Sedang cowoknya menenangkan dan menggenggam erat tangannya.

"Normal kok," kata Lilis sambil melihat pakaiannya dan pakaian gadis itu. Sama sama pakai kaos dan celana jeans. Dia mengira maksudnya adalah baju. Tidak mengerti maksud Herman. Sudah tomboy! Gak peka lagi! Batin Herman kesal sendiri. Pria itu hanya melengos melanjutkan langkahnya. Peka?? Kenapa bicaraku mirip cewek. Omel Herman pada dirinya sendiri. Melompat sendiri melewati batu batu licin itu. Meninggalkan Lilis dibelakangnya. Lilis mengerutkan dahinya. Terlihat sekali Herman kesal. Semenit kemudian dia mengerti. Tersenyum kecil untuk Herman.

Tiba di bawah air terjun yang deras. Lilis merentangkan tangannya. Menikmati cipratan air terjun dan gemuruh suaranya. Suara berkubik kubik air jatuh membentur karang sebelum berlayar lepas pada laut.

"Yang, suaranya serem," kata gadis tadi. 

"Cuma suaranya. Gak papa ada aku," jawab pacarnya. Lilis mendekati Herman yang asyik cuci tangan.

"Mereka yang tidak normal, karena mereka pacaran. Kalau terus mengeluh dan takut, buat apa sampai sini. Manja," kata Lilis. Herman hanya tersenyum. Pria itu sengaja mencipratkan air pada muka Lilis.

"Woooiii itu pelanggaran," kata Lilis tidak terima. Mukanya basah kuyup. Herman ngakak saja. Lilis membalasnya. Mereka bercipratan air sambil tertawa. Herman berdecak kesal saat Lilis menyapu air di bawah mereka dengan satu gerakan kaki memutar. Otomatis Herman basah kuyup. Pria itu balik mendorong Lilis. Gadis itu nyemplung ke air yang langsung mengarah pada laut. Arusnya lumayan deras.

"Kakak aku gak bisa renang," akting Lilis.

"Oh ya? Balik pendidikan sana," kata Herman santai. Meninggalkan Lilis begitu saja. Kali ini Lilis yang berdecak kesal. Dia langsung berenang dan keluar dari air. Menyusul Herman yang mulai naik ke atas. 

"Kamu menyuruhku bersikap manja, tapi waktu aku manja, kau tinggal begitu saja. Dasar atasan aneh!" protes Lilis pada Herman yang berjalan duluan diatasnya. Herman berbalik. Matanya langsung membentur pada kaos Lilis yang lekat di dadanya. Tidak besar, tapi sintal. Tiga detik Herman kesulitan menelan salivanya. 

"Ka… kkkau tidak pantas bermanja. Apa lagi akting gak bisa renang. Bikin muak saja!" kata Herman akhirnya. Berbalik melanjutkan langkah. Berusaha mengatasi debaran dadanya yang seolah mendobrak tulang tulang rusuk. Sedang Lilis menjontorkan bibir dan melotot mengejek Herman.

"Dasar aneh!" umpat Lilis pelan. Herman mendengar, tapi ia tidak mau berbalik lagi.

Lilis sampai pada undakan terakhir. Terbiasa dengan latihan keras, berlumpur, berair, membuat Lilis tidak risih dengan pakaiannya yang basah kuyup. Akan tetapi gadis itu lupa kalau kaosnya kali ini tidak tebal seperti seragamnya. Herman melempar jaketnya tepat mengenai muka Lilis.

"Pakai itu! Kancingkan sampai atas!" kata Herman kemudian berbalik. Terus berjalan menuju parkiran. Tidak akan terima pemandangan tadi dinikmati orang lain. Tidak! Jangan pernah. Membayangkan saja Herman terasa terbakar.

Sedang pasangan 'manja' tadi bersembunyi pada bebatuan di bawah air terjun. Menikmati air terjun dengan bergandengan tangan dan bersandar pada pundak. Damai karena sudah mengungkapkan rasa. Dan rasa itu saling bersambut. Yaaa…. Sepertinya harus ada yang segera mengungkapkan rasa. Agar tidak menyiksa. Agar sedikit damai di dadanya.

Terpopuler

Comments

mama Al

mama Al

e ciyeee Lilis.

2024-01-28

1

ikaindra🌺

ikaindra🌺

wkwkwwk lucu banget lilis ini ,di ajak romantis malah cuek,tpi udah giliran mau manja malah di tinggalin🤣🤣awas kak herman udah tertarik sama kamu lis,memang pesona mu tak terbantahkan ya lis😁

2024-01-18

1

MAY.s

MAY.s

Waaaaa... co cweet... Tiba-tiba kelingan someone 🤭

2024-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Berita duka dimasa lalu
2 Lilis Jubaedah
3 Patah hati pertama
4 Perjalanan Nur
5 Cita cita Lilis
6 Ketegangan
7 Dewa penolong untuk Lilis
8 Pemuda misterius
9 Pendidikan dimulai
10 Lika liku di asrama
11 Penempatan pertama
12 Pantai Jogan
13 Di bawah air laut
14 Dirawat
15 Aroma cinta
16 Ditembak peluru cinta
17 Lika liku cinta
18 Lamaran
19 Malam barbekyu
20 Make over terselubung
21 Bara tersembunyi
22 Aku hanya mencintaimu
23 Perpisahan
24 Menjadi sniper
25 Lulus
26 Patah
27 Apa kabar?
28 Tidak layak
29 Berdiskusi
30 Janji lagi
31 Pembalasan
32 Misi selesai
33 Patah 2
34 Sanksi
35 Nostalgia
36 Mengikuti Nur
37 Penyesalan
38 Pembalasan Laras
39 Tidak denganmu, maka tidak dengan siapapun
40 Dewi kematian
41 Cakrajiya Garjita Hanenda
42 Teman baru
43 Panggil aku MAS
44 Dua lelaki
45 Pernyataan cinta
46 Pangeran dan nona muda
47 Bertemu saingan
48 Mendaki gunung
49 Benar Pangeran
50 Cinta
51 Cinta 2
52 Nekat!!!
53 Perdebatan dan pertobatan
54 Rintangan
55 Ketahuan
56 Keluarga Aji
57 Pembalasan Lilis
58 Lamaran diterima
59 Menyusun kepingan hidup baru
60 Hamil
61 Baby Boy
62 Restu
63 Cinta 3
64 Bertemu lagi
65 Sedikit tentang Herman
66 Misi untuk Lilis
67 Tawaran dan ancaman
68 Ambang kepedihan
69 Perdebatan di istana
70 Cobaan dimulai
71 Perpisahan
72 Misi berjalan
73 Kepercayaan Aji
74 Cemburu
75 Perang dunia
76 Hamil 2
77 Akting
78 Bertemu Revan
79 Prematur
80 Misi gagal
81 Duka (End)
82 Kisah cinta remaja boncap 1
83 Orang orang di sekeliling boncap 2
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Berita duka dimasa lalu
2
Lilis Jubaedah
3
Patah hati pertama
4
Perjalanan Nur
5
Cita cita Lilis
6
Ketegangan
7
Dewa penolong untuk Lilis
8
Pemuda misterius
9
Pendidikan dimulai
10
Lika liku di asrama
11
Penempatan pertama
12
Pantai Jogan
13
Di bawah air laut
14
Dirawat
15
Aroma cinta
16
Ditembak peluru cinta
17
Lika liku cinta
18
Lamaran
19
Malam barbekyu
20
Make over terselubung
21
Bara tersembunyi
22
Aku hanya mencintaimu
23
Perpisahan
24
Menjadi sniper
25
Lulus
26
Patah
27
Apa kabar?
28
Tidak layak
29
Berdiskusi
30
Janji lagi
31
Pembalasan
32
Misi selesai
33
Patah 2
34
Sanksi
35
Nostalgia
36
Mengikuti Nur
37
Penyesalan
38
Pembalasan Laras
39
Tidak denganmu, maka tidak dengan siapapun
40
Dewi kematian
41
Cakrajiya Garjita Hanenda
42
Teman baru
43
Panggil aku MAS
44
Dua lelaki
45
Pernyataan cinta
46
Pangeran dan nona muda
47
Bertemu saingan
48
Mendaki gunung
49
Benar Pangeran
50
Cinta
51
Cinta 2
52
Nekat!!!
53
Perdebatan dan pertobatan
54
Rintangan
55
Ketahuan
56
Keluarga Aji
57
Pembalasan Lilis
58
Lamaran diterima
59
Menyusun kepingan hidup baru
60
Hamil
61
Baby Boy
62
Restu
63
Cinta 3
64
Bertemu lagi
65
Sedikit tentang Herman
66
Misi untuk Lilis
67
Tawaran dan ancaman
68
Ambang kepedihan
69
Perdebatan di istana
70
Cobaan dimulai
71
Perpisahan
72
Misi berjalan
73
Kepercayaan Aji
74
Cemburu
75
Perang dunia
76
Hamil 2
77
Akting
78
Bertemu Revan
79
Prematur
80
Misi gagal
81
Duka (End)
82
Kisah cinta remaja boncap 1
83
Orang orang di sekeliling boncap 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!