Cita cita Lilis

Lilis tumbuh menjadi gadis cerdas di panti. Kini gadis itu sudah SMP. Kondisi panti ini juga membaik karena bantuan dari seorang dermawan yang selalu membantu banyak. 

Lilis dapat jatah menyiram tanaman sore itu. Dekat panti itu kini dibangun pusat pendidikan untuk para tentara wanita. Lilis melongo melihat para tentara wanita itu berbaris lari sore. Entah mengapa terlihat keren sekali di matanya.

"Banjir nanti. Pindah Lis," kata Bu Sarah sambil membelai pundak Lilis. Gadis itu pun tersadar kalau bunga yang dirinya siram sudah becek tanahnya. Lilis tersenyum dan pindah. Matanya masih mengawasi para kowad itu. 

"Gagah ya," kata Bu Sarah ikut mengawasi pandangan mata Lilis. Gadis itu mengangguk. Akan tetapi sorot sedih langsung terpancar. Lilis pernah mencari tahu bahwa untuk menjadi kowad seperti mereka minimal harus SMA. Sedang di panti ini hanya menganut wajib belajar 9 tahun. Artinya hanya sampai SMP. 

"Kenapa?" tanya Bu Sarah melihat perubahan air muka Lilis.

"Mereka…. Minimal SMA Bu," jawab Lilis jujur. Bu Sarah mengangguk. Mengerti kegalauan hati Lilis. Hening beberapa saat. Dua ibu dan anak itu sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Kamu boleh sekolah sambil kerja Lis. Biayai SMA mu sendiri," kata Bu Sarah akhirnya. Lilis menoleh pada ibu pantinya. Meminta kepastian. Bu Sarah tersenyum dan mengangguk. 

"Kau masih boleh tinggal di panti ini dan bersekolah, tapi sekolah dengan uangmu sendiri," kata Bu Sarah meyakinkan.

Mulai saat itulah Lilis berusaha mencari pekerjaan sampingan. Atas bantuan Bu Sarah, dirinya dapat pekerjaan dengan menjadi pembantu pembersih villa tak jauh dari pantinya. Juragan Villa itu sangat baik hati katanya. Meski tak pernah terlihat, karena tinggal di ibu kota. Villa dan perkebunan itu dijaga Pak Nano. Orang kepercayaannya.

Matahari masih malu malu mengintip di ufuk timur. Udara dingin tempat itu masih dingin saja. Menusuk hingga tulang. Lilis sudah bangun perlahan. Agar adik panti yang tidur di sampingnya tidak bangun. Ya, di panti ini semua anak remaja dapat jatah menjaga adik pantinya bergiliran. Artinya mungkin begadang semalaman, karena bayi bayi itu mungkin akan bergiliran menangis. Akan tetapi malam ini Lilis beruntung. Bayi bayi itu tidur lelap semalaman. Hanya ganti popok dan minum susu. Tidak terlalu menyiksa.

Lilis bergegas pergi. Ini adalah hari Minggu. Saatnya dia sibuk beberes villa. Sampai disana ternyata lima villa itu terisi semua. Lilis menghela nafas. Mungkin sampai malam pun tidak beres kalau begini. Lilis merapatkan jaket kumal milik Kak Nur. Semangat mulai bebersih villa satu per satu.

"Lis, yang villa ujung ditempati keluarga pemilik villa. Jaga sikap baik baik disana," kata Pak Nano memberi informasi.

"Pemilik Villa datang?" tanya Lilis bersemangat. Dia sangat penasaran bagaimana rupa pemilik villa itu. Pak Nano mengangguk.

Tibalah saat Lilis membersihkan Villa ujung. Nyonya tua pemilik villa selalu memperhatikan dirinya. Lilis merasa nervous sekali. Diperhatikan juragan saat bekerja. Bukan hal yang enak.

"Kamu anak sekitar sini?" tanya nyonya tua itu mendekat. Saat Lilis mengelap perabot kayu.

"Iya nyonya," jawab Lilis sambil mengangguk sopan. Nyonya itu mendekat. Membelai wajah Lilis dengan sayang. 

"Kamu….. mirip Samudera," kata nyonya tua itu kemudian terisak pergi ke kamarnya. Meninggalkan Lilis yang terbengong tidak mengerti. Siapa Samudera?

Rahmat menyaksikan adegan itu. Kesadaran baru menyeruak di otaknya. Iya, pembantu itu mirip Samudera versi perempuan!!! Rahmad segera mengobrak abrik gudang rumah pribadinya. Mencari album foto pernikahan Cania dulu. Benar…… Rahmad mencari Pak Nano. Bertanya asal usul pembantu itu.

"Sial!!!" maki Rahmad geram. Pak Nano memperkejakan pemilik villa yang asli.

Rahmad menemui Lilis malam hari. Saat gadis itu usai bekerja.

"Kalau sudah selesai ikut aku," kata Rahmad. Lilis pun mengikuti juragannya menuju ruang kerja pribadinya. 

"Kamu dari panti xxx kan?" tanya Rahmad memulai percakapan. 

"Benar Tuan," jawab Lilis mulai bertanya tanya. Kenapa pula tuannya memanggil sampai masuk ruang kerja? Sampai nanya lagi asalnya. Rahmad meneliti tubuh Lilis. Sexy….. walaupun masih remaja awal, tapi sexy sekali. Sudah terbentuk, karena Lilis memang sudah mendapat mens nya. 

"Ikut aku!" perintah Rahmad sambil mengambil kunci mobilnya. Pikiran kotor Rahmad menguasainya. Setidaknya dinikmati dulu sebelum mati.

Terpopuler

Comments

mama Al

mama Al

si Rahmad udah takut duluan.

2024-01-26

2

mama Al

mama Al

bapaknya Lilis

2024-01-26

1

mama Al

mama Al

kirain kalau tinggal di panti bisa di bantu pendidikannya

2024-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Berita duka dimasa lalu
2 Lilis Jubaedah
3 Patah hati pertama
4 Perjalanan Nur
5 Cita cita Lilis
6 Ketegangan
7 Dewa penolong untuk Lilis
8 Pemuda misterius
9 Pendidikan dimulai
10 Lika liku di asrama
11 Penempatan pertama
12 Pantai Jogan
13 Di bawah air laut
14 Dirawat
15 Aroma cinta
16 Ditembak peluru cinta
17 Lika liku cinta
18 Lamaran
19 Malam barbekyu
20 Make over terselubung
21 Bara tersembunyi
22 Aku hanya mencintaimu
23 Perpisahan
24 Menjadi sniper
25 Lulus
26 Patah
27 Apa kabar?
28 Tidak layak
29 Berdiskusi
30 Janji lagi
31 Pembalasan
32 Misi selesai
33 Patah 2
34 Sanksi
35 Nostalgia
36 Mengikuti Nur
37 Penyesalan
38 Pembalasan Laras
39 Tidak denganmu, maka tidak dengan siapapun
40 Dewi kematian
41 Cakrajiya Garjita Hanenda
42 Teman baru
43 Panggil aku MAS
44 Dua lelaki
45 Pernyataan cinta
46 Pangeran dan nona muda
47 Bertemu saingan
48 Mendaki gunung
49 Benar Pangeran
50 Cinta
51 Cinta 2
52 Nekat!!!
53 Perdebatan dan pertobatan
54 Rintangan
55 Ketahuan
56 Keluarga Aji
57 Pembalasan Lilis
58 Lamaran diterima
59 Menyusun kepingan hidup baru
60 Hamil
61 Baby Boy
62 Restu
63 Cinta 3
64 Bertemu lagi
65 Sedikit tentang Herman
66 Misi untuk Lilis
67 Tawaran dan ancaman
68 Ambang kepedihan
69 Perdebatan di istana
70 Cobaan dimulai
71 Perpisahan
72 Misi berjalan
73 Kepercayaan Aji
74 Cemburu
75 Perang dunia
76 Hamil 2
77 Akting
78 Bertemu Revan
79 Prematur
80 Misi gagal
81 Duka (End)
82 Kisah cinta remaja boncap 1
83 Orang orang di sekeliling boncap 2
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Berita duka dimasa lalu
2
Lilis Jubaedah
3
Patah hati pertama
4
Perjalanan Nur
5
Cita cita Lilis
6
Ketegangan
7
Dewa penolong untuk Lilis
8
Pemuda misterius
9
Pendidikan dimulai
10
Lika liku di asrama
11
Penempatan pertama
12
Pantai Jogan
13
Di bawah air laut
14
Dirawat
15
Aroma cinta
16
Ditembak peluru cinta
17
Lika liku cinta
18
Lamaran
19
Malam barbekyu
20
Make over terselubung
21
Bara tersembunyi
22
Aku hanya mencintaimu
23
Perpisahan
24
Menjadi sniper
25
Lulus
26
Patah
27
Apa kabar?
28
Tidak layak
29
Berdiskusi
30
Janji lagi
31
Pembalasan
32
Misi selesai
33
Patah 2
34
Sanksi
35
Nostalgia
36
Mengikuti Nur
37
Penyesalan
38
Pembalasan Laras
39
Tidak denganmu, maka tidak dengan siapapun
40
Dewi kematian
41
Cakrajiya Garjita Hanenda
42
Teman baru
43
Panggil aku MAS
44
Dua lelaki
45
Pernyataan cinta
46
Pangeran dan nona muda
47
Bertemu saingan
48
Mendaki gunung
49
Benar Pangeran
50
Cinta
51
Cinta 2
52
Nekat!!!
53
Perdebatan dan pertobatan
54
Rintangan
55
Ketahuan
56
Keluarga Aji
57
Pembalasan Lilis
58
Lamaran diterima
59
Menyusun kepingan hidup baru
60
Hamil
61
Baby Boy
62
Restu
63
Cinta 3
64
Bertemu lagi
65
Sedikit tentang Herman
66
Misi untuk Lilis
67
Tawaran dan ancaman
68
Ambang kepedihan
69
Perdebatan di istana
70
Cobaan dimulai
71
Perpisahan
72
Misi berjalan
73
Kepercayaan Aji
74
Cemburu
75
Perang dunia
76
Hamil 2
77
Akting
78
Bertemu Revan
79
Prematur
80
Misi gagal
81
Duka (End)
82
Kisah cinta remaja boncap 1
83
Orang orang di sekeliling boncap 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!