Setelah banyak hal yang terjadi di hari pertama ia memasuk ke rumah ini, mulai dari mengelilingi rumah ini dan lain-lain tidak membuat Eveline merasa senang.
Pasalnya di hari pertama setelah ia masuk kedalam rumah ini dan resmi menjadi nyonya di rumah ini banyak hal yang berbeda.
Mulai dari perilaku Gevan padanya yang berubah sangat drastis dan lingkungan sekitar yang menganggap nya hanya sebuah wanita simpanan di rumah itu.
Selama beberapa hari ia berusaha mencari tau mengapa orang disekitarnya menganggap nya seperti itu dan ternyata Gevan sama sekali tak pernah membawa perempuan dirumah ini bahkan laporan RT tempat tinggalnya adalah sepupu Gevan bukan istri.
Hal itu yang membuat Eveline murung selama beberapa hari namun hal itu sama sekali tidak dipedulikan oleh Gevan.
Satu bulan telah berlalu, statusnya masih tetap sebagai istri Gevan dimata hukum dan agama namun tidak dengan lingkungan sekitarnya.
Namun hal itu Eveline maklumi mungkin lambat laun Gevan akan merubah status nya dihadapan semua orang.
Saat ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh Eveline pasalnya hari ini ia akan bertemu dengan teman-temannya setalah ia menikah.
Tidak ada yang tau bahwa Eveline sudah menikah dan Eveline juga tidak akan memberitahu ke mereka karena ia takut hal itu akan membuat mereka kecewa terutama Tamara.
Walaupun Eveline suka mengancam Gevan menggunakan nama Tamara namun hal itu tidak benar-benar ia lakukan karena ia tau hal itu akan berdampak kepada banyak hal.
Tok!
Tok!
Tok!
Eveline mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar.
"masuklah Loli" titahnya dan melanjutkan kegiatannya tadi yang sempat tertunda.
Loli masuk ketika Eveline sudah memberikan nya izin, sembari menundukkan sedikit kepalanya ia menghampiri Eveline yang sedang merias dirinya.
"nyonya mobil sudah siap" ucapannya yang mendapatkan anggukkan kepala dari Eveline.
"apa ada yang bisa saya bantu lagi nyonya?" tanyanya menawarkan kembali jasanya.
Eveline menggelengkan kepalanya dan kemudian sedikit merapikan rambutnya sebelum akhirnya berdiri menghadap kearah Loli.
"Aku sudah siap, ayo" ujarnya sembari mengambil tasnya dan melangkahkan kakinya terlebih dahulu yang kemudian disusul Loli di belakangnya.
Pertemuan antara Eveline dengan teman-temannya ini tidak dalam dalam rangka apapun, mereka hanya ingin berkumpul bersama dan mengenang bagaimana mereka dulu.
Di dalam mobil Eveline melihat ke arah luar jendela, Loli yang melihat Eveline dari kaca mengerutkan keningnya bingung sepertinya ada yang menganggu pikiran nyonya
Sedangkan didalam pikiran Eveline, ia memikirkan bagaimana reaksi teman-temannya nanti, banyak hal yang berubah dalam diri Eveline yang tidak di ketahui oleh teman-temannya itu.
Entah mereka akan bahagia atau malah sebaliknya, Eveline menghembuskan nafasnya kasar dan berusaha untuk tenang.
Setelah beberapa saat akhirnya Eveline sampai didepan sebuah restoran, tempat dimana mereka semua akan bertemu.
ketika memasuki restoran tersebut seorang waiters menghampirinya dan menanyakan beberapa hal sebelum akhirnya menuntun Eveline ke sebuah tempat bertuliskan VVIP.
Setelah sampai didepan ruang tersebut tak lupa Eveline mengucapkan terimakasih kepada waiters tersebut.
Dengan perlahan Eveline menarik gagang pintu tersebut dan mendorong pintunya secara perlahan saat pintu tersebut senyuman yang sedari tadi tercetak diwajahnya dengan tiba-tiba menghilang begitu saja.
Namun sedetik kemudian ia kembali tersenyum dan melangkah kakinya menuju meja yang sudah terdapat teman-temannya beserta pasangannya masing-masing.
"Eve!!" teriak Carrisa sembari merentangkan kedua tangannya dengan senyuman Eveline menyambut dan membalas rentangan tangan Carissa.
"Hai" ujarnya sembari melepaskan pelukan diantara mereka.
"Eve kau terlambat lima belas menit" ucap Leona dengan wajah yang ia buat kesal.
Eveline menaikkan salah satu Alisnya ketika mendengar hal itu, "cuman lima belas menit kan, bukan satu jam?" ujarnya yang membuat Leona bertambah kesal dan dengan segera Eveline menghampirinya dan memeluk Leona.
"maaf!" ujarnya sembari memeluk Leona, "besok-besok aku akan terlambat 2 jam" ujarnya yang mendapatkan pukulan dari Leona.
Setelah acara penyambutan serta pelukan akhirnya Eveline dipersilahkan duduk tepat dihadapan Tamara dan kekasihnya, Gevan.
"Eve kapan kau akan memperkenalkan kita pada pacar mu?" ujar Tamara yang membuat Eveline memajukan bibirnya.
"nggak ada pertanyaan lainnya? Bosan" ujar Eveline yang mendapatkan cubitan dari Alya.
Eveline meringis ketika mendapatkan cubitan dari Alya.
"serius Eve!" ucapannya yang membuat Eveline memutar bola matanya jengah.
"baiklah- baiklah kapan-kapan aku kenalkan kalian kepadanya, bukan pacar tapi SUAMIKU" ujarnya sembari menekan kata "Suamiku".
Ucapan Eveline membuat seseorang yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka menjadi tersendat dan terbatuk-batuk.
"Sayang! Minum dulu" ujar Tamara memberikan sebuah gelas berisi air kepada Gevan dan hal itu tidak luput dari perhatian Eveline.
Eveline menaikkan salah satu bibirnya ketika berhasil membuat Gevan seperti itu dan hal itu berhasil ditangkap oleh mata ekor mata Gevan, senyuman yang membuat Gevan terpancing emosi.
plak!!
"nggak usah halu Eve!! Suami suami, pacar aja belum punya" ujar Alya yang tidak mempercayai ucapan Eveline.
Eveline menaikkan kedua bahunya ketiak mendengar ucapan temannya yang tidak mempercayai perkataan nya, ia tidak peduli temannya mau percaya atau tidak.
Sedangkan disisi lain Gevan sedari tadi menatap tajam kearah Eveline dan Eveline yang sadar akan tatapan Gevan hanya menaikkan salah satu alisnya sembari tersenyum kecil.
"kita lihat saja nanti" batin keduanya, yang tanpa sadar mengatakan hal yang sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments