HAYM - 08

Entah mengapa setelah pertemuan kedua antara Gevan dan Eveline membuat mereka semakin dekat dan tak jarang mereka akan bertemu satu sama lain.

Bahkan Eveline yang notabenenya hanya orang asing yang tidak sengaja ia kenal, sudah ia bawa ke perusahaan nya.

Sangat jarang seorang Gevano membawa perempuan ke perusahaannya dan hal itu menjadi tranding topik di kalangan karyawan Gevan.

Sosok Gevan yang terkenal kaku dan tidak berperasaan pada siapapun tiba-tiba tidak ada angin topan membawa seorang perempuan membuat karyawannya terheran-heran.

Dan seperti saat ini mereka berdua kembali bertemu di danau, entah sudah pertemuan ke berapa ini. ya danau itu menjadi tempat favorit mereka untuk bertemu dan bertukar cerita satu sama lain.

"Gevan," Eveline membuka suara diantara mereka.

Gevan yang namanya merasa terpanggil mengalihkan pandangan nya dan mengangkat salah satu alisnya.

"Kalau kita ketemuan gini kamu selalu ngomong Tamara nggak??". Eveline bertanya sembari menatap Gevan, pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sejak beberapa lalu ingin dia tanyakan namun selalu saja lupa.

Eveline mengerutkan keningnya ketika Gevan tidak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Gevan?" panggilnya sembari menyentuh lengan berotot Gevan.

Gevan melirik Eveline sebentar dan kemudian tersenyum smirk, "tentu" jawab nya yang membuat Eveline menganggukkan kepalanya sembari menggigit bibir bawah bagian dalam dan memandang kearah depan.

"Owh Eveline!! Jawaban apa yang kau inginkan!!??" batinnya mengomeli dirinya sendiri yang entah mengapa ia tidak suka dengan jawaban Gevan.

Harusnya ia senang mendengar jawaban Gevan yang dimana itu artinya ia tidak perlu khawatir bahwa Tamara akan berpikir buruk.

"Kenapa?" Tanya Gevan yang sepertinya sedang menyelidiki sesuatu.

"Ck!! takut nantinya atau suatu saat nanti Tamara berpikir yang tidak-tidak" decak Eveline ketika mendengar pertanyaan Gevan, entah Gevan sengaja atau tidak memberi pertanyaan itu.

"Tidak akan!! Tamara orang yang baik dia tidak akan memiliki pemikiran yang buruk, apalagi kamu kan sahabat nya." Gevan menjelaskan dengan penuh percaya diri.

"Pemikiran orang itu bisa berubah sewaktu-waktu Gevan, bisa aja nanti Tamara mengira kalau kita memiliki hubungan dibelakang nya."

"Tidak mungkin! Lagi pula aku tidak mungkin berselingkuh dari Tamara apalagi berselingkuh nya dengan mu....tidak mungkin."

Jleb!!!

Eveline terdiam ketika mendengar ucapan Gevan, entah mengapa ucapan yang baru saja terlontar dari mulutnya membuat hati Eveline sakit, 'apalagi dengan mu, tidak mungkin'.

Eveline merasa bahwa kalimat itu berputar-putar di otaknya, Eveline berusaha menahan sesuatu dalam dirinya.

"Eveline!!?" Panggil Gevan yang membuat Eveline tersadar.

"Are you okay??" lanjut nya, entah mengapa Gevan merasa ada sesuatu yang aneh.

"nggak Van aku ngga okay!" ingin rasanya Eveline berkata seperti itu namun entah mengapa itu sangat sulit.

"I'm okay Gevan" jawab Eveline sembari tersenyum.

"Aku nggak bermaksud berkata seperti itu, tapi memang itu faktanya aku tidak akan menduakan Tamara..."

"Entah mengapa setiap saat aku selalu memikirkan Tamara..." Gevan mulai bercerita tentang Tamara.

Dan Eveline hanya mendengar dan menatap Gevan yang sedang bercerita dengan tatapan yang penuh arti.

"Tamara gadis cantik dan sedikit keras kepala"

"aku juga Gevan" batin Eveline yang mengatakan bahwa dirinya juga sama dengan Tamara.

"dia orang yang baik hati...."

"Aku juga orang yang baik hati"

"Sangat sulit mendeskripsikan Tamara karena menurut ku dia gadis yang sempurna" Ucap Gevan dengan tersenyum, senyuman itu tidak pernah luntur saat ia bercerita mengenai Tamara.

"Aku benar-benar mencintai nya....sangat mencintai nya" lanjut Gevan sembari tersenyum dan memandang langit, sedangkan disisinya ada Evelin yang secara reflek memegang liontin kalung nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***