Dengan ekspresi tegas di wajah masing-masing anggota, pasukan aliansi Night Crawl yang dipimpin oleh Raul tiba di Bloodhound Ring, sebuah arena bawah tanah di kota Neo.
Arena ini terkenal sebagai tempat para petarung jalanan mencari nafkah dengan bertarung di dalam octagon.
Selain sebagai sarana hiburan, tempat ini juga menjadi surganya para petaruh yang mempertaruhkan uang mereka pada kemenangan petarung favoritnya.
Bisa dibilang, arena ini adalah tempat perputaran uang yang sangat masif bagi organisasi Bloodhound.
Seolah sudah mengharapkan kedatangan Night Crawl, pemimpin Bloodhound, Jean, sudah menunggu di depan arena bersama para bawahannya.
Melihat banyaknya jumlah pasukan musuh membuat Raul menatap wajah Alex di belakangnya dengan ekspresi bertanya-tanya.
'Oi! Kau bilang seratus lima puluh, tapi dari apa yang kulihat di sini, bukankah jumlah mereka melebihi tiga ratus?!'
'Jangan tanya aku, aku juga tidak tahu.'
Raul memberi Alex tatapan tajam yang dibalas olehnya dengan tatapan tak bersalah.
Jika Raul tahu kalau jumlah mereka adalah dua kali lipat dari perkiraan Alex, maka Raul tidak akan mendatangi mereka secara langsung seperti ini, atau bahkan dia tidak akan ikut campur sejak awal.
'Dengan susah payah aku mengumpulkan pasukan yang melebihi jumlah mereka, tapi sekarang, jumlah mereka bahkan masih dua kalinya jumlah pasukanku!'
'Entah intelnya yang buruk atau dia cuma asal nebak, tapi kau telah membawa kita semua jatuh bersamamu, Alex!'
Raul merasa frustrasi atas situasi ini.
Tapi semuanya sudah terlambat. Tidak ada jalan untuk mundur sekarang. Satu-satunya yang bisa Raul lakukan saat ini adalah terus maju.
"Bisa kau jelaskan padaku mengapa jumlah mereka saat ini menjadi dua kali lipatnya dari prediksimu sebelumnya?"
"Jika kita membicarakan anggota organisasi mereka, maka angka yang kusebutkan sebelumnya adalah benar. Tapi melihat situasi ini, kemungkinan besar mereka telah menyewa jasa para petarung underground untuk bertarung bersama mereka."
"Bukankah itu curang?"
"Uh, aku tidak bisa mengeluh soal itu karena kita juga membawa pihak luar bersama kita."
Penjelasan dari Alex memang masuk akal.
Tidak ada cara lain bagi Bloodhound untuk meningkatkan jumlah mereka hingga sebanyak ini jika tidak menggunakan sumber daya yang mereka miliki di arena.
Raul juga tidak bisa mengeluh karena dia sudah menarik paksa Scarlet untuk bergabung dan mendatangkan pula bala bantuan tambahan dari David.
Melihat musuh di depannya berdiskusi dengan diri mereka sendiri membuat Jean kehilangan kesabarannya.
"Apakah kalian datang ke sini hanya untuk merumpi di depanku?"
Raul yang mendengar ucapan Jean mengalihkan pandangannya kembali ke depan.
"Ah, mungkinkah Night Crawl yang agung sedang merasa gentar sekarang?"
Alex yang mendengar provokasi Jean nyaris meledakkan emosinya.
Jika Alex sedang dalam kondisi primanya sekarang, ia jelas akan langsung menerjang Jean yang memprovokasinya dan merobek mulutnya saat itu juga.
Tapi kondisi tubuh Alex saat ini tidak mengizinkan itu. Bahkan untuk bergerak saja ia merasakan sakit di semua tulang-tulangnya.
Alasan mengapa Alex sampai jatuh pada kondisi ini karena di malam sebelumnya ia dikeroyok dan dihajar menggunakan batang besi oleh Jean dan kawan-kawan.
Mengingat apa yang dialaminya kemarin membuat emosi Alex menjadi tak terkendali.
Elias yang sangat memahami bosnya, menyadari perubahan itu.
Elias bertekad bahwa ia akan membalaskan dendam bosnya dan menghajar Jean sampai dia berada di kondisi yang lebih parah dari bosnya.
Raul yang tidak ada hubungannya dengan perseteruan kedua organisasi itu tetap menjaga ketenangannya.
Berkat kemampuan [Akting] yang ia miliki, Raul mengeluarkan intimidasi saat ia mengangkat suaranya.
"Dengarkan aku kalian yang di sana. Yang bukan anggota Bloodhound silakan menyingkir sekarang juga, karena ketika pertarungan sudah dimulai, aku tidak akan mengampuni siapa pun yang akan menjadi lawanku."
Atas ancaman tersebut, beberapa petarung yang dibayar oleh Bloodhound menjadi gemetar.
Hal itu sangat wajar, karena sepanjang hidup mereka, mereka hanya pernah bertarung di dalam ring dan tidak pernah bertarung di jalanan. Apalagi banyak rumor yang menyebutkan kalau pertarungan antar organisasi berlangsung sangat mencekam dan banyak nyawa yang melayang dengan begitu mudahnya.
Memikirkan hal itu membuat para petarung bayaran membayangkan wajah keluarga mereka di rumah.
Namun, sesaat sebelum ada yang sempat melangkahkan kaki untuk pergi, Jean berteriak.
"Siapa pun yang pergi, akan kuhabisi dia dan seluruh keluarganya! Jika kalian tak percaya, silakan coba saja!"
Orang-orang yang tadinya ingin meninggalkan lokasi, mulai mengurungkan niat mereka.
Meskipun tubuh mereka gemetar, tapi mereka tetap memaksakan diri untuk tetap berdiri di sana.
Melihat pemandangan itu, Raul menyadari kalau satu-satunya keunggulan yang mereka miliki hanyalah jumlah, karena secara mental, mereka sudah hancur bahkan sebelum pertarungan dimulai.
Berbanding terbalik dengan mereka, pasukan di bawah pimpinan Raul sedang dalam semangat tinggi dan siap tempur. Tidak ada sedikit pun keraguan atau rasa takut di mata mereka. Yang terlihat hanyalah rasa haus darah akan pembalasan dendam.
Percaya diri bahwa kemenangan akan ada di pihaknya, Raul segera menginstruksikan pasukan yang ia bawa untuk maju dan membantai antek-antek Bloodhound di hadapannya.
Layaknya harimau lapar, para anggota Night Crawl segera menerjang musuh dan menghantam siapa pun yang berdiri di depan mereka.
Sementara itu, Elias telah menjelma menjadi anjing gila yang menjatuhkan satu demi satu lawan-lawannya dalam waktu singkat.
Di belakang mereka, para anggota Scarlet yang menyaksikan betapa buasnya anggota Night Crawl, memiliki binar di matanya. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan satu panggung dengan organisasi terbesar yang namanya sangat melegenda di dunia bawah kota Neo sebagai pasukan terkuat yang tak terkalahkan.
Awalnya, meskipun mereka mempercayainya, tapi terkadang mereka juga merasa kalau itu terlalu dilebih-lebihkan.
Mereka berpikir kalau alasan Night Crawl tak terkalahkan adalah karena mereka selalu menang jumlah dan bukan karena mereka yang terkuat, itu sebabnya kemarin mereka meyakini kalau mereka akan mampu mengalahkan Night Crawl dengan jumlah.
Tapi melihatnya secara langsung telah membuka mata mereka bahwa Night Crawl berada di level yang sangat berbeda dengan organisasi mereka. Bahkan Bloodhound yang semalam mengalahkannya pun tidak mampu berbuat banyak dan pertarungannya hanya berlangsung satu sisi.
Dugaan mereka yang menyebut kalau Night Crawl hanya menang jumlah telah dipatahkan di depan mata mereka sendiri.
Di saat tiga anggota Scarlet harus bekerja sama untuk menghabisi satu orang, di waktu yang sama satu anggota Night Crawl telah menjatuhkan tiga orang.
Itulah perbedaan kelas di antara mereka.
Melihat jalannya pertarungan ini membuat Raul bertanya-tanya.
'Jika mereka lemah seperti ini, mengapa Alex sampai sampai dibuat babak belur oleh mereka?'
Alex yang menyadari kebingungan Raul, menjelaskan tanpa ditanya.
"Mereka licik."
Raul berbalik untuk mendengar lebih jelas ucapan Alex.
"Saat aku mempertahankan markas cabangku, aku berhasil mengalahkan banyak dari mereka. Namun setelahnya, seseorang tiba-tiba memukul bagian belakang kepalaku yang membuatku terjatuh, lalu Jean dan beberapa anak buahnya yang masing-masing membawa tongkat besi, datang memukuliku."
Sekarang, Raul mengerti mengapa Alex bisa sampai seperti ini.
'Rupanya itu karena kecerobohanmu sendiri, dasar bodoh.'
Raul mengira bahwa ada yang spesial tentang Bloodhound sehingga orang sekuat Alex bisa sampai babak belur dibuatnya. Tapi ternyata, mereka hanya mengandalkan trik.
Jika Raul mengetahui hal ini sebelumnya, maka tidak perlu baginya untuk melakukan banyak persiapan untuk menghadapi mereka, yang harus ia lakukan hanyalah langsung menghadapinya secara langsung dan semuanya akan beres begitu saja.
Jauh di lubuk hatinya, Raul mulai skeptis dengan predikat Alex sebagai orang terkuat di dunia bawah.
Merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, Raul pun ikut maju dan berpartisipasi dalam perang pertamanya di dunia bawah.
Berkat kemampuan [Beladiri] yang Raul miliki, ia mampu bergerak secara efisien dan tidak perlu mengeluarkan banyak usaha untuk menjatuhkan lawan-lawannya.
Raul hanya menghindar dan melakukan serangan balasan ke area vital lawannya seperti rahang, leher, perut dan selangkangan. Dengan itu, Raul hanya memerlukan 3-5 detik untuk membuat lawannya terkapar di tanah.
Tidak butuh waktu lama, Raul sudah sampai di hadapan Jean.
Jean, yang berdiri di atas gundukan tanah, hanya menatap Raul yang melihatnya dari bawah. Tidak ada sedikit pun rasa takut di matanya. Ia hanya tersenyum seolah sedang melihat sesuatu yang menghiburnya.
Di dekat Jean, ada beberapa anak buahnya yang berdiri seolah melindunginya.
Tak lama kemudian, Elias tiba di samping Raul. Matanya terkunci pada Jean yang berdiri di atas gundukannya.
Melihat Jean yang seperti itu membuat Elias merasa jijik karena tatapannya seolah sedang melihat ke arah semut yang mencoba mengerubunginya.
Elias ingin segera mencabik-cabik Jean yang ada di depan matanya.
Raul yang memperhatikan kalau Elias berusaha sebaik mungkin untuk menahan amarahnya akhirnya mengeluarkan kata.
"Aku akan menghadapi anak buahnya, jadi aku serahkan bosnya kepadamu."
Mendengar perkataan Raul membuat Elias tersenyum.
"Terima kasih! Ketika pertarungan ini selesai, aku akan mentraktirmu minum di bar milik kami!"
"Kalau begitu, aku akan menantikannya."
Mereka berdua tersenyum sebelum melangkahkan kaki mereka menuju para petinggi Bloodhound.
Tidak seperti Elias yang hanya menghadapi Jean, Raul di sisi lain harus berhadapan dengan enam orang sekaligus.
Saat Raul mendekati mereka, keenam orang itu tetap tenang dan ikut menghampiri Raul.
'Mereka langsung fokus kepadaku dan tidak melindungi bosnya?'
Raul bingung karena gelagat mereka cukup mencurigakan.
'Apakah bos mereka sebenarnya sekuat itu sampai mereka sangat mempercayainya untuk bertarung satu lawan satu dengan Elias?'
Pada akhirnya, Raul berspekulasi demikian melihat betapa tenangnya mereka berenam.
Raul mempercepat langkahnya supaya ia menyelesaikan pertarungannya secepat mungkin dan segera membantu Elias karena ia merasakan ada sesuatu yang janggal.
Raul takut jika ada sesuatu yang disembunyikan oleh pemimpin mereka yang membuatnya merasa sedikit tidak tenang.
Saat jarak di antara mereka tersisa beberapa langkah, keenam orang itu mengeluarkan tongkat besi seperti yang dibilang oleh Alex.
'Oh, jadi besi ini yang membuat Alex sampai tak bisa bangun?'
Raul dengan gesit menghindari ayunan demi ayunan tongkat yang dilancarkan oleh mereka.
Raul ingin memanfaatkan celah dan masuk untuk melayangkan pukulan, namun ayunan tongkat yang dilemparkan oleh rekan yang lain membuatnya harus kembali menjaga jarak.
'Jadi ini yang dirasakan Elias saat bertarung denganku di gedung kosong itu?'
Di tengah pertarungan, Raul memutar kembali kenangan atas perkelahiannya dengan Elias di pertemuan pertama mereka.
Dan di saat pertarungan semakin intens.
*Bang!!
Sebuah letusan terdengar.
Menengok ke arah datangnya suara tembakan itu, Raul melihat Elias terkapar di tanah dengan darah yang membasahi bagian dadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments