Bab 4 Percobaan Penculikan

2 blok sebelum sampai di rumahnya, Raul menyaksikan sesuatu yang mencurigakan hadapannya.

Seorang gadis berjalan terburu-buru memasuki gang.

Di belakangnya, sekelompok berandalan dengan wajah seram mengikuti sambil menjaga jarak.

Merasa ada yang tidak beres, Raul diam-diam mengikuti mereka.

Raul sangat hapal dengan lingkungan sekitar sini. Ini sudah seperti halaman bermain pribadinya karena sejak kecil ia besar di lingkungan situ.

Berkat itu, Raul bisa mengikuti mereka lewat jalan-jalan rahasia yang membuatnya tidak terdeteksi oleh para berandalan itu.

Gadis itu berjalan tanpa arah mencoba melarikan diri dari para berandalan yang terus membuntutinya.

Mungkin karena tidak tahu jalan, ia berakhir masuk ke area gedung terbengkalai yang sudah lama ditinggalkan.

Gedung itu adalah apartemen tua yang telah ditinggalkan oleh para penghuninya karena alasan keamanan.

Karena pemilik apartemen tidak memiliki modal untuk merenovasi, alhasil gedung itu dibiarkan tidak berpenghuni dan dikosongkan begitu saja.

Gadis itu dengan gegabah memasuki gedungnya tanpa pikir panjang.

'Ia mungkin berpikir untuk bersembunyi di sana, tapi itu adalah tindakan yang ceroboh,' ucap Raul dalam hati, yang sedari tadi mengawasi gadis itu.

Para berandalan itu mengetahui bahwa sang gadis memasuki gedungnya, jadi mereka tidak buru-buru mengejar dan hanya menunggu di luar gedungnya.

Mereka berpikir bahwa tidak perlu bagi seorang predator untuk mengeluarkan banyak tenaga ketika sang mangsa sudah masuk ke dalam perangkap.

Mereka sengaja tidak langsung menangkap sang gadis untuk menghancurkan mentalnya dan membuatnya putus asa sehingga mereka bisa menangkapnya ketika ia sudah pasrah dan tidak mampu untuk melawan.

Raul yang melihat bahwa itu adalah kesempatan baginya untuk menolong sang gadis, dengan hati-hati menyelinap masuk ke dalam gedung tanpa ketahuan oleh para berandalan yang telah mengepung gedungnya.

Gedung itu memiliki 10 lantai dengan banyak kamar di setiap lantainya.

Mencarinya satu per satu tentu terlalu merepotkan, apalagi ia sedang dikejar waktu karena para berandalan itu bisa masuk kapan saja, jadi Raul memilih untuk menebak lokasi yang paling memungkinkan untuk dijadikan tempat bersembunyi gadis itu.

Raul kemudian berjalan mendekati meja resepsionis.

Berkat kemampuan [Beruntung] yang dimilikinya, tebakannya benar dan gadis itu sedang bersembunyi di sana.

Gadis itu sedang berjongkok di bawah meja resepsionis, gemetar ketakutan.

Ketika gadis itu melihat sosok Raul, ia menjerit kaget. Namun belum sempat ia mengeluarkan suara, mulutnya sudah disumpal terlebih dahulu oleh tangan Raul.

"Sssttt. Dengarkan aku. Aku akan menolongmu keluar dari sini, jadi ikuti aku jika kau tidak ingin ditangkap oleh mereka."

"M-mm."

Gadis itu mengangguk atas perkataan Raul.

Ia tidak punya pilihan selain mempercayai Raul, karena posisinya sendiri saat ini sedang terancam.

"Baik, ikuti aku."

Raul menggenggam tangan gadis itu dan membawanya masuk lebih ke dalam.

Raul sadar jika ia membawa gadis itu keluar lewat pintu depan, tempat di mana ia masuk, maka mereka akan langsung berpapasan dengan para berandalan.

Menghindari itu, Raul memilih rute lain.

Gedung tua ini memiliki pintu darurat di bagian belakang, jadi Raul membawa gadis itu menuju ke sana.

Baru beberapa langkah berjalan, Raul dan gadis itu terpergok oleh salah seorang berandalan yang masuk ke dalam gedung.

"Oi! Lepaskan gadis itu! Dia milik kami!"

Berandalan itu meneriaki Raul.

Tidak ingin membuang waktu, Raul mencengkeram lengan gadis itu dan membawanya lari menjauhi berandalan itu.

Mereka masuk semakin dalam dan melewati beberapa lorong.

Sementara itu, berandalan tadi memanggil teman-temannya dan mengejar mereka berdua.

Raul dan sang gadis yang berlari sekuat tenaga akhirnya tiba di pintu darurat. Namun sayang, pintunya terkunci.

Raul mencoba mendobraknya tapi ia gagal.

Gadis itu mengambil inisiatif untuk mencari alat atau apa pun itu yang bisa membantu mereka membuka pintunya, namun karena minimnya cahaya yang masuk dan tempatnya yang berantakan, ia tidak bisa menemukan sesuatu yang berguna.

Tidak bisa berlama-lama di sana, Raul membawa gadis itu pergi dari sana dan berkeliling di lorong.

Rencana Raul berubah dari yang tadinya mencoba kabur lewat pintu belakang menjadi kabur lewat pintu depan, atau dengan kata lain, menerobos para berandalan itu.

Raul tahu bahwa peluang keberhasilannya sangat minim, tapi ia memaksa untuk bertaruh.

Saat Raul sedang melintasi lorong, seorang berandalan muncul di ujung lorong.

Dengan sigap, tangan Raul meraih kenop pintu dan membukanya lalu masuk ke dalamnya bersama sang gadis yang tidak ia lepaskan genggaman tangannya.

Untungnya, mereka tidak ketahuan.

Akan berbahaya jika berandalan itu melihat mereka dan mengerubungi mereka dengan teman-temannya.

Raul mengambil napas dan mencoba memikirkan strategi untuk keluar dari sana dengan aman.

Gadis yang ditolongnya terduduk lemas di lantai, tampak gelisah dan ketakutan.

Melihat tubuh sang gadis yang terus bergetar membuat Raul merasa cemas.

Ia mencoba menenangkan gadis itu.

"Hei, dengar, tatap mataku. Lakukan apa yang aku katakan. Tarik napas, keluarkan, tarik napas, keluarkan. Lakukan terus menerus sampai kau merasa tenang."

Gadis itu menuruti perkataan Raul dan mulai menstabilkan pernapasannya.

Terlihat sedikit lebih tenang, Raul menjelaskan kepada gadis itu tentang situasi mereka saat ini.

"Oke, dengarkan aku. Ketika aku mengikutimu dari kejauhan, total ada enam orang yang membuntutimu. Dari enam orang itu, hanya lima yang masuk ke gedung untuk mengejar kita, yang artinya salah satu dari mereka sedang menunggu di luar."

Gadis itu mendengarkan dengan cermat apa yang Raul katakan padanya.

"Itu artinya jika kita ingin keluar dari sini, maka kita harus menghindari lima orang yang mengejar kita di dalam sini dan menghadapi satu orang sisanya di luar."

Gadis itu mengangguk mendengar penjelasan Raul.

"Ketika aku sudah membawamu keluar, kau langsung lari tanpa pedulikan aku, biar aku yang menghadapi orang itu."

Gadis itu hendak berkata, tapi mulutnya dengan cepat ditutup oleh jari telunjuk Raul saat ia melanjutkan,

"Ketika kau sudah lari, pergilah ke jalan dan naik taksi. Kau bawa uang, kan? Kalau tidak, minta ayahmu yang membayarnya, aku sedang tidak bawa uang sekarang."

Sehabis mengatakan itu, Raul bangkit dan mengambil sebuah tongkat kayu yang ia temui di lantai.

Gadis yang mendengarkan rencana Raul hanya bisa diam dan mengikuti rencananya.

Ia merasa bersalah karena telah melibatkan orang yang tak dikenalnya ke dalam masalahnya. Tapi ia juga merasa bersyukur karena ada seseorang yang membantunya.

"Saat aku membuka pintunya, langsung lari mengikutiku, oke?"

"Mm!"

Gadis itu mengangguk semangat mendengar perintah Raul.

Ia tidak ingin membebani Raul ketika ia sudah ditolong olehnya sampai sejauh ini, jadi yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah mengikuti apa yang dikatakan Raul.

"Oke, dalam hitungan ketiga kita akan mulai. Satu, dua, tiga!"

Dalam hitungan ketiga, mereka keluar dari kamar dan langsung berlari menuju pintu masuk melewati lorong-lorong kamar yang terasa seperti sedang menjelajahi labirin.

Entah karena faktor keberuntungan yang memihak Raul atau karena lari mereka yang begitu cepat, mereka tidak berpapasan dengan satu berandal pun hingga pada akhirnya mereka berhasil keluar dari gedung tanpa rintangan yang berarti.

Saat mereka keluar gedung, seorang pria berpostur tinggi dengan wajah garang dan tato yang menutupi lengan dan lehernya menghalangi jalan mereka.

"Nona, tolong ikutlah denganku saat aku memintanya baik-baik. Jika tidak, maka jangan salahkan aku jika aku bersikap kasar."

Gadis itu merasa merinding di seluruh tubuhnya. Kakinya gemetar hingga nyaris tidak bisa menopang tubuhnya sendiri.

Namun, ia segera ditenangkan oleh Raul.

"Apa yang kubilang tadi? Sana lari dan cari ayahmu."

"Mm!"

Gadis itu mendapatkan kembali ketenangannya dan melarikan diri dari tempat itu meninggalkan Raul yang harus berhadapan dengan berandalan yang sepertinya adalah bos mereka.

"Hei, mau pergi ke mana kau--!"

Saat pria bertato itu hendak mengejarnya, Raul menyerang pria itu dengan tongkatnya.

Efek dari serangannya itu menimbulkan luka goresan di pipi sang pria bertato.

"Lawanmu adalah aku."

"Jangan menghalangiku, bocah! Jika tidak, akan kupatahkan tanganmu!"

"Oh, ya? Ngeri sekali."

Raul mengatakan itu dengan nada meledek.

Direndahkan oleh anak muda yang tampak tidak bisa bertarung membuat harga diri pria bertato itu terluka. Ditambah lagi, anak muda itu berhasil melukainya saat ia lengah.

Lupa akan tugas utamanya, pria bertato itu mengalihkan fokusnya dari menculik gadis itu menjadi menghajar anak muda ingusan di depannya.

Niat utama Raul bukan berkelahi, jadi ia hanya menghindar dan menghindar sambil sesekali melayangkan tongkatnya untuk membuat jarak di antara dia dengan pria bertato.

Pertarungan keduanya berjalan cukup lama dan seimbang. Bukan karena kemampuan bertarung Raul yang setara dengan si pria bertato, tapi karena dia selalu menghindar dan tidak terkena satu pukulan pun yang membuatnya masih bisa berdiri hingga saat ini.

Pria bertato di sisi lain sudah tampak kelelahan karena ia berulang kali mencoba mendekati dan mendaratkan pukulan tapi di saat yang tepat, anak muda yang ia remehkan itu mampu menghindar dan melayangkan serangan balasan yang membuatnya harus mundur agar tidak terkena sabetan tongkat Raul.

Luka yang ia terima di pipi membuat ia menyadari betapa berbahaya sabetan itu.

"Apa kau cuma bisa menghindar, bocah?!"

"Apa cuma itu saja yang kau bisa?"

Raul membalas provokasi pria bertato dengan provokasi lainnya.

Karena pertarungan yang berlarut-larut, kelima berandalan yang tadi masuk ke dalam gedung akhirnya keluar.

"Kami tidak menemukannya, Bos! Tolong maafkan betapa tidak bergunanya kami!"

Mereka berlima melapor sekaligus meminta maaf kepada pria bertato yang merupakan bos mereka.

"Tidak perlu banyak bacot, kemari kalian semua, hajar bocah kurang ajar itu!"

Menyadari bahwa ada anak muda tak dikenal yang berdiri di dekat mereka, mereka pun mulai mengeroyok Raul atas perintah bos mereka.

"Aku tahu tidak ada dendam di antara kita, tapi tolong maafkan kami karena ini adalah perintah dari Bos!"

Salah satu dari mereka yang tadi melapor kepada pria bertato, berkata demikian sebelum ia menghentakkan kakinya dan menerjang Raul.

Tapi di saat yang tepat, sebuah sirine terdengar dan mobil polisi muncul di area gedung terbengkalai itu.

Melihat kehadiran polisi, mereka berlima takut dan melihat ke arah bos mereka.

"Anggap dirimu beruntung, bocah. Ayo, kita kembali, tugas kita telah gagal."

Pria bertato itu menarik bawahannya dan meninggalkan lokasi.

Raul yang tersisa di sana, terduduk lemas, lega karena akhirnya ia bisa melewati situasi mencekam ini.

Ia tidak tahu mengapa polisi bisa muncul, tapi ia merasa bersyukur untuk itu karena jika mereka tidak datang, ia tidak tahu nasib buruk apa yang akan menimpanya.

Polisi menghampiri Raul dan menanyakan kondisinya serta apa yang sedang terjadi di sana.

Raul kemudian menjelaskan semuanya tanpa ada yang dipotong.

Mendengar penjelasan Raul, polisi akhirnya memahami situasi yang sedang terjadi dan mengantar Raul pulang ke rumahnya dengan selamat.

Dengan begitu, pengalaman tidak terduga yang dialami Raul berakhir.

Terpopuler

Comments

Futakuchi Kenji

Futakuchi Kenji

calon heroine kah?

2024-01-01

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sistem Diaktifkan!
2 Bab 2 Kharisma
3 Bab 3 Beruntung
4 Bab 4 Percobaan Penculikan
5 Bab 5 Siapa Pemuda Itu?
6 Bab 6 Penyerangan Restoran
7 Bab 7 Pertemuan Raul Dengan Tuan David
8 Bab 8 Dua Hadiah Tak Terduga
9 Bab 9 Amarah Raul
10 Bab 10 Kesalahpahaman
11 Bab 11 Ganti Rugi
12 Bab 12 Perang (1)
13 Bab 13 Perang (2)
14 Bab 14 Perang (3)
15 Bab 15 Perang (4)
16 Bab 16 Perang (5)
17 Bab 17 Perang (6)
18 Bab 18 Konsekuensi Perang
19 Bab 19 Raja Baru
20 Bab 20 Resolusi
21 Bab 21 Menjadi Investor?
22 Bab 22 Pembelian Saham Pertama
23 Bab 23 Luis McKenzie
24 Bab 24 Konfrontasi Dengan Luis
25 Bab 25 Assassinasi (1)
26 Bab 26 Assassinasi (2)
27 Bab 27 Assassinasi (3)
28 Bab 28 Presiden Delivery Express
29 Bab 29 Rapat Organisasi Dunia Bawah (1)
30 Bab 30 Rapat Organisasi Dunia Bawah (2)
31 Bab 31 Rapat Organisasi Dunia Bawah (3)
32 Bab 32 Night Crawl vs Butterfly (1)
33 Bab 33 Night Crawl vs Butterfly (2)
34 Bab 34 Night Crawl vs Butterfly (3)
35 Bab 35 Night Crawl vs Butterfly (4)
36 Bab 36 Night Crawl vs Butterfly (5)
37 Bab 37 Titik Balik
38 Bab 38 Kemampuan Baru
39 Bab 39 Badai Yang Menghampiri
40 Bab 40 Pagi Hari Di Night Club
41 Bab 41 Ronan McAllister
42 Bab 42 Systema Corp
43 Bab 43 Rencana Besar Night Crawl
44 Bab 44 Penyatuan Dunia Bawah Dan Tangan Kanan Raul
45 Bab 45 Penaklukkan Organisasi Besar
46 Bab 46 Pembagian Wilayah
47 Bab 47 Makan Siang Bersama
48 Bab 48 Berdirinya Systema Corp
49 Bab 49 Melissa Clutch
50 Bab 50 Holding Company
51 Bab 51 Mengakuisisi Night Investment
52 Bab 52 Lelang Proyek
53 Bab 53 Rekonstruksi Apartemen Lama
54 Bab 54 Anak Harimau
55 Bab 55 Negosiasi
56 Bab 56 Herd Pharmacy
57 Bab 57 Bahaya Yang Mengintai
58 Bab 58 Hotel Butterfly (1)
59 Bab 59 Hotel Butterfly (2)
60 Bab 60 Hotel Butterfly (3)
61 Bab 61 Perang Di Tiga Kota (1)
62 Bab 62 Perang Di Tiga Kota (2)
63 Bab 63 Perang Di Tiga Kota (3)
64 Bab 64 Perhatian Dari Ibukota
65 Bab 65 Firasat
66 Bab 66 Kebakaran
67 Bab 67 Pencerahan
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 Sistem Diaktifkan!
2
Bab 2 Kharisma
3
Bab 3 Beruntung
4
Bab 4 Percobaan Penculikan
5
Bab 5 Siapa Pemuda Itu?
6
Bab 6 Penyerangan Restoran
7
Bab 7 Pertemuan Raul Dengan Tuan David
8
Bab 8 Dua Hadiah Tak Terduga
9
Bab 9 Amarah Raul
10
Bab 10 Kesalahpahaman
11
Bab 11 Ganti Rugi
12
Bab 12 Perang (1)
13
Bab 13 Perang (2)
14
Bab 14 Perang (3)
15
Bab 15 Perang (4)
16
Bab 16 Perang (5)
17
Bab 17 Perang (6)
18
Bab 18 Konsekuensi Perang
19
Bab 19 Raja Baru
20
Bab 20 Resolusi
21
Bab 21 Menjadi Investor?
22
Bab 22 Pembelian Saham Pertama
23
Bab 23 Luis McKenzie
24
Bab 24 Konfrontasi Dengan Luis
25
Bab 25 Assassinasi (1)
26
Bab 26 Assassinasi (2)
27
Bab 27 Assassinasi (3)
28
Bab 28 Presiden Delivery Express
29
Bab 29 Rapat Organisasi Dunia Bawah (1)
30
Bab 30 Rapat Organisasi Dunia Bawah (2)
31
Bab 31 Rapat Organisasi Dunia Bawah (3)
32
Bab 32 Night Crawl vs Butterfly (1)
33
Bab 33 Night Crawl vs Butterfly (2)
34
Bab 34 Night Crawl vs Butterfly (3)
35
Bab 35 Night Crawl vs Butterfly (4)
36
Bab 36 Night Crawl vs Butterfly (5)
37
Bab 37 Titik Balik
38
Bab 38 Kemampuan Baru
39
Bab 39 Badai Yang Menghampiri
40
Bab 40 Pagi Hari Di Night Club
41
Bab 41 Ronan McAllister
42
Bab 42 Systema Corp
43
Bab 43 Rencana Besar Night Crawl
44
Bab 44 Penyatuan Dunia Bawah Dan Tangan Kanan Raul
45
Bab 45 Penaklukkan Organisasi Besar
46
Bab 46 Pembagian Wilayah
47
Bab 47 Makan Siang Bersama
48
Bab 48 Berdirinya Systema Corp
49
Bab 49 Melissa Clutch
50
Bab 50 Holding Company
51
Bab 51 Mengakuisisi Night Investment
52
Bab 52 Lelang Proyek
53
Bab 53 Rekonstruksi Apartemen Lama
54
Bab 54 Anak Harimau
55
Bab 55 Negosiasi
56
Bab 56 Herd Pharmacy
57
Bab 57 Bahaya Yang Mengintai
58
Bab 58 Hotel Butterfly (1)
59
Bab 59 Hotel Butterfly (2)
60
Bab 60 Hotel Butterfly (3)
61
Bab 61 Perang Di Tiga Kota (1)
62
Bab 62 Perang Di Tiga Kota (2)
63
Bab 63 Perang Di Tiga Kota (3)
64
Bab 64 Perhatian Dari Ibukota
65
Bab 65 Firasat
66
Bab 66 Kebakaran
67
Bab 67 Pencerahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!