Berpikir bahwa pemborosan yang ia lakukan berakhir sia-sia, Raul yang lelah setelah berjalan cukup jauh dari rumah Aaron menuju rumahnya, mampir sebentar ke sebuah warung di pinggir jalan.
Ia membeli sekaleng soda dan uang kembaliannya ia habiskan untuk membeli tiket lotre.
Duduk di depan konter, ia membuka kaleng sodanya dan menyeruputnya hingga habis dalam sekali tegukan.
"Bluaarggh."
Sendawanya yang begitu menggelegar nyaris membuat si pemilik warung ingin mengusirnya.
Setelah melepas dahaga, Raul membuka satu per satu tiket lotre yang dibelinya
Dua tiket pertama memberinya ucapan terima kasih atas partisipasinya, dan hanya tersisa satu tiket terakhir yang belum ia buka.
Saat Raul hendak membukanya, datang seorang lansia penjual pisang yang berhenti di depan warung.
Lansia itu membawa barang dagangannya menggunakan sepeda.
Dari tempat dia duduk, Raul dapat melihat bahwa pisang dagangan lansia itu masih banyak.
Lansia itu memiliki penat di wajahnya, yang menandakan bahwa ia lelah setelah berkeliling seharian.
Melihat pemandangan itu, Raul tidak bisa apa-apa selain merasa simpati.
Raul membuka tiket lotre terakhirnya dan memenangkan uang sebesar $20.
Raul bisa saja langsung menukarkan tiket itu dan menerima uangnya, tapi ia memutuskan untuk bertanya kepada sistemnya terlebih dahulu.
'Sistem, jika aku memberikan tiket lotre ini kepada lansia itu, apa ini bisa dianggap pemborosan?'
[Ding!! Menjawab pertanyaan Tuan Rumah.]
[Bisa.]
'Apa ini bisa memberiku hadiah?'
[Bisa.]
'Bagus!'
Raul bangun dari tempat duduknya dan menghampiri lansia yang sedang mengipasi dirinya sendiri itu di bawah pohon.
"Pak!"
Merasa dipanggil, lansia itu bangkit dari dari duduknya.
"Ya? Mau beli pisang?"
Lansia itu tersenyum dan menawarkan pisang dagangannya saat ia menyadari bahwa Raul-lah yang memanggilnya.
"Tidak, tidak. Ini, saya baru saja menang lotre. Kalau bapak mau, bapak bisa tukarkan tiket ini ke warung itu. Bilang saja tiket ini dikasih sama pemuda yang mampir tadi."
Belum bisa memahami apa yang sedang terjadi, lansia itu hanya menerima tiket lotre yang diberikan Raul di tangannya dan berdiri diam di sana.
Raul sendiri, yang memberikan tiket itu, sudah menjauh pergi meninggalkan lansia penjual pisang yang masih tertegun di bawah pohon.
Setelah akhirnya menyadari apa yang baru saja terjadi, lansia itu melihat tiket lotre tersebut dan bersujud syukur saat melihat nominal yang tertulis di atasnya.
"Terima kasih, Ya Tuhan. Terima kasih anak muda."
Lansia itu berulang kali mengucapkan syukur dan rasa terima kasihnya sebelum ia akhirnya mendatangi warung untuk menukarkan hadiah yang dimenangkan Raul.
Raul, yang wujudnya sudah tidak terlihat di tempat kejadian, merasa senang saat ia menunggu hadiah yang akan ia dapatkan.
Ia tidak menyangka bahwa membantu orang lain ternyata bisa dianggap sebagai pemborosan juga.
[Ding!! Mendeteksi perilaku boros Tuan Rumah.]
\=\=\=
- Memberikan hadiah lotre yang dimenangkan secara cuma-cuma kepada orang asing.
Hadiah: [Beruntung]
\=\=\=
[Dikarenakan Tuan Rumah mendapatkan kemampuan [Beruntung], maka dengan ini stat Luck akan ditambahkan ke profil Tuan Rumah.]
\=\=\=
Squandering System
Tuan Rumah: Raul McAllister
Luck: 0
Kemampuan: [Ganteng] [Kharisma] [Beruntung]
\=\=\=
Melihat notifikasi yang muncul berulang kali, Raul merasa gemetar.
Ia tidak sabar melihat perubahan apa yang akan terjadi padanya nanti.
"Sistem, bisa kau jelaskan apa fungsi kemampuan [Beruntung] ini?"
[Ding!! Menjawab pertanyaan Tuan Rumah.]
[Kemampuan itu berfungsi untuk meningkatkan keberuntungan Tuan Rumah.]
[Semakin tinggi stat Luck yang Anda miliki, semakin besar keberuntungan yang menyertai Anda.]
"Bagaimana caraku menambah stat Luck?"
[Sistem akan memberikan poin kepada Tuan Rumah atas setiap pemborosan kecil yang tidak mendapatkan hadiah Kemampuan. Poin tersebut bisa Tuan Rumah gunakan untuk menaikkan nilai stat Luck.]
Mendengar penjelasan dari sistem, Raul merasa tenang.
Raul berpikir bahwa kemampuan yang baru saja ia dapatkan ini adalah yang paling berguna dari semua kemampuan yang sudah ia peroleh.
Jika kita memikirkannya, itu memang cukup masuk akal, karena tanpa adanya keberuntungan, kita akan sulit dalam menjalani hidup.
Sebaliknya, jika kita memiliki keberuntungan, maka apa pun yang kita lakukan akan terasa lebih mudah. Belum lagi jika kita mendapatkan keberuntungan-keberuntungan yang tidak disengaja yang sedikit banyaknya bisa mengubah takdir kita.
Itulah yang dipikirkan oleh Raul di benaknya.
Merasa bahwa panen hari ini sudah cukup, Raul mempercepat langkahnya untuk pulang ke rumah untuk beristirahat dan melihat apa yang bisa dilakukan oleh ketiga kemampuan barunya ini dalam kehidupannya sehari-hari yang dimulai besok.
Namun, ketika ia tinggal beberapa blok lagi sampai di rumahnya, ia berpapasan dengan sebuah kejadian yang tidak bisa dia abaikan.
Secara impulsif, ia ikut campur dalam hal yang akan mengubah masa depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments