Sementara itu di tempat lain.
Saat Raul sedang menahan bos berandalan demi memberinya kesempatan untuk melarikan diri, gadis kecil tadi tidak menyia-nyiakan momen yang diciptakan oleh Raul.
Ia berlari menuju jalan raya dan menghentikan taksi yang kebetulan lewat di depannya.
Gadis itu buru-buru masuk ke dalam taksi dan menyuruh sang sopir untuk cepat meninggalkan lokasi.
"P-Pak! C-Cepat jalan!"
Melihat seorang gadis kecil yang ketakutan membuat sang sopir tanpa berlama-lama lagi langsung tancap gas.
Pak Sopir itu memiliki beberapa tebakan di pikirannya, salah satunya tebakannya itu adalah bahwa gadis ini, yang mungkin masih berusia belasan, sedang melarikan diri dari kejaran seseorang.
Berbicara dengan terbata-bata, memiliki raut wajah ketakutan, tubuh yang tak henti-hentinya gemetar dan air mata yang terus mengalir keluar, membuatnya jatuh pada kesimpulan itu.
'Gadis ini pasti habis mengalami pengalaman yang mengerikan,' begitulah pikir Pak Sopir.
Ketika mereka sudah menjauh dari lokasi dan melihat bahwa sang gadis sudah sedikit tenang, Pak Sopir menawarkan gadis itu ponsel untuk menghubungi kerabatnya.
"Silakan pakai ponsel paman jika kamu ingin menghubungi kerabatmu."
Gadis itu tidak menolak tawarannya dan mengambil ponsel itu dan dengan cepat melakukan panggilan.
"Tolong! Tolong temanku! Dia sedang dikeroyok oleh para berandalan! Ah, lokasinya di....."
Panggilan pertama yang ia lakukan bukan kepada orang tuanya atau kerabat terdekatnya, melainkan ke kantor polisi.
Gadis itu meminta pertolongan mereka untuk menyelamatkan orang yang telah membantunya melarikan diri.
Gadis itu khawatir dengan kondisi pemuda yang menolongnya.
Ia takut jika pemuda itu harus mengalami nasib buruk yang tidak bisa ia bayangkan.
Setelah melakukan panggilan itu, gadis tersebut melakukan panggilan lainnya.
Kali ini ia menelepon ayahnya.
"Ayah! Hiks... Tolong aku... Aku hampir diculik... Tadi....."
Gadis itu menceritakan semua yang terjadi dari awal hingga akhir.
Ia menceritakan awal mula kejadiannya.
Ketika ia selesai berbelanja yang ditemani oleh sopir dan pelayan pribadinya, tiba-tiba sebuah mobil van menghentikan mobil mereka.
Saat sopir pribadinya keluar untuk melihat apa yang terjadi, ia dihajar oleh berandalan yang keluar dari mobil van yang memblokir jalan mereka.
Melihat hal tersebut, gadis itu terkejut dan takut akan apa yang terjadi selanjutnya.
Pelayannya yang menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dengan cepat menarik nona yang dilayaninya keluar dari mobil dan melarikan diri.
Ketika mereka hendak memasuki gang, pelayannya menyuruh gadis itu untuk pergi lebih dulu dan membiarkan dirinya menahan para berandalan yang mengejar mereka.
Karena panik, gadis itu hanya mengiyakan dan langsung lari meninggalkannya.
Gadis itu berlari tanpa tujuan. Karena ia tidak tahu jalan, ia pun berakhir terjebak di sebuah gedung kosong.
Saat itulah ia bertemu dengan pemuda asing yang dengan tulus menolongnya.
Gadis itu menceritakan kejadian selanjutnya kepada ayahnya di telepon.
Tak terasa, gadis itu telah sampai di kediamannya.
Ia kemudian disambut oleh ibunya di depan gerbang rumahnya, dan salah seorang pelayan yang menemani ibunya, membayarkan tarif taksi yang dinaiki oleh gadis itu.
Gadis itu menangis dalam pelukan ibunya.
Butuh waktu lama bagi ibunya untuk membuatnya tenang.
Melihat betapa lelah putrinya, ibunya membawa gadis itu ke kamarnya untuk beristirahat.
Di lain tempat, ayahnya yang mendengar apa yang terjadi pada putrinya, segera memanggil semua orang penting di perusahaan untuk rapat darurat.
"Putriku baru saja mengalami percobaan penculikan."
Ekspresi orang-orang yang hadir mengeras saat mendengar kabar tersebut.
Mereka tidak menyangka bahwa calon pemimpin masa depan mereka akan mengalami hal mengerikan seperti itu.
Salah seorang di antara mereka angkat bicara memecah keheningan.
"Mungkinkah ini adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan pesaing?"
Itu adalah presiden direktur yang mengungkapkan dugaannya.
Mendengar dugaan yang dilontarkan oleh presdir, suasana di ruang rapat menjadi semakin menegang.
Jika itu adalah presdir, tangan kanan CEO perusahaan, yang mengatakannya, maka perkataannya kemungkinan besar benar.
Apalagi situasi perusahaan mereka saat ini sedang dalam situasi perang dingin dengan para perusahaan pesaing, jadi adalah hal yang wajar jika salah satu di antaranya menggunakan cara kotor untuk berurusan dengan mereka.
"Percobaan penculikan itu dilakukan oleh gangster lokal, jadi sepertinya akan sulit untuk menemukan apakah penculikan ini ide mereka atau bukan," David McMillan, orang tertinggi di ruang rapat, yang juga merupakan ayah dari gadis itu, menyatakan pemikirannya.
"Sepertinya dalang di balik tindakan tercela ini cukup pintar. Ia sengaja menggunakan gangster lokal sebagai alat sekali pakai. Karena percobaannya sudah gagal, maka ia bisa mencuci tangan dan bertingkah seolah semua ini tidak ada hubungannya dengannya."
Albert, presdir perusahaan, menyampaikan penilaiannya.
Semua orang yang hadir mengangguk atas penilaian presdir.
"Untungnya, ada seorang pemuda yang membantu putriku. Ia bahkan rela mengorbankan dirinya guna menciptakan kesempatan supaya putriku bisa melarikan diri," ayah gadis itu menambahkan.
"Siapa pemuda heroik itu?"
"Mungkinkah dia orang yang dikirim oleh seseorang untuk berhubungan dengan putri CEO?"
"Itu mungkin. Lagi pula orang macam apa yang rela mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan orang asing yang baru ditemuinya?"
Ruang rapat bergejolak, dipenuhi dengan berbagai prasangka soal siapa identitas sebenarnya dari Raul, orang yang membantu putri sang CEO.
"Cukup. Untuk saat ini, mari kita fokus menginvestigasi soal kasus penculikan ini. Aku ingin tahu siapa yang berani-beraninya melayangkan tangan mereka untuk menyentuh putri kesayanganku."
Mendengar perintah dari CEO, semua orang patuh dan mulai memikirkan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
"Oh, satu lagi, tolong selidiki pemuda yang membantu putriku. Aku ingin menemuinya dan mengucapkan rasa terima kasihku secara langsung."
Menerima perintah lainnya, semua orang menundukkan kepalanya sebelum pergi meninggalkan ruang rapat secara teratur.
Tuan David, satu-satunya orang yang tinggal di sana, berdiri menatap ke luar jendela.
"Sepertinya badai akan segera datang. Sudah waktunya bagiku untuk bersiap menghadapinya."
...****************...
Setelah mengalami hari yang panjang, Raul diantar pulang oleh polisi.
Melihat ada mobil polisi yang berhenti di depan rumah, orang tua Raul dengan cepat keluar dengan wajah panik.
Warga sekitar juga berkumpul mencoba melihat apa yang sedang terjadi.
Melihat Raul keluar dari mobil polisi, ekspresi panik kedua orang tua Raul semakin menjadi.
"Raul! Apa yang terjadi padamu?! Mengapa kamu dibawa oleh mobil polisi?!"
"Raul! Kau tidak menjual narkoba, kan?! Mengapa kau bisa sampai ditangkap polisi?!"
Ibu dan ayah Raul silih berganti melayangkan pertanyaan mereka kepada Raul yang turun dari mobil dengan wajah lelah.
Polisi yang melihat kepanikan orang tua Raul segera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Mendengar penjelasan dari polisi, orang tua Raul memeluk Raul dan mengucapkan rasa syukurnya karena tidak ada yang terjadi pada anak mereka.
Polisi kemudian izin menarik diri dan kembali meninggalkan wilayah tempat tinggal Raul.
Para tetangga yang menyaksikan, mulai menyebarkan spekulasi liar.
Mengabaikan tetangga yang bergosip, Raul beserta keluarganya masuk ke dalam rumah.
Mereka menghiraukan keramaian di luar dan melangsungkan makan malam keluarga dalam suasana damai.
Para tetangga yang tadinya berkerumun, akhirnya mulai kembali ke rumah mereka masing-masing.
Raul yang telah menyelesaikan makan malam, kembali ke kamarnya.
Ia bertanya kepada sistem miliknya.
"Apakah aku tidak mendapat hadiah apa pun setelah yang kulakukan hari ini?
[Ding!! Menjawab pertanyaan Tuan Rumah.]
[Tuan rumah tidak melakukan pemborosan apa pun, jadi tidak ada hadiah yang bisa diberikan.]
"Sungguh tidak adil. Padahal aku nyaris menyia-nyiakan nyawaku, tapi bisa-bisanya aku tidak mendapat apresiasi apa pun."
Raul mengeluh, namun keluhannya tidak didengar oleh sistem, dan karena rasa lelah yang menumpuk, Raul jatuh terlelap dalam tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sak. Lim
emg budek tuli apa ga dger uda di jlsin ama polisi
2024-01-21
2