Pagi hari.
Terdengan riuh ramai diluar kamar rawat pasien,kilatan jepretan dari kamera wartawan juga mewarnai sepanjang lorong rumah sakit saat seorang pemilik perusahan kosmetik dan anak nya yang seorang pengusaha mendatangi rumah sakit terbesar di kota itu.
"Katanya sih,tunangannya koma pasca operasi",
"Tunangannya itu seorang model",
"Kasian ya,cewek nya koma,cowoknya lumpuh",
"Cinta sejati itu",
Para perawat dan suster santer membicarakan.
"Kemungkinan ada komplikasi penyakit lain",ucap Dokter.
"Kapan Karina bisa sadar dari koma nya?",tanya Farah.
"Belum tau nyonya,bisa besok,atau seminggu atau sebulan bisa juga sampai satu tahun,ucap Dokter menjelaskan.
"Padahal kemarin setelah jeng Farah pulang Karina sudah sadar,tapi setelah itu drop lagi",ucap Maya kemudian menangis dalam dekapan Sadewa.
Farah mendekat",Yang sabar ya jeng,pihak Dokter dan rumah sakit pasti melakukan yang terbaik",ucap Farah.
"Bila disini tidak ada kemajuan untuk kesembuhan Karina,kami akan membawa Karina berobat keluar negeri",ucap Sadewa.
"Tapi bagaimana dengan rencana pernikahan anak-anak kita Dewa?,semua sudah dipersiapkan,media dan kolega bisnis juga sudah tau,kalau kita batalkan sungguh sangat memalukan",ucap Farah khawatir menanggung malu yang luar biasa.
"Untuk itu,bagaimana kalau menunggu Karina dan Bara sembuh dulu,kita bisa bicarakan dengan pihak wedding organizernya bukan?",ucap Maya.
"Saya sudah di diagnosis lumpuh permanen,peluang untuk bisa kembali berjalan sangat tipis,sedangkan Karina koma",ujar Bara,menatap kearah Karina yang sedang berbaring dengan beberapa alat menempel ditubuhnya.
"Kalau begitu kita batalkan saja pertunangan ini",ucap Bara.
"Tapi nak...
"Tidak apa-apa,kami setuju,bila Karina nanti sadar kami akan menjelaskannya",ucap Sadewa memegang erat jemari Maya.
"Namun saya juga akan membatalkan saham,dan menghentikan kucuran dana yang kita sepakati sebelumnya",ucap Bara.
Sadewa dan Maya terperanjat.
"Kita harus profesional dalam bisnis Bara,kenapa harus dicampur antara urusan bisnis dan pribadi."ucap Sadewa.
"Tak perlu mengajariku tentang bisnis,bukannya pernikahan ini juga termasuk bisnis",ucap Bara.
"Bara!!",Sentak Farah.
"Bukannya memang seperti itu?,dari awal perjodohan ini hanya barter bukan?,ucap Bara menatap Sadewa sinis.
Diruangan lain Rindu mengendap ingin keluar dari rumah sakit,"Jalan seperti biasa,kemudian keluar dari sini",gumam Rindu.
Rindu mengambil nafas,dan menghembuskannya ,saat kaki melangkah terdengar suara ayah kandungnya Sadewa.
Buru-buru Rindu kembali diatas tempat tidur rumah sakit.
"Dia sudah ku anggap seperti putri ku,orang tuanya meninggal dan hidup sebatang kara",jelas Sadewa kepada Farah dan Bara.
Farah mengernyit menuju ruangan rawat ini.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam",lirih Rindu,Rindu melirik ternyata bukan hanya Sadewa tapi beberapa orang juga.
"Kita bisa mengelabui media dengan gadis ini,kita makeup dia seolah-olah menjadi Karina,bagaimana?",ucap Maya.
Rindu mengernyit,"apa lagi ini?,aku ingin pergi dari sini,aku rindu ayah dan ibu",batin Rindu.
"Nak Rindu",panggil Sadewa membuyarkan lamunan Rindu.
"Iya",ucap datar Rindu.
"Kenalkan ini bu Farah dan putranya Bara"ucap Sadewa memperkenalkan,Rindu hanya mengangguk,Farah menatap intens Rindu.
"Wajah gadis ini kenapa sangat familiar",batin Farah tidak bosan menatap Rindu.
"Tak perlu kita mengubah dia seperti Karina,bagaimana kalau dia saja yang menjadi pengantinnya,saya tidak masalah",ucap Bara,membuat tiga orang tua itu kaget.
Sedangkan Rindu menatap Bara secara seksama.
"Orang kaya aneh",batin Rindu sambil memindai Bara dari wajah hingga kaki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments